NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Papa

Menikahi Calon Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Paksaan Terbalik
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023

Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.

Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.

Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."

"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.

Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HOP DUA PULUH TUJUH

Setelah sekian gulana, akhirnya Rega bisa tidur nyenyak. Damai rasanya ketika ia kembali bersisian dengan istrinya.

Dini hari terlewati. Sementara saat pagi tiba, Rega terbangun kaget mendengar teriakan yang begitu memekakkan telinga.

Belum musnah jantung kencang yang berdegup degup serampangan. Lengan miliknya dihantam bantal berkali-kali.

"Papa! Ada yang menyelusup ke kamar Anes! Papa, tolong Anes!"

"Vanessa! Enough!" Tak mau membiarkan kegaduhan terus terjadi, Rega menyerang balik tubuh istrinya dengan kungkungan.

Iris kecoklatan Vanessa dan manik biru suaminya bertemu lekat, hal yang kerap mendatangi keduanya saat berdekatan; detak jantung yang tidak keruan ritmenya.

"Om ngapain di sini?" Bibir Vanessa saat bertanya berada di bawah bibir suaminya.

"Menginap di rumah mertua." Rega terbawa suasana, wajahnya perlahan turun dan ingin disatukan dengan wajah gadis itu. Namun, nyalinya dipatahkan ketika Vanessa mencubit hidungnya.

"Jangan cium Anes!" Vanessa mendorong tubuh Rega yang pasrah untuk terhuyung ke sisinya.

Mata biru Rega terus memandang Vanessa yang beranjak ke kamar mandi. "Hah... Hah..."

Rega mengumpulkan desah di kedua telapak tangannya. Tak sedikitpun mencium adanya bau mulut, dia rajin ke dokter gigi, membuang karang sedikit apa pun, dan lagi dia jarang merokok, juga tak ada gigi yang berlubang.

Asam lambung, dia rasa tidak memiliki riwayat asam lambung. Ususnya sehat, tak mungkin napasnya yang bau.

Rega yakin barusan Vanessa menutup hidungnya hanya untuk beralasan menolak ciuman pagi darinya. Memang tidak bau, tapi rasanya seperti ditolak seakan-akan dia bau.

Seorang Rega Putra Rain, ditolak? Hal yang jarang didapatinya. Jika dahulu ada yang menolak Rega, hanya karena wanita itu sudah memiliki suami seorang Mafia.

Ah sial! Rega diposisi sujud membenturkan keningnya di atas bantal berkali-kali. Tuhan, kenapa dia harus ingin mencium bibir Vanessa, rasanya malu saat ditolak pagi-pagi begini.

"Sial sial sial!" Rega menghempas punggung di atas ranjang merah muda. Dia menghela napas dalam sambil mengedar pandangan ke segala sisinya.

Kamar serba pink ini mengingatkan dirinya pada adik bungsu yang telah menikah dan memiliki momongan bersama pemimpin perusahaan Cavalera-textiles.

Dia jadi teringat dua keponakan nakal yang suka membuatnya repot siang malam jika sedang main ke rumah utama Rain.

Dia paling benci warna merah muda, dan sekarang dia harus berada di kamar ini hanya karena seorang gadis muda. "Shitt... Duniaku jadi kacau balau!" rutuknya.

Tak berselang lama, wangi segar merasuki indera penciumannya, rupanya Vanessa keluar dengan handuk kimono merah muda.

Mata Rega hanya melirik sekilas, tak berani menatapnya secara utuh, Rega tak mau kalau harus terbawa suasana kembali dan ditolak sebanyak dua kali.

Dia perlu mandi, ternyata sudah kesiangan dan semoga ibunya tidak tahu kalau dia bangun sesiang ini. Jika tidak, Kimmy akan meracau sampai telinganya sulit mendengar hal lain.

Sementara Rega mandi, Vanessa bergegas mengenakan seragam putih abu-abu, bersiap tas, sepatu, dan lainnya. Saat sudah rapih dan terlihat menggemaskan dengan cepolan rambut kasualnya, Rega baru keluar.

Ingin tertawa, tapi, Vanessa sedang tidak ingin menunjukkan tawanya di depan pria kekar berhanduk merah muda dengan gambar hello kitty itu.

"Jangan menertawakan ku. Aku tidak menemukan handuk lain di dalam sana."

Vanessa sedang tak mau terlibat percakapan dengan suaminya, gadis itu segera melengos sebelum Rega menarik pinggangnya kembali.

"Om!" Perlawanan yang Vanessa lakukan justru membuat gadis itu berada di pangkuan menonjol suaminya.

Gerakan gusar Vanessa justru membuat tonjolan di bawah sana kian kekar. Hipo telah berubah menjadi Hulk sekarang. "Aku tidak punya pakaian ganti. Kau mau membiarkan suami mu telanjang sepanjang hari?"

"Ah..." Rega mendesah beberapa kali saat miliknya digempur hentakan keras dari pantat istri mungilnya. Yang jadi masalah adalah, dia harus merasai pening setelah gadis itu keluar dari kamar dengan tidak sopannya.

"Sial!" Rega menggertak giginya.

Bagaimana cara dia mengatasi miliknya yang sangat keras ini? Tunggu ... Lelaki cool tidak akan melakukan solo karir, ok, dia hela napas dalam untuk mendinginkan pikirannya.

