NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Ternoda

Bidadari Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Chicklit
Popularitas:84.6k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.

Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Bertemu Adam

Bab 15

Pradipta kesal sekaligus marah kepada Selina. Wanita itu semakin melunjak tingkah lakunya. Jika saja orang itu tidak memegang rahasia, dia tidak akan segan-segan meninggalkan.

"Kak Selina marah karena Kakak pernah mau memutuskan dirinya dan memilih Kak Malika. Tapi, aku sendiri juga milih Kak Malika. Dia tidak neko-neko dan tidak banyak tingkah seperti Kak Selina," ucap Puput.

"Kamu itu ngomong apa, hah? Ingat! Malika itu anaknya Andromeda dan Aisyah yang sudah menghancurkan keluarga kita. Ibu tidak setuju jika kalian menghentikan tujuan utama kita mengambil alih semua harta milik Malika sebagai ganti harta keluarga kita yang hilang," tukas Bu Mayang dengan nada tegas.

Pradipta dan Puput hanya diam. Mereka tahu bagaimana sifat ibunya. 

"Kalian juga harus ingat dengan pengorbanan keluarga Selina kepada kita dahulu!" lanjut wanita paruh baya itu lagi.

Pradipta masuk ke dalam kamar. Dia melihat Malika tidur dengan pulas. Dia memandangi wajah sang istri yang terlihat semakin cantik dari hari ke hari.

"Apakah kita bisa hidup layaknya orang membina rumah tangga?" batin Pradipta.

Tengah malam Malika terbangun. Dia ingin buang air kecil. Tanpa sengaja dia melihat handphone milik Pradipta tiba-tiba menyala dan sebuah pesan masuk.

[Kita siap menjalankan perintah.]

Tentu saja Malika penasaran dengan maksud pesan itu. Dia ingin tahu perintah apa yang diminta oleh Pradipta. Sayangnya handphone itu menggunakan kata sandi yang dia tidak tahu.

"Kira-kira kata sandinya apa, ya?" batin Malika.

Wanita itu mencoba memasukkan tanggal lahir Pradipta, hasilnya gagal. Lalu, dia mencoba tanggal kelahiran Bu Mayang, gagal juga.

"Apakah ini tanggal yang penting bagi Pradipta, ya?" batin Malika.

Pradipta yang masih tidur membalikan badan dan membuat Malika terkejut. Dia pun segera meletakkan kembali benda pipih itu di atas nakas. Lalu, dia pun pergi ke kamar kecil.

***

Siang hari ketika jam istirahat makan siang, lagi-lagi Malika mendapatkan pesan dari nomor asing. Sebuah foto Pradipta dan wanita yang sama sedang makan bersama di sebuah restoran yang asing baginya. Namun, sebuah tempat tisu menunjukkan nama restorannya.

Karena penasaran Malika pun mendatangi restoran itu. Ketika akan memasuki area restoran, mobil Pradipta ke luar dari parkiran. Tanpa berpikir panjang dia pun mengikuti ke mana suaminya pergi.

Pradipta mengantarkan Selina ke sebuah tempat lokasi pemotretan yang Malika tahu siapa pemilik tempat itu yang merupakan teman baik Airlangga. Kebetulan Adam juga ke luar dan menyapa Selina.

"Apa Adam kenal sama wanita itu, ya?" gumam Malika.

Untuk mendapatkan informasi tentang wanita yang bersama suaminya, Malika pun memutuskan untuk menghampiri Adam. Dia turun dengan cepat sebelum Adam masuk ke dalam mobilnya.

"Adam!" panggil Malika dan laki-laki itu pun menoleh.

"Malika?" Adam terkejut dan tidak menyangka kalau mantan kekasih sahabatnya kini datang menemuinya.

"Apa kabar? Sudah lama tidak bertemu," tanya Malika.

"Baik," jawab Adam. "Sedang apa kamu di sini?" 

"Ada yang mau aku tanyakan sama kamu. Apa kamu punya waktu?"

Adam melihat jam di pergelangan tangan, lalu berkata, "Aku punya waktu setengah jam."

"Terima kasih," balas Malika tersenyum tipis. "Kita enaknya bicara di mana?" 

Adam mengajak Malika duduk di kafe yang ada di samping gedung studio miliknya. Mereka duduk saling berhadapan.

"Tadi aku melihat kamu bicara dengan wanita yang hendak masuk ke dalam studio. Siapa dia?" tanya Malika.

Wajah Adam menunjukkan rasa terkejut. Dia penasaran kenapa Malika ingin mencari tahu tentang salah satu model yang bekerjasama dengannya.

"Dia adalah Selina. Model yang aku pekerjaan. Kenapa?" tanya Adam balik.

Lalu, Malika menunjukkan foto Selina dan Pradipta yang ada di handphone-nya. Dia memberi tahu kalau laki-laki yang ada di dalam foto itu adalah suaminya.

"Maksud kamu, Selina adalah selingkuhan suami kamu?" tanya Adam tidak percaya.

Selama ini Selina tidak pernah mengungkapkan identitas kekasihnya. Walau setiap hari antar jemput wanita itu ke studio, tidak pernah sekali pun laki-laki itu menampakkan dirinya.

"Ya. Lihat saja foto-foto mereka!" 

Malika menggulir beberapa foto mesra Selina dan Pradipta yang dikirim oleh nomor asing dan menunjukkan kepada Adam. Laki-laki itu hanya tercengang. Padahal selama ini dia dan Airlangga mencari bukti siapa Pradipta sebenarnya. Namun, informasi ini baru diketahui olehnya. 

"Setahu aku Selina memiliki pacar seorang eksekutif muda dari perusahaan asing dan selalu sibuk dengan pekerjaan. Lalu, dia juga mengaku kalau yang suka antar jemput itu adalah orang kepercayaan kekasihnya," jelas Adam.

