NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:32.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Resmi Menjadi Istri

Dan waktu terlewati. Merilin bahkan masih bekerja dua hari sebelum hari pernikahannya. Dia menyelesaikan edisi majalah bulan ini, walaupun tergesa, tapi tetap seperti biasa dia melakukannya dengan sempurna. Setelah naik cetak tugas selanjutnya dia serahkan kepada staf divisi yang lain.

Merilin mengambil jatah cuti yang selama ini tidak pernah ia pakai. Beberapa teman ada yang heran, dia nyengir sambil mengatakan ada keperluan keluarga, sudah membuat yang lain berhenti bertanya.

Sampailah pada hari yang sudah dipilih Presdir.

Hari pernikahan Merilin dan Rionald, sebuah pesta pernikahan yang akan merubah hidup keduanya. Memasuki hubungan yang dipenuhi sandiwara. Dengan alasan mereka masing-masing.

Sebelum kedatangan mereka ke vila, Merilin sudah mendapat peringatan keras dari Rion.

"Aku hanya berakting, jadi jangan besar kepala." Rion menegaskan lagi. "Kau pun harus berakting dengan baik dan meyakinkan semua orang, kalau aku sangat mencintaimu."

"Baik Kak."

Merilin paham kok, karena dia juga hanya berakting mencintai Rion, karena isi kepalanya masih dipenuhi wajah Serge. Bahkan supaya terlihat kalau dia benar-benar bahagia menyambut hari ini, sosok Serge yang menghiasi pelupuk matanya. Walaupun jelas-jelas wajah Rion yang ada di depan matanya.

Sabar Mei, dia makhluk Tuhan yang pernah terluka karena cinta, jadi jangan diambil hati kata-katanya. Terbiasalah dengan nada ketus ini Mei.

Melihat Merilin yang sama sekali tidak tersinggung dengan kata-katanya sebenarnya membuat Rion sedikit kesal.

Cih, karena kau sudah punya Serge di hatimu, kau sama sekali tidak perduli bagaimana aku memperlakukanmu ya. Ah, entahlah, kenapa Rion selalu merasa kesal setiap mengingat fakta kalau Merilin mencintai Serge.

Merilin akan selalu mengingat kata-kata Rion. Bahkan masih berdengung di telinga, ketika mereka sampai dilokasi acara.

Disebuah vila mewah di daerah pariwisata terkenal di negri ini, pesta pernikahan yang hanya dihadiri keluarga besar saja. Walaupun hanya keluarga, namun jumlah tamu cukup banyak juga.

Keluarga Kak Rion bahkan sudah sekitar 50 orang sendiri. Ini hanya keluarga besar, namun ada juga beberapa teman dari keluarga yang datang. Yang diundang anggota keluarga karena mereka dekat.

Pancaran kebahagiaan Merilin tidak bisa dia tutupi, saat melihat Kak Brama, istrinya dan Harven bersama. Harven terlihat sangat tampan dengan setelan jas yang dipilihkan ibu. Hati kecil Merilin sebenarnya bersedih, karena ibu tidak bisa ikut hadir. Awalnya Mei bersikeras ingin membawa ibu, walaupun harus duduk di kursi roda sekalipun.

Namun...

"Kamu mau menikah Mei, tapi ayahmu kan belum pulang, bagaimana kau bisa menikah tanpa ayahmu. Apa kau tidak bisa menundanya Nak, tunggulah sebentar lagi, ayahmu pasti pulang. Akhir-akhir ini dia sangat sibuk."

Kalimat panjang ibu itulah yang akhirnya membuat Merilin harus berbesar hati, tidak melihat ibunya di hari pernikahan.

Hawa udara yang sejuk, pepohonan yang menghijau, kursi-kursi berwarna putih, bunga-bunga dengan kuntum besar-besar tertancap di tiang-tiang, ada kain panjang yang menjuntai diantara bunga-bunga itu. Menjadi semacam kanopi sederhana, karena atap pesta seutuhnya adalah langit yang maha luas milik sang pencipta.

