NovelToon NovelToon
Istri Sah Rasa Istri Siri

Istri Sah Rasa Istri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst / Romansa
Popularitas:646.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_

Alda Vanya Atmajaya dengan senang hati menerima perjodohan dengan Araga Argantara, pria dingin yang telah membuatnya jatuh cinta. Araga juga merupakan cinta pertama Alda. Namun pernikahan yang Ia impikan akan membawa kebahagiaan justru membawa duka baginya.

Di malam pertama pernikahannya dengan Araga wanita itu justru harus menerima sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata Araga telah memiliki istri pertama yang dinikahi secara siri. Tak hanya sampai disitu saja, Araga juga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan kontrak selama enam bulan.

Alda menyetujui kontrak pernikahan itu dengan sebuah persyaratan yang Ia yakini bisa menjerat Araga untuk tetap hidup dengannya.

Apakah Alda mampu membuat Araga terikat dengannya ? Atau Alda harus menerima kenyataan jika pria itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya ?

Yuk, ikuti cerita mereka dalam kisah " Istri Sah Rasa Istri Siri" !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ceraikan Aku !

"Terima kasih" ucap Alda setelah turun dari mobil Brian.

"Sama-sama, kalau begitu aku pulang dulu" balas Brian.

"Baiklah, hati-hati di jalan !"

Setelah Brian pergi Alda hendak masuk ke rumahnya namun tiba-tiba Ia melihat mobil Araga masuk ke pekarangan rumah. Alda melihat suaminya itu turun dengan wajah yang terlihat lesu dan penampilan yang berantakan. Alda menaikkan sedikit alisnya karena merasa heran dengan keadaan suaminya.

"Mas sudah pu-"

"Ikut aku ****** !" Perintah Araga memotong ucapan Alda. Pria itu menarik tangan Alda dengan kasar. Alda tampak kesulitan mengikuti langkah Araga.

"Sakit Araga !!! Sebenarnya apalagi salahku kepadamu ?" Pekik Alda yang mulai meringis kesakitan.

Araga tidak memperdulikan Alda yang kesakitan. Ia tetap menyeret wanita itu dengan kasar hingga di kamar Araga mendorongnya hingga terlentang di atas kasur.

Alda dapat melihat kilatan amarah dari Araga. Tapi Ia bingung karena merasa tidak melakukan kesalahan sama sekali.

"Puas kamu sekarang setelah berhasil memisahkan aku dengan Febby, hah ?" Teriak Araga menggelegar.

"A-apa maksudmu ?" Tanya Alda bingung.

"Tak perlu pura-pura wanita murahan ! Aku tahu kamu yang menyuruh Adnan untuk menculik Febby" balas Araga masih berteriak.

Alda terdiam dalam ketakutannya, Ia mencoba mencerna pernyataan Araga. Muncul tanda tanya dalam benaknya, apakah sang kakak tidak pernah menjenguknya karena hal tersebut ?

"Araga, aku- tidak tahu sama sekali" jawab Alda dengan jujur.

"Berhenti berbohong Alda ! Kamu pikir aku akan percaya padamu ? Aku tahu kamu itu sangat licik. Kamu akan melakukan berbagai macam cara agar bisa memiliki diriku seutuhnya kan ?"

Alda menggeleng sebagai jawaban dari tuduhan Araga. Seketika air matanya keluar karena tuduhan sang suami.

"Seburuk itu aku di matamu ?" Tanya Alda dengan suara bergetar.

"Tak perlu menangis di depanku ! Air mata buaya mu itu tidak akan membuatku iba" ucap Araga tanpa rasa bersalah sama sekali.

Alda memejamkan matanya mencoba berpikir jernih. Ia baru ingin memulai perjuangannya kembali namun semangatnya harus dipatahkan oleh kenyataan. Sampai kapanpun Alda tidak akan bisa mengembalikan cinta Araga untuknya.

Memang benar kata Brian jika dirinya terlalu bodoh melakukan hal yang sia-sia. Mungkin sudah saatnya Ia menyerah dan memilih pergi dari kehidupan Araga.

Alda membuka matanya dan menatap tajam ke arah Araga, dengan bibir yang bergetar Ia mengeluarkan keputusannya.

"Ceraikan aku !"

...****************...

Adnan tampak menatap pintu kamar Febby, wanita itu tidak pernah keluar semenjak kejadian itu. Dimana dirinya melakukan sesuatu di luar nalarnya.

Emosinya terhadap Araga dan keadaannya saat itu sedang dalam keadaan mabuk hingga tidak sadar melampiaskan kemarahannya kepada Febby.

Meski Ia tidak mengingatnya secara detail saat meniduri Febby namun ada beberapa kejadian yang Ia ingat, dimana Febby sempat menamparnya dan memberontak ingin lepas dari kungkungan darinya.

Semenjak kejadian itu Febby tidak pernah keluar dari kamarnya. Hanya mbak Ajeng yang selalu membawakannya makanan meskipun kadang ditolak.

Karena hal itu jugalah yang membuatnya enggan mengunjungi adiknya di rumah sakit. Ia merasa bersalah karena telah melakukan hubungan badan dengan rival adiknya.

Sementara di dalam kamar Febby tampak seperti mayat hidup yang berbaring di atas kasurnya. Air matanya sudah kering karena menangisi kebodohannya yang menganggap tinggal di rumah ini lebih baik daripada bersama Araga.

Ketakutan dan kecemasan selalu menghampirinya setelah kejadian itu. Ia takut jika benih pria itu tumbuh dalam rahimnya. Dulu jika Ia berhubungan dengan Araga, Febby pasti tidak lupa minum pil penunda kehamilan.

