NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Batalyon

Keesokan harinya ...

Zifa nampak termenung menatap semua barang - barangnya sudah masuk koper. Suaminya pastilah yang sudah sigap akan hal ini.

" Tidak bisakah kita menunda kembali ke batalyon??" tanyanya nampak sedikit berat pergi dari rumah ini.

" Sayang ... Mas tidak masalah jika kamu berkunjung kemari. Tapi hari ini kita harus kembali ke batalyon bermalam di sana. Dua hari lagi ada acara ngunduh mantu di rumah Faroby kan? Jadi, malam ini kita rapikan hunian kita. Tidak masalah kan? Kita hidup sederhana," ujar Ahmad memberi pengertian. Zifa mengangguk tersenyum padanya.

" Baiklah ... Kita pergi! Tapi kita harus membawa mobil mas!? Barang kita terlalu banyak," jawabnya.

" Tentu. Mobil mas saja ya sayang!" serunya dengan bersemangat.

" Hmm ... Okeh," jawab Zifa.

Mereka pun turun dengan barang bawaannya. Ahmad nampak membawakan koper Zifa. Zifa sebenarnya sungkan tapi Ahmad selalu menjaga dirinya dengan baik. Abi dan Ummi serta kwluarga lainnya nampak menoleh kala Zifa dan Ahmad sudah bersiap pergi. Namun Sapaan Mafaza membuat Zifa sedikit tersinggung tapi dia mencoba tersenyum.

" Mau kamu bawa pergi ke mana Zifa saudara ipar kami! Belum juga bercakap bersama sudah mau di bawa pergi saja!!!" serunya dengan sedikit senyum sinis namun tak terlihat.

" Kami harus pergi sebab saya tidak memiliki banyak waktu untuk berada di sini. Masa cuti saya hanya 7 hari. Jadi, sebaik mungkin saya akan meluangkan waktu dengan Zifa. Ummi Abi ... Kami pamit dulu!" serunya dengan bersemangat di hadapan semua orang termasuk Mafaza. El dan Alia yang sudah tahu mereka akan pergi pagi sekali sehingga sudah menyiapkan bekal nasi dan lauknya untuk di bawa.

" Bawalah ini bersama kalian! Oh, ya Ahmad ... Ummi titip Zifa. Nasehati dia jika salah jangan memarahinya jika tidak dia kan merasa sendiri tidak ada yang peduli padanya," kali ini Ummi malah banyak nasehatnya. Sebab putrinya itu kadang sangat manja.

Ahmad mengulas senyum dan berpamitan pada mertuanya. Zifa pun memeluk Umminya sambil menitikkan air mata. Abi El yang melihat ikut memeluk menantu dan berbisik padanya. Kasih sayang Abi Zifa ini sungguh luar biasa. Dia tak keras pada putrinya sebaliknya dia begitu bersabar padanya. Terlihat saat ini Abinya melihat perubahan baik pada putrinya. Zifa sampai pagi ini masih menggunakan hijabnya.

" Terima kasih nak ... Jaga dia dengan baik! Pada Abi dia begitu manja semoga padamu tidak demikian," ujar Abinya. Ahmad yang mendengar itu mengangguk.

" Manja pun tidak jadi masalah Abi itu sudah menjadi hak-nya. Ahmad suka asalkan dia nyaman saja," jawabnya membuat El lega sekali telah menyerahkan putrinya pada Ahmad.

Ada tatapan cemburu di mata Mafaza. Dia malah tak bisa melakukan apapun saat ini pada dua orang yang terlihat kasmaran karena cinta baru itu. Zifa dan Ahmad sungguh keterlaluan di mata Mafaza.

Prannnkkkkk!

Mafaza sedikit melemparkan sendok dan garpunya dan pergi dari meja makan. Hatinya begitu kesal saat ini. Akibat ulahnya itu semua orang yang fokus pada zifa dan ahmad jadi melihat Mafaza yang telah pergi ke kamar tamu dengan langkah cepat.

" Ada apa dengannya dek???" tanya Saudari Syakir. Istri Syakir hanya tersenyum kecut melihat putrinya demikian.

