NovelToon NovelToon
The Miracle Exists

The Miracle Exists

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:53.2k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

(DALAM TAHAP REVISI DARI BAB 21-40 ALUR AKAN SEDIKIT DIRUBAH DARI SEBELUMNYA)🙏
Bismillahirrohmanirrohim.
Erlang tak pernah percaya jika keajaiban itu ada, hidupnya setiap hari penuh dengan rasa sakit mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah usai, menjadi anak broken home membuat Erlang jadi pribadi yang sangat dingin bahkan tak tersentuh.

Hidup Erlang mulai berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil memikat hatinya.

Bagaimana Erlang membuat Arsyi mencintainya? dan apakah Erlang berhasil keluar dari hidup penuh kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TME 28

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Setelah mendapat kabar dari mbak Arsyi berada di rumah sakit Abiyan segera mengemudikan mobil menuju rumah sakit 24 jam yang disebutkan oleh mbaknya barusan setelah selesai menelepon.

Matahari saja belum muncul tapi Abiyan sudah heboh sendiri dalam satu malam dia kehilangan dua kakaknya sekaligus. Abiyan benar-benar tidak bisa tidur semalam dia sempat mencari kedua kakaknya tapi tidak ada jejak satu pun yang Abiyan dapat.

Pagi-pagi sekali mendapat telepon dari Arsyi membuat Abiyan bisa sedikit merasa lega tapi setelah mendengar Arsyi berada di rumah sakit kelegaan Abiyan tidak berselang lama kembali teras lemas kakinya.

Sekitar 30 menit mengendarai mobil akhirnya Abiyan sampai di rumah sakit 24 jam tempat Arsyi dirawat. Bergegas Abiyan mencari kamar Arsyi setelah bertanya pada suster yang bertugas.

"Assalamualaikum, mbak!" ucap Abiyan segera berlari memeluk Arsyi baru saja akan duduk.

"Wa'alaikumsalam, jangan nangis Abiyan!" tegur Arsyi melihat bola mata adiknya sudah berkaca-kaca.

Arsyi membalas pelukan adiknya dia tahu pasti Abiyan sangat mengkhawatirkan dirinya dan Arsya. Sedangkan Erlang memperhatikan interaksi Abiyan dan Arsyi semakin membuat laki-laki itu iri.

"Gimana nggak nangis semaleman mbak Arsyi sama mbak Arsya nggak ada kabar! Abiyan udah mikir yang enggak-enggak takut terjadi sesuatu sama kalian berdua," oceh Abiyan melepaskan pelukannya dari Arsyi setelah melihat satu mbaknya baik-baik saja sekarang. Untung pagi-pagi sekali Arsyi menghubungi Abiyan.

"Siapa yang bawa mbak ke rumah sakit? Nggak mungkin sendiriankan."

Terus saja Abiyan mencecar mbaknya dengan berbagai pertanyaan sampai tak memberikan kesempatan untuk Arsyi menjawab membuat Arsyi ingin memukul kepala sang adik.

Dug...

Bukan ingin lagi tangan Arsyi sudah refleks memukul kepala Arsyi, Erlang saja yang melihat terbelak ketika Arsyi memukul sedikit keras kepala Abiyan membuat Erlang memperhatikan mereka berdua sedikit meringis. Sementara Abiyan mengaduh kesakitan.

"Sakit tau mbak! Masih sakit aja tega mbak nyiksa adik sendiri jahat emang!"

"Salah sendiri lagipula nanya satu-satu sama lihat ada orang lain disini nggak cuman kita berdua," ucap Arsyi memelakan suarnya ketika mengucapkan kata lihat ada orang lain disini nggak cuman kita berdua. Agar hanya Abiyan yang bisa mendengar.

Lalu Abiyan menoleh untuk mencari siapa yang Arsyi maksud sampai menemukan keberadaan Erlang sedang duduk di sopa membalas tatapan Abiyan.

"Eh, ada bang Erlang juga," sapa Abiyan santai.

Tapi sedetik kemudian dia seperti tersadar akan sesuatu. "Kok bang Erlang juga ada disini kamar rawat mbak Arsyi."

"Kamu tadi nanya siapa yang nolongin mbak kan dia orangnya!"

"Eh, makasih banget bang Erlang udah nolong mbak Arsyi. Tapi tunggu deh mbak, kok mbak bisa masuk rumah sakit gimana ceritanya? Terus sekarang Mbak Arsya dimana? Semalam ngomong sama Abiyan mau nyusulin mbak Arsyi." Arsyi terdiam tidak bisa menjawab langsung pertanyaan Abiyan.

"Tapi itu wajah bang Erlang kok lembam semua belum diobatin apa gimana, abang abis berantem sama siapa?"

"Ini sudah diobati tadi," sahut Erlang.

Setelah salat subuh Arsyi mengobati luka di wajah Erlang karena laki-laki itu tidak ingin diperiksa oleh dokter. Itu saja Arsyi terpaksa kembali mengobati Erlang, bagaimana pun juga Erlang telah membatunya.

Kring...

Deringan ponsel dari handpone Abiyan membuat Arsyi bisa sedikit bernafas lega dia memang akan menjelaskan dengan Abiyan apa yang sudah terjadi semalam tapi tidak sekarang dan kenapa Erlang ada sini juga.

"Angkat dulu siapa tau penting!" Abiyan mengangguk lalu memperkeras suara handponenya ketika nomor asing masuk.

📱"Assalamualaikum," sapa Abiyan.

