NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PANIK

Esok harinya...

Pagi yang cerah telah datang. Hari ini Hari Rabu pukul delapan pagi waktu ibu kota dan sekitarnya. Dan hari ini adalah hari ke dua Hyung bekerja sebagai bos di perusahaan ayahnya. Hyung memegang kantor cabang lama dengan segala keahlian yang ia punya. Dan kini ia terlihat sedang memonitor layar CCTV kantornya. Yang mana ia tidak melihat Saras di sana.

Di mana dia? Kenapa belum datang?

Jam masuk kantor sebenarnya pukul delapan pagi. Tapi karena keadaan ibu kota sangat macet, maka terjadi pergeseran waktu masuknya. Dari jam delapan ke setengah sembilan. Sedang waktu pulangnya mengikuti delapan jam kerja ditambah satu jam istirahat. Sehingga waktu pulang kantor adalah pukul setengah enam. Di luar waktu itu perusahaan akan menghitungnya sebagai lembur. Dan lembur dibayar per satu jamnya.

Kini Hyung memerhatikan seluruh sudut ruangan yang ada di kantornya. Ia pun sambil menyantap sarapan pagi dan memerhatikan karyawan yang datang. Beberapa dari mereka sudah memenuhi ruangan. Dan Hyung juga telah menandainya sebagai calon karyawan teladan. Tapi sayang, sampai pukul sembilan Saras belum juga datang. Hyung pun menelepon Stefany lewat line teleponnya.

"Ke mana Saras? Dia belum datang? Cepat beri tahu aku!" Dan begitulah yang Hyung tanyakan kepada Stefany.

"Saya akan mencari tahunya, Pak. Mohon menunggu." Stefany pun memenuhi permintaan Hyung.

Hyung melihat sendiri Stefany yang segera menelepon seseorang dari ponsel pribadinya. Hyung pun membuka program komputer di laptopnya sambil menunggu kabar dari Stefany. Tapi kemudian Stefany mengabarkan sesuatu yang mengejutkannya.

"Maaf, Pak. Saras tidak dapat dihubungi."

Dan begitulah yang Stefany kabarkan kepadanya. Sontak Hyung geram bukan kepalang. Ia merasa ditantang.

Jadi kau ingin main-main denganku, Saras?

Hyung kesal. Ia pun segera meninggalkan ruangan. Ia berniat menemui Saras di kontrakan.

Satu jam kemudian...

Hyung menyetir mobil sendiri. Ia sudah cukup tahu di mana rumah Saras berada. Dan kini ia akhirnya sampai juga di depan rumah kontrakan Saras. Tapi sayang, rumah kontrakan itu tampak sepi. Hyung pun jadi bertanya-tanya sendiri.

"Em, maaf. Apakah Bapak tahu di mana penghuni kontrakan ini?" tanya Hyung kepada seseorang yang sedang menyapu jalan di depan kontrakan.

"Em, nona Saras?" tanya bapak tua itu.

"Benar, Pak. Apakah Bapak tahu?" tanya Hyung lagi.

"Oh, sepertinya nona Saras sudah pergi dari pagi. Tapi saya tidak tahu ke mana. Mungkin dia pergi ke rumah temannya," jawab bapak itu.

"Rumah temannya?" Hyung merasa heran.

"Benar. Biasanya nona selalu pergi ke rumah temannya yang berambut panjang itu. Siapa ya namanya? Saya juga lupa." Bapak itu terlihat berpikir keras untuk mengingatnya.

Hyung mengerti. "Baik, Pak. Terima kasih."

Hyung pun segera berpamitan lalu masuk ke dalam mobilnya. Ia seperti tahu siapa teman Saras yang dimaksud. Tak lain adalah Elen. Hyung pun segera menelepon Saki untuk mencari tahu di mana keberadaan rumah Elen.

"Saki, tolong cari tahu alamat Elen. Karyawan di gedung sebelah," pinta Hyung kepada Saki.

"Baik, Tuan."

Dengan tanpa banyak bertanya, Saki pun segera mencari tahu alamat lengkap rumah Elen. Hyung ingin menjemput Saras di sana. Ia ingin bertemu wanita yang menjengkelkan hatinya

Saras, jika kau benar ada di sana, apakah Elen juga ada di sana? Oh, tidak. Di sana ada El. Jangan-jangan kau bersama El saat ini.

