"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGGIGIT BIBIRNYA SAMPAI BERDARAH
Bab 28
Berbaring sebentar Charlotte segera saja berganti baju seragam. Kali ini dia memakai sepatu tipis tanpa hak tinggi. Barulah dia bisa berjalan dengan nyaman. Dia pun langsung bersibuk lagi dengan persiapan peragaan busana Nyonya Grifin.
Hari ini Willy dan Nyonya Grifin sudah mulai menginap di Quaint hotel, Karena itu Charlotte sudah mulai menjadi asisten pribadi Nyonya Grifin lagi dan juga Willy. Seharian bahkan Charlotte ada di kamar suite itu, meski hanya sekedar menemani Nyonya Grifin merajut atau mendesign pakaian.
Pada saat ini ponsel Charlotte berdering lagi, itu adalah sebuah panggilan dari Sean. Dia pun berdiri lalu berkata, “Nyonya aku akan menerima panggilan telpon ini dulu.”
Sebenarnya Sean menghubungi, ingin bicara tentang malam pertama mereka. Tapi, menjadi urung ketika di dalam percakapan itu Charlotte tidak menyinggung apa-apa tentang fakta jika memang mereka telah tidur bersama.
“Nona Brown, aku butuh bantuanmu. Kran kamar mandi sepertinya tidak berfungsi dengan baik,” ujar Willy aga setengah berteriak.
“Ok,” jawab Charlotte setengah berteriak juga.
“Aku akan hubungi kau lagi nanti,” ujar Charlotte seraya menutup sambungan ponselnya.
Hati Sean seperti sedan digelitiki pisau, dalam sehari ini sudah dua kali Charlotte menutup sambungan telpon dari nya, ditambah lagi dia mendengar ada suara pria yang meminta dia untuk pergi ke kamar mandi.
Tanpa pikir panjang, dia langsung saja pergi ke Quaint hotel dan membuka kamar di sana,. Sean mengambil kamar Suite hotel dilantai yang sama dengan kamar Nyonya Grifin. Dia juga meminta Charlotte untuk menjadi asisten pribadi nya. Tuan Mario mengatakan jika Nona Brown sudah menangani tamu lain, karena itu akan menempatkan asisten yang lain untuk mengurus keperluan Tuan Smith selama menginap di hotel mereka.
Tuan Mario pun menghubungi Charlotte dan mengatakan kondisi nya, Mengingat jika Sean adalah investor utama acara, maka dia pun menyetujui permintaan Sean, “Aku akan pergi menemui nya?” ujar Charlotte kepada Tuan Mario.
Charlotte menutup sambungan ponsel nya dan berkata kepada Willy, “Apakah sudah selesai, ada sesuatu yang harus aku kerjakan,” ujar nya.
Willy pun mengangguk, Lalu Charlotte segera pergi ke kamar Sean yang tepat berada di sebelah kamar Nyonya Grifin, “Tuan Smith,” sapa Charlotte.
Sean sedang menyesap alkohol yang ada di gelas nya, pada saat ini hatinya merasa sangat kesal karena istrinya itu sepertinya biasa saja setelah mereka bercinta, bahkan seperti sudah lupa ingatan jika itu pernah terjadi.
Tiba-tiba saja Sean menarik tangan Charlotte dan menariknya masuk ke dalam kamar, lalu melemparkannya ke ranjang besar di kamar suite itu, Sean malah mencium kasar bibir Charlotte dan mengigit nya sampai berdarah.
Setelah puas memberikan hukuman, Sean pun bangun dari atas tubuh Charlotte, “Apa kau sudah gila?” hardik marah istrinya itu.
“Bukan kah ini yang kau inginkan, sampai-sampai menjebak ku di malam itu?” ujar Sean.
“Menjebak mu … Kau ini sudah benar-benar hilang akal,” ujar Marah Charlotte.
“Lalu apa penjelasan mu tentang malam itu, tidur di kamar ku, memakai kemeja ku, lalu membuat ku meniduri mu!” ujar sarkas Sean.
Mendengar perkataan Sean, dia pun teringat Abraham, karena terlalu sibuk dia sampai belum sempat menanyakan kepada Abraham, tentang cairan yang dia minta untuk di teliti itu. Charlotte juga sama tidak mengertinya, dia pun terdiam tidak bisa menjelaskan tentang mengapa malam itu, Sean terkena obat perangsang.
Melihat Charlotte diam, Sean berpikir, “Apa dia benar-benar melakukannya hanya karena ingin memanjat ranjang ku?”
Charlotte menarik napas dalam-dalam lalu berkata, “Bahkan jika kau mencintai ku, jika kau tidak ingin melakukannya maka aku tidak akan pernah memaksa atau merayu mu.”
Charlotte merapikan seragam hotel nya lalu berkata lagi, “Jika tidak ada hal penting, maka aku permisi. Pekerjaanku masih sangat banyak.”
Charlotte pergi meninggalkan Sean begitu saja, Lalu Sean melemparkan gelas alkohol nya ke lantai dan pergi meninggalkan Quaint hotel dengan perasaan marah.
Sean berpikir mengapa istrinya itu malah seperti tidak betah jika bersamanya, dan selalu ingin menghindar. Charlotte pergi ke roff top hotel, lalu berteriak kesal mengeluarkan kemarahannya. Setelah merasa lebih lega dia pun mengembalikan mood profesional nya.
Dia kembali ke ruang kerjanya dan langsung menghubungi manajer model yang akan memperagakan baju yang Nyonya Grifin design. Model ini adalah model yang di pilih oleh Willy, karena itu Charlotte mengatur jadwal temu dengan Christy.