NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Malam harinya,Elang pulang dan menceritakan kejadian sebenarnya pada kedua orang tuanya.

"Kamu sudah gak punya alasan lagi untuk meneruskan pernikahan kamu dengan perempuan itu.Sudah saatnya kamu ceraikan dia!" Ucap mami Rieta berusaha menahan emosinya.

"Gak bisa,mi.Walaupun niat El hanya ingin menolong dan menyelamatkan keluarga Salma dari rasa malu.Tapi pernikahan ini sah dan tidak main-main.El,tidak akan pernah menceraikan Salma.El,sangat menghargai sebuah pernikahan." Sahut Elang mantap.

"Sudah tidak salah lagi,perempuan itu pasti pakai guna-guna untuk mendekati kalian.Dia hanyalah wanita murahan pengincar laki-laki kaya.Dulu dia mendekati Galang,sekarang kamu.Mami heran,apa sih hebatnya perempuan itu.Memang dia cantik,tapi masih banyak wanita cantik di luar sana yang lebih berkelas.Kamu harus meninggalkan perempuan itu sekarang juga,El!" Mami Rieta tak terima,putra yang di besarkan dengan penuh cinta dan di sekolahkan sampai ke Universitas mahal dan bergengsi harus bersanding dengan wanita yang tidak selevel dengan mereka.

"Mami,Salma bukan wanita seperti itu.Dia wanita baik-baik dan El gak bisa meninggalkan Salma karna saat ini dia adalah tanggung jawab,El." Sanggah Elang.

"Bahkan demi perempuan itu kamu sampai berani menentang mami dan tidak lagi memperdulikan Vania.Padahal saat ini yang akan menjadi masa depan kamu adalah Vania,El.Mami tidak rela kalau kamu sampai menyakiti Vania." Mami Rieta mulai menangis.

"Maafin El mami.El gak bermaksud..." Elang hendak meraih tangan mami Rieta yang duduk di hadapannya.Merasa tidak tega melihat wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya menangis.

Namun dengan cepat mami Rieta menepis tangannya."Sampai mati pun,mami gak akan pernah menerima perempuan itu jadi menantu di rumah ini.Sekarang kamu pergi dari rumah ini dan jangan pernah kembali sebelum kamu menceraikan perempuan itu!" Teriak mami Rieta.

Elang terkejut,tak menyangka maminya begitu marah.Dengan cepat pria itu bersujud di kaki mami Rieta."Mami,Elang mohon,tolong mengerti."

Elang memeluk kedua kaki mami Rieta namun wanita itu berusaha melepaskannya dengan menendang-nendang kan kakinya."Pergi kamu...pergi...!" Tangis mami Rieta semakin keras.

Elang pun ikut menangis dan semakin erat memeluk kaki mami Rieta.Dalam hatinya benar-benar tak ada niat untuk menyakiti hati apalagi sampai membuat ibu yang telah melahirkannya menangis.Perasaannya begitu hancur.

Hati mami Rieta bukannya luluh melihat putra bungsunya itu berlutut dan menangis di hadapannya.

"Pergi kamu...!!!" Wanita itu dengan keras mendendangkan kakinya sampai Elang tersungkur dilantai.

Melihat hal itu pak Panca yang dari tadi hanya diam menyaksikan,menghampiri Elang dan menuntunnya berdiri.

"Sebaiknya kamu kembali ke apartemen,biarkan mami kamu tenang dulu.Kamu juga harus tenang dulu dan pikirkan dengan matang apa yang sudah menjadi keputusan mu." Pak Panca menepuk-nepuk bahu Elang yang masih terguncang kemudian mendekat pada istrinya.

"Kita ke kamar,mi." Pak Panca memeluk pundak istrinya dan membawanya ke kamar.

Elang memandang kedua orang tuanya sampai menghilang di balik pintu kamar.Kemudian melenggang pergi meninggalkan rumah dengan perasaan galau.

Saat sampai di depan pintu,tiba-tiba pukulan bertubi-tubi melayang mengenai rahang dan wajahnya.

Bugh...bugh...!!!

Serangan mendadak membuat tubuh Elang tersungkur di lantai teras.

Sambil memegang rahangnya yang terasa sakit dan panas,Elang menatap pelakunya yang tak lain adalah Galang.Ternyata Galang mendengar semua pembicaraan Elang dan kedua orang tuanya saat akan memasuki rumah.

Galang mendekat,kemudian menarik krah kemeja Elang."Adik kurang ajar,lu El.Lu mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Tak ada lagi panggilan ramah seperti biasanya Galang menyebut Elang sebagai adik.Galang akan mengarahkan pukulan kembali ke wajah Elang,dengan cepat sang adik menangkisnya.

