Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbakarnya Toko
Kalau Siti sekarang sedang bahagia,dengan status barunya sebagai seorang istri,saat ini Tari tengah hamil muda usia kandungannya sekarang baru 21 hari,Alhamdulillah nya anak pertama sudah SD jadi tidak begitu repot sudah sedikit mandiri.
Hamil kali ini Tari merasakan mual dan muntah yang sangat berlebih badan dia lemas tidak bisa buat beraktivitas,karena kondisi nya ini ia sering minta cuti dan sekarang sudah resign tidak bekerja.
"hhhueeekkks."
"hhuueekkss."
"Sabar ya sayang."Sambil di pijit-pijit tengkuknya."
"lemas aku pah?."
"Ini minum air hangat dulu,kemudian kembali tidur."Kata fredy sambil memberikan segelas air.
"Tok..tok..tok, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"eh ibuk."Ucap Fredy sambil mencium tangan ibuknya."
"Nenek."Anak Fredy berlari sambil memeluknya.
"Cucukuuuu,Nenek kangennn ini tak bawain bakksoo."
"Horeeeeee!."Bersorak dengan semangat."Suapin ya nek?Ibuk baru sakit nnggak bisa nyuapin kasian banget deh,Oia tadi di sekolah aku dapat nilai 9 loh,nanti sore mandiin ya neekk."
"Huft,"mengambil nafasnya dengan kasar."Mbok ya satu-satu ta ya le tanya iku Nenek bingung mau jawab."
"Hehehehe...habis aku seneng ada Nenek pah."
"Yasudah dimakan dulu nanti Ndak keburu dingin,haaaaakkkk."
"Eh,ad ibuk tah??Tari datang sambil mencium tangan mertuanya."
"Sini makan bakso,ajak mertuanya."
"hhhuuueekkkk."
"hhuukk,"Tari sambil menutup mulut dan lekas berlari kekamar mandi."
"Pasti karena bau baksonnya itu fred,kasih minyak angin sana?."
Fredy segera mengusap minyak angin ke hidungnya Tari agar merasa enak,Setengah jam kemudian Ibuknya pulang.
****************
Keriweuhan terjadi di rumah Wahid dan dua
istrinya,karena hari ini malam Minggu mereka memutuskan untuk kumpul-kumpul saja rencananya mau bakar-bakar atau istilahnya barbequean.Tadi pagi Aisy dan Sari sudah belanja Bahan makanan untuk mereka bakar malam ini,ada sosis,udang, sayap,jagung.Clara dan suami serta kedua anaknya nanti juga datang,ada pak Didi dan Ajik,mereka tadi sudah dikabari oleh Wahid lewat sambungan telepon.
"Yang kurang apa ya mbak Sari?perasaan kok ada yang mengganjal,seperti ada yang terlupa gitu."Ucap Aisy sambil mencuci semua bahan."
"Umm...mm..apa ya?perasaan sudah dibeli semua lauknya." Kata Sari yang sedang ngulek bumbu sembari mengingat-ingat.
"Udang,sosis,jagung,ayam...semua bumbu juga komplit," Astagfirullahaladzim...mbakkkk arang yang buat bakar nanti,,kita belum beli!
"Oh iya!kenapa terlupa satu itu,nanti kita bakar pakai apa??mana sudah malam,tukang arang masih buka nggak ya?."Sari langsung beranjak dari tempatnya ketika baru satu langkah terdengar sebuah suara."
"Assalamualaikum...mbaaakkk?."Ucap Clara sembari masuk dapur."
"Waalaikum salam....serempak menjawab."
"Aku buat sate buat nanti dibakar,dan jug--aaaa...."
Belum selesai dengan perkataannya ia malah terkejut dengan teriakannya Aisy dan Sari.
"Arang!!!."Teriak Aisy ketika melihat Clara membawa arang."
"Alhamdulillah,Udah bingung aku malam hari gini mau cari arang kemana?."Sari menyahut.
"Oh ini Tah, sampai kaget aku."
"Hahhahaa...."
"Hehehe..."
Dapur dengan berisi tiga Ibuk-ibuk saja ramenya minta ampun,ada aja keributannya.Hal sama terjadi dengan para anak-anak mereka,di ruang tamu yang berisi para bocil tak kalah serunya.
Dibagian teras tampak bapak-bapak yang sedang berbincang-bincang dengan di temani teh dan kopi serta pisang goreng,,suasana terasa hangat di selingi obrolan dan candaan,Aji kebagian untuk menghidupkan arang yang tadi dibawa oleh Clara.
