The Miracle Exists

The Miracle Exists

TME 1

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Plak!

Suara tamparan keras itu membuat seorang laki-laki hendak keluar dari kamar memejamkan mata sambil menahan diri agar tidak menangis dia urung keluar dari dalam kamar sendiri.

"Sudah berapa kali aku bilang berhenti Kamila!"

"Tampar saja aku mas! Kau tidak usah menasehatiku kita sama, sama-sama tidak benar jadi urus dirimu sendiri jangan urus apa yang aku lakukan."

"Dasar istri durhaka, kurang ajar kamu Kamila!"

"Jika aku istri durhaka lalu bagaimana denganmu Prayuda Surya, laki-laki tidak punya nurani aku menyesal menikah denganmu!" teriak perempuan berumur sekitar 45 tahun itu.

Cih!

Laki-laki paruh baya bernama Prayuda itu berdecit kesal menatap benci sekaligus mara perempuan di hadapan sekarang ini tak lain istri sendiri.

"Kau kira aku bahagia menikah dengan perempuan sepertimu hah! Sudah tukang selingkuh, gila harta pula!" suara Prayuda naik satu otput lebih tinggi dari sebelumnya

Bukan sakit hati telah dihina oleh suami sendiri Kamila justru tertawa sambil menatap jijik suami sendiri. Dia menatap benci laki-laki nyatanya masih berstatus suami tapi tidak pernah berlaku seperti suami pada umumnya.

"Sama-sama tukang selingkuh kenapa berteriak selingkuh! Kau sungguh lucu Prayuda jika dulu kau tidak memulainya aku juga tak akan melakukan hal yang sama, jadi sama-sama anj*ng jangan berteriak anj*ng bodoh!" maki Kamila tidak ada takut-takutnya.

Mereka sudah menikah berpuluh-puluh tahun lamanya tapi hampir 4 tahun belakangan ini rumah tangga Prayuda dan Kamila selalu saja dihias dengan pertengkaran sampai mereka melupakan Erlang anak semata wayang keduanya. Ibu dan ayah itu tidak tahu seberapa terguncang mental putra mereka setiap hari menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya, sayangnya laki-laki 25 tahun itu tidak tahu harus berbuat apa untuk melerai pertengkaran setiap hari dia saksikan.

Erlang merindukan keluarga mereka yang dulu rukun dan harmonis tapi sejak ayahnya membawa perempuan lain ke rumah mereka ibunya pun mulai melakukan hal gila. Mengikuti jejak sang ayah berselingkuh dengan laki-laki lain tak peduli laki-laki muda maupun tua.

Sudah banyak cara yang Erlang lakukan untuk mempersatukan kedua orang tuanya kembali untuk menyudahi pertengkaran setiap hari terjadi tapi semua itu sia-sia yang ada dia akan mendapatkan kekerasan dari ayahnya bahkan tamparan dari sang ibu.

"Sampai kapan kalian akan terus begini?" sudut mata Erlang mengeluarkan cairan bening, dia bicara pada diri sendiri.

Suara keributan tidak terdengar lagi di telinga Erlang membuat laki-laki itu segera keluar dari kamar tapi ketika hendak mengambil tas dari dalam kamar Erlang dapat melihat seorang laki-laki berdiri didekat mobil, melihat hal itu Erlang menghembuskan nafas kasar.

Pantas saja pertengkaran kedua orang tuanya sudah berakhir rupanya sang ibu sudah dijemput oleh kekasih gelap.

"Mau sampai kapan seperti ini?" Erlang menatap tajam mobil hitam pergi menjauh dari rumahnya, dia melihat tadi ibunya masuk ke dalam mobil tersebut.

Keluar dari kamar Erlang dapat melihat rumah sangat berantakan semua barang-barang berserakan di lantai banyak pecahan kaca, Erlang melihat seorang laki-laki duduk di sopa dengan wajah frustrasi.

"Lagi," satu kalimat yang keluar dari mulut Erlang membuat Prayuda mengangkat kepalanya.

"Mau sampai kapan ayah? Jika seperti ini kenapa tidak kalian selesaikan dengan dua cara, pilihan ada pada kalian berdua. Perbaiki semua yang sudah kalian bangun dari awal atau berpisah," ucap Erlang dengan nada dingin.