📱"Wa'alaikumsalam, Abiyan ini mbak Arsya. Mbak Arsyi ada sama kamu?"

📱"Ada mbak di rumah sakit tapi sekarang sudah baik-baik saja.

📱"Alhamdulillah, tolong datang ke pesantren Al-hikmah mbak akan menikah nanti mbak jelaskan disini apa yang terjadi. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab Arsyi dan Abiyan bersama mereka berdua saling bertukar pandangan.

Termasuk Erlang juga mendengar apa yang dibicarakan oleh kembaran Arsyi barusan tapi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan reaksi kedua adik kakak di hadapannya saat ini. Mereka terlihat seperti orang kaget dan syok mendengar saudara mereka akan menikah.

"Mbak Arsya mau nikah!" kaget Abiyan dan Arsyi kompak tambah membuat Erlang bingung namun dia tak berkomentar apapun.

"Mbak kasih tahu ayah!"

Arsyi segera menghubungi sang ayah keluar di bogor juga harus tahu jika hari ini Arsya akan menikah. Arsyi dan Abiyan saja hampir syok bagaimana dengan ayah dan bunda mereka disana.

"Kita harus ke pesantren sekarang mbak!" Arsyi mengangguk setuju lalu dia menatap kearah Erlang.

Sepertinya barusan Arsyi sudah melupakan keberadaan Erlang yang masih berada di kamar rawatnya. Aku baru ingat jika kak Erlang masih disini.

"Kak sekali lagi terimakasih banyak tapi aku dan adikku harus pergi sekarang pasti kakak mendengar apa yang dikatakan saudara kembarku tadi. Kami tidak tahu dia akan menikah dengan siapa kami harus pergi melihat. Tenang saja aku akan membayar biaya rumah sakitnya," ucap Arsyi panjang.

"Saya ikut masalah biaya rumah sakit kamu tidak usah pikirkan saya sudah membayarnya!"

"Kalau abang mau ikut ayo bang sekalian aja deh," ajak Abiyan malah senang jika Erlang ikut bersama mereka.

"Ayo..." Tapi ketika Erlang bangkit handpone Arsyi kembali berbunyi bukan dari keluarga tapi nomor asing.

"Kakak Erlang kenal nomor ini." Arsyi memberikan ponselnya pada Erlang tau jika akan buahnya yang menghubungi Erlang segera mengambil ponsel Arsyi.

"Sebentar," ujar Erlang mengangkat sambungan telepon.

📱"Bagaimana?"

Fokus Erlang mendengarkan penjelasan dari anak buahnya tak lama setelah itu Erlang mematikan sambungan telepon.

"Sepertinya saya tidak bisa ikut dengan kalian, saya ada urusan yang harus diselesaikan. Kita pisah disini saya pergi dulu."

Tangan Arsyi terjulur untuk mengambil handponenya yang Erlang sodorkan. Yang Arsyi lihat ada garis kemarah di mata Erlang setelah selesai mengangkat panggilan Arsyi tidak tahu apa yang terjadi dan dia juga tidak berani untuk bertanya.

"Nggak papa bang tapi terimakasih banyak udah nolongin mbak Arsyi." Erlang mengangguk tanpa mengucapkan apapun dia segera keluar dari kamar rawat Arsyi.

"Ayo mbak, kita ketemu mbak Arsya," ajak Abiyan setelah Erlang pergi.

"Ayo tapi kamu bawa mobilkan? Soalnya mobil mbak semalam ketinggalan di cafe."

"Bawa mbak."

Adik, kakak itu segera pergi dari rumah sakit menuju pesantren tempat Arsya beradaa saat ini. Abiyan masih penasaran kenapa mbaknya bisa bersama Erlang bisa masuk rumah sakit juga sungguh membuat dia ingin cepat tahu.

"Mbak sebenarnya apa yang terjadi sih!"

Sedangkan di dalam mobil Erlang setelah memastikan Arsyi pergi bersama Abiyan, Erlang mulai melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

"Berani main-main sama gue!"

1
Yani
Cerita yang bagus ga bertele" singkat padat happy ending ttp semangat berkarya terus 👍👍👍💪💪💪❤❤❤🙏🙏🙏
Yani
Cerita yang bagus sayang udah tamat tapi ga thor happy ending ttp semanat thour minal Aidin walpa izin juga 🙏🙏
Yani
Selamat buat Arsyi dan Etlang semoga menjadi kelearga SAMAWA
Yani
Setelah sukses baru mengakui anaknya
Yani
Semoga lancar sampai hari H
Yani
Alhamdulillah lamarannya di terima
Yani
Jeng....... bikin tegang
Yani
Bikin deg-degan ni semoga di terima lamarannya sama ayah Alvan
Yani
Semoga di terima lamarannya Erlang
Yani
Duh senengnya tinggal bicara sama ayahnya Alvan
Yani
Kira" mau bicara apa ya Erlang
Yani
Arsyi takut dengan perasaannya takut ga berjodoh sama Erlang
Yani
Ayah Alvan menjaga putri" dengan baik
Yani
Di kantin rame kayanya gara" ada Abiyan dan Ratara
Yani
Sama" sudah jatuh cinta tu belum nyadar dua" nya
Yani
Tenang Arsyi bukan siapa" ko
Yani
Tau ga bisa di ajak becanda masih aja di candain
Yani
Abiyan baru inget punya janjo
Yani
Kasian Erlang jadi menyakiti diri sendiri karena ulah orang tuanya
Yani
Kasian Erlang butuh konsultasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!