NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Mobil Palin yang membawa Gendis keluar area kantor Bu Melta tepat dengan Reksa datang mengendarai motornya masuk ke area kantor Bu Melta, hampir saja motor Reksa tersenggol bodi depan Mobil Palin yang cukup kencang belok ke arah kiri, Reksa langsung menghentikan motornya menatap bodi belakang mobil Palin sempat melihat nomor polisi mobil Palin.

Gendis di dalam mobil berontak sekuat tenaga ingin rasa berteriak kencang memberi tahukan Reksa, jika dirinya berada di dalam mobil dengan posisi tangan di ikat ke belakang dan mulut di bekap menggunakan kain.

Reksa setelah di parkiran melangkah menuju pintu kantor yang terlihat tidak ada penjagaan ataupun satpam, namun baru saja menaiki anak tangga menuju pintu kantor terlihat di dalam kantor, Pak Lesmana dan Rojak berikut beberapa staf laki-laki sedang mengangkat satpam yang berlumuran darah di pahanya, Reksa pun langsung setengah lari masuk ke kantor.

Bu Melta terperanjat melihat ke datangan Reksa yang tidak di sangkanya sama sekali, setengah berlari Bu Melta langsung menghampiri, hingga memegang kuat pergelangan tangan Reksa.

"Reksa tolongin saya Reksa, Gendis di bawa orang suruhan Aron, saya takut Gendis akan di bunuh, tolong Reksa tolong," Bu Melta kembali menangis serasa ada harapan dengan ke datangan Reksa.

"Mobil yang barusan keluar?" tanya Reksa.

"Iya iya Reksa iya mobil itu," jawab Bu Melta hingga berulang.

Reksa langsung lari keluar kantor menuju motornya di parkiran.

"Bajingan!" geram Reksa setelah mengenakan helm langsung meluncur belok kiri mengejar mobil Palin.

Arah jalan depan kantor Bu Melta yang satu arah cukup memudahkan Reksa melajukan motornya dengan kencang, Reksa masih mengingat jelas warna dan bodi mobil berikut nomor polisi mobil Palin, Reksa melaju kencang menyalip dari motor ke motor dan mobil yang melaju di depannya.

"Dimana kalian bajingan!" geram Reksa terus melaju kencang di jalan besar itu.

Hingga sampai di jalan belokan akhirnya Reksa melihat mobil Palin yang melaju cukup kencang, Reksa langsung menarik gasnya hingga hampir mentok mengejar mobil Palin, motor Reksa yang hampir menyalipnya dari sebelah kiri siap siap mengangkat sebelah kaki kanannya.

Setelah motor Reksa bisa menyalip dan mendekat di sebelah pintu kiri mobil yang melaju cukup kencang, kaki kanan Reksa dengan keras menendang kedepan kaca spion mobil hingga patah, Palin dan kedua bawahannya di dalam mobil terperanjat kaget langsung melihat ke motor Reksa yang meluncur mendahuluinya.

"Bangsat! mau cari mati itu orang! cepat keja!" bentak Palin langsung naik emosinya.

"Baik Boss!" bawahannya langsung tancap gas mengejar motor Reksa yang sudah di depan.

Setelah jarak cukup jauh Reksa langsung menghentikan motornya di sisi jalan di area lahan yang kosong dan langsung mengangkat kedua tangannya ke atas, mobil Palin yang berbalik mengejar langsung berhenti tidak jauh dari motor Reksa, Palin yang emosinya sudah naik langsung keluar dari mobil tidak mengira kalu itu siasat jebakan Reksa.

Palin langsung mengeluarkan pistol dari sela jasnya berniat menghantam kepala Reksa terlebih dahulu untuk menyiksanya, namun Reksa yang sudah berhasil menjebak Palin agar emosi, saat gagang pistol di tangan Palin melayang mengarah ke kepala Reksa, dengan gerakan cepat tangan kiri Reksa menahan pistol di tangan Palin, di susul pukulan tangan kanan Reksa dengan sangat keras telak menghantam ulu angan Palin.

Seketika mata Palin terpejam mulut nyengir meringis merasakan sakit yang tiada tara di ulu angannya, hingga pistol di tangan Palin dengan mudah bisa di rebut oleh Reksa, kedua bawahan Palin di dalam mobil terperanjat kaget melihat Palin nungging menahan sakit memegang perutnya, salah satu bawahan Palin langsung menyeret Gendis keluar mobil menodongkan pistol ke kepala Gendis, salah satunya lagi menodongkan pistol ke arah kepala Reksa.

Namun Reksa dengan cepat memiting Palin dari belakang menodongkan pistol ke kepala Palin dan langsung menarik pelatuk pistol yang di todongkan, Gendis dengan tangan terikat kebelakang mulut di bekap pakai kain menatap Reksa yang berani menaruhkan nyawa demi dirinya, Reksa dan bawahan Palin saling berhadapan saling menodongkan pistol ke kepala Gendis dan Palin.

