NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. BERASA SUAMI-ISTRI KEMBALI

Ketiga orang itu pun sama-sama menoleh ke sumber suara. Dan betapa kagetnya mereka ketika yang berdiri di sana adalah pimpinan mereka.

“Pa-pak Damar…?” Alex begitu kaget sambil memegangi dadanya melihat Damar berdiri di sana sambil menatap mereka.

“Ayo…!!!”

Kata yang keluar dari mulut Damar barusan itu bukan ajakan, tetapi perintah. Padahal dia sendiri yang bilang barusan tidak boleh. Sekarang dia malah mengajak mereka bertiga.

“Ah, pasti aku sudah gila” batin Damar merutuki dirinya sendiri ketika keluar dari dalam lift yang membawa mereka ke lantai di mana tempat store-store rekan perusahaan mereka beroperasi.

“Kami berc*uman? Ah, anggap saja itu terjadi. Kami kan dulu pernah menikah dan hidup tinggal bersama di atap yang sama pulang.” Damar masih tidak bisa menerima apa yang dia lakukan. Dan dia masih tidak bisa menyalahkan dirinya sendiri.

“Ya, anggap saja seperti itu. Tapi, bagaimana bisa aku mengatakan kalau aku mencintai dia? Dan yang lebih memalukan lagi. Setelah kejadian itu dia sepertinya sangat berusaha menghindari ku. Dia mungkin tidak mau bertemu denganku lagi.”

Sepanjang jalan menuju store Damar hanya bisa nge batin. Apalagi saat dia dengan Thasya beberapa hari yang lalu bertemu. Tetapi mantan istrinya itu mengalihkan pandangannya seolah-olah menganggap Damar hanyalah mahluk tak kasat mata yang tidak bisa dilihat dengan mata telanj*ng

“Aku tidak bisa tengang. Dan sepertinya tidak akan tenang. Pernyataan cintaku yang pertama setelah aku hidup selama tiga puluh lima tahun diabaikan begitu saja! Ah… sungguh menyebalkan.”

Pikiran Damar masih fokus kepada perasaannya yang terabaikan. Tetapi, fokusnya itu terusik dengan suara riuh yang semakin terdengar jelas di telinganya. Sementara ketiga manusia dayang-dayang nya hanya bisa mengikuti Damar di belakang memperhatikan tingkah kalem bos mereka itu.

Damar melihat banyak sekali orang-orang sedang mengantri, berdiri berjejer di salah satu store yang baru buka. Suara riuh mereka sampai terdengar ke beberapa lantai pusat.perbelanjaan tersebut.

Ya, store itu milik salah satu perusahaan rekan mereka yang diloloskan Riska untuk bisa bekerjasama dengan Dawson Company. Antrian orang banyak itu sampai menutupi salah satu store yang sama-sama baru opening juga. Yaitu Beauty Fashion Store.

“Jadi, ini alasan kenapa penjualan semua bagian fashion kemarin turun drastis?” batin Damar yang baru tahu jika cara kerja Linox store licik juga.

Memang tidak ada peraturan secara tertulis tidak boleh menampilkan atau mengundang model yang mengiklankan produk salah satu store di saat opening. Semua pemilik usaha yang bekerjasama dengan Dawson Company sudah memahami itu.

Kecuali kalau mereka sedang meluncurkan produk baru, baru biasnya pemilik usaha menggaet para model atau artis-artis maupun idol untuk datang datang secara langsung. Karena mereka yang sudah dibayar sebagai brand ambassadornya.

Damar sudah tidak mau pusing memikirkan masalah itu. Karena dari awal pun sudah tidak suka karena Linox store tersebut lebih lama bekerjasama dengan perusahaan Arizone Company milik keluarga Pheonyl. Bisa jadi pihak Linox menyuap Riska agar bisa join dengan Dawson Store, karena sebelumnya kata Damar dari pihak mereka tidak ada yang setuju untuk bekerjasama dengan pihak Linox.

Untuk saat ini Damar masih berusaha berpikir positif. Seperti yang dia katakan beberapa saat yang lalu, mereka akan melihat tiga bulan ke depan bagaimana hasilnya. Damar pun melanjutkan langkahnya menuju ke tempat yang dia rencanakan di awal.

“Selamat datang di Beauty Fas…”

Thasya yang kebetulan sedang berjaga di meja kasir kaget begitu melihat Damar memasuki storenya.

“Halo, Pak Damar. Ada perlu apa datang ke store kami?” seketika sikap profesionalnya Thasya mode on.

Dia berusaha bersikap biasa saja di depan mantan suaminya yang beberapa hari ini berusaha dia hindari. Sekarang, tidak tidak mungkin dia menghindar lagi.

