Kupu Kupu Malam

    Dia pun mengambil satu buah high heels dan tas yang senada dengan baju nya.

Meski sebelumnya gadi itu belum pernah punya high heels tapi Clarissa bisa dengan sangat mudah mengunakan nya.

Setelah berpakaian lengkap dan sedikit riasan sederhana namun mampu membuat Clarissa jauh lebih cantik dari biasanya.

     "Wah,, Non Clarissa cantik sekali" puji bi Siti saat melihat majikan nya turun dari lantai dua.

     "Makasih bi, gimana menurut bi Siti penampilan ku sudah pas belum"? tanya Clarissa kemudian.

     "Sudah pas cocok sama Non Clarissa. Kalau tuan muda lihat pasti tambah terpesona melihat kecantikan Non"

      "Jangan terlalu berlebihan memuji ku bi"

      "Gak berlebihan kok Non, memang Non Clarissa cantik apa lagi setelah di poles tambah terlihat cantikcantik banget. bibi gak bohong deh" ujar Bi Siti.

      "Makasih banyak ya bi, ya sudah ayo berangkat ke supermarket bi" titah nya.

      "Ayo Non"! jawab nya.

Clarissa dan bi Siti keluar dari rumahrumah dan menunggu taxi di pinggir jalan dekat rumah.

Tak lama kemudian sebuah mobil taxi datang, bi Siti melambaikan tangan.

Setelah taxi berhenti tepat di depan keduanya Clarissa dan bi Siti langsung masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di supermarket Clarissa langsung turun dan berjalan masuk ke supermarket dengan langkah elegan.

Bi Siti pun segera mengambil troli belanja.

     "Non, mau belanja apa saja" tanya bi Siti saat memihal majikan nya seperti orang bingung.

     "Gak tau bi, Clarissa bingung" jawab nya jujur.

     "Kata tuan muda, tadi tuan muda berpesan Non boleh membeli apa saja sesuka Non Clarissa"

       "Benarkah begitu bi"? tanya Clarissa memastikan.

       "Iya non"

       "Baik lah" gadis itu mulai mengambil daging sapi, Ayam fillet, ikan dori fillet, sayuran dan juga bahan makanan lain nya.

Minyak goreng hingga aneka saus dan kecap, mulai dari kecap biasa, kecap asin, kecap Inggris dan juga kecap ikan.

Clarissa kemudian mengajak bi Siti ke aneka buah dan sayur.

Clarissa juga ingin membeli buah dan sayur, supaya mereka tetap sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi nutrisi.

Setelah itu Clarissa menuju ke beberapa bumbu dapur dan rempah rempah.

Setelah semuanya sudah selesai, Clarissa menuju ke kasir untuk membayar semuanya.

Semua barang belanjaan nya sudah bi Siti masukan ke dalam mobil taxi yang akan mengantarkan nya pulang.

Sesampainya di dalam mobil, Clarissa melihat di dalam ponsel nya sudah ada beberapa pesan masuk.

      "Clarissa, apakah kamu jadi ke supermarket"

      "Kalau kamu mau jalan jalan dulu sebelum belanja juga tidak papa, tapi tetap harus dengan bi Siti.

Dan mungkin nanti malam aku akan pulang telat kamu gak perlu nungguin, kamu tidur duluan saja kalau sudah ngantuk. ujar Jonathan.

         " Makasih Mas" hanya itu balas an dari Clarissa.

        "Ya sudah aku lanjut kerja dulu, jangan lupa makan siang" ujar Jonathan.

       "Mas Nathan juga jangan lupa makan siang. pesan Clarissa. Namun hanya terlihat centang dua warna abu abu.

Clarissa langsung menaruh ponsel nya ke dalam saku tas nya kembali, gadis itu mulai menikmati perjalanan pulang nya.

Setelah sampai rumah Clarissa langsung naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.

Setelah kepulangan nya dari supermarket tadi Clarissa hanya mondar-mandir di kamarnya, gadis itu sudah mulai bosan dengan keseharian nya yang hanya di rumah saja.

Clarissa teringat dengan temannya yang bernama Ratih, teman yang sempat menolong nya saat berusaha kabur dari rumah nya.

Clarissa menyambar ponsel nya, ia mencari cari kontak Ratih karena sejak ganti HP baru yang di berikan oleh Jonathan gadis itu tidak tau apakah nomor Ratih masih tersimpan ataukah sebaliknya.

Setelah men scroll scroll ponsel nya akhirnya Clarissa menemukan kontak Ratih.

       "Ternyata masih tersimpan kontak nya" gumam Clarissa.

