CEO muda yang sudah mati rasa sehingga bersumpah untuk tidak lagi mengenal cinta kini dia sendiri yang melanggar sumpahnya karena bertemu dengan gadis kecil yang merupakan anak dari seorang tukang parkir di perusahaannya.
Lalu bagaimanakah caranya agar mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Litle Bear♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Ciuman yang berlangsung cukup lama sampai membuat keduanya kehabisan nafas. Vino melepas tautan bibirnya kemudian memberi ruang pada Keisya untuk bernafas. Vino tertawa melihat Keisya yang sudah seperti orang sekarat karena kehabisan oksigen.
"Kenapa tertawa, aku tadi hampir mati tau," kesal nya sambil terus mengambil nafas dalam-dalam.
"Manis," gumam Vino.
"Aku mau pulang, cepatlah! Aku trauma ada disini."
"Kenapa?" tanya Vino.
"Takut ketemu perempuan tadi, wajahnya kayak pshycopat banget pengen ku geplak tapi aku gak berani nanti aku ditikam. Kok bisa kakak punya mantan kekasih yang serem gitu," ujar Keisya nyeletuk dalam mobil.
"Sudah berlalu jangan diungkit lagi, aku butuh waktu lama buat move on nya," jawab Vino.
"Jangan bilang kakak masih suka sama dia, huh aku jadi parasit dong di hubungan kalian," Keisya mengerucutkan mulutnya ngambek.
"Nggak lah, perasaan aku udah lama hilang. Lama-lama males bahas nya, kita pulang saja," Vino menghidupkan mesin mobilnya lalu melaju pergi membelah jalanan kota.
Sampai dirumah, Keisya berlari keluar mobil tanpa menunggu Vino. Langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa yang empuk, rasanya nyaman sekali sepertinya dia sangat capek daritadi bertemu nenek lampir dua kali. Jalan-jalan yang seharusnya romantis malah berujung sial karena diganggu oleh sang mantan kekasih. Kejadian tadi sudah membuat Keisya cukup yakin bahwa ia trauma keluar rumah. Dibalik kebahagiannya pasti ada aja yang iri, kehidupan Keisya tidak semulus apa yang dilihat orang, memang sih Keisya menikah dengan Vino sang CEO muda kaya raya pasti semua orang menginginkan itu dan menganggap Keisya adalah perempuan beruntung karena bisa menaklukkan hati Vino yang terkenal dingin. Tapi ada juga masalah yang Keisya sendiri tidak bisa menghadapi nya. Menikah dengan orang yang terkenal tidak semudah yang orang lain bayangkan, Keisya harus bertemu dengan para pelakor yang menginginkan Vino bahkan sampai mempunyai niat untuk menyakiti Keisya karena dianggap telah merebut Vino. Ini baru permulaan, Keisya tidak tau untuk kedepannya seperti apa cobaan yang akan didapat apakah lebih sulit dibanding yang tadi? Entahlah.
"Kalo mau rebahan di kamar saja, jangan disini nanti badan kamu sakit," Vino menghampiri Keisya di sofa ruang tengah.
"Udah nyaman disini, nanti aku nyusul. Duluan saja ke kamar," Keisya tak menghiraukan dan tetap tiduran bahkan sampai membelakangi Vino.
"Kalo sudah gak nyaman naik ke kamar ya ganti baju terus mandi," Vino segera ke lantai atas.
"Hmm laper juga ya pulang jalan-jalan, mau makan apa yah," Keisya berjalan ke arah dapur mencari makanan yang bisa dimakan.
"Eh Nona Muda cari apa? Kalo butuh sesuatu bilang sama Bibi," ucap Bik Lela pelayan disana, sempat terkejut tadi karena Keisya yang tiba-tiba muncul dari dalam kulkas. Tubuhnya yang kecil bahkan muat jika dimasukkan ke dalam kulkas.
"Eh Bibik, jangan panggil seperti itu gak enak, panggil Kei saja biar lebih akrab," Keisya nyengir setelah menutup pintu kulkas dengan rapat.
"Duh gimana ya Non, ini sudah peraturan ruamh ini nanti kalo ketahuan lancang bisa dipecat Bibik," jawab Lela takut-takut.
"Gapapa Bik, panggil kalo kita berdua saja biar aman, Oke."
"Akan Bibik usahakan deh Non, soalnya gak biasa manggil majikan dengan panggilan nama," Lela masih ragu.
"Anggep saja Keisya sebagai teman Bibik."
"Iya deh. Eh ngomong-ngomong laper ya sampe masuk ke dalam kulkas?" kekeh Lela.
"Iya Bik, tadi habis pergi jalan-jalan sampe rumah malah laper makanya cari makanan di kulkas tapi adanya daging mentah doang, masa Keisya makan daging mentah," jawab nya.
"Kalo begitu Keisya duduk saja di meja makan, biar Bibik buatkan makanan mumpung ini sudah masuk waktu siang," Lela menyuruh Keisya menunggu agar dia bisa memasakkan makanan untuknya.
"Keisya mau bantu, udah lama gak masak-masak bareng lagi. Dulu Kei sering bantuin Ibu di dapur, boleh yah," Keisya memelas.
