NovelToon NovelToon
Second Husband

Second Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Awalnya aku adalah seorang istri yang diperlakukan bagai Ratu. Hingga suatu saat, gelar Ratu itu lengser dariku. Suamiku datang lalu mengenalkan Ratu barunya. Kesedihan tak berhenti sampai disitu, aku terus disalahkan atas kesalahan ratu barunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Wajah sinis penuh kemarahan nampak begitu jelas di tunjukkan segerombolan sampah yang dibalut indah dengan nama Dargo. Jhon dengan tenang dan wajah dinginnya tak terlihat rasa takut barang sedikit. Jhon bukan hanya sekali atau dua kali berada di posisi ini. Beberapa tahun lalu dia juga sering mendapatkan perlakuan tidak adil dari keluarga Dargo. Dia yang selalu disalahkan untuk banyak hal yamg sebenarnya dia tida sepenuhnya bersalah.

Jhon menyunggingkan senyum tipis yang terkesan meremehkan tatapan tajam kedua orang tua Hendrick yang tak beralih darinya.

" Kau masih bisa tersenyum setelah tindakan kriminal yang kau lakukan?! aku akan melaporkan mu kepada pihak berwajib. " Ancam Ibunya Dargo yang seolah mewakili semua anggota keluarganya.

" Benarkah? lakukan saja. Aku juga akan melaporkan Hendrick dengan tiga pasal sekaligus. "

" Apa maksud mu?! berani sekali kau mengancam pewaris tunggal keluarga Dargo?! " Protes kakek. Suaranya masih begitu lantang meski tubuhnya terlihat renta.

Ini adalah salah satu hal yang paling sulit di terima oleh Ibu Sofia dan anak-anaknya. Kakek selalu saja mengatakan itu saat membela Hendrick. Seakan-akan Jhon dan adik perempuannya tidak memiliki darah atau sedikitpun arti bagi Dargo. Tapi Jhon yang sudah sangat terbiasa mendengar itu tentu saja hanya bisa tersenyum dan semakin besar pula hasratnya untuk menghancurkan Dargo sampai menjadi debu. Menjatuhkan nya sampai dasar jurang yang tidak memberikan kesempatan untuk mereka bisa merangkak naik.

Ken menyerahkan hasil visum dan rekaman CCTV dari layar ponsel milik Ken.

" Pertama, Hendrick melecehkan istriku. Kedua dia mengancam, ketiga, kalian lihat saja sendiri. " Setelah rekaman itu berakhir, Jhon juga mengeluarkan beberapa lembar bukti Chat keluarga Dargo kepada Elia.

" Aku juga bisa melaporkan ini karena kalian sudah terus menerus mengancam istriku. Jangan mengusik keluarga ku kalau kalian ingin menikmati hidup tenang.

Hidup tenang yang tersisa tidaklah banyak, gunakan itu dengan baik.

" Kau licik! kau pasti sudah merencanakan ini untuk menghancurkan reputasi Hendrick kan?! " Protes Ayahnya Hendrick dengan mata yang membelalak tajam.

Tentu saja Jhon hanya bisa tersenyum. Memang apa lagi yang ada di otak segerombolan Dargo kalau bukan pikiran buruk terhadap orang lain? memang sulit menjelaskan kepada manusia berotak udang itu.

" Licik? baiklah aku licik. Lalu bagaimana dengan kalian? "

" Kau! " Bentak kakek yang membuat Ibu Sofia menatap tajam. Ibu Sofia baru saja datang ke ruang tamu karena tida tahan mendengar putranya selalu di sudut kan dan di salahkan.

" Dengar Tuan besar Dargo. Ini adalah rumah ku. Tolong jaga sikap anda dan gunakanlah kata-kata yang sopan. Aku tidak mau pekerja di rumah ini terkontaminasi kata-kata kotor dari mulut anda dan gerombolan anda ini. "

" Lancang! " Teriak kakek yang tak terima.

" Diam! " Jhon yang masih dalam keadaan duduk kini menatap kakeknya tajam. Dia tahu benar apa yang dia lakukan adalah tidak benar. Tapi dia tidak bisa menahan diri melihat Ibunya di bentak atau di maki di hadapannya. Mungkin kakek mengira, jika Jhon masih Jhon kecil yang hanya akan menangis saat Ibunya di maki.

" Tahun sudah terlewat, Tuan besar Dargo. Jangan membentak Ibuku seolah dia masih menantu mu. Ibu ku berbeda dari kalian yang terlalu biasa mengatakan kata-kata kotor dan sumpah serapah saat sedang marah. Pergilah dari sini dan jangan pernah datang lagi. Rumah ku, tidak menerima sampah seperti kalian. "

Sebenarnya mereka begitu marah, tapi melihat tatapan Jhon yang begitu tak biasa, mau tidak mau mereka kompak menahan diri dan pergi tanpa kata meski hati masih ingin memaki.

Jhon langsung menghampiri Ibunya yang kini memegangi kepalanya.

" Ibu? Ibu baik-baik saja? " Tanya Jhon memapah Ibunya lalu membawanya untuk duduk di sofa.

