Novel author ke empat launching 😘( cerita ini hasil karangan othor sendiri ya ). Silahkan mampir kak, jika tidak suka di skip aja ya, jangan kasih rating jelek. Ntar othor ngambek loh 😁.
Jeffander Smith lelaki dewasa dengan status duda kaya raya, tengah jatuh cinta pada gadis belia bernama Queensha Claire. Gadis cantik dan sedikit bar-bar itu telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun sayang, cinta jeffander bertepuk sebelah tangan. Lalu bagaimana usaha duda tampan itu untuk mendapatkan cinta sang gadis pujaan hatinya. Kepoin yuk kakak-kakak cantik dan ganteng. jangan lupa tinggalkan dukungan agar othor semangat up datenya. Terima kasih.
Happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Setelah bosan menemani Jeff bekerja, akhirnya jam pulang kantor pun tiba. Queen segera mengajak Jeff pulang karena dirinya sudah sangat lelah.
" Tuan Mark nanti kita berhenti di toko kue depan sana ya ", ucap Queen pada asisten kekasihnya. Kini mereka tengah berada dalam perjalanan pulang ke mansion.
" Baik nona ", jawab Mark seraya melirik ke arah spion depan.
Jeff sebenarnya kurang setuju dengan rencana Queen yang ingin mendekati ibunya dengan cara halus. Ia tahu betul watak ibunya itu, ia tidak ingin Queen semakin kecewa ketika mendapati penolakan lagi.
" Sayang, kau yakin ingin melakukan ini? ", tanya jeffander untuk ke sekian kalinya. Bahkan Queen sampai bosan mendengarkannya.
" Astaga sayang, aku lelah terus menjawab pertanyaanmu itu. Diamlah dan aku akan melakukannya sendiri jika kau keberatan ", kesal Queen.
" Bukan begitu sayang, tapi.... ", Jeff langsung diam tidak jadi melanjutkan ucapannya ketika mendapat tatapan tajam dari Queen.
" Nona kita sudah sampai di toko kue yang Anda maksud ", ucap Mark menghentikan pertengkaran kedua pasangan kekasih itu. Queen pun segera keluar dari mobil dan segera masuk ke toko kue tersebut.
Di dalam mobil, Jeff tampak menghela napas panjang. Ternyata berhadapan dengan gadis belia itu sungguh membutuhkan kesabaran ekstra.
" Mark, apa menurutmu ibuku bisa merubah keputusannya? ", tanya Jeff pada sang asisten.
" Mengingat sifat nyonya Adel yang sangat keras, saya tidak yakin bos ",
Mendengar jawaban dari Mark membuat Jeff semakin tidak yakin jika apa yang di lakukan Queen akan berhasil. Mengingat kesabaran gadis itu yang setipis tisu, pasti hanya dalam hitungan hari ia akan menyerah. Lagi pula untuk apa susah-susah melakukan itu semua, bagi Jeff, mau ibunya itu merestui atau tidak ia akan tetap menikahi Queen. Karena ia tahu apa yang bisa membuatnya bahagia.
" Kau benar Mark. Tapi aku akan tetap mendukung keputusan Queen. Apalagi gadis nakal itu sangat bersemangat untuk menaklukkan ibuku ", Mark yang mendengar ucapan Jeff hanya mengangguk saja.
Tak lama Queen pun masuk ke dalam mobil setelah mendapatkan apa yang ia cari. Mark segera melajukan kembali mobilnya menuju mansion utama. Setelah hampir dua puluh menit perjalanan, mereka pun akhirnya tiba. Jeff segera turun dan membukakan pintu untuk Queen. Melihat perlakuan manis dari sang kekasih, membuat senyum di bibir Queen merekah sempurna.
" Terima kasih ",
" Sama-sama sayang ", jawab jeffander seraya menggandeng tangan Queen dan mengajaknya masuk.
Saat keduanya tiba di depan pintu utama, kedatangan keduanya sudah di sambut oleh Adel dan Elly dengan raut wajah yang tidak bersahabat. Jeff yang melihat keberadaan Elly di samping ibunya menatap malas. Tidak ada bosan-bosannya wanita itu mendekatinya batin Jeff kesal. Sedang Queen, gadis itu tampak mengulas senyum dan berjalan menghampiri calon mertuanya yang super galak.
" Nyonya, saya tadi mampir ke toko kue untuk membelikan kue kesukaan nyonya. Kata Jeff, nyonya sangat menyukai kue rasa mocca ", Queen pun segera menyerahkan kue itu pada Adel. Dengan malas Adel menerima kue pemberian Queen. Kemudian ia tersenyum sinis dan melempar kue itu ke lantai.
" Siapa yang butuh kue darimu. Tidak perlu susah payah menjilatku, karena aku tidak sudi menerimamu sebagai menantuku ", Elly tampak tersenyum puas melihat itu semua. Ternyata keputusannya meminta dukungan dari aunty adel sangatlah tepat.
