NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong
Popularitas:594.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hafidza Asyifa

Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun, namun belum mau menikah, karna Ia harus merawat Ayahnya yang sedang sakit .

Namun, kehadiran Baim, pemuda berusia 20 tahun, yang tiba-tiba menikahinya membuat perubahan dalam hidup Nur.

"Mbak Nur, jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hak ku sebagai suami sebelum Mbak mengijinkannya" Ujar Baim.

"Ya iya lah, Aku kan tidak tahu siapa kamu, mendadak datang dan mendadak juga menikahiku, pokoknya , malam ini kamu tidur di ruang tamu, di Dipan itu, sama seperti malam tadi kamu tidur disana " Nur menunjukkan tempat tidur Baim yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan Salivanya, sebab Dipan kecil di ruang tamu itu hanya beralaskan tikar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafidza Asyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat dari Nadia

Rangga, Radit dan Zahira bermain dengan penuh keceriaan dan canda tawa, lari-lari kesana kemari dengan tawa lepas khas anak-anak, kadang Radit menangis bila tertinggal jauh oleh kakak nya dan kakak sepupunya itu, hingga gelak tawa pun terukir dari masing-masing anggota keluarga Pak Bambang di sebuah taman di dekat kawasan perumahan mereka.

Ada Baim dan Nur yang duduk berdempetan, juga Arman dan Aisyah yang terlihat mesrah, serta Bu Hanum dan Pak Bambang yang juga tidak mau kalah dengan kedua anak dan menantunya itu.

Mereka menggelar tikar, kemudian makanan yang dihidangkan Nur dan Aisyah, disantapnya dengan nikmat. Hari itu kebahagiaan yang di impikan Pak Bambang seakan baru terwujud. Tawa lepas, senyum tulus dari mereka menambah suasana tambah hangat dan ceria .

"Alfin, rencananya kamu berapa hari disini?" tanya Bu Hanum saat mereka duduk bersila sesudah makan bersama.

"Hmmm, rencana nya sih 15 sampai 30 hari an"jawab Baim sambil mengunyah makanannya, sementara Nur maupun Aisyah tidak luput mengawasi anak-anak mereka yang masih bermain.

"Bagaimana kalau Kamu sama anak istrimu pindah ke sini saja, lagi pula, disana Nur kan sudah tidak punya keluarga, biar kita bisa sering bersama-sama terus seperti ini?" Ucap Bu Hanum penuh harap.

"Hmmm, .. masalah itu belum bisa Aku putuskan Bu, karna pekerjaanku dirintis di sana, sedangkan disini Aku belum mulai sama sekali, Sekarang di Surabaya masih bisa Aku pasrahkan pada orang kepercayaanku, jadi untuk sekarang, Aku masih belum bisa mengambil keputusan,"terang Baim.

"Iya juga sih, Alfin bisa dibilang baru merintis, Bu. Jadi biarkan dulu Dia melebarkan Sayap nya, kalau sayapnya sudah dimana-mana, baru Dia sudah bisa memilih" Pak Bambang menimpali.

"Doakan Alfin Bu, biar usaha Alfin semakin maju pesat dan berkembang luas, secepatnya" pinta Baim pada kedua orang tuanya, sementara Arman hanya bisa menyimak sambil melihat kebahagiaan Rangga saat bermain bersama saudaranya.

"Ibu pasti akan selalu mendoakan anak-anak Ibu, seorang Ibu akan tetap memberi tanpa harus diminta, bahkan sebelum kalian lahir, saat masih berada dalam rahim Ibu, Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian, di dunia maupun diakhirat nanti.

Kuncinya untuk sekarang dan seterusnya jadilah anak yang berbakti pada orang tua, sebab itu bukan permintaan Ibu, tapi perintah Allah dalam Al-qur'an maupun hadits " terang Bu Hanum.

"Iya Bu, kami akan berusaha menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua," mereka pun berpelukan dalam kehangatan keluarga yang harmonis, tak lupa Aisyah mengambil moment haru di itu dengan gawai nya.

