NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagai Genderang Mau Perang

Saat Talita memeluk Arsa, Arsa merasa gugup dan tubuhnya jadi kaku. Arsa benar-benar belum pernah berpelukan. Meskipun dia dan mantan pacarnya si Mila sudah berpacaran selama 2 tahun, mereka tidak pernah melakukan hal-hal di luar batas. Hanya sekedar berpegang tangan saja. Talita yang berteriak kegirangan tak sadar, begitu iya sadar buru-buru melepaskan pelukannya. Wajahnya tiba-tiba saja memerah.

"Itu... Aku...Hmmm... Aku sangat senang barusan. Jadi... itu sebabnya aku memelukmu. Maaf." pipi Talita memerah saat dia mencoba menjelaskan. Tapi suaranya tergagap dan tidak bisa menjelaskan kepada Arsa dengan baik.

"Iya, aku juga senang. Aku ngerti maksud kamu." Arsa tertawa garing. Iya tak pernah menyangka jika tiba-tiba Talita akan memeluknya seperti itu.

"Aku benar-benar ngga nyangka akan semudah ini mendapatkan sponsor dari Kendi Group. Aku merasa seperti sedang bermimpi." Talita tersenyum sambil berkata.

Arsa juga merasa sangat senang saat melihat Talita seperti ini.

"Sudah aku bilang kan, tidak sesulit yang kamu pikirkan." kata Arsa sambil tersenyum.

"Tentu saja tidak sulit karena semua sudah diatur. Tapi jika aku masih mahasiswa miskin seperti dulu, kita tidak akan mungkin tidak bisa melewati pintu gerbang itu." Gumam Arsa dalam hati.

"Arsa, menurutku... Hmmm... Seharusnya tidak semudah ini. Semuanya berjalan dengan sangat lancar sesuai keinginan. Apa semua ini ada hubungannya dengan dirimu? " tiba-tiba saja Talita menatap ke arah Arsa dan dengan serius bertanya.

"Sebagai anggota serikat, aku punya beberapa pengalaman dalam mencari sponsor, jadi aku tahu kalau tidak mudah untuk langsung mendapat persetujuan. Jalan pintas yang biasanya digunakan oleh kebanyakan gadis di serikat mahasiswa ini adalah dengan menggunakan tubuh mereka sebagai imbalan. Tapi pengalaman kita kali ini berbeda. Meminta sponsor ke Kendi Group adalah ide kamu sejak awal, Aku merasa kamu adalah orang yang membuat kesepakatan sponsor ini dengan sangat begitu mudah." Talita berkata panjang lebar.

"Bagaimana mungkin ada hubungannya dengan aku? Apakah aku terlihat seperti ada suatu hubungan dengan kendi Group? " Arsa tersenyum saat menjawab itu.

"Baiklah... Aku percaya sama kamu." Talita mengangguk dan memikirkan apa yang di ucapkan oleh Arsa. Mengingat kembali bagaimana keadaan keluarga Arsa, sangat tidak mungkin bagi Arsa untuk memiliki koneksi ke Kendi Group.

"Mungkin aku terlalu berlebihan." Gumam Talita dalam hati.

"Arsa, terima kasih. Tanpa kamu, aku tidak akan pernah punya keberanian untuk meminta sponsor dari Kendi Group sendirian." Kata Talita sambil menatap Arsa.

"Kalau kamu ingin berterima kasih sama aku, belikan aku makan malam saja." Kata Arsa sambil menyeringai.

"Tidak masalah." Talita tersenyum dan mengangguk atas apa yang di katakan oleh Arsa.

"Baiklah, aku tunggu. Ayo kita balik ke kampus. Saatnya balas dendam pada William." Arsa tersenyum penuh arti.

"Dia pasti tidak menyangka kalau kita akan mendapatkan dana sponsor secepat ini. Dia juga tidak akan percaya bahwa acara ini disponsori oleh Kendi Group!" seru Talita penuh semangat.

"Itulah yang aku inginkan." Senyum di wajah Arsa semakin lebar. Mereka segera mencari taxi untuk kembali ke kampus.