“Dia kembali memanggilku dengan embel embel ‘pak’ lagi seolah-olah tidak ada yang terjadi” batin Damar kesal sendiri. Sepertinya hanya dia sendiri yang tersiksa dengan kejadian malam waktu di mobil itu.

“Apa saya butuh alasan khusus datang ke store ini? Jelaslah saya datang untuk membeli pakaian” jawab Damar dengan nada tegasnya padahal di dalam hatinya ngebatin mulu.

Untung saja Sari yang peka dengan situasi kedua yang terlihat tegang sekali langsung menjelaskan lebih jelas lagi.

“Maaf Ibu Thasya. Sudah tradisi bagi staf Dawson Company khususnya bagian departemen store membeli produk di salah satu store yang baru opening.”

“Tradisi…?” batin Thasya yang sepertinya hal itu merupakan tindakan langka yang pernah dia lihat dan

dengar.

Tidak mau ambil pusing, Thasya pun dengan ramah bertanya kepada Damar. “Model pakaian seperti apa yang mau anda beli?”

Thasya yang mendengar mereka ingin membeli sesuatu seketika menganggap mereka sebagai costumer saat ini. Dan dia harus melayani mereka sebaik mungkin.

“Pilih saja produk yang paling mahal yang store kalian jual. Atau mungkin produk andalan kalian. Lagi pula bukankah nilai penjualan yang paling penting di penilaian akhir nanti?”

“Tentu saja nilai penjualan memang yang sangat penting. Tapi menurut kami yang lebih penting itu bagaimana pelanggan atau costumer kami menyukai produk yang kami jual” balas Thasya.

“Bagaimana dengan T-shirt rajut lengan panjang ini? Warna biru dongker sangat cocok buat Pak damar yang badannya putih, tinggi besar.”

Thasya menjelaskan sambil sesekali menatap Damar yang berdiri di depannya.

“Desainnya yang polos aja, karena…” Thasya diam sejenak ketika melihat ada yang aneh dengan tatapan Damar kepadanya.

“Mmm… Ada masalah, Pak Damar?” tanya Thasya ingin mendengar feet back dari costumer barunya itu.

Sementara dalam diamnya Damar menjawab, “Masalah…? Ada! Dan sangat parah! Apa hanya aku saja kemarin itu yang berc*uman? Kenapa hanya aku saja yang tidak tenang begini?”

Tapi untuk mengakhiri keterdiaman nya.Damar pun bersuara. “Tidak ada. Sari, Ciko dan Alex kalian juga beli saja. Aku ambil yang kamu pegang itu saja” ujar Damar berbicara seperti kecepatan rel kereta api saja.

Sepertinya dia tidak tahan lagi melihat Thasya yang melayaninya membuat dia dejavu kalau mereka masih suami-istri.

“Ba-baiklah” jawan ketiga stafnya itu merasa gugup ketika mereka mendengar Damar menyuruh mereka membeli juga.

“Ka-kalau begitu, kira-kira produk apa yang Ibu. Thasya jual cocok samaku?” ujar Alex dengan ragu-ragu karena tahu siapa wanita di hadapan mereka itu sekarang.

Moga-moga Damar tidak menjitak kepalanya karena sudah berani meminta saran dari mantan istri bosnya itu di depannya langsung.

“Kalau Pak Alex tidak keberatan, saya merekomendasikan kemeja lengan pendek saja saja. Ini koleksi musim panas ini dan exclusive hanya dua warna saja. Bagaimana menurut Pak Alex?”

“Baiklah kalau begitu. Saya ambil yang warna biru langit ini saja” jawab Alex.

“Kalau boleh saya tahu berapa ukuran baju Pak Alex, biar aku ambilkan?”

“Ah, itu…” Alex ragu menjawab.

“Sa-saya kurang tahu, karena biasanya istri saya yang membelinya.”

Alex merasa ruangan itu sudah panas seperti terbakar api karena tatapan tajam seseorang yang tidak pernah lepas dari keduanya sedari tadi. Dia berdoa salam hati agar serigala jantan yang sedang menatapnya itu tidak memangsanya nanti.

Apalagi setelah dia memberitahukan dia tidak tahu ukuran bajunya, Thasya langsung.membatunya mengukur agar sia bisa membeli ukuran yang pas buat badannya.

Sementara Damar dari tadi memang tidak.melepaskan tatapannya dari kedua manusia itu. Dalam hati dia kesal sendiri dan hanya bisa protes tanpa bisa menyuarakannya langsung.

“Sedari tadi dia sama sekali tidak tersenyum samaku. Tapi kenapa dia tersenyum kepada asistenku?” ujar Damar merengek dalam hati.

1
Amidah Adjach
Luar biasa
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!