True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Saat kulihat....

"Elly, maafkan aku. Tadi ada sedikit masalah. Jadi aku datang terlambat". ujar pak Erie dengah nafas yang masih terengah"

Aku menatap dingin ke arahnya dan berkata.

"Tidak apa apa". jawabku singkat seraya melanjutkan bermain handphone

"Elly, aku tau ini kesalahan fatal, apalagi pada Dinner pertama kita. Ini tidak akan terulang lagi. Aku janji". ujarnya.

"Lagi?? Kenapa kau begitu yakin kalau kita akan bertemu berdua seperti ini lagi". ujarku dingin

Dia hanya terdiam sambil menatap ku. Lalu berkata..

"Karna aku tau itu pasti akan terjadi". jawabnya tiba" dengan wajah yang serius

Huffhh.... Aku menarik nafas panjang tanpa mengatakan apapun.

"Sial, gara" para bawahan" yang tidak berguna. Tidak bisa menyelesaikan masalah sepele seperti itu sampai aku harus turun tangan sendiri dan terlambat di kencan pertamaku". gumamnya pelan

"Ha? Apa?!". sahut ku

"T-Tidak.. Bukan apa". Hanya sedikit merasa bersalah saja". ujarnya menyangkal sambil tersenyum.

Kurasa saat itu dia berpikir kalau aku tidak bisa mendengar nya. Padahal dengan ke sensitifan ku sekarang, itu sangat jelas sekali.

Sekilas tadi ku dengar.. Kencan pertama? Apa telingaku yang sudah rusak? -_ . Dan.. Masalah apa yang dia maksud??

"Oh ya kau ....... ". ujarnya memecah lamunan ku. Sambil melihat ke arah minuman dan cemilan ku

"Ada apa". tanyaku

Benar benar disesali. Harusnya aku yang memesankan makanan untuk mu. Tapi saat ini bahkan kau sudah memesan nya karna aku yang terlambat". ujarnya dengan nada bicara yang sedikit melenguh

Tch, kau tidak tau saja. Akupun sebenarnya tidak memesan ini. Tapi hantu yang memesankan nya untuk ku. Tapi siapa yang akan percaya kalau aku mengatakan itu -_ . ujarku dalam hati

"Mba! Mba!" . ujarnya memanggil salah satu karyawan Cafe

Salah satu karyawan pun datang menghampiri.

"Ya, mas?". ujar karyawan itu

"Tolong ambilkan menu. Saya ingin memesan". ujarnya lagi

"Baik". jawab karyawan itu seraya berjalan pergi untuk mengambil buku menu

Tak kama kemudian dia datang lagi dan menyerahkan 2 buku menu pada kami.

"Elly, kau ingin apa? pesan saja". ujarnya

"Walaupun kau sudah memesan tapi itu uangmu. Aku tetap belum membelikan mu apapun. Dan kau memakan nya disaat tidak sedang bersamaku. Lagipula cemilan dan jus nya sudah mau habis". ujarnya

Alasan macan apa itu? Benar" tidak masuk akal sekali. ujarku dalam hati. Ah sudahlah aku dengarkan dia saja.

Setelah kami selesai memilih, karyawan itu mencatat pesanan kami lalu beranjak pergi.

"Baiklah, kita langsung saja dengan apa yang ingin kita bicarakan". ujarku tiba" setelah karyawan itu pergi

"Jangan buru".. Kau ini... Seperti ingin cepat" pergi saja-_. " . ujarnya

"Kita ngobrol ringan dulu saja. Lagipula ini pertama kalinya kita ngobrol berdua secara khusus seperti ini". ujarnya lagi

Tak lama kemudian pesanan kami sampai. Kami berdua pun makan bersama. Di sela" makan dia bercerita banyak hal, tertawa, bahkan beberapa kali membuat candaan padaku.

Saat itu aku heran sekali. Aku tidak percaya kalau orang yang saat itu ada didepanku adalah Pak Erie. Orang yang bahkan paling jarang kami dengar suaranya sejak pertama masuk sekolah. Tapi hari ini dia bicara banyak sekali. Bahkan bisa bercanda seperti itu.... Benar" hal yang sulit dipercaya. Kenapa bisa seperti ini??

Selama dia bercerita dan bercanda aku merespon nya sewajarnya. Tidak berlebihan sedikitpun.

Hingga sampailah saat hidangan kami sudah habis. Disana kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan ke hal yang lebih serius.