"Kenapa keadaan semakin tidak terkendali seperti ini ya Tuhan ? Aku sudah cukup menderita selama ini, apakah penderitaan untukku belum cukup ?" Ucapnya berteriak.

"Mungkin sebaiknya aku mati saja daripada hidup dengan penderitaan yang tidak bertepi seperti ini" lanjutnya terdengar putus asa.

Febby terbangun dari pembaringannya dan berjalan pelan menuju balkon. Pikirannya saat ini sudah tidak jernih lagi, keputusasaan membuatnya memilih jalan ini untuk meninggalkan kepahitan dunia.

Febby menatap kosong langit yang tampak cerah itu, perlahan kakinya semakin mendekat dengan pagar pembatas balkon. Dengan pelan wanita itu menaiki pagar yang terbuat dari besi itu.

Febby mulai berdiri dengan keseimbangan tubuh yang tidak stabil. Dengan mata tertutup Ia merentangkan tangannya.

'Selamat tinggal dunia. Aku menyerah, aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Kakak, maaf karena telah mengecewakan kamu, semoga kakak bisa hidup dengan baik. Untuk Araga, maafkan aku karena tidak bisa menjaga diri dengan baik. Aku harap pernikahanmu dengan Alda bisa membawa kebahagiaan' batinnya sebelum terjun dari balkon.

Bugh...

Tubuh Febby mendarat di sebuah matras yang di letakkan di bawah balkon. Untungnya tubuh wanita itu tidak melesat sehingga hanya menyebabkan luka ringan.

Adnan segera mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya menuju rumah sakit. Keadaan Febby saat ini tidak sadarkan diri.

*Flashback On*

Saat Adnan hendak menuju kamar yang ditempati Febby tiba-tiba saja satpam masuk dan menariknya keluar.

"Tuan lihatlah !" pinta satpam itu menunjuk ke arah lantai dua.

Adnan yang hendak merah mendadak terdiam saat melihat Febby berdiri di atas pagar pembatas balkon dengan mata yang tertutup. Tentu Adnan tidak bodoh dan tahu jika wanita itu pasti ingin bun-uh diri.

"Kenapa masih berdiri disini ? Cepat ambil matras !" Bentaknya.

Setelah berhasil mendapatkan matras, Adnan segera meletakkannya sesuai dengan instingnya dimana Febby akan mendarat. Untungnya feeling-nya benar. Febby terjatuh tepat di tengah matras.

*Flashback Of*

"Dasar bodoh" umpatnya kesal.

Setelah menempuh perjalan selama dua puluh menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Dengan langkah panjang Adnan membawa Febby masuk ruang UGD untuk menjalani pemeriksaan.

...****************...

Araga tampak terkejut dengan permintaan Alda namun sepersekian detik raut wajahnya berubah menjadi amarah.

Ia mencengkram rahan Alda dengan kuat, "Apa katamu ? Kamu ingin cerai ?" tanya Araga sinis.

"Setelah kamu berhasil memisahkan aku dengan Febby kamu dengan seenaknya mau lepas dariku ? Cih, jangan mimpi" lanjutnya semakin memperdalam cengkramannya.

Alda melawan sambil menangis. Sudah cukup baginya untuk berpura-pura kuat, tak ada gunanya juga Ia terlihat tegar di mata Araga.

"Kamu pikir aku akan melepaskan kamu ? Kamu salah besar Alda, kamu sendiri yang menyerahkan diri kepadaku dan kamu meminta aku melepaskan dirimu ? Tak akan Alda, itu tidak akan terjadi, aku pastikan itu tidak akan terjadi"

Araga melepaskan cengkeramannya lalu segera bangkit dan meninggalkan Alda dalam tangisannya.

Alda menangis sejadi-jadinya menyesali keputusannya untuk kembali memperjuangkan rumah tangganya dengan Araga. Tapi menangis pun sudah tidak ada gunanya, Araga sudah memutuskan untuk tidak melepaskannya dan entah sampai kapan Ia terikat dengan pria itu.

"Sialan kamu Adnan" teriaknya mengumpat.

Ia baru saja tahu jika Adnan yang telah menyembunyikan keberadaan Febby dari mulut Arman.

Araga yakin jika itu adalah rencana Alda dengan sang kakak. Tidak mungkin Adnan melakukan hal itu kecuali pria itu tahu dirinya sudah menikah siri dengan Febby.

"Akan ku buat kamu semakin menderita Alda" tekadnya dengan senyum liciknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor jg buat alda hamil kasian
Ririn Nursisminingsih
ayo alda semangat tunjukan kmu bisa dan jadi orang sukses
Ririn Nursisminingsih
ayoo cepet2 alda pergi jg spai ketemu araga
Ririn Nursisminingsih
ayo brian bawa alda pergi sejauh mungkin
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ketemu araga lagi biar dia tau rasa dan mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ayo pergi alda...
Ririn Nursisminingsih
kurang ajar arga dah alda tinggalin aja...laki2 sperti arga
Mer
gampang sekali Alda memaafkan Febby Thor 😂 betul2 dunia novel
Mer
padahal sumber penderitaan Alda adalah Febby tp koq Febby malah baik2 aja tor
Novi Anjar
Luar biasa
Soraya
mksh thor karyanya👍
Soraya
suka cerita nya thor
Soraya
apa ujung ujungnya alda kembali sm araga
Soraya
knp Alda jadi lemah
Soraya
suka karakter Alda ga lemah
Soraya
mampir thor
Inasitinurhasanah
sukurin dek km arga dasar pengecut berNinya sma wanita
Surati
bagus
Anis Sulbiyah
Jempol untuk imajinasinya Thor... 👍👍
Endang Oke
feby ada golok dirumah golok lehermu sampai putus.atau tusuk perutmu sampai ususnya terburai.
dirimu pelakor wanita lsknat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!