Pernikahan yang sangat sederhana untuk ukuran keluarga Andez Corporation, namun bagi Merilin ini adalah pernikahan mewah yang bahkan membuat hatinya berdebar. Walaupun dia tahu arti pernikahannya ini apa.

Tidak ada cinta, hanya ada kebebasan dari hutang peninggalan ayah dan kehidupan yang terjamin untuk ibu dan adiknya.

Dalam balutan gaun pernikahan putih Merilin tampak menampakkan kecantikan yang alami. Senyumnya merekah, hiasan bunga diatas telinganya semakin menunjukkan pesonanya. Kelip kalung berlian yang ada di lehernya memancarkan keindahan dengan sendirinya.

Semua berjalan dengan lancar.

Prosesi akad nikah dan pengucapan janji pernikahan berlangsung dengan khidmat. Walaupun tidak ada kesan yang mendalam bagi kedua mempelai, namun terlihat setiap orang yang datang menikmati acara demi acara dengan bahagia. Saat pengantin pria mencium bibir pengantin wanita tepuk tangan meriah memenuhi udara.

Ibu bahkan menitikkan airmata dan tersedu-sedu saat Merilin dan Rion berlutut dan mengucapkan terimakasih pada mereka. Ibu mencium pipi kanan dan kiri Merilin, keningnya juga sambil melangitkan doa dan mengucapkan terimakasih karena Mei sudah menikah dengan putranya.

Beberapa kali hati Merilin berdenyut sakit, ketika mendapat doa tulus dari kelurga Tuan Rion dan yang lain. Dia telah membohongi ketulusan ibu.

Jauh lebih lama ibu dan ayah memeluk Tuan Rion. Mencium pipi laki-laki itu. Tidak berbeda seperti para orangtua lainnya yang melepas anaknya menuju jenjang pernikahan. Ada kebahagiaan bercampur keharuan.

Entahlah apa yang dipikirkan Tuan Rion, namun dia memeluk ayah dan ibunya dengan hangat.

Setelah itu kedua mempelai mendapatkan ucapan doa dari para tamu. Serge tersenyum dari kejauhan saat pandangan matanya bertemu dengan Merilin. Dia sedang mengobrol bersama Brama dan Harven.

Seperti itulah, semua berjalan dengan lancar. Ketika musik mulai dilantunkan, makanan mulai dihidangkan, pesta pun dimulai.

Foto-foto dengan semua keluarga secara bergiliran, memakan waktu cukup lama. Serge yang datang bersama orangtuanya juga ikut berfoto.

Kedua pengantin sudah duduk melepas lelah.

Rion menyentuh bahu Merilin, gadis itu tersentak kaget.

"Pikirkan hadiah apa yang kau inginkan untuk kerja kerasmu hari ini Mei." Rion mengusap kepala Merilin, dan berbicara di dekat telinga gadis itu. Mei merinding. "Kau membuat ibu dan ayahku sangat bahagia." Sekali lagi Rion mengusap kepala Merilin. Lalu dia berlalu meninggalkan Merilin, berjalan menghampiri orang-orang yang dia kenal.

Keluarga yang melihat iri dengan romansa pengantin baru.

Sementara Merilin sekujur tubuhnya rasanya ingin meledak, karena overdosis skinship dari setelah akad nikah tadi yang dilakukan Rion.

Kenapa dia menakutkan sekali! Merilin depresi karen merasa Tuan Rion sangat pandai sekali berakting untuk ukuran laki-laki yang membenci perempuan. Dia bisa tiba-tiba menyentuh rambutnya, dia dengan entengnya berbisik hampir menempelkan bibir di telinganya.

Padahal aku saja takut menyentuh tangannya duluan. Hiks.

Sekujur tubuh Merilin rasanya langsung merinding setiap kulit Tuan Rion menyentuh kulitnya.

Suara berdehem membuat Merilin terbangun dari lamunan. Dua orang wanita menghampirinya, salah satunya tersenyum padanya.

