Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Setelah menghabiskan waktu sepanjang hari di kediaman Meyer, Flora memutuskan untuk menginap di mansion tersebut karena kebetulan Aunty Cleo dan Uncle Kenan sedang berada di luar negeri. Kebetulan juga selama tiga hari sekolah mereka libur, sehingga Flora tak perlu pulang ke apartemen Rain untuk mengambil buku pelajaran dan keperluan sekolah lainnya.
"Flo bangun." Moana menepuk sepupunya yang masih tertidur dengan lelap. "Flo bangun ini sudah jam delapan pagi."
Flora menggeliat tanpa membuka kedua matanya. "Sebentar lagi Rain, bukankah masih jam delapan pagi." ia menarik selimut untuk menutup seluruh tubuhnya. Namun sedetik kemudian ia membuka selimut tersebut dan langsung beranjak dari atas tempat tidur
"Flo mau kemana?" tanya Moana dengan bingung, karena sepupunya itu terlihat terburu-buru.
"Aku harus menyiapkan seragam sekolah Rain, ini sudah jam delapan pagi." Flora panik karena bangun kesiangan, dan mereka sudah terlambat masuk sekolah.
"Hai, kau lupa hari ini libur sekolah." Moana menggelengkan kepalanya, sementara Flora yang belum sepenuhnya sadar hanya diam seribu bahasa. "Lagi pula mana ada Rain di kamarku. Sekarang cepat mandi, lalu sarapan pagi." Ia memilih keluar dari kamarnya.
.
Sementara Flo yang baru tersadar, kini tersenyum sembari masuk kedalam bathroom untuk membersihkan diri. Setelah selesai ia berganti pakaian dengan menggunakan pakaian Moana, lalu ikut bergabung untuk sarapan pagi bersama sepupunya itu.
"Kau mau apa?" tanya Moana dengan bingung saat Flo mengangkat piring bekas makannya.
"Tentu saja mencucinya."
"Mencuci? Maksudmu piring itu kau yang cuci?" tanya Moana dengan bingung.
Flo menganggukkan kepalanya.
"Oh my God Flo, biarkan saja taruh ditempatnya nanti ada pelayan yang akan mencuci."
"Tapi Moana, Rain bilang..." Flo terdiam saat menyadari dirinya sedang berada di mansion Meyer bukan di apartemen Rain, jadi dia tidak perlu mengikuti peraturan yang dibuat suaminya.
"Rain bilang apa?"
"Eh tidak ada." Flora kembali menaruh piring ke atas meja makan dengan perasaan bahagia, karena hari ini ia tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya.
Dan hari-hari berikutnya selama Flo menginap di kediaman Meyer, ia bisa merasakan kembali menjadi seorang nona muda meskipun hanya sesaat.
"Flo, Rain tidak mencarimu sama sekali?" tanya Moana di sela kegiatannya menghias diri didepan cermin. Karena sebentar lagi ia dan Flo akan pergi jalan-jalan dan tentunya shoping, sebelum mengantar Flora untuk kembali ke apartemen Rain.
"Tidak." Jawab Flo dengan singkat. Karena sedang sibuk memilih pakaian Moana yang akan dikenakannya untuk jalan-jalan.
"Aneh..." gumam Moana namun masih didengar oleh Flora.
"Aneh kenapa?"
Moana membalik badannya menatap pada Flora. "Sudah tiga hari kau menginap di tempatku, tapi Rain sama sekali tidak mencarimu. Biasanya sepupuku itu tidak bisa jauh darimu bukan?"
Deg
Flora terdiam. Sebenarnya ia juga bertanya-tanya dalam hati kenapa Rain tidak menghubunginya atau mencarinya sama sekali. Seakan-akan pria itu tengah marah padanya, padahal seharusnya Flora lah yang marah mengingat insiden terakhir kali ditempat parkir sekolah tempo hari.
"Wah gawat Flo, jangan-jangan Rain sudah tidak peduli lagi padamu?"
Flora yang sejak tadi terdiam kini tertawa terbahak-bahak. "Justru bagus bukan jika Rain sudah tidak lagi peduli padaku, aku bisa bebas melakukan apa pun." Ucapnya namun dengan perasaan tak rela. Bibirnya boleh saja tertawa, tapi entah mengapa ia justru merasakan kesedihan jika memang Rain sudah tidak peduli lagi kepadanya.
"Ck, kau itu." Moana yang kesal beranjak dari meja riasnya. "Cepatlah berganti pakaian, aku tunggu dibawah."
Dengan tidak bersemangat Flora pun memilih pakaian Moana dengan asal, memakainya lalu menyusul sepupunya itu setelah memakai bedak dan pelembab bibir.
*
*
Kini keduanya tengah berjalan beringin, masuk ke toko satu dan ke toko berikutnya dengan tangan yang membawa beberapa paper bag bertuliskan Brand mahal dan terkenal.
"Flo itu bukannya Rain?" Moana menatap pria yang berpakaian hitam yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Mana?" Dengan penuh semangat Flora mencari sosok Rain, karena entah mengapa tiga hari tidak bertemu ia merasakan rindu ingin melihat wajah tampan tersebut.
"Itu!" Moana menunjuk Rain.
Flora yang melihatnya langsung tersenyum. Ia pun menggandeng Moana untuk menghampiri Rain. Namun baru beberapa langkah kakinya berjalan, ia melihat sosok wanita cantik menghampiri Rain bahkan merangkul lengan suaminya.
"Dia siapa?" Tanya Moana dengan bertanya-tanya sama seperti Flora.
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