"Sudah jadi Aji."Ucap Aisy sambil keluar membawa udang dan ayam yang sudah dimarinasi."
"Ini satenya dibakar duluan saja soalnya sudah dimarinasi sejak sore."Sambil menyodorkan piring.
"Wookkeyyy."
"Aku mau sosis ma."
"Aku juga."
"Aku mau udangnya."
"Iya-iya sabar."
Pokoknya malam hari itu dirumahnya Wahid terasa ramai penuh dengan candaan dan tawa,semuanya menikmati makanan dengan nikmat.
ketika sudah jam sembilan malam para bocil sudah merasakan kantuk dan mereka beranjak untuk tidur.
Tersisa para ibu-ibu dan bapak-bapak,masih terjaga,sebagian ada yang bantu beres-beres,,didalam rumah sudah seperti kapal pecah akibat ulah para bocil mereka.
Tak lama setelah itu terdengar bunyi ponsel dan setelah diangkat membuat semua orang terkejut dan juga menangis.
"kriiinghh."
"kriingg."
"Hallo, Assalamu'alaikum."Jawab Wahid dengan tenang."
"Pak! toko bapak kebakaran!!!cepat datang kesini, pemadam kebakaran sudah ditelfon dan sebentar lagi sampai."Ucap satpam ruko.
"Astagfirullahaladzim,"Baik Saya akan segera kesana."
"ada ap mas."
"i-iya kenapa."
"Toko kita kebakaran Aisy."sambil matanya berkaca-kaca.
"Astagfirullahaladzim."Ucap Aisy yang air matanya menetes.
"Astagfirullahaladzim."Ucap mereka hampir bersamaan.
"Ayo kita kesana."
"i-iya,ayo."
"Aku dirumah saja ya mas,jaga anak-anak."Ucap Sari.
"Iya,Kata Wahid.
Tinggal Sari dan anak-anak mereka dirumah,yang lainnya pergi untuk melihat dan membantu menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa,Ketika Wahid dan yang lain sampai kesana api sudah besar, para karyawan,keluarga Wahid dan warga saling bantu menyelamatkan barang-barang yang tersisa yang mungkin masih bisa di selamatkan.
Yang parah ada dibagian gudang hampir semua terbakar dan tidak bisa untuk diselamatkan,sedih hati Wahid dan adiknya usaha yang mereka rintis dari muda kini mengalami kerugian yang banyak, disamping kesedihan dan tangisan itu terselip rasa syukur karena tidak ad korban jiwa,dan barang yang ad digudang itu stok lama yang belum di jual dan sebagian barang returan.
Api berasal dari konsleting listrik dari toko yang diujung dan merambat,Setelah lima jam api sudah bisa dipadamkan dan tinggal proses pendinginan.
Keesokan harinya,barang-barang yang masih tersisa dipindahkan kerumah Wahid.Yang dirumah Wahid semalam hampir tidak bisa tidur mereka semua masih dirumahnya Wahid.
Mereka duduk diruang tamu dengan keheningan.
"Ini teh dan kopinya diminum dulu biar hangat perutnya ya."Sari keluar membawa nampan.
"Hiks-Hikks."
"huhuhu."Wahid meneteskan air matanya.
"Massss....sabar ya?."Ucap Aisy menenangkan.
"Iya sabar mas,Sari juga menenangkan."
"Sabar nak,harta besok bisa dicari lagi."Ucap pak Didi sambil menepuk-nepuk punggung menantunya.
"Huhuhu,"untung stok barang yang kita beli belum masuk gudang mas."Kata adiknya sambil terisak-isak.
"Ehh...iya,Alhamdulillah..ALLAH masih sayang dengan kita."Ucap Wahid sambil mengusap air matanya.
"Tapi....jatuh tempo pada sebagian alat listrik yang terbakar itu satu Minggu lagi,jumlahnya juga masih banyak sekita 1M,Uang modal sudah dibelikan stok,dan belum terjual..berucap sambil menundukkan kepalanya."
"Mas juga sudah memikirkan itu dek,,sebagian tabungan kita harus keluar buat menutup semuanya dan untuk cari toko,kita mulai dari nol lagi ya?dulu Bapak ngasih modal buat kita dan berkembang seperti saat ini, maka nya kita harus semangat buat bangkit kembali."
"Semangat ya mas."Sari menyemangati.
"Iya."berkata sambil mengulas senyum