"Halo Kak, aku adik sepupu Kak Rion." Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Merilin menerima tangan itu sambil tersenyum. Gadis itu memperkenalkan diri, namanya Kinara Lauren. "Aku boleh panggil Kak Mei kan?"

Merilin tersenyum lagi, pasti ibu yang sudah memperkenalkannya pada keluarga Kak Rion. Tatapan Merilin beralih pada gadis di samping Kinara, dia melihat Mei dengan tatapan tajam.

Eh kenapa? Tunggu, dia bukan wanita yang sudah mencampakkan Tuan Rion kan? Dia sudah membuang Tuan Rion, tapi dia marah karena Tuan Rion menikah?

Bakat ngarang Mei juga sepertinya mulai berkembang.

"Kak Mei, aku penasaran bagaimana kalian bisa jatuh cinta? Hihi." Kinara tertawa menutup mulutnya, nada bicaranya terlihat kalau dia benar penasaran. "Padahal bibi bilang, Kak Rion menolak semua wanita yang dijodohkan padanya, eh tapi tahu-tahu dia membawa Kak Mei." Kinara melihat orang-orang yang juga sepertinya melirik ke arah mereka. Tertarik mendengar pembicaraan pengantin wanita.

Wahh, apa aku harus mulai membacakan karangan Kak Ge lagi sekarang.

Belum Merilin bicara gadis di sebelah Kinara menimpali.

"Apa kalian benar saling mencintai, kalau Kak Rion yang dulu mungkin aku bisa percaya. Tapi Kak Rion kan sudah berubah." Gadis itu menoel Kinara, menyadarkan tujuan mereka apa bertanya langsung pada mempelai wanita.

Kinara adalah adik sepupu Rion, sedang gadis disebelahnya adalah Malika teman baiknya. Beberapa tahun lalu mereka sangat dekat dengan Rion. Saat Kak Rion membangun perusahaan game juga mereka tahu. Malika yang awalnya diam-diam menyukai Rion hanya berani curi-curi pandang. Dia diperlakukan tidak jauh berbeda seperti Kinara saja sudah cukup baginya.

Tapi entah kenapa, setelah Kak Rion kembali bergabung dengan Andez Corporation, laki-laki itu berubah sifatnya. Dia tidak lagi seramah dulu, walaupun jika di depan ibunya, Kak Rion masih terlihat tidak berubah, namun jika mereka tidak sengaja bertemu di tempat lain, laki-laki itu bisa langsung berubah acuh.

Inilah yang membuat Kinara dan Malika penasaran.

"Apa kalian menikah karena saling mencintai?" Malika memperjelas pertanyaannya.

Eh, tunggu, aku tahu kalian masih muda dan menggebu-gebu, tapi apa pantas menanyakan itu pada seseorang yang baru menikah.

Apalagi pada orang yang baru kalian temui pertama kali gumam Merilin.

"Kak Mei, kami penasaran bagaimana Kak Mei bisa membuat Kak Rion jatuh cinta."

Merilin terlonjak saat sebuah tangan mendarat di bahunya. Saat dia mendongak Rion sudah berdiri di belakangnya.

"Kenapa kalian menggangu istriku." Rion mendaratkan satu kecupan di bahu Merilin, dia masih mencium bahu Merilin, mengangkat matanya melihat kedua gadis di depannya. Rion tersenyum, lalu mencium leher Merilin. Membuat Kinara dan Malika menjerit kaget.

Yang mau pingsan sebenarnya Merilin, lehernya panas tepat di tempat Rion mengecupnya tadi.

Apa yang kau lakukan!

"Kak Rion, se.. selamat atas pernikahannya." Malika memaksakan tersenyum.

"Kenapa kalian kaget begitu, aku memang jatuh cinta pada Mei, sampai gila rasanya saking aku cintanya sama Mei." Rion melihat Merilin yang meringis aneh saking gelinya dengan apa yang dia ucapkan. "Jadi jangan ganggu istriku dengan pertanyaan-pertanyaan aneh kalian." Mengusir Kinara dan Malika dengan isyarat tangan.