Sore itu Mereka benar-benar bisa menikmati kebersamaan yang indah, dengan kebahagiaan yang hangat dan dihiasi keceriaan tawa bahagia anak-anak. Mereka makan bersama dan foto bersama, sementara dari arah yang tak jauh dari mereka, ada sepasang mata sedang mengawasi kehangatan keluarga itu dengan tatapan mata elang penuh kebencian .

"Aku tidak rela melihat Kamu bahagia, Aku dan anakku menderita , dan Kamu malah tertawa bersama tanpa ada beban dosa, Aku pastikan tak lama lagi kmu akan merasakan tangis kesedihan sepertiku, camkan itu, tunggu tanggal mainnya !"pemilik mata elang itupun berlalu dengan mobil mewahnya meninggalkan dendam pada keluarga Bambang yang sedang bahagia.

*~

Setelah merasa sudah waktu nya, dengan berat hati, Arman harus mengembalikan Rangga pada Nadia,

"Rangga, sekarang waktunya Rangga balik ke rumah Mama, Rangga tadi malam kan, sudah tidur sama Papa, Sekarang pulang yuk, takut mama marah kalau Rangga tidak pulang !" bujuk Arman dengan berat hati saat Rangga sudah waktunya pulang.

"Rangga gak mau pulang, Rangga suka disini, disini rame banyak temannya, mama gak pernah sama Rangga, Rangga selalu sama omah, Rangga bosen, mama pergi terus, gak mau ajak Rangga !"ucap Rangga polos.

"Mama mungkin bekerja sayang" ucap Arman sambil mengelus-elus rambut anak nya.

"Kalau Rangga tidak mau pulang, nanti Mama marah dan Rangga tidak boleh kesini lagi gimana?" Bujuk Arman lagi, sementara Baim yang yang menemaninya hanya memperhatikan Rangga yang sedang di bujuk.

"Rangga pingin sama papa hu hu hu" Rangga justru menangis di pelukan Arman.

"Ya sudah kita ijin lagi ke Nadia agar Rangga berada lebih lama disini " guman Baim.

"Baik lah ! saya coba telfon Nadia dulu"Arman menyerah.

"Halo, Rangga tidak mau pulang, karna disini ada sepupu nya jadi Dia masih ingin bermain disini, apakah boleh Dia disini lebih lama lagi ?" Ucap Arman.

"Ini pasti akal-akalan kamu saja mas !"sergah Nadia.

"Rangga yang tidak mau, katanya disana ia selalu kesepian, kamu keluar terus," Arman mulai terpancing emosinya.

"Aku keluar cari uang Mas, hah itu hanya akal-akalanmu saja , males aku bicara sama kamu Mas! Pokoknya Aku tidak mau tahu, Rangga harus di antar malam ini, tadi malam kan dia sudah menginap, oh iya biar Alfin yang nganter kesini, Aku males ketemu sama Mass, bawaannya bertengkar terus !"cecar Nadia.

"Cari uang katamu ?! bukankah Aku sudah memberi jatah untuk Rangga, lima juta, kadang juga lebih, itu lebih dari cukup untukmu dan Rangga" suara Arman terdengar membentak.

"Dasar pelit, perhitungan , males Aku ngomong sama Kamu !"Nadia pun menutup sambungan telfonnya.

"Bagaimana ? Apa kata nadia ?"tanya Baim yang dari tadi menunggu keputusan dari Nadia.

"Dia marah dan bilang ini hanya trik kita saja"Arman masih menahan emosi.

"Kalau Dia memang suka kluyuran , kenapa tidak kakak saya yang mengambil hak asuh Rangga," guman Baim.

"Itu karna, Nadia memanfaatkan kedekatanku dengan Aisyah dulu sebelum menikah, Dia menuduh Kami selingkuh, dan Dia menggunakan hal itu sebagai senjata untuk mendapatkan hak asuh Rangga "guman Arman dengan tatapan nanar.