Di asrama putra, kamar 415.

Setelah Arsa kembali ke kampus, Adit yang tahu kalau Arsa ingin membalas William pun segera menyusul. Mereka langsung menuju asrama tempat William berada.

"Ndut, ketuk pintunya." kata Arsa.

"Baiklah." Adit mengangguk dan bergegas maju untuk mengetuk pintu.

"Siapa itu? " sebuah suara menyahut dari dalam, dan pintu tiba-tiba terbuka. Arsa melihat empat orang di dalam dan dia melirik kearah William,

"Oh, ini kamu." William bangkit dari tempat tidurnya dan langsung berjalan ke arah Arsa.

"Kenapa? Apa kamu sudah menyadari kalau tugas itu sangat tidak mungkin, jadi kamu datang kepadaku untuk meminta belas kasihan?" William mencibir dan langsung tertawa.

"William, kamu salah besar. Kami berhasil mendapatkan sponsor. Dan mereka juga sudah menyumbangkan Dana." Talita berkata dengan suara dingin.

"Apa?" William pura-pura tertegun lalu tertawa terbahak-bahak.

"Kalian itu sangat lucu. Baru tiga jam lebih sejak aku memberi kalian tugas. dan sekarang, dan sekarang bilang ke aku kalau kamu sudah mendapat sponsor? Apakah menurut kamu aku sebodoh itu? " William pasti tidak akan percaya kalau Arsa dan Talita bisa mendapatkan sponsor serta sudah mendapatkan Dana sebeasar tiga puluh juta secepat itu.

"Aku tahu kamu tidak akan percaya, dan itu tidak masalah, aku akan menunjukkannya padamu." Jawab Arsa sambil tersenyum. Dia mengeluarkan amplop dan membantingnya ke meja. Iya pun membukanya.

"Ini dia." Kata Arsa. Dalam sekejab, mata William membulat sempurna. Dia tidak percaya dengan apa yang di lihat di depannya itu.

"Ini uang palsu, kan? Memalsukan uang itu adalah tindak kejahatan!" seru William. Bahkan uang itu sudah ada di depannya, William menolak untuk percaya jika itu adalah uang asli.

"Lihat saja dulu." Arsa menggenggamkan telapak tangannya dan menantang William karena ucapan ketua serikat itu. William pun maju dan segera memeriksa uang dalam amplop itu. Saat iya memeriksa keaslian uang tersebut, senyu di bibirnya tiba-tiba memudar. William melihat dengan mata kepalanya sendiri jika semua uang itu asli.

"Apa itu uang palsu? " Arsa tersenyum dan mencibir.

"Darimana kamu mendapatkan semua uang ini?” tanya William dengan wajah membiru. Janet menjawab ,

"Tentu saja kita dapat uang itu dari sponsor." Talita menjawab.

"Tidak... Tidak mungkin. Kenapa ada orang yang mau mensponsori kalian dengan jumlah yang sebesar itu? Atau jangan-jangan kalian mencuri uang itu?" William tampak kesal karena Talita dan Arsa sudah berhasil.

"Mencuri? Kamu fikir mencuri itu bisa di lakukan dengan mudah? " Arsa tersenyum saat mengatakan itu.

"William, kita sudah bersusah payah membuat perjanjian sponsor, dan acara kampus kita disponsori oleh Kendi Grub." Talita juga berkata.

"Apa? Kendi Grub? Tidak mungkin perusahaan yang besar seperti Kendi Grup akan membiarkan kamu memasuki gedungnya. Itu tidak akan pernah terjadi." Suara William terdengar melengking.

"Arsa, dia benar-benar bajingan. Tunjukkan padanya kertas perjanjian itu!" kata Adit. Arsa pun mengangguk dan mendekati William.

"William, buka matamu lebar-lebar dan perhatikan baik-baik. Ini adalah perjanjian sponsorship yang ditandatangani oleh Kendi Group dengan stempel resmi dari perusahaan. Dan asal kamu tahu, kamu tidak bisa memalsukannya." Arsa membanting kertas perjanjian di atas meja yang berada di depan William.

