My Daddy Is Suamiku

dimana ia mengikuti Tania, gadis yang ditaksir oleh seorang temannya dan menyuruh dirinya untuk terus mengkuti kemanapun gadis itu pergi, bahkan sampai suatau masalah yang membuat temannya harus menjauhi Tania dan emncoba untuk melupakan gadis itu

"apakah kau mengenal dengan gadis didalam video itu?" ucap Damian lagi, kini Damian sudah menunjukan raut wajah yang tidak bersahabat, ia kesal dan juga ingin sekali memberi hadiah kepada pria itu, namun ia masih mehan diri sampai tau semua penjelasan dari pria itu

"iya sa..saya mengenalnya" ucap opria itu menatap Damian, namun suaranya seolah hilang saat wajah Damian sudah ingin mengeluarkan taringnya didepan wajahnya, nyali pria itu seketika hlang untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi

"kau jelaskan kenapa mengikuti gadis didalam video itu dan jangan ada yang kau lewatkan" ucap El yang mengambil alih pembicaraan mereka dan menatap Damian agar pria itu bisa menetralisir dan juga mengkondisikan raut wajahnya, mereka tidak mungkin membuat pria itu semakin takut untuk berbicara

"baik tuan..., sebenarnya saya tidak mengenal gadis itu.." ucap oria itu dan membuat Damian menatapnya tajam, bisa-bisanya ia mengatakan tidak kenal setelah apa yang ia lakukan kepada Tania, pikir Damian. "kasih dia waktu biacra Dami.. kalau tidak kau tidak akan mendapatkan jawaban!" ucap El yang merubah panggilannya pada Damian

"teman saya yang mengenal gadis itu, dia minta tolong pada saya untuk mengikuti dan mengawasi gadis itu selama ia tinggal disini, awalnya saja tidak tau siapa dia. namun ketika tau dia adalah keturunan keluarga Adithama membuat saya sedikit ragu untuk melanjutkan permintaan teman saya.."

"tapi melihat teman saya yang selau minta tolong dan jatuh cinta dengan gadis itu, akhirnya saya mau melakukannya. hingga pada akhirnya sebuah kejadian yang membuat teman saya tadi harus menguburkan perasaannya kepada gadis itu, Tania"

"kenapa dia melakukan itu, bukankah dia mencintai Tania?, kenapa bukan dia yang melakukan hal itu?' ucap El manatap oria itu, terlihat jika pria itu memang tidak berbohong dari sorot matanya. " karna teman saya tidak ingin Tania menajdi membencinya" jawab pria itu

"kejadian itu sebenarnya masih bisa diterima oleh Martin, teman saya. tapi ketika tau Tania mengandung anak dari sepupunya sendiri membuat Martin harus mundur sendiri dan merelakan Tania dengan sepupunya itu" ucap Pria itu sambil menundukkan kepalanya

"Martin.. sepupunya?' ucap Damian masih belum mengerti sama sekali dengan apa yang dijelaskan oleh pria itu. "iya tuan, sepupu Martin yang menghamili Tania sampai mengandung dan itulah akhir dari perjuangan Martin untuk mendapatkan Tania" jawab pria itu

"Martin.. apakah temanmu Martin itu yang ini?' ucap Damian menyodorkan foto yang mana didalamnya ada dia juga Marco beserta Martin teman dari Marco, yang tidak lain adalah sepupu Marco sendiri yang diceritakan oleh pria yang ada didepannya saat ini

"iya tuan, pria ini sepupu dari Martin teman saya, dia tidak sengaja tidur bersama dengan Tania. malam itu Tania baru pulang dalam keadaan mabuk bersama teman-temannya, sebenarnya Martin sudah menyiapkan kamar untuk Tania istirahat, namun ternyata diluar perkiraan kami sepupu Martin yang baru datang malah masuk kedalam kamar yang sama " ucap pria itu menjelaskan semua apa yang telah terjad

"apa dia orangnya?, dia yang menghamili Tania malam itu" ucap Damian syok dan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Marco? ayah kandung Alexa?, pria yang selama puluhan tahun ini sudah berada disampingnya dan juga sudah berada dekat dnegan Alexa?