"Udah Keisya duduk saja biar Bibik yang buat semuanya, mending Keisya panggin Tuan Muda kebawah agar bisa makan siang sama-sama!"
"Tapi kan Keisya mau bantuin," Keisya masih berusaha keras membujuk.
"Bibik takut ketahuan nanti sama tuan muda, dikira Bibik yang nyuruh Keisya masak."
"Bibik gak perlu risau, Kak Vino gak bakalan marah nanti Keisya yang akan jelasin semuanya. Sini Keisya bantu kupasin bawang terus bersihin sayur nya," Keisya mengambil bahan-bahan di kulkas seperti daging ayang dan sayur yang masih segar.
"Bik kita masak menu apa hari ini?" tanya Keisya seraya mencuci sayur di wastafel.
"Kita masak makanan kesukaan tuan muda yaitu ayam kecap terus untuk sayurnya kita buat sayur asam, tuan muda pasti suka," jawab Lela.
"Oh jadi Kak Vino suka ayam kecap, gampang buatnya. Besok-besok kalo dia ngambek aku masakin ayam kecap biar dia seneng," gumam Keisya.
Vino sudah selesai mandi dan ganti baju, matanya tertuju ke arah pintu tidak ada tanda-tanda Keisya melewati pintu itu.
"Lama sekali. Apa dia ketiduran disofa?" Vino menyisir rambutnya kemudian turun ke lantai bawah. Indra penciumannya menangkap bau yang tidak asing bau yang sangat enak berasal dari dapur. Vino mengintip sedikit dan melihat disana ada Keisya yang sedang memasak sambil bercanda bersama pelayan didapur.
Vino berjalan ke arah sofa menunggu Keisya sendiri yang keluar, tadinya Vino ingin menghampirinya tapi ada satu pelayan sedang bersama Keisya jadi niatnya ia urungkan.
"Hai Kak, mau makan sekarang atau tunggu Mama pulang," tiba-tiba Keisya mengejutkan Vino dari belakang.
"Hai. Sudah selesai? Terserah kapan kamu mau. Mandi sana aku tunggu dibawah!"
"Mager, mandi itu membosankan," Keisya ngedusel manja dipundak Vino.
"Mau di mandiin?" tanya Vino.
"Gimana caranya?"
"Aku guyur pake air shower selama 10 menit biar cepet bersih," Vino terkekeh pelan.
"Ihh jahat, ya udah Keisya mandi sekarang," Keisya berlari ke kamar untuk mandi.
Zahra pulang tepat waktu, makanan pun sudah tersaji di meja dan tampak sangat menggiurkan. Keisya menggandeng tangan Zahra karena mereka sama-sama hendak turun ke bawah.
"Mah ini semua Keisya loh yang masak," ucap Keisya bangga memamerkan pada Zahra.
"Wahh yang bener?" tanya Zahra seraya menarik kursi disamping Vino. Keisya mengangguk mengiyakan.
"Pantes gak enak," sahut Vino. Ucapan Vino langsung mendapat tatapan tajam dari Keisya.
"Kalo gak enak gak usah dimakan, Keisya masakin Mama bukan Kakak," Keisya mendengus kesal.
"Eh bercanda, enak kok. Ini masak sendiri apa dibantuin Bik Lela?" sindir Vino. Keisya merasa malu karena sudah menganggap semua masakan ini dia yang buat.
"Hehe dibantuin Bik Lela, tapi lain kali Keisya yang akan memasak semuanya."
"Oh ya ditunggu hasilnya," tantang Vino.
"Sudah sudah. Gak baik berdebat didepan makanan nanti makanannya nangis loh," lerai Zahra.
perusahaan menengah saja punya tim cyber IT Thor.
unboxing satu hari menjelang ke jepang.
di jepang cuma seminggu.
besoknya kerumah Keysa..
trus dah hamil aja cuma nggak sampai 2 Minggu?
tolonglah baca literatur Thor
gedung kecil tapi luas...
mana ada pihak hotel berpikir begitu untuk hotel berkelas internasional..
lagian disana emang negara free 😁
trus mobil apa yang ada dalam bagasi?
Garasi x Thor 😁
yang salah pihak mereka 🤔
sebaiknya perbanyak cari literasi jika kurang faham..
baru tamat SMA, baru masuk kuliah sudah skripsi?
skripsi itu adalah tahap terakhir dalam masa kuliah yang nantinya dipertanggung jawabkan dalam sidang skripsi strata satu atau S1.
makan doang sudah butuh waktu sepuluh menit lebih Thor..
harap diperhatikan detail nya
perusahaan terbesar didunia karyawannya bisa puluhan ribu lho Thor..
itu tugas bagian SDM dan HRD..😁
tepar kalau CEO urus karyawan juga
jika perusahaan terbesar didunia.. berapa puluh lantai tuh..
kelihatan ya orang di parkiran..
saran.. sebaiknya cukup perusahaan besar atau terbesar di daerahnya
kalau 2 meter sih cuma sekitar 3 langkah..
itungannya tetap didepan perusahaan
mngkn 300 meter?itu lebih masuk akal.