Dengan cepat Elang berdiri dan menangkap pergelangan tangan Galang yang akan memukulnya.

"Gua hanya menolong keluarga Salma yang hampir lu permalukan kak.Sekarang gua sudah menikahi Salma,apa salah gua mempertahan pernikahan ini!" Elang pun ikut ikutan memakai sebutan "elo" dan "gua".Kini kedua kakak beradik itu berdiri saling berhadapan.

"Tapi tidak dengan menikahi Salma,El.Lu kan tau gua terpaksa mengikuti kemauan mami sama papi untuk menikahi Sabrina.Sekarang lu cepat lepasin Salma,gua masih sangat mencintai dia!" Galang menatap Elang dengan tajam.Tangannya terlihat mengepal menahan amarah.

"Kalau lu memang benar mencintai Salma,harusnya lu bisa tegas kak dengan menolak perjodohan itu dari awal.Tapi maaf kak,semua sudah terlambat,saat ini Salma sudah resmi jadi istri gua kak dan lu gak berhak nyuruh gua untuk melepaskan Salma!" Elang balik menatap Galang dengan tajam.

"Sialan lu,El!" Galang menarik tangannya yang di pegang Elang.Kemudian menyerang Elang dengan cepat.Elang yang sudah siap dengan serangan Galang,membalas menyerang balik.Kedua pria itu saling adu jotos,rasa sakit dan perih tak di hiraukan demi mempertahankan apa yang dirasa jadi miliknya.

Kegaduhan yang di timbulkan Galang dan Elang mengundang perhatian mba Sri untuk keluar saat sedang akan mengunci jendela dan pintu.

"Ya,Tuhan! Mas Gaga,mas Elang!" Teriak mba Sri.

Mba Sri setengah berlari mendekat pada anak majikannya itu.

"Mas Gaga,Mas Elang...berhenti!" Wajah mba Sri kelihatan kuatir melihat Galang dan Elang mulai babak belur.Namun teriakan mba Sri tak sedikitpun di dengarkan oleh dua pria yang berusaha ingin jadi pemenang.

Merasa gagal melerai Galang dan Elang,mba Sri berlari masuk kedalam hendak memberi tahu pada majikannya.

"Bu Rieta,pak Panca..."Mba Sri mengetuk pintu kamar majikannya.

Tak menunggu waktu lama,pintu terbuka.Yang muncul pak Panca dengan wajah heran."Ada apa mba Sri?"

"Ini pak...anu...mas Gaga sama mas Elang berantem." Sahut mba Sri.

"Berantem bagaimana,maksud kamu mba Sri?" Tanya mami Rieta yang sudah berdiri di balik punggung suaminya.

"Berantem bu...ibu sama bapak lihat aja ke teras depan." Mba Sri bingung menjelaskannya.

Pak Panca bergegas keluar dan diikuti mami Rieta dan mba Sri dari belakang.

Di teras depan terlihat Galang dan Elang masih adu jotos.Suasana tampak begitu gaduh dan berantakan.Pot bunga hancur dan bertebaran ke mana-mana.

"Gaga!,Elang,berhenti!" Teriak pak Panca dengan suara menggelegar.Namun kedua putranya itu terlalu fokus dengan aksi mereka.

Mami Rieta tak percaya dengan apa yang di lihatnya.Kedua putra kebanggaannya itu kini saling pukul,saling tendang,layaknya musuh bebuyutan demi memperebutkan wanita yang tidak masuk dalam kriteria menantu idamannya.

"Galang...Elang...berhenti...!" Teriak mami Rieta dengan suara gemetar.Alhasil,Galang dan Elang seketika tersentak dan menghentikan aksi mereka.

"Mami...!" Pekik mereka bersamaan saat melihat mami Rieta tampak memegang dadanya,seperti menahan rasa sakit.

Tiba-tiba,tubuh mami Rieta tersungkur ke lantai.Untungnya dengan cepat pak Panca menangkap tubuhnya sebelum benar-benar menyentuh lantai.

"Sayang..."Panggil pak Panca dengan suara bergetar,kemudian memeluk tubuh sang istri.

Galang dan Elang menghampiri kedua orang tuanya."Mami..." Lirih mereka bersamaan.

"Cepat,siapkan mobil,kita harus membawa mami kerumah sakit." Seru pak Panca.

Dengan sigap,Galang membuka pintu mobil miliknya karna memang posisinya yang paling dekat.Pak Panca dan Elang mengangkat tubuh mami Rieta kedalam mobil.

Galang yang menyetir mobil sedangkan pak Panca dan Elang di jok belakang berusaha memberikan pertolongan pertama pada mami Rieta selama dalam perjalanan menuju rumah sakit.

1
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!