Hah! Dia mendengar dari mana tadi?

"Kami kan hanya penasaran Kak, ingin tahu cerita kalian bertemu." Kinara mencengkeram tangan Malika, karena sorot mata Rion mulai tidak bersahabat. "Kak Mei senang bicara dengan Kak Mei, kapan-kapan kita main bersama ya Kak. Kami cari makanan dulu."

"Ah, baiklah, senang bertemu kalian." Merilin mengganguk.

Kinara menarik tangan Malika, walaupun gadis itu terlihat tidak mau pergi.

"Hah!" Selepas keduanya menjauh Rion menghela nafas jengah. Dia menyentuh rambut Mei, merapikan rambut, menyentuh pipi Mei.

"Jangan bergaul terlalu dekat dengan mereka berdua Mei."

Ah, apa benar Malika itu wanita itu, tapi Tuan Rion tidak terlalu benci padanya sepertinya.

"Malika menyukaiku, walaupun dia hanya diam-diam terobsesi padaku."

Pantas, dia terlihat membenciku. Tapi, tolong! Tolonh Anda jauhkan wajah Anda Tuan!

Rion sedang menunduk, mendekatkan wajah ke hadapan wajah Merilin. Gadis itu sampai memejamkan mata bingung harus bereaksi bagaiman. Dia ingin mendorong tubuh Rion, tapi tangannya tidak berani menyentuh tubuh Rion.

"Ibu sedang melihat kemari, jadi bertingkahlah dengan menggemaskan, kalau kau mau mendapatkan hadiah dariku."

Hahaha, dasar gila! Saking frustasinya Mei hanya tertawa dalam hati.

Aku bisa gila begini, katanya kau benci pada perempuan!

Merilin menyentuh pipi Rion, lalu mendaratkan kecupan di pipi itu. Terdengar gelak kecil dari bibir Rion. Setelah Merilin mencium, Rion baru mundur menjauh.

Ibu terlihat melambaikan tangan senang melihat keharmonisan anak dan menantunya.

Hari ini olahraga jantung Merilin belum berakhir. Karena mereka harus melewati malam dalam satu kamar, malam ini, di salah satu kamar vila yang sudah dihias menjadi kamar pengantin

1
Widaningsih Purnama
apa kabar tuan saga dan nona Daniah berapa orang cucu mereka ...apakah tuan saga masih cemburuan ..?
Widaningsih Purnama
han dan Aran sudah punya cucu bagaimana dengan tuan saga dan nona Daniah berapa cucu mereka ya ?....🤔🤔
armychim
duplikat sekretaris HAN
armychim
baru mampir 🙏
🍒 Chi Chi 🍒
inii yg aju cari2 2 hr ak uda bca 2 th lalu suka part kendra ini
🍒 Chi Chi 🍒
aku nyari episode kendra ktmu rion dmna sih
🍒 Chi Chi 🍒
pendendam wkwkwkwk
🍒 Chi Chi 🍒
ini kaya gue. gue lahir 7 bulan katanya pas bayi kaya monyet gt, berbulu, sebotol kecap, slama 17hr di inkubator.
🍒 Chi Chi 🍒
khodam Han tdk bisa dilawan
🍒 Chi Chi 🍒
nea anak han?
🍒 Chi Chi 🍒
kisah erina ma kembara frans mana
🍒 Chi Chi 🍒
han junior namanya siapa kembaran frans ini masak han junior
🍒 Chi Chi 🍒
han - frans - rion. erina dpt han junior.
🍒 Chi Chi 🍒
kamarnya dr triplek kah smpe terdengad ibu mertua 😭
soso
terbaik ❣️❣️❣️❣️
soso
😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
soso
🤣🤣🤣🤣
soso
Terbaikkkkk😂😂😂
soso
jantungan 🤣🤣🤣🤣
soso
dari Era Saga Sekretaris Han tidak lawan 😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!