Malika terdiam, hatinya berkata kalau Pradipta dan Selina itu menjalin hubungan. Dia bisa menebak kalau Selina adalah orang yang manipulatif dan dia harus berhati-hati kepadanya. 

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan?" tanya Adam.

"Aku belum tahu. Aku tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan. Jangan sampai aku salah ambil keputusan dan berakibat fatal kepada keluarga besar aku nantinya," jawab Malika.

Selama ini Malika memilih bertahan karena ada beberapa hal. Dia harus menjaga nama baik keluarga besar Wijaya. Jika sampai terjadi suatu skandal, kemungkinan besar akan berdampak pada perusahaan dan cabang usaha milik keluarganya. Selain itu, dia juga harus menjaga diri dari tindak kejahatan yang bisa saja dilakukan oleh keluarga Pradipta, karena merasa dipermalukan.

Malika tidak bisa bertindak frontal seperti sepupu-sepupunya itu. Dia terlalu memikirkan banyak hal yang bisa saja terjadi kepadanya dan juga keluarganya.

***

"Kak Malika, tadi aku main ke kebun anggur. Aku ingat kalau Kakak suka anggur, jadi aku belikan banyak," ucap Puput sambil memberikan dua kotak anggur segar.

"Terima kasih," balas Malika tersenyum manis.

"Aku sudah tidak sabar ingin segera mengasuh keponakanku," ucap Puput sambil mengelus perut kakak iparnya.

"Tunggu sekitar dua bulanan lagi," ujar Malika ikut mengelus perutnya yang besar.

"Aduh, semoga dia lahir sebelum aku sibuk mengurus keperluan kuliah nanti," ujar gadis remaja yang  duduk di bangku SMA. "Kapan Kakak mau belanja perlengkapan bayi? Aku sudah tidak sabar ingin ikut mendekor kamarnya."

"Belum tahu. Soalnya di rumah sakit sibuk terus," balas Malika.

"Bagaimana kalau hari Minggu ini kita pergi belanja? Biar aku bantu pilihkan dan bawa barangnya. Kakak tinggal duduk dan kasih tahu aku saja apa yang harus aku beli," kata Puput dengan penuh semangat dan Malika hanya mengangguk.

Pradipta pulang menjelang Magrib. Dia melihat Malika sedang mengaji. Biasanya sang istri akan menyambut di depan rumah sambil tersenyum begitu dia turun dari mobil.

Segelas air teh hangat dan poci teh tersedia di atas nakas. Biasanya Malika dengan senang hati akan memberikan dan bertanya bagaimana dia menghabiskan waktu hari ini.

Tidak ingin mengganggu Malika, Pradipta pun pergi ke kamar mandi membersihkan diri. Ketika melewati dapur ada Bu Mayang sedang ngomel-ngomel kepada Puput.

"Ada apa, Bu? Kenapa marah?" tanya Pradipta.

"Tuh, adik kamu bikin ulah! Dia marahi Selina lewat telepon karena sudah menghapus pesan dari Malika kemarin," jawab Bu Mayang.

"Dia harus dikasih sadar, Bu! Biar tidak ngelunjak terus. Untung Kak Malika orangnya baik dan pengertian. Jika tidak, sudah rusak harga diri Kakak dan Ibu di mata keluarga Wijaya," ucap Puput kesal.

"Ada apa ini? Kenapa keluarga Wijaya disebut-sebut?" tanya Pradipta penasaran.

***

1
Retno Fitriyaningsih
aq ga rela thor kalau jodohnya pradipta
Sugiharti Rusli
semoga proses perceraian Malika berjalan lancar dan dia bisa move on dari Pradipta
Putu Suciptawati
belum juga jadi janda malika sdh disamperin calon suami/Facepalm//Facepalm/ airlangga memang bener2 cinta dan tulus sama malika smg aja mereka bs bersatu...dan dua wanita iblis segera msk penjara
ken darsihk
Koq deg deg an ya melepas Pradipta pergi , semoga semua nya baik baik sajah
Nar Sih
tidak ada yg ngk pantas malika ,selama rasa saling mencitai masih ada dihati masing,,semagatt malika💪👍
Nar Sih
semoga si nenek lampir mertua mu juga selina sgra tertangkap
Nar Sih
kak thor semoga malika berjodoh kmbli dgn airlangga yg bnr,,tulus cinta nya
Nar Sih
siipp kakk ,lanjutt
Uthie
Jika Airlangga memang masih mencintai Malika, TDK ada salahnya bersatu kembali 👍👍😁
ken darsihk
Wehhh siapa yng menegur Malika , Airlangga kah
Tapi dia kan lg di luar negri
Ita rahmawati
lah ini sebemernya nyeritain opo toh 🤣🤣
Sugiharti Rusli
masih layak ko Malika, buktinya Airlangga tetap menjaga kamu dari jauh,,,
sryharty
kaya polisi di pilm2 India deh aaah
ken darsihk
Syifa kah yng datang
ken darsihk
"Rencana pembunuhan terhadap mama " jadi tambah penasaran
ken darsihk
Weeew akhirnya si Syifa di tangkap juga 😠😠😠
ken darsihk
Kwerennn thanks thor penjelasan nya
dewi rofiqoh
Malika membutuhkan waktu dan dukungan keluarga
Sugiharti Rusli
walo kamu berkeras menolak, tapi semua tragedi yang Malika alami semua berasal dari kamu sih Dipta,,,
ken darsihk
kesalahan utama ada ppa Andromeda , karena dia telah membawa racun masuk dalam rumah tangga nya
Ya si Syfa itu racun yng ingin menguasai semua nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!