"Cepat lepaskan Boss gua bangsat, atau gua tembak kepala perempuan ini," ancam yang menodong Gendis.

"Siapa perempuan itu? gua tidak mengenalnya sama sekali, silahkan tembak bunuh saja," timpal Reksa dengan reaksi wajah tidak perduli.

Kedua bawahan Palin saling pandang menebak nebak mendengar perkataan Reksa malah menyuruh menembak Gendis, Palin yang di piting lehernya dari belakang merasakan sesak nafasnya dengan ujung pistol menempel di kepalanya.

"Mau lu apa bangsat?" tanya Palin berusaha bicara.

"Duit, gua ingin duit, gua lagi merampok lu semua," jawab Reksa dengan siasatnya.

Kedua bawahan Palin di buat bingung mendengar jawaban Reksa yang berniat merampok.

"Cepat serahkan duit lu berdua, atau gua bikin mampus Boss lu ini," ancam Reksa langsung menghantamkan gagang pistol ke kepala Palin.

"Arghh!" teriak Palin kesakitan seketika kepalanya mengeluarkan darah.

"Ok ok, ok, tahan jangan lu apa apakan Boss gua," pinta kedua bawahan Paling langsung mengeluarkan dompet dari saku celananya.

"Jatuhkan dompet lu kebawah," suruh Reksa dengan ujung pistol di tangannya.

Kedua bawahan Palin langsung menjatuhkannya ke bawah, berikut Palin menjatuhkan dompetnya ke bawa.

"Jatuhkan pistol lu ke bawah, cepat," bentak Reksa mengangkat gagang pistol hendak di hantamkan kembali ke kepala Palin.

"Ok, tahan jangan pukul Boss gua," pinta bawahan Palin kembali merasa bingung namun tidak mempunyai pilihan karena mengira Reksa hanya berniat merampoknya saja.

Namun kedua bawahan Palin merasa ragu jika pistol di lepas dari tangannya sudah jelas akan selesai, namun jika tidak menurutinya sudah jelas Reksa akan menghantam kembali kepala Palin yang sudah berdarah, saat kedua bawahan Palin merasa bingung Reksa meletuskan tembakan ke arah depan kaki Palin membuat Palin terperanjat teriak kencang ketakutan.

"Aarrgghh! goblok cepat jatuhkan pistolnya!" bentak Palin melihat kedua anak bawahannya yang ragu melepas pistol di tangannya.

"Ok, ok Boss!" kedua bawahan Palin perlahan meletakan pistol di tanah.

Gendis langsung melihat ke wajah Reksa dan Reksa langsung sedikit menggerakan kakinya memberi isyarat, agar menendang pistol yang sudah tergeletak di tanah itu ke arah jauh, Gendis langsung mengerti dengan isyarat Reksa dan langsung menendang dua pistol itu ke arah cukup jauh, buru buru lari ke arah Reksa dan.

Reksa langsung meletuskan dua tembakan ke arah bawah lalu menyeret Palin menuju mobil sambil menodongkan pistol ke kepala bawahan Palin.

"Cepat kalian masuk ke mobil atau gua matikan lu semua!" ancam Reksa sambil menodongkan pistol.

Kedua bawahan Palin tidak bisa berkutik benar benar sudah di jebak oleh Reksa, keduanya langsung masuk ke mobil dan Reksa langsung mendorong Palin ke pintu mobil.

"Cepat lu pergi dari sini!" bentak Reksa menodongkan pistol ke kepala Palin.

Palin pun tidak bisa berkutik langsung masuk ke mobil dari pada nyawanya melayang, mobil langsung meluncur meninggalkan tempat lahan kosong itu.

Reksa langsung mendekati Gendis yang terpesona sedang menatapnya.

"Biasa saja lihatnya," tegur Reksa lalu membuka ikat tali tangan Gendis.

Buru buru Gendis membuka tali yang membekap mulutnya, Reksa memungut pistol yang tergeletak di atas tanah menyelipkan kedua pistol di pinggang depan, lalu memungut tiga dompet memasukannya ke dua saku jaket levisnya.

"Kita harus cepat tinggalkan tempat ini!" ajak Reksa menuju motornya.

Gendis langsung mengikutinya menuju motor Reksa dan langsung naik dengan perasaan yang tidak bisa di ungkapkannya, Reksa menyalakan sen kanan balik arah melajukan motor perlahan di sebelah kiri sisian jalan, hendak mencari gang kecil agar secepatnya bisa keluar dari daerah tempat itu.

1
Sunandar Daday
gak banyak komentar luar biasa👍
SAKSI PENA: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
ini baru seru pertempuran segera di mulai
SAKSI PENA: siap kak 🙏
total 1 replies
☭Nori Fai ☭
🤣🤣
SAKSI PENA: jreng jreng 🙏😁
total 1 replies
Adnyablo
masih hangat
SAKSI PENA: iya kak msh jauh 🙏
total 1 replies
Adnyablo
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA: insya allah kak 🙏
total 1 replies
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!