"Ell terimakasih". ujarnya tiba"

"eh? Kenapa bapak berterimakasih pada saya?". tanyaku

"Aku kan sudah bilang.. Panggil Erie saja. Lagipula usia ku juga belum terlalu tua. Tahun ini aku berusia 28 tahun". ujarnya sambil tersenyum

Eh? Benar" masih muda. ujarku dalam hati

"Lalu... Sebenarnya posisi mu disekolah itu apa? ". tanyaku serius

"Sebenarnya aku tidak pernah mengatakan ini pada orang lain selain orang bersangkutan. Ini juga merupakan rahasia besarku. Karna profesi ini.. Harus disembunyikan". ujarnya

"Tapi kau terkecuali. Aku akan memberitahu hal ini padamu. Tolong jaga rahasia ku baik" yaa...". ujarnya sambil tersenyum

Tch, apa"an dia ini-_. gumamku dalam hati

"Aku adalah ahli spiritual". ujarnya lagi

"Apa?!". jawabku tidak percaya

"Sebelum kau masuk ke sekolah itu, disana sering kali ada kejadian" yang tidak masuk akal dan aneh. Mungkin hal yang menimpa Ken adalah salah satu contoh nya". ujarnya

"Lalu kepala sekolah memutuskan untuk mencari ahli spiritualis untuk mengatasi hal ini. Dan mereka memanggil ku". jelasnya lagi

Benar" sulit dipercaya. Pantas saja kepala sekolah sangat menghormati nya. Bahkan penampilan dan auranya juga berbeda dengan staf biasa. Ternyata posisinya sepenting ini. gumamku dalam hati.

"Lalu... Saat sebelumnya ada kejadian" seperti itu, apa yang kau lakukan?". tanyaku dengan sedikit mengerutkan alis

"Mungkin bisa dibilang aku membersihkan makhluk itu. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan". ujarnya

"Apa saja? ". tanyaku

"Tergantung jenis kejadian yang kita tangani. Biasanya, bisa dengan cara memandikan pasien di air mengalir dengan berbagai syarat dan alat tertentu. Tapi jika kasusnya lebih mudah bisa langsung ditangani di tempat dengan membaca beberapa mantra, bahkan menangkap makhluk pengganggu nya". ujarnya

"Sebenarnya aku juga merasa aneh kali ini. Biasanya setiap ada kejadian" serupa, aku selalu bisa melihat semua jenis makhluk nya. Tapi di kasus Ken kali ini..... Aku tidak bisa melihat makhluk itu sama sekali. Padahal aku bisa merasakan kalau dia ada disana saat itu ". ujarnya lagi dengan raut wajah keheranan dan seperti berpikir

"Sebenarnya ada dua kemungkinan. Antara kekuatan makhluk itu sudah sangat tinggi atau dia bukan berasal dari dunia kita. Bukan dari dunia manusia ataupun dunia ghaib". ujarnya lagi

Sialann.. Bahkan bukan antara ataupun salah satunya, Selovia.... Justru mencakup dua hal itu. Untung saja dia bukan musuhku. Husfhh.... . ujarku dalam hati.

"Ell, ntah kenapa aku merasa.... Saat itu kau melihatnya". sahutnya lagi

"..........". aku terdiam sejenak.

"Aku.. Memang melihatnya". ujarku

Kulihat dia sedikit terbelakak dan menatapku dengan kaget.

"Ell, kau.. Serius?". tanya nya

"Ya. Aku bahkan bisa berinteraksi dengan nya". jawabku

Dia semakin kaget saja dengan hal itu. Untuk beberapa saat dia bahkan tidak berkata apapun. Hanya menatap ke arahku.

"Aku.. Aku tidak percaya bahwa feeling ku ternyata benar. " ujarnya masih dengan ekspresi kaget dan keheranan nya

"Ell.. Bagaimana kau.. Bisa melakukan itu??. Di dunia spriritualis kami, hanya yang melatih ilmu spiritual yang bisa melihat makhluk" itu. Itupun hanya makhluk tingkatan rendah. Sedangkan untuk makhluk yang kekuatan nya lebih tinggi, hanya bisa dilihat oleh ahli spiritualis level 3. Dan untuk berinteraksi harus mencapai spriritualis level 5 . Dan kau..... ". jelasnya dengan menatap dalam kearah ku.

"Eum......... Itu..." . aku bingung harus mengatakan apa saat itu. Aku hanya meringis senyum sambil sedikit mengerutkn alis

"Apa jangan-jangan... Gara" itu?!!". ujarnya.

Kali ini tatapan nya berubah menjadi tatapan shock dan seakan tidak ingin percaya dengan apa yang dia pikirkan !!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=