Sepertinya Rega terpaksa harus memakai kembali pakaian tidur yang semalam. Dan akan mampir ke butik kakak sepupunya Cheryl Arsya, sebelum ke kantor.

•••••••••••••

...Meja makan......

^^^•••••••••••••^^^

"Pagi Sayang."

"Pagi Papa...," jawab Vanessa. Arjuna baru keluar dari kamar. Pria itu lantas meraih roti tawar yang kemudian dia olesi selai kacang.

Rega datang dengan piyama biru gelapnya, lelaki itu mencuri pipi mulus Vanessa tepat di depan mertuanya. "Pagi Papa jomblo."

Arjuna menatap kesal. Bisa-bisanya menantu kurang ajar ini memanasi dirinya dengan kemesraan pagi hari.

Karena kaget, Vanessa menatap tajam wajah Rega yang menyengir dengan mata yang memicing. "Itu namanya morning kiss, Baby."

"Kau bisa minta cerai kalau merasa mendapat petaka karena dicium mantan bujang lapuk ini Sayang." Arjuna mengompori putrinya.

Vanessa hanya terdiam melanjutkan makannya. Roti panggang dioles selai coklat, sarapan yang tengah dinikmatinya.

"Lihat? Vanessa bahagia bersama ku." Rega duduk di sisi istrinya, lalu merengkuh lengan gadis itu.

Tak peduli pada apa pun, Arjuna masih yakin bahwa Vanessa tidak bahagia. "Kamu yakin mau lanjut, Anes?"

"Yakin." Anggukan kepala Vanessa cukup membuat Arjuna bahkan Rega ternganga dalam keterkejutannya.

Jujur, Rega sendiri tidak tahu apa yang membuat Vanessa yakin untuk tetap berlanjut menikah bersamanya.

"Sayang." Arjuna kembali mencecar. "Kamu tertekan? Bilang ke Papa." Dan kembali ia mendapat anggukan kepala Vanessa.

"Anes bahagia kok."

Rega tidak mau perceraian. Namun, jika melihat gadis licik seperti Vanessa pasrah, dia menjadi curiga. "Kau punya rencana lain?"

"Tidak." Dengan datarnya Vanessa menjawab. Bahkan melanjutkan makannya begitu santai.

"Anes mau jadi istri Om selama yang Om mau. Anes bersedia," ujarnya santai.

Rega berkerut kening. Gadis di depannya ini bukan tipe wanita yang pasrah.

Bisa saja si gadis hello Kitty ini, berubah jadi naga saat sudah waktunya tiba, yang pasti, dia perlu berhati-hati dengan kediamannya.

"Tuan Juna. Maaf."

Penjaga yang baru saja bergantian shift berlari mendekat. Seluruh atensi tercurah pada pria 25 tahun itu sekarang.

"Di luar. Ada orang mirip gembel yang mengaku mau ketemu Tuan."

"Mirip gembel?" Arjuna penasaran. Pagi-pagi begini, siapa yang mau bertandang ke rumah utamanya.

"Iya, dia wanita masih muda. Dari subuh tadi, dia bolak balik mencurigakan, dan pas saya tanya, katanya dia mau bicara dengan tuan Arjuna."

Vanessa bangun dari duduknya. Melihat ke arah layar pantau yang menunjukan bagian depan rumahnya.

Matanya sedikit membola melihat seseorang yang cukup dia kenal berdiri di depan teras rumahnya. "Bi Imas..."

"Kamu kenal Sayang?" tegur Arjuna yang mana membuat gadis itu menoleh padanya.

"Dia yang namanya tercantum di KK Papa sebagai ibu kandung Anes. Papa lupa muka Bibi Nimas?"

Rega mengernyit. Bahkan, Arjuna tak kenal dengan wajah perempuan yang dia cantum di KK miliknya. "Kau memakai nama orang yang bahkan kau sendiri tidak mengenalnya?"

"Semua dokumen Hilda yang siapkan. Aku mana tahu soal itu!" Arjuna bergegas keluar, permainan apa lagi yang Hilda siapkan untuk dirinya kali ini, Arjuna penasaran.

Tak hanya pria oriental itu, karena Vanessa dan Rega juga ikut melenggang ke arah yang sama dengan Arjuna Disaga.

📌 Ku potong dulu sebentar... Sabar yaaa...

1
Erna Wati
kasihan sekali nasibnya papa Arjuna dia kli nikah ditinggal istri sabar ya papa juna
Erna Wati
Vanessa ko egois si
Erna Wati
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Erna Wati
hahaha sakit perut kocak abis de
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
bisa berantem aja ni mantu dan mertua/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
panas dingin kan km/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
parah ni lanjut
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
rasai sakit kan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
sungguh licik km Hilda. dan km akan menyesal Rega /Sneer//Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
jujur Nes aja sm papa Arjuna kasih an nes
Erna Wati
Lumayan
Erna Wati
/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Erna Wati
gila ya ko ada orang model an kaya Hilda ampun
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
kocak abis kelakuan vanesa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
ada saja km bangsa lanjut
Erna Wati
ketemu juga cerita nya papi Rega dan mommy bangsa lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!