Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #28
"papi yakin daftarkan perceraian buat Danu ?"tanya Dahlia mengkhawatirkan kalau Danu nanti tidak terima.
"mami takut dia gak terima keputusan yang papi ambil secara paksa,atau mami tega biarin dia terus dilukai oleh wanita ular itu ?" ungkap Joseph memberi pilihan.
Sudah pasti Dahlia tak mau jika putranya terus saja disakiti,Dahlia setuju dengan keputusan suaminya untuk memisahkan Danu dengan Rina.
Sesuai yang diharapkan Joseph. Minggu depan sidang perdana perceraian Danu dan Rina.
"sayang,apa maksud dari semua ini ?" Rina datang ke kantor dan langsung masuk ke ruangan Direktur. Seorang security dan seorang wanita dengan rok pendek diatas lutut menundukkan kepala mereka. Takut akan kena marah oleh bos mereka karena tidak bisa mencegah Rina masuk.
"pak,tolong bawa wanita ini keluar dari ruangan saya sekarang juga !!' utus Danu tanpa memandang wajah Rina sedikitpun.
"lain kali jangan biarkan dia masuk ke kantor ini" tambahnya.
Security dengan dibantu seorang karyawan pria menyeret paksa Rina untuk keluar dari ruangan atasan mereka.
"maaf bu,saya hanya menjalankan tugas dari boss Danu" satpam tersebut pun lalu kembali ke pos jaga. Rina sangat kesal mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari suaminya.
"semua gara² wanita sialan itu" geram Rina yang lalu menyetop taksi dan pergi meninggalkan kawasan kantor.
Seseorang tersenyum puas menyaksikan kekesalan yang ditunjukkan oleh Rina.
"tanpa harus repot mengotori tangan,perlahan tapi pasti aku akan menyingkirkan wanita itu dari kehidupan Danuarta putraku" orang misterius itu pun pergi tak lama setelah taksi yang ditumpangi Rina melaju dan berbaur di jalanan kota.
Kali ini aku setuju dengan keputusanmu untuk memisahkan Danuarta dan wanita itu dengan jalan perceraian. Kalau wanita itu masih tetap mengganggu kehidupan putraku,biar aku yang akan memberinya pelajaran.
Joseph menutup kembali hp miliknya begitu Dahlia datang,ia tak mau kalau istrinya tau tentang pesan singkat yang baru masuk di hp nya. Secepat mungkin,ayah dari Danuarta dan Rendra itupun berpura pura sedang melakukan obrolan melalui sambungan telepon.
"baik baik Mr,saya rasa itu ide yang cukup brilian mengingat semakin kesini perkembangan inovasi juga semakin beragam" Joseph diam sejenak,melirik ke arah Dahlia yang sudah semakin mendekat.
"ah ya ya,baik. Saya tunggu kabar dari anda selanjutnya,terima kasih" ia menjauhkan hp dari daun telinganya,berpura pura mematikan panggilan lalu meletakkannya di atas meja dan menyapa sang istri yang datang ke kantor membawa rantang.
Tok tok tok
Dahlia membuka pintu ruangan suaminya. Rupanya Rendra yang mengetuk pintu. Putra bungsu mereka pun masuk setelah mendapat izin dari empunya ruangan.
"ada apa kamu kemari ?" tanya Joseph tak tau kalau Rendra datang ke ruangannya atas permintaan Dahlia.
"aku yang menyuruhnya kemari,aku mau ajak makan siang bareng,aku juga sudah meminta Danu datang kemari" Dahlia berbicara sambil melepas satu persatu rantang dari tangkainya lalu menatanya di atas meja yang ada di ruangan Joseph. Tak lama kemudian,terdengar suara pintu diketuk dari luar. Dahlia berteriak memberi perintah untuk si pengetuk pintu langsung masuk saja. Ternyata sekretaris Joseph yang datang membawa berkas² yang harus ditandantangani oleh atasannya.
Sekretaris bernama Anita itu dengan sabar menunggu Joseph selesai memberi paraf pada berkas yang tadi ia bawa karena si boss yang memintanya menunggu. Setelahnya,Anita permisi untuk keluar ruangan. Tak lama setelah wanita itu keluar,Danu masuk kedalam ruangan Joseph yang masih terbuka pintunya.
"ada apa mami menyuruhku datang kemari ?" Danu khawatir kalau maminya itu akan menanyakan tentang Elsifa.
Dahlia tersenyum,dia sengaja memanggil Danu datang ke kantor untuk mengajaknya makan siang bersama anggota keluarga yang lain. Mereka pun tak keberatan,karena memang faktanya momen seperti itu sudah sangat lama tidak terjadi.
Disisi lain,Elsifa terbangun dari tidurnya. Ia bergegas ke sebuah cafe setelah mendapat telepon dari nomer asing yang menghubunginya saat hari sudah sangat larut.
..