Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.
Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.
Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertolongan Egi
Dewa diam, menatap wajah Ayra yang tampak sendu. Tidak perlu ditanya alasannya, dia tahu, bukankah dia dalang semua ini?
Pria itu menarik kursi dan ikut duduk di depan Ayra. Gadis itu menengadahkan wajahnya melihat Dewa.
"Masih di rumah? Katanya mau pergi?" tanya Ayra yang tersadar. Pagi tadi sebelum pergi, Ayra sempat bertanya apa dia bisa nebeng hingga toko roti itu, tapi dengan tegas Dewa menolak mengatakan kalau dia ada urusan dan harus segera pergi.
"Oh, gak jadi. Temanku ada urusan katanya," jawab Dewa kikuk. Dia tidak biasa berbohong, dan demi membuat Ayra tidak diterima bekerja, Dewa sudah berani melanggar prinsipnya.
"Gimana? Kapan mulai kerja?" tanya Dewa memasang wajah polos.
"Udah gak ada lowongan, udah ada yang masuk katanya," ucap Ayra meletakkan kepalanya di atas meja makan. Ayra tampak benar-benar sedih. Padahal angan-angannya sudah melambung tinggi bisa menabung dari hasil jerih payahnya. Kini harapannya pupus. Kemana lagi dia harus mencari kerjaan?
Tanpa dilihat oleh Ayra, Dewa mengulum senyum. "Maaf, Ay, aku hanya gak ingin ada pria yang mendekatimu," ucap Dewa yang hanya berani dia katakan dalam hatinya.
Dewa takut kalau nanti Ayra bekerja di toko roti, gadis itu digoda pria lain. Di sana pasti akan ada pegawai laki-laki, bertemu dengan Ayra, lalu dengan sikap lembut Ayra yang mampu dengan mudah membuat orang jatuh cinta padanya, pasti akan banyak berebut mengambil hatinya.
Sedikitpun dia tidak mau mengambil resiko kehilangan istrinya. "Udah, dong, Ay, jangan sedih. Nanti juga bisa dapat kerjaan," jawab Dewa mengulurkan tangannya ingin menghapus kepala gadis itu.
Namun, sebelum niatnya terlaksana, Ayra mengangkat kepalanya, hingga spontan Dewa mengangkat kepalanya. "Aku ke kamar dulu, ya," ucap Ayra bangkit dari duduknya meninggalkan Dewa yang masih pelangak-pelongok.
***
"Aku perhatikan kau tampak murung beberapa hari ini, ada apa?" tanya Egi mendapati Ayra yang duduk di taman sehabis membersihkan tanaman Maya
Melalui Bi Ijah, Maya memberi perintah agar Ayra merawat bunganya selama dia pergi bersama Dito ke Surabaya. Ada keluarga Maya yang sedang sakit, jadi pagi tadi, keduanya segera terbang ke sana.
Melihat Egi, tiba-tiba Ayra ingat akan tawaran pria itu untuk bekerja di kantornya.
"Gi, apa tawaranmu masih berlaku?" tanya Ayra penuh semangat.
"Tawaran?" Egi mengerutkan kuningnya tidak mengerti tawaran apa yang dimaksud oleh Ayra.
"Itu loh bekerja di kantormu? Kau tahu, toko roti tempatku melamar pekerjaan, tidak lagi membutuhkan orang, jadi aku harus mencari kerja di tempat lain kalau masih mengumpulkan uang," ucap Ayra mengingatkan.
Egi yang pada akhirnya mengingat pembahasan mengenai pekerjaan yang ditawarkan segera menyambut pertanyaan Ayra. "Tentu saja masih berlaku dan aku berharap kau mau menerima tawaranku," jawab Egi senang.
Ayra yang mendengar jawab Egi, sangat gembira. Tanpa sadar dia menggenggam tangan Egi untuk mengucapkan banyak terima kasih atas pertolongan pria itu. Egi mendapat reaksi dari Ayra hanya bisa menahan napas. Pria itu berubah gugup
"Jadi, kapan aku mulai bisa bekerja? Malam ini aku akan menyiapkan berkas lamarannya," ucap Ayra penuh semangat.
"Kau gak perlu membuat surat lamaran," jawab Egi mempermudah Ayra untuk bisa bekerja dengannya.
"Beneran? Kau baik sekali. Tapi ada satu hal lagi yang sedikit membuatku merasa tidak enak hati," ucap Ayra meremas jemarinya. Dia takut Egi menganggapnya gadis tidak tahu terima kasih, sudah ditolong malah ngelunjak.
"Katakan," pancing Egi yang penasaran.
"Bolehkah aku bekerja seminggu empat kali saja, karena kau tahu sendiri, aku masih mengikuti kursus memasak," ucap Ayra malu.
"Tidak jadi soal, Ay. Kapanpun kau bisa datang, maka aku akan menunggumu," jawab Egi tersenyum.
***
Ayra sudah mandi, harum dan seperti biasa, tampak cantik alami. Dia sudah tidak sabar menunggu kedatangan Dewa, ingin memberitahukan mengenai dirinya yang ingin bekerja di kantor Egi.
Sejak tadi, Ayra sudah mondar-mandir di depan teras rumah. Begitu melihat mobil Dewa memasuki halaman rumah, Ayra memekik gembira, segera menghambur menyongsong Dewa ke depan mobil.
"Tampak nya kau sangat gembira, ada apa?" tanya Dewa penasaran sekaligus senang. Dia hari setelah penolakan di toko roti, Ayra bersedih hingga membuat Dewa menyesal telah merancang penolakan terhadap Ayra.
Namun, kini setelah melihat istrinya Itu tampak bergembira dengan wajah cantik yang berseri-seri, Dewa akhirnya bisa tenang dan terlepas dari rasa bersalahnya.
"Aku ingin meminta izin darimu. Aku sudah mendapatkan pekerjaan," jawabnya semringah.
Wajah Dewa memucat. Baru saja senang, sudah diserang rasa khawatir lagi. Sebisa mungkin Dewa tampak tenang "Bekerja? Dimana?"
"Di kantor Egi."
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
terimakasih akibatnya
tanyakan pada dirimu ayra......
mungkin ini jodohmu.
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
kurang suka dg ayra karakternya.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Krn ayra tidak mencintainya