Tak heran Erlang berkata seperti itu hatinya sudah kebal hidup penuh dengan kegelapan tidak ada hari-hari tanpa pertengkaran kedua orang tuanya, bahkan Erlang sampai lupa cara tersenyum. Erlang akui memang dulu keluarganya tidak terlalu harmonis karena sang ayah begitu mudah bermain tangan tak peduli pada dirinya ataupun sang ibu.

Tapi jika boleh jujur Erlang lebih suka keluarganya yang dulu masih ada kata harmonis dan rukun yang dapat disematkan tapi 4 tahun terakhir ini keluarga mereka benar-benar berantakan.

Prayuda tak bergeming atas perkataan sang putra, dia dapat melihat dengan jelas tatapan kecewa dan benci dari sorot mata Erlang secara bersamaan.

"Ayah tidak lelah?" Prayuda tetap diam membuat Erlang kembali bersuara.

"Aku tidak akan berpisah dengan wanita sialan itu Erlang! Dia telah menghancurkan semuanya yang ada dalam hidupku maka aku juga akan melakukan hal sama."

Perkataan ayahnya membuat Erlang tertawa hambar sungguh benarkah yang berdiri di depanya ini seorang ayah dan suami yang dikenal baik oleh orang-orang diluar saya.

Dia iblis bukan laki-laki baik jika kalian semua ini tahu! Aku ingin melihat sampai kapan semua kekayaan yang mereka miliki ini akan bertahan. Aku berharap banyak para pengkhianatan di kantor Prayuda itu agar segera bangkrut.

Jika orang lain ini usaha atau pekerjaan orang tua mereka lancar dan terus jaya tidak dengan Erlang dia ingin semua harta keluarganya habis apakah ayah dan ibunya itu akan tetap sombong setelah jatuh miskin.

Sungguh Erlang tidak peduli jika nanti dia menjadi seorang gelandangan asal Sang Kuasa menghukum orang tuanya.

"Harusnya anda sadar tuan Prayuda yang terhormat siapa disini memulai memercikan api? Aku berkata seperti ini bukan semata-mata membela ibu. Tapi apa yang kalian berdua lakukan itu salah, suatu saat nanti jika tanganku ini mengotori kalian berdua tolong jangan salahkan aku."

Deg!

Hati Prayuda tergoncang mendengar kalimat terakhir putranya. "Apa maksud kamu, Erlang!"

"Aku pun tidak tahu, kita tidak akan tahu bukan apa yang akan terjadi di masa depan."

Plak!

Entah setan apa yang merasuki Prayuda tiba-tiba saja menampar keras pipi Erlang sampai meninggalkan jejak merah disana. Namun Erlang sama sekali tidak merasa sakit dia sudah kebal diperlakukan seperti ini yang ada justru rasa benci semakin tertanam di dalam hatinya.

"Jangan jadi anak kurang ajar Erlang!" maki Prayuda semakin marah. "Kamu dan ibumu itu sama! Sama-sama kurang ajar."

"Jangan pernah samakan aku dengan wanita itu dan aku juga tidak sama denganmu Prayuda kalian berdua itu bukan orang tua lebih tepatnya manusia berhati iblis!"

Dug!

Pas bunga melayang mengenai dahi Erlang hingga berdarah tapi Prayuda pelakunya tidak merasa bersalah sama sekali dia malah tersenyum puas berhasil melukai putranya sendiri.

Para pekerja yang melihat semua itu pura-pura tidak tahu sungguh mereka kasihan dengan tuan muda yang selalu diperlakukan buruk oleh orang tua sendiri. Awalnya memang Erlang tidak pernah melawan tapi lama-lama ibu dan ayahnya benar-benar membuat Erlang muak, jika logikanya tidak lagi bekerja mungkin Erlang sudah menghabisi orang tuanya dengan tangan sendiri beruntung Erlang masih bisa berpikir dengan jernih.

"Sini kamu!"

Terpopuler

Comments

Ningmar

Ningmar

Astaqfirullah...kok ada ortu jayak gitu ya ....

2024-02-20

0

Yani

Yani

Mampir ah. ...

2024-02-19

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Pdhl erlang udh dwsa kn y????kl udh brsha bkin mreka sdr,tp ga ada hsilnya sma skli...knp ga prgi aja,toh udh bs krja dn mnghidupi dri sndri kn???kl ibunya yg d dzalimi sm ayhnya,bwa sklain ibumu kluar....tp ni sma2 gila loh,ga ada slh stu yg waras.....kl brthan tgl stu rmh,bsa2 km ikutn gila tau.....

2024-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!