Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Bicara
Daniel benar-benar memutuskan untuk kembali ke ke Jakarta untuk bertemu dengan Dinda. Dia ingin bicara dengan gadis itu tentang apa yang terjadi dengan yang adalah perbuatan ayahnya.
Saat dia sampai di apartemennya, Daniel merasa aneh karena melihat seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di apartemen ini. Tujuan utamanya saat ini adalah menemukan di mana keberadaan Dinda dan segera bicara. Mereka harus bicara sesegera mungkin dan menyelesaikan semua permasalahan ini. Bagaimana pun masa depannya sudah dihancurkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu, maka Daniel yang akan mengambil tanggung jawab itu.
"Dinda," panggilan saat dia membuka pintu kamar milik gadis yang sudah tidak lagi perawan. Gadis yang sudah digaulinya beberapa kali.
Tidak ada suara apapun dari dalam kamar ini, tapi ketika dia berjalan untuk menghidupkan lampunya, Daniel sendiri langsung kaget ketika melihat Dinda dalam keadaan sangat buruk seperti itu. Penampilannya sangat berantakan sekali, bahkan dia masih memakai seragam sekolahnya dengan kantung mata yang terlihat sangat besar di sana.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Daniel ketika dia mengambil Dinda. Di lihatnya dari dekat wajah gadis itu dandani lebih dalam rasa bersalah atas apa yang telah terjadi padanya. Semua ini karenanya, Dinda mengalami masalah ini karena perbuatan keluarganya sendiri maka dia harus bertanggung jawab untuk itu.
"Dinda, apa yang terjadi?" tanya Daniel saat dia melihat penampilan Dinda. Di gendongnya gadis itu dan di bawahnya atas tempat tidur. Ketika melihat bahwa Daniel sudah datang, Dinda kembali meneteskan air matanya dengan apa yang telah terjadi padanya saat ini. Kehidupannya benar-benar sangat mengerikan sekali. Dia tidak pernah berbuat jahat pada orang-orang tapi kenapa mereka berbuat jahat padanya.
"Apa salah aku hingga mereka melakukan hal ini padaku? aku hanya melakukan hal ini demi keluargaku. Aku menjual diriku agar adik-adikku tidak lagi merasakan kehidupan pahit seperti yang aku rasakan sejak kecil. Aku ingin membahagiakan mereka walau dengan cara yang salah tapi niatku hanya ingin membuat mereka merasakan kehidupan yang layak. Sungguh, aku tidak memiliki niat apapun selain hanya untuk membahagiakan adik-adikku saja. Tapi kenapa mereka begitu jahat padaku om? kenapa?" tanya Dinda lagi. Daniel sudah berhasil masuk ke apartemennya setelah berhasil membobol pintu apartemennya bersama petugas apartemen agar dia bisa masuk ke apartemen dan melihat keadaan Dinda.
"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi saat ini. Jika memang sekolahmu tidak bisa diselamatkan lagi, maka aku hanya bisa memberikan uang dan hiduplah dengan bahagia. Sudahi ini semua dan kau bebas pergi dariku. Aku akan memberimu uang sebesar 2 miliar dan kau bisa pergi dariku. Kejar cita-citamu dan perbaiki hidupmu dengan uang itu. Suatu saat, jika kamu membutuhkanku cari saja aku. Kapan pun kau membutuhkanku maka aku akan selalu membantumu karena aku yang bersalah atas semuanya. Tapi maaf, aku tidak bisa lagi melanjutkan kontrak ini karena aku tidak ingin membuatmu semakin terikat dengan masalah ini. Jadi pergilah setelah kau mendapat uang. Mulai hidupmu yang baru dan tata semuanya dari awal." ucap Daniel yang memang sudah memikirkan hal ini bahwa dia akan bertanggung jawab atas hidupnya Dinda. Dia akan memberikan uang pada gadis itu bukan untuk membeli harga dirinya. Tapi hanya untuk membantunya menata kehidupannya yang baru.
"Om,"
"Ya pergilah Dinda. Kau mau kemana? Jika kau tidak memiliki tempat lagi untuk tinggal kah bisa tinggal di sini karena aku akan pergi. Jika kau tidak ingin lagi tinggal di sini maka katakan ke mana kau akan pergi maka aku akan membantumu pergi dari sini." Dinda menatap Daniel dan dia terus saja menatap pria itu. Rasanya ada sesuatu yang menggelitik di hatinya dan sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata. Intinya apa yang Daniel katakan membuat Dinda seperti memilki semangat hidup yang baru dan dia ingin memulai semuanya dari awal lagi
"Bisakah aku tinggal di sini untuk sementara waktu? Aku akan pergi jika aku sudah memiliki tempat tinggal yang baru nantinya."
"Kau bisa menempatinya kapan pun kau mau. Tinggalkan di sini dan aku akan pergi." ucap Daniel.
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