" Entahlah mbakk ... Emosinya terkadang begitu labil. Biarkan saja," jawabnya dengan tersenyum di paksakan.

El nampak menghela nafas. Dia tahu keponakannya itu mencintai Ahmad. Tapi Waktu itu Ahmad datang padanya untuk menolak tatkala lamaran datang untuknya dari keluarga Mafaza. Ahmad tak mengurangi rasa hormatnya pada sang guru akan tetapi menikahi Mafaza bukanlah keinginannya. Dia masih fokus pada pendidikan militernya.

Ustadz ... Tanpa mengurangi rasa hormat dan takdim saya pada pak ustadz. Saya minta maaf ... Tidak bisa menerima lamaran yang datang dari Mafaza. Saya masih belum ingin menikah masih ingin fokus pada kemiliteran terlebih dahulu. Mafaza gadis baik tapi saya yang kurang baik.

Namun 2 tahun kemudian malah lamaran Ibu Ahmad yang datang untuk Zifa putrinya. El tahu kriteria pemuda tampan itu. Dia pun meminta Ibu Ahmad menunggu putranya datang dari bertugas untuk persetujuannya. Mengingat Ahmad pernah menolak Mafaza dia tidak ingin gegabah. Bisa saja Zifa pun di tolak olehnya.

Tapi siapa sangka setelah Ahmad pulang tugas Ahmad malah menyatakan bahwa dia siap menikahi Zifa setelah di konfirmasi. El pun tak bisa menolak sebab bukan dia yang datang dengan lamaran melainkan ibu Ahmad yang datang dengan lamaran. Zifa pun hanya fokus pada keputusan Abi-nya. Maka pernikahan ini terjadilah atas ijin kedua keluarga.

Maafkan pamanmu ini Mafaza! Sejatinya paman pun tidak tahu yang ada dalam benak Ahmad kenapa dia menerima Zifa pada lamaran yang di bawa ibunya? Paman pun heran kenapa pada Zifa, Ahmad tak menolak? Paman tidak mungkin menolak sedangkan ibu Ahmad begitu menginginkan Zifa menjadi menantunya.

Saat dalam mobil ...

" Masih memikirkan Mafaza?" tanya Ahmad tatkala Zifa melamun diam tak bersuara. Gadis itu mengangguk kecil.

" Jangan bersedih! Jika dia marah harusnya padaku. Aku yang menolak lamarannya," ucap Ahmad lagi yang membuat Zifa menatap suaminya tak percaya.

Tak berselang lama mobil mereka sampai di batalyon. Ahmad memarkirkannya dengan rapi. Dia tahu istrinya itu sedang menatapnya. Bahkan sampai tidak turun dari mobil.

" Sudah datang om!!" sapa ibu - ibu persit lainnya. Ahmad tersenyum dan mengangguk. Ahmad memasukkan semua ke dalam rumah namun istrinya tak kunjung turun. Pemuda itu pun menghela nafas dan menjemput Zifa.

Zifa nampak menangis tanpa suara. Tanpa basa basi Ahmad menggendongnya ala bride style. Dia membawa Zifa masuk ke dalam rumah dinasnya. Dia mendudukkan Zifa di kursi rumahnya.

" Ada apa?" tanya Ahmad.

" Kenapa tidak bilang jika hampir menikahi dia?" tanya Zifa sambil menatap Ahmad.

" Mas tidak ingin Zifa bersedih. Sayang ... Kita menikah sekali seumur hidup mas tidak ingin gegabah menentukan pendamping hidup. Sudah mas katakan saat itu mas belum ingin menikah," jawabnya sambil memegang tangan Zifa.

" Berapa jeda-nya?" tanya Zifa. Ahmad tahu maksud istrinya ini.

" 2 tahun dari pernikahan kita," jawabnya lagi.

" Mas bohong jika alasannya belum ingin menikah. Lalu kenapa aku yang mas nikahi??? Gadis yang bukan kriteria mas Ahmad," tangis Zifa pun pecah. Ahmad langsung memeluknya dengan erat dan mengatakan dengan lantang.

" Karena aku mencintaimu sebelum bertemu dengannya Zifa!!" serunya dengan tegas tanpa ragu.

To be continue.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!