"iya tuan.. namun setau saya setelah kejadian itu Martin langsung menjauhi Tania apalagi saat tau gadis itu mengandung anak dari sepupunya sendiri, juga dia tidak pernah bilang pada Marco tentang hal ini karna tidak ingin mengganggu hubungan keduanya" sambung pria itu lagi

"tapi asal kalian tau!!,, gara-gara kalian tidak pernah bercerita pada Marco, Tania pergi selamanya dan meninggalkan putrinya yang selama ini tidak tau apa-apa tentang orangtuanya!!" ucap Damian berteriak, hatinya merasa panas dan juga sakit

"maaf tuan.. kami tidak tau jika Tania tidak mencari Marco saat itu, karna setelah kejadian itu Martin tidak pernah lagi bertemu dengan Marco dan juga hilang begitu saja" ucap pria itu sambil menunduk, ia tidak tau jika Tania, gadis yang pernah ia ikuti kemanapun dulu sudah tiada

"jadi Marco juga tidak tau jika dia punya anak dari Tania?" ucap pria itu ngeh dengan ucapan Damian. "ya.. sepertinya Tania memang tidak mencari Marco, pria yang sudah mengahamili dirinya" ucap Damian smabil mengusap wajahnya kasar

sekarang, Alexa sedang bersama dengan ayah kandungnya. bahkan mereka sudah tinggal dirumah yang sama tinggal mereka tau apa sebenarnya hubungan mereka. Damian bisa membayangkan bagaimana Alexa harus memeluk Marco dan memilih tinggal bersama pria itu

"apa kau [unya bukti ketika malam kejadian itu?, dan juga bukti Marco yang sudah meniduri Tania malam itu?' tanya Damian, ia ingin membuat Marco juga gadis kecilnya ercaya dnegan fakta yang baru saja ia dengar, bahkan dirinya juga sebenarnya sulit untuk percaya

"saya sepertinya menyimpan video ketika Tania dan Marco amsuk kedalam kamar yang sudah disiapkan oleh Martin, juga rekaman pembicaraan Martin kala itu, ia sempat menemui saya dan mengatakan jika ia akan melupakan Tania saat itu juga" ucap pria itu

"tapi tidak disini tuan, saya harus mengambulnya dari rumah kalian bisa ikut saya saja kalau mau" tawar pria itu sambil menatap Damian, kedua pria didepannya itu menatap bersamaan dan akhirnya slaing mengangguk satu sama lain, mereka akan mengambil bukti yang dimaksud pria itu

"baiklah kalau begitu, aku juga akan menyuruh mereka tes DNA untuk membuktikan lebih jelas dana kurat" ucap Damian. akhirnya mereka bertiga pergi kerumah pria itu. ini sungguh sebuah kenyataan yang sulit dipercaya namun itulah adanya, Damian mungkin akan membenci Marco namun tidak menutup kemungkinan jika sahabatnya itulah yang menjadi ayah kandung gadis kecil yang selama ini bersamanya

"kamu sudah menemukan ayah kandungmu sayang.. tolong jangan pergi setelah ini dari kehidupan daddy" batin Damian, sepanjang perjalanan ia memikirkan Alexa yang saat ini bersama Marco, apakah keduanya memiliki ikatan batin seperti yang dikatakn orang-orang atau tidak

kringgg..kring..

suara ponsel milik Damian berbunyi, dengan cepat ia mengambil ponselnya dari dalam saku jasnya. oia melihat siapa yang menelfonnya saat ini, jika waktu di Indonesia saat ini sudah sore ahari. mungkin saja Alexa mengabri dirinya dan mungkin merindukan dirinya

"kenapa menelfonku Mar.. aku maish banyak urusan dan kau juga punya urusan denganku!!" ucapan Damian yang spontan membuat Marco hanya tertawa, namun sedetik kemudian pria itu membalikkan kamera ponselnya, memperlihatkan gadis kecil yang sibuk memilih beberapa baju di sebuah Mall

"apakah dia menyusahkanmu disana? ucap Damian." tidak hanya saja sedikit repot jika harus membawa barang belanjaan sebanyak ini" ucap Marco dan memperlihatkan apa saja yang sudah dibeli oleh Alexa, banyak dan membuat Damian hanya menggelengkan kepalanya

"aku akan pulang besok dan kita butuh waktu untuk bicara, jaga Alexa dan jangan pernah sedikitpun menyentuh tubuhnya!!" ucap Damian dan mengakhiri panggilan mereka, ia kembali fokus dan memikirkan bagaimana caranya dia menyampaikan hal ini pada Alexa juga Marco

terkadang ada saatnya kita tidak ingin mengetahui kenyataan oahit yang menimpa diri kita

#fid.nch

#MDIS