" Mom ", bentak Jeff emosi.
Queen yang melihat Jeff seperti singa yang hendak menerkam mangsanya, segera menenangkan kekasihnya itu dengan membelai lengannya.
" Sayang jangan emosi, biar aku yang mengatasinya ", bisik Queen pelan.
" Nyonya, jika anda tidak suka, anda tidak perlu membuangnya seperti itu. Anda kan bisa memberikannya pada para pelayan ",
" Memangnya kenapa? Bukankah kue itu sudah kau berikan padaku. Jadi mau aku buang atau aku makan itu bukan urusanmu. Lagi pula jangan sok tahu, sejak kapan aku menyukai kue mocca ", jawab Adel seraya tersenyum sinis.
Jeff yang tidak ingin melihat Queen di hina oleh ibunya lagi, segera menarik tangan sang kekasih. " Sudahlah sayang, sebaiknya kita ke atas saja, bukankah tadi kau bilang kau sangat lelah? ".
" Tapi.... "
" Menurut lah atau aku akan menghukummu ", Queen pun akhirnya menurut dan mengikuti langkah Jeff yang menariknya menuju lantai atas.
Elly yang melihat itu menatap tidak suka. Adel yang merasa di abaikan oleh putranya tampak menggeram kesal.
" Jeff tunggu ",
" Ada apa lagi mom ",
" Mommy ingin kau usir perempuan itu dari rumah ini. Yang pantas tinggal di sini itu Elly, bukan perempuan mata duitan itu ",
" Aku..... ", saat Jeff hendak menjawab ucapan ibunya, Queen segera bergelayut manja di lengan jeffander.
" Sayang, katanya kau mau mengantarku ke kamar? Aku lelah sekali ", ucap Queen seraya melirik ke arah Elly dengan tatapan mengejek. Tentu saja hal itu membuat Elly kepanasan.
" Dasar jalang kecil, awas saja kau ", umpat Elly dalam hati.
...........
Di dalam kamar Queen.
Jeff tampak mengulum senyumnya saat menatap ke arah Queen yang tengah duduk di tepian ranjang.
" Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? ", tanya Queen cemberut.
" Kau tahu, kau itu sangat lucu sekali. Tadi saat pulang ke mansion kau begitu semangat untuk meluluhkan hati ibuku dengan bersikap lembut. Tapi saat berhadapan dengannya langsung, sikap mu langsung berubah menjadi lebih galak ", ucap Jeff terkekeh pelan.
" Jangan menertawaiku duda tua. Ibumu itu memang sangat keterlaluan. Aku sudah mau mengalah bersikap baik padanya, tapi dia malah semakin menghinaku. Mulai detik ini aku putuskan tidak akan lagi lemah. Akan aku tunjukkan siapa Queen yang sebenarnya ", omel Queen kesal sendiri.
" Itu baru benar, tunjukkan jika kekasih seorang Jeffander itu kuat dan tidak mudah di tindas ", ucap lelaki tampan itu seraya berjalan mendekat ke arah queen. Di angkatnya dagu sang kekasih agar menghadapnya. Kemudian Jeff mengecup bibir merah itu sekilas.
" Sebaiknya kau segera mandi, agar rasa kesal dan penat mu itu hilang. Atau... apa perlu aku mandikan ", goda Jeff seraya tersenyum mesum. Mendengar godaan sang kekasih queen mempunyai ide untuk membalas menggodanya balik.
" Boleh jika kau mau ",
" Benarkah ? ", mata jeff langsung berbinar cerah.
" Tentu saja ", Queen segera berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan melenggak lenggokan tubuhnya. Mata Jeff terus saja menatap Queen tanpa berkedip. Sesampainya di ambang pintu kamar mandi, Queen membuka kancing kemejanya hingga terlepas semua. Dari jauh Jeff tampak kesusahan menelan salivanya saat melihat buah dada milik Queen yang cukup besar, yang masih terbungkus bra berwarna biru tua.
Queen menggerakkan jari telunjuknya, seakan memberi isyarat agar Jeff mendekat. Seperti terhipnotis, Jeff tanpa sadar melangkah ke arah Queen. Saat tinggal dua langkah dari pintu kamar mandi...
" Mandi saja di kamarmu sendiri ", ucap Queen yang kemudian menutup pintu kamar mandi itu dengan sangat cepat. Dari dalam terdengar gelak tawa Queen yang membuat Jeff tersadar jika ia telah di kerjai sang kekasih.
" Sial, awas kau gadis nakal ", umpat Jeff kesal. Ia tampak menunduk memperhatikan burungnya yang sudah terbangun dan menggeliat ingin keluar. Ia pun hanya bisa menghela nafas kasar.
" Sabar burungku, sarangmu masih belum jinak ", gumam Jeff seraya menatap memelas ke arah pintu kamar mandi Queen.
**********
Sabar om Jeff, burungnya suruh bubuk lagi aja 🤭🤣
Jangan lupa dukungan nya reader
Terima kasih 😘😘