Clarissa ingin langsung menghubungi Ratih, namun ia engan. Entah kemapa Clarissa ingin minta ijin terlebih dahulu pada Jonathan yang kini sudah menyandang sebagai suaminya itu.

   Clarissa menekan tombol warna hijau itu, dalam satu kali dering langsung di angkat oleh Jonathan.

        "Hallo, ada apa sayang" ucap Jonathan dari sebrang telepon.

       "Mas,, apa aku boleh menghubungi teman ku, aku bosan mas dirumah terus" ucap Clarissa ragu ragu.

       "Siapa yang mau kamu hubungi, dia cewek apa cowok"?

        "Namanya Ratih mas di teman cewek yang pernah membantu ku saat aku kabur dari rumah.

        "Memang nya teman kamu tinggal dimana"?

              "Waktu itu masih tinggal di kota ini mas, cuma sudah beberapa bulan ini kan aku gak ada komunikasi lagi.

              "Ya sudah, coba kamu hubungi dulu aja"

              "Makasih Mas, dan semisal teman ku masih di kota ini apa boleh aku bertemu dengan nya"? tanya Clarissa.

             "Jangan, aku gak akan membiarkan mu keluar tanpa aku"

            "Baiklah, tapi apa aku boleh membawa teman ku ke rumah, aku sangat bosan dirumah hanya sama bi Siti.

            "Silahkan saja aja, asal jangan bawa orang lain selain dia, apa lagi itu teman cowok" ujarnya.

           "Benarkah"? terimakasih mas Nathan" ucap Clarissa.

"Ya sudah aku lanjut kerja lagi" jawab Jonathan. lalu panggilan itu terputus.

Clarissa langsung mencoba menghubungi Ratih, dan ternyata nomor nya masih aktif.

"Hallo..." sapa Ratih dari sebrang telepon.

"Hallo,,, Ratih, ini aku Clarissa" jawab nya.

"Astaga Clarissa, kamu kemana saja. Sejak kejadian saat itu kamu juga gak kasih kabar, bahkan nomor mu juga gak bisa aku hubungi. Sekarang kamu dimana. Gadis itu mem brondong berbagai pertanyaan.

" Cerita nya panjangnya Tih. Sekarang apa kamu masih kerja di tempat yang dulu itu"?

"Masih Ris,, mau kerja apa lagi aku selain ini, cuma hari ini aku off" jawab Ratih.

"Kebetulan kalau kamu libur, gimana kalau kita ketemuan saja"?

"Ketemuan,,? memang nya kamu dimana sekarang Ris" tanya Ratih yang memang tidak tau Clarissa tinggal dimana saat ini.

"Ya sudah nanti aku kirim saja ya alamatnya, nanti kamu yang kesini ya soal nya aku gak tau jalan di kota ini" jawab Clarissa jujur.

"Baik lah, kirimkan alamat mu nanti aku kesana" ujar Ratih seraya menutup sambungan telepon.

Tak lama kemudian Clarissa langsung mengirim pesan untuk Ratih.

Setelah mengirimkan pesan untuk Ratih sahabat nya, Clarissa meletakkan ponsel nya di atas kasur.

Sambil menunggu Clarissa memilih turun untuk sekedar menyiapkan cemilan untuk Ratih nantinya.

Dia mengambil beberapa buah dan juga cemilan yang sudah ia beli tadi bersama bi Siti.

"Non,, Clarissa, mau makan buah dan cemilan segitu banyak nya apa bisa habis Non"? tanya bi Siti yang merasa heran melihat sang majikan menyiapkan berbagai buah dan juga cemilan itu.

" Engak bi, ini nanti mau buat teman Clarissa yang mau datang kesini. jawab Clarissa dengan senyum sumringah nya.

"Oh, pantas Non terlihat bahagia sekali saat ini".

"Iya bi, teman ku aku suruh main kesini sudah dapat ijin sama mas Nathan bi. Habis nya aku bosan bi dirumah terus gak ada teman"

"Wah,, bi Siti gak di anggap selama ini Non" ledek bi Siti yang sebenarnya juga merasa kasihan pada majikannya itu yang setia hari dirumah terus.

"Ya di anggap lah bi, bi Siti kan Yan selalu ada buat Clarissa" Jawab gadis itu seraya memeluk bi Siti.

Selama tinggal dan menjadi istri dari Jonathan, wanita paruh baya itu sudah ia anggap sebagai saudara sekaligus penganti orang tua Clarissa.

Meski dirinya sudah menikah, Clarissa juga belum pernah bertemu dengan kedua orang tua Jonathan. Begitu juga dengan orang tua Clarissa, ia sama sekali tidak tau kabar nya sejak kejadian itu. Clarissa juga takut pulang untuk sekedar melihat keadaan kedua orang tuanya.