Hyung khawatir. Ia merasa cemas sendiri. Ia takut jika Saras hanya berdua bersama El di kontrakan Elen karena ini jam kerja. Hyung tidak sanggup membayangkan apa yang keduanya lakukan. Hatinya membara bak arang api yang siap menghanguskan apa saja. Terlebih Hyung tahu siapa El itu. Tak lain adalah pacar sewaan Elen, teman Saras sendiri.

Saras, jangan macam-macam. Jangan bunuh aku dengan perasaanku sendiri.

Pikiran Hyung ke mana-mana. Tidak mampu berpikir lebih jauh tentang mereka. Ia tidak sanggup menahan api cemburunya. Ia ternyata telah jatuh cinta ke karyawan perusahaan ayahnya.

Sementara itu di rumah Elen...

Elen adalah teman dekat Saras yang berbeda perusahaan. Namun, walaupun begitu keduanya dekat seperti saudara sendiri. Dan kini terlihatlah Saras yang sedang duduk di kamar Elen. Sebuah kamar yang tak jauh berbeda dengan kamar Saras. Bentuk rumahnya juga sama seperti rumah kontrakan Saras. Bangunan berbentuk U terbalik dengan dua lantai. Dan Elen berada di lantai duanya, sama seperti Saras.

Hari ini aku tidak masuk kantor. Apakah dia akan mencariku?

Ternyata wanita berbaju putih itu sedang memikirkan seseorang. Tak lain dan tak bukan adalah Vi, Hyung sendiri.

Hah ... kenapa ceritanya jadi begini. Kenapa aku terjebak dalam permainanku sendiri. Niatnya hanya pura-pura menjadikannya pacar. Tapi kenapa perasaan itu semakin besar. Apa aku harus keluar dari pekerjaan?

Sejujurnya Saras juga menyukai Vi. Namun yang namanya wanita, gengsi untuk mengungkapkan duluan. Saras juga masih bertanya-tanya bagaimana perasaan Vi yang sebenarnya. Ia tidak bisa mudah percaya begitu saja karena masa lalunya yang selalu merana. Saras selalu saja diselingkuhi oleh pacarnya.

"Saras." Elen datang membawakan minuman. "Kau masih tidak ingin bercerita padaku?" tanya Elen kepada Saras. Ternyata Saras belum cerita apa yang terjadi padanya.

Elen duduk di samping Saras. Saras pun tampak menundukkan kepalanya. "Aku khawatir membebanimu, Elen." Ia berkata seperti itu.

Elen menggelengkan kepalanya. "Jika kau terus seperti ini, itu malah lebih membebaniku. Aku harus izin tidak masuk kantor untuk menemanimu. Apa kau tega jika gajiku dipotong bulan ini?" Elen mencari cara lain agar Saras mau cerita.

Saras menoleh ke Elen. Ia memeluk Elen. "Apakah salah jika aku mempunyai perasaan terhadap pacar sewaan ku sendiri?" Saras mengatakan.

Saat itu juga Elen mengerti apa yang sedang Saras rasakan. Elen membalas pelukan Saras. "Rasa cinta tidak pernah salah. Yang salah adalah kita yang memperlakukan. Bahagialah dengan perasaanmu." Elen menguatkan.

Saras melepas pelukan. "Bagaimana hubunganmu dengan El? Apa kalian ada niat untuk lanjut ke jenjang pernikahan?" tanya Saras ke Elen.

Elen mengembuskan napasnya. Wajahnya tiba-tiba tampak sedih. Saras pun jadi tak enak hati.

"Sepertinya aku dan El hanya sebatas bersenang-senang dengan status ini. Tidak serius." Elen mengatakannya dengan sendu.

Saat itu juga Saras memeluk Elen kembali. "Mungkin kita bisa berjuang bersama-sama untuk mendapatkan apa yang kita inginkan." Saras bergantian menguatkan.

Elen mengangguk. "Aku tidak berani menjamin. Tapi aku akan mencoba," kata Elen lagi.

Saras pun tersenyum. "Baiklah. Kalau begitu kita akan berjuang bersama. Tapi kita makan dulu. Aku sudah lapar." Saras terlihat bersemangat namun memegangi perutnya.

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!