"Bahkan sampai sekarang, Nadia memanfaatkan Sosmed nya untuk mencari perhatian netizen, seolah-olah Dia sedang teraniaya dan Rangga tidak di nafkahi, serta menyebut Aisyah sebagai pelakor.

Sebanarnya, sebagai seorang Ayah, Aku ingin selalu bersama dan menjaganya, tapi sifat Nadia membuat Rangga dan Aku menderita karna harus menahan rindu," Arman putus asa.

"Jadi, apa rencana kita ?" Tanya Baim

"Mau tidak mau kita hanya bisa mengalah demi kebaikan Rangga". Arman menyerah

"Kita tidak boleh begini terus..." belum selesai bicara, Gawai Baim berdering.

"Sebentar, Aku terima telfon dulu !"Baim pun mengangkat telfon dari nomer yang tidak di ketahui.

"Halo, siapa ini ?" Sapa Baim pada si penelfon.

"Ini Aku, Nadia , Aku ingin bicara dg mu masalah Rangga, Aku ijinkan Rangga berada di sana seminggu lagi, asal kamu mau dinner sama Aku, Di Cafe Rostalika malam ini jam 8, Aku tunggu ! oh iya, jangan cerita ke siapapun tentang syarat ku "ucap Nadia.

"Hmmm baiklah...!"Baim menyanggupi.

"Tadi Nadia yang menghubungiku, katanya Rangga boleh disini selama seminggu,"

"Benarkah ?! Aku sangat bahagia sekali, akhirnya bisa bersama Rangga lebih lama lagi" Arman memeluk Rangga lebih erat lagi, sebab selama ini rindunya selalu tertahan oleh sikap Nadia.

"Hore !!! Aku bisa main lagi sama Zahira sama radit, hore !!!"Rangga kegirangan dan tidak menangis lagi.

1
bhunshin
cih suami pecundang braninya maen tangan Ame bini .....😡😡😡
bhunshin
cih najong si Dewi persis bgt sama mantan selingkuhan tetangga cih
bhunshin
cie yg dah belah duren gimn rasanya legit gak gurih gurih nyoooooyyyyy🤣🤣🤣
bhunshin
njiiiiiirrrrr sumpeh deh ini Thor bikin ngakak si Baim kuliah jurusan kedokteran disuruh jualan sayuran keliling keren kamu Baim sukses terus 🥰🥰🥰🥰
bhunshin
wiiiiihhhhhh maen kode kodean
bhunshin
buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah
bhunshin
wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣
Samsudin
Luar biasa
Samsudin
Lumayan
Siti Nina
oke
Anjelie Sharma
ceritanya lucu😀
suci saipul
anjiiirrr ngakak bengeek aku 🤣🤣🤣
𝑯𝒂𝒓𝒓𝒖ᵉᶜ
kerennya
Mmh Ibam Nda
sangat bagus
N Wage
ooooo...gitu toh ceritanya...
ternyata pak bambang ...ah mau ngomong jelek orangnya sdh modar.
N Wage
ternyata bu suci bukan ibu kandung aisyah😢
N Wage
lah othornya plin plan...dulu yg menolak menikah pak burhan krn dia minder krn miskin.pak burhan t8dak mau memperjuangkan cintanya kpd sandra,itu membuat sandra kecewan
lah,sekarang kok dibilang sandra yg gak mau hidup susah dg burhan dan memilih laki2 kaya si suryo.
kemudian ada jg pengakuan alexa bahwa yg kaya adalah mamanya bukan si suryo.
gimana nih,thor?
N Wage
di novel ini banyak banget konfliknya,tp yg bikin aku gak bosan konfliknya gak berlarut2,cepat selesai baru nongol konflik yg baru.goodjob othor👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤💪💪💪💪💪
N Wage
aduh maknya si aisyah ternyata keong beracun,pantas jd gelandang begitu,pasti emang diusir anak tirinya krn julid dan gak tau diri itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!