Proposal Cinta Sang Ceo

Setelah menghubungi Jeni, Tuan Sanjaya pergi menemui Tuan Muda Nathan di perusahaanya. setelah sampai,dia dengan tergesa-gesa menemui resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan!"

"Aku ingin bertemu dengan Tuan Nathan!

Sang resepsionis memberitahukan, bahwa Tuan Nathan sedang mengadakan pertemuan diluar kota ,dan Tuan Sanjaya harus membuat janji terlebih dahulu.mau tidak mau Tuan Sanjaya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, dia kembali ke rumah dengan perasaan sedikit kecewa, karena gagal bertemu dