Suami Misterius

Setelah berbincang tentang keputusan mereka mengenai pernikahan mereka, akhirnya mereka pun memutuskan untuk saling menerima satu sama lain.

Dan kini disinilah mereka berada, di dalam kamar Sky.

"Kau, kenapa kamu malah mengikuti ku sampai sini, keluar sana," ucap Sky pada suaminya itu.

"Apa? Kamu menyuruhku keluar?" tanya Galaksi dan diangguki oleh Sky.

"Tidak mau," tolaknya.

"Kenapa?"

"Kenapa kamu bilang? Ya jelas aku menolak, kan aku ini suamimu, dan kita itu sepasang suami istri, jadi gak masalah tidur dalam satu kamar. Bahkan berbuat macam-macam pun tidak masalah," ucap Galaksi dengan enteng.

Sementara Sky ia hanya bisa tercengang mendengar ucapan dari suaminya itu.

"Ihhh sejak kapan seorang CEO dari perusahaan Galaksi company ngomong begitu," ujar Sky, sementara Galaksi ia bersikap acuh, kemudian ia pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Sky pun hanya bisa menghela nafas, kemudian ia pun mengambil pakaiannya di lemari, lalu ia pun langsung masuk kedalam kamar mandi.

Cklek.

Pintu kamar mandi pun terbuka, dan muncullah Sky dengan memakai pakaian daster modern yang panjangnya selutut, dengan lengan pendek, dan rambut hitamnya ia biarkan terurai.

Dan hal itu berhasil mencuri perhatian seorang Galaksi, sungguh pemandangan sederhana dari Sky membuat seorang CEO ternama dari perusahaan besar itu terpesona oleh kecantikan dan kesederhanaan dari sang istri.

Sementara Sky, sebenarnya dirinya sangat malu berpenampilan seperti itu di depan seorang pria, walaupun pria itu adalah suaminya sendiri.

Namun dirinya bersikap acuh dan tidak memperdulikan keberadaan Galaksi.

Sky pun naik ke tempat tidurnya dan langsung menutup tubuhnya dengan selimut sampai batas lehernya.

"Apa kau tidak ingin berganti pakaian?" tanya Sky seraya menatap ke arah suaminya yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang.

"Tidak," jawab Galaksi singkat, kemudian ia pun beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.

Tak lama kemudian pintu kamar mandi pun terbuka, Galaksi pun keluar dari kamar mandi, dan pada saat ia sudah berada di samping tempat tidur, ia membuka pakaiannya.

Dan hal itu berhasil membuat Sky yang tak sengaja menatap ke arahnya menjadi tercengang dan juga terkejut dengan kelakuan dari suaminya itu.

Bagaimana tidak saat ini suaminya itu bertelanjang dada, dan kini hanya memakai boxer nya saja, terlebih ada sesuatu yang terlihat menonjol.

"Akhhh, apa yang kau lakukan!!" pekik Sky, ia pun langsung menenggelamkan wajahnya kedalam selimut.

"Tentu saja membuka baju," jawabnya dengan santai.

"Lalu kenapa tidak pakai pakaian mu?"

"Aku memang terbiasa tidur tidak pakai baju, jadi diam jangan protes," jawabnya lagi.

Kemudian ia pun langsung menaiki ranjangnya dan merebahkan tubuhnya disisi istrinya itu.

"Besok kita akan pindah ke mansion ku," ucap Galaksi.

Dan seketika Sky pun membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Astagfirullah, kau mengagetkan aku saja," ucapnya, bagaimana tidak ia melihat Galaksi yang tengah tertidur menghadap ke arahnya.

"Kamu dengar tidak?"

"Iya aku denger bawel," jawabnya.

"Sudahlah aku mau tidur," ucapnya, kemudian ia pun mulai menutup matanya.

Namun ia masih belum bisa menutup matanya itu, lantaran ia gugup di tatap oleh suaminya itu.

Ya, Galaksi terus menatap ke arah Sky.

"Kamu bisa menghadap ke sana gak," pintanya.

"Memangnya kenapa?"

"Ya karena aku mau tidur, dan kamu malah liatin aku mulu."

"Memangnya kenapa jika aku liatin kamu, kan kamu istriku, jadi gak masalah bukan," goda Galaksi.

"Ihhh nyebelin, yaudah kalau gitu aku aja yang membelakangi mu." Sky pun tidur dengan posisi membelakangi suaminya itu.

Sementara Galaksi ia hanya terkekeh geli melihat tingkah malu istrinya itu.

Ia pun mulai menyusul istrinya itu ke dunia mimpi.

...***...

Besoknya, kini sepasang suami itu masih tertidur, padahal matahari sudah beranjak dari tempatnya, namun ada yang berbeda, ternyata mereka tidur saling peluk.

Bahkan Sky terus menggesekkan wajahnya ke dada bidang suaminya guna mencari kenyamanan.

Begitupun dengan Galaksi ia semakin mempererat pelukannya.