"Kendi... Kendi Grub." William dengan cepat mengambil surat perjanjian itu. Tangannya gemetar begitu dia melihat apa yang tertulis di atas kertas itu, tanpa sadar Iya menjatuhkan kertas yang di pegangnya. Dia melihat stempel warna merah yang menyilaukan matanya di atas kertas Dan langsung mematahkan pikirannya yang tidak percaya.

"Aku tidak percaya kalian mendapat sponsor dari Kendi Group hanya dengan waktu tiga jam? Bagaimana kalian melakukan semua ini? " William menyipitkan mata tak percaya. Dia sendiripun tidak pernah berani meminta sponsor dari perusahaan semacam itu sebelumnya. Dan saat ini, iya tidak percaya bahwa Kendi Group bertandatangan di atas kertas untuk mensponsori acara kampus dalam waktu sesingkat itu.

"Bagaimanapun kita melakukannya? Apa itu penting untukmu? Dan juga tadi bukannya kamu bilang kalau pihak sponsor harus dari perusahaan yang besar? Aku pikir Kendi Emas itu juga perusahaan besar, sesuai dengan apa yang kamu minta." kata Arsa sambil menyeringai.

"Baiklah, kamu hebat." William mengertakkan gigi dan memelototi Arsa. Meskipun William sampai saat ini masih merasa tidak percaya, dia harus mengakui kenyataan bahwa Arsa Dan Talita bisa menyelesaikan tugas dan dia kalah.

Di Saat itu juga, William tiba-tiba memikirkan sebuah ide di dalam otaknya.

"Karena kamu sudah menyelesaikan tugas ini, sekarang serahkan uang dan surat perjanjian itu ke aku. Kamu telah melakukan tugasmu dengan baik Talita. Jangan khawatir, aku akan memberikanmu penghargaan nanti di saat acara di adakan." Ucap William dengan senyum jahat karena idenya itu. William langsung meraih amplop dan surat persetujuan dari Kendi grub yang berada di depannya itu.

1
Inyoman Raka
eh ternyata si arsa gila hormat juga padahal dari judul pewaris gak terlihat tapi kenapa dia marah marah baru orang gak percaya bahwa dia kaya raya
Inyoman Raka
permainan ap yg di uay sama mcua
Inyoman Raka
bolak balik
Inyoman Raka
wah wah pasti bayarnya cukup mahal mendatangkan pemain nasional,
Inyoman Raka
bukannya ngurus wanita yg kecelakan ini malh kena wanita lain tolllll
Inyoman Raka
mau aja dimampaatin dasar bsego
Inyoman Raka
dodol apanih
Inyoman Raka
bukan ngandalin pengawal terus.
Inyoman Raka
talita kasih dong pekerjaan biar apdol
Inyoman Raka
16000 juta berapa thor
Inyoman Raka
uruasanmu adalh urusanku pacarMu juga pacarku wek wek
Inyoman Raka
ya terjebak pacar palsu lagi prettt
Inyoman Raka
haha cewek lagi jadi tambah musuh lagi
Inyoman Raka
laki2 boleh seligkuh tspi istri hak huh evois
Inyoman Raka
didekat kampus tidak kurang 1 kilo kalu 50 meter oklah ,kilo. tau pwrbedaan kilo dan meter
Inyoman Raka
kenapa gak ngitlkutin teman2nya saja supaya gak di bulli tterus. atau emang arsanya udah sombbong dwngan kekayaan
Inyoman Raka
hampir pingsan tapi masih bersemangat gimana nih
Inyoman Raka
dijadikan anak buah barangkali lebih manusiawi drpada disuruh makan tain, katanya mau jadi ketua bawah inilah kesempatannya
Inyoman Raka
konyol baru jDi kaya udah ,,,, kenapa gak kepai unutuk nolong ibunya talita berobat gitu setelah sembuh baru balas dendam
Inyoman Raka
langsung tembak. hatinya ar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!