" Kenapa mereka tidak bisa melihat kesalahan mereka? kenapa mereka begitu ingin melihat kita bahagia? memang apa salah kita? "

Jhon memeluk Ibunya. Bertahun-tahun lalu Ibunya selalu menangis dan bertahan walau kesakitan batinnya. Dia selalu mencoba menjadi menantu yang baik meski itu tida pernah terlihat sama sekali. Dimata mereka Ibunya adalah seorang sampah yang bahkan tidak pantas berada di gudang mereka. Kesialan juga tak berhenti disitu. Saat Jhon berusia tiga tahun dan mulai memahami banyak hal, justru yang ia lihat adalah contoh keburukan yang tidak berkesudahan. Ditambah lagi Ayahnya yang selalu tak memiliki prinsip hidup memperparah penderitaan untuk Ibunya.

" Ibu, tidak perlu memikirkan mereka. Karena yang harus kita pikirkan adalah diri kita sendiri. Selama kita berdiri di atas kaki kita sendiri, tidak akan mudah bagi orang untuk menginjak kita. Sementara mereka, mereka adalah kotoran yang menempel di sepasang sepatu mahal. "

Sementara di susut ruangan, Elia menyaksikan semua yang terjadi dari awal hingga sekarang ini. Dia merasa bersalah atas apa yang terjadi barusan. Jika saja bukan karena dia, mungkin Jhon dan keluarganya akan baik-baik saja. Memang pada awalnya Elia merasa begitu beruntung berada di posisi sekarang ini. Tapi tidak untuk sekarang. Dia justru merasa menjadi beban bagi Jhon keluarganya.

Jhon, Ibu, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau keluarga kita akan se kacau ini karena ku.

Elia membalikkan tubuhnya dan kembali ke kamar. Dia duduk dipinggiran tempat tidur dengan pikiran yang melayang memikirkan apa yang selama ini terjadi karenanya. Untuk pertama kalinya juga dia melihat Ibu begitu sedih, dan itu membuat hatinya sakit. Disaat seperti ini, rasanya ingin sekali dia memeluk Ive dan menghirup aroma tubuhnya. Tapi mau bagaimana lagi? dia sungkan kalau harus melewati ruang tamu untuk menuju kamar Ibu Sofia.

Karena sudah merasa tak tahan, akhirnya Elia memutuskan untuk menghubungi Yana agar membawa Ive padanya. Tak membutuhkan waktu lama, Yana mengetuk pintu untuk mengantarkan Ive yang baru saja tertidur setelah kenyang menyusu.

Elia tersenyum lalu mengambil Ive dari gendongan Yana.

" Istirahatlah, Yana. Biarkan Ive bersama ku. " Yana mengangguk dam langsung beranjak pergi.

Elia memeluk tubuh Ive dan menciumnya pelan. Sosok kecil itulah yang selalu ia rindukan siang dan malam saat berada di rumah sakit. Aroma tubuhnya yang mampu mengobati segala duka yang ia rasakan. Elia menimang Ive dengan air mata yang mulai menetes. Sebenarnya dia tida tahu harus melakukan apa. Hatinya mulai gundah dan bimbang. Rasanya dia ingin pergi agar tidak menyusahkan Jhon dan keluarganya lagi. Terutama Ibu Sofia yang begitu baik dan menyayanginya.

" Ive, apa yang harus Ibu lakukan? "

Elia menatap wajah Ive yang begitu tenang saat tidur. Wajah Ive memang mengingatkannya kepada Hendrick. Tapi Ive juga bisa menetralisir rasa benci seolah tidak ada hubungannya degan dia.

" Ive, apakah kita pergi saja? Ayah Jhon dan nenek Sofia menderita karena kita. Apa kau setuju? "

TBC

1
elly fitriyatun
Elia hamidun kalee/Pooh-pooh/
elly fitriyatun
setuju John kalau Ken SM jehan/Drool/
elly fitriyatun
Makiin serruu nich
Riando simanjuntak
mampir dong kak🙏
elly fitriyatun
jangan kemana2 elia & Ive...ttp stay dirmh john
elly fitriyatun
Bagus John lanjutkan/Good/
elly fitriyatun
Aturan nikahnya sewaktu br pisah SM Hendrik biar perutnya blm sebesar sekarang
elly fitriyatun
,bagus John q setuju kasihan elia
Anonymous
ok
#ayu.kurniaa_
.
Sri Wahyuni
mengapa mesti ada pengganggu
Deyby Christina Tameane
suka banget sama ceritanya
Wini Hilal
klw gk ada masalah biasanya bius lokal seperti lahiran ank ku yg pertama tp ketika aku SC anakku yg kedua karna saat itu nafasku sesak dn darah tinggi aku dibius total
Laila Umroh
Luar biasa
Anonymous
keren
novi 99
si ken yang gak pernah pacaran sama kelihatannya polos dengan hal dewasa ternyata suhu jg ya.......
bisa-bisanya Jehan hamil duluan
Syabariah BidolS
Baru baca bab 1 udah seru aja ceritanya...auto lanjuttttttt marathon bacanya. Keren karyamu othor 👍❤️
novita harahap
Luar biasa
Shinta Dewiana
hendrick gila mana ni bidyguat
Shinta Dewiana
ini baru permulaan hendrick...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!