Tak lama Sky pun mulai mengerjapkan matanya, dan perlahan mata dengan bulu mata lentik itu pun terbuka.

Dan betapa terkejutnya dia, saat menyadari bahwa dirinya berada di pelukan seseorang.

"Akhhh!!" teriak Sky, dan mendorong dada bidang suaminya, beruntung suaminya itu tak sampai terjatuh, dan juga beruntung kamar mereka kedap suara.

"Ada apa? Kenapa kamu berteriak?" tanya Galaksi dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Ia pun beranjak dari tidurnya, menjadi duduk seraya bersandar ke kepala ranjang.

Begitupun dengan Sky yang ikut duduk.

"Ada apa?" tanya Galaksi lagi, saat ini ia sudah benar-benar bangun dari tidurnya.

"Ke- kenapa kamu memelukku?" Bukannya menjawab Sky justru kembali bertanya.

"Kenapa memangnya, memangnya aku tidak boleh memeluk istriku sendiri? Lagipula kamu juga nyaman bukan berada di dalam pelukan ku?"

"A- apa ... Sudahlah aku mau mandi dulu." Sky pun beranjak dari duduknya dan masuk kedalam kamar mandi.

Namun sebelum itu, Sky mengambil pakaiannya yang berada di dalam lemari.

Sementara Galaksi ia kembali tidur, jujur ia masih mengantuk.

Cklek.

Pintu kamar pun terbuka, dan muncullah Sky dari dalam, Sky pun yang sudah rapi dengan pakaian rumahnya, dan rambutnya yang ia kuncir kuda.

Sky yang melihat suaminya yang masih tertidur dengan posisi tengkurap itu pun tak membangunkannya.

Ia lebih memilih untuk keluar kamar dan menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.

Bukan acuh, hanya saja Sky tak enak jika harus membangunkan suaminya, terlebih lagi jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Setelah memakai hijab instan nya, ia pun turun ke bawah.

Saat ia sampai di meja makan, ternyata bi Inah sudah menyiapkan semuanya.

"Maaf ya bi, Sky gak bantu bibi masak," ucapnya.

"Eh, gak pa-pa kok non, bibi maklum-in kok, non Sky kan baru bertemu dengan suami non, pasti non saling melepas rindu dengan tuan," ujar bi Inah.

Dan hal itu berhasil membuat Sky malu, lantaran ia mengerti ucapan dari asisten rumah tangganya itu.

"Padahal aku kan lagi dapet bi, eh tapi walaupun lagi gak dapet juga, belum tentu aku siap melakukannya," batin Sky, seolah ingin memberitahu pada bi Inah bahwa ia tidak melakukan apapun dengan suaminya itu.

"Eh, aku ini ngomong apa sih," batin nya lagi.

"Sebaiknya non duduk, oh ya suami non masih tidur ya?" tanya bi Inah.

"Iya Bi," jawabnya

"Bibi maklum kok, non," ucapnya, dan Sky pun hanya tersenyum canggung.

"Yasudah kalau begitu bibi permisi kebelakang, mau jemur pakaian," ucapnya lagi.

"Loh kok, memangnya bib gak sarapan dulu?" tanya Sky.

"Bibi sama nak Lily sudah sarapan tadi, sebelum non turun," jawab bi Inah.

"Oh begitu, yasudah bibi boleh ke belakang," ucapnya.

Bi Inah pun pergi ke belakang untuk menjemur pakaian.

Sementara di kamar, Galaksi yang baru saja bangun itu langsung pergi ke kamar mandi, setelah nyawanya sudah terkumpul.

Ia pun memakai pakaian yang kemarin, lalu turun ke bawah menemui istrinya itu.

"Kenapa tidak membangunkan ku?" tanya Galaksi pada istrinya, saat ini ia sudah berada di ruang makan.

"Maaf, aku pikir kamu lelah, dan aku tak tega membangunkan mu," jawabnya.

"Duduklah," pinta Sky.

Galaksi pun duduk di salah satu kursi yang ada di sana, sementara Sky ia mulai menuangkan nasi goreng dan juga telur ceplok ke piring suaminya.

"Maaf, sarapannya hanya nasi goreng," ucapnya setelah memberikan piring yang sudah di isi nasi goreng dan juga telur ceplok itu.

"Terima kasih, apa ini bikinan mu?" tanyanya.

"Bukan, ini bikinan bi Inah," jawabnya.

Lantas ia pun duduk di kursi yang ada di hadapan suaminya itu, dan ia pun menuangkan nasi goreng ke piringnya sendiri.

"Nanti setelah selesai sarapan, kamu kemasi barang-barang kamu, karena kita akan pindah ke mansion ku," ucap Galaksi di sela-sela makanya.

"Apa tidak terlalu cepat?"

"Tidak."

"Huffstt, baiklah. Tapi bolehkah bi Inah dan juga kak Lily di ajak untuk tinggal bersamaku di mansion milikmu?"

"Ya, mereka boleh tinggal di sana."

"Terima kasih."

"Hm."

Mereka pun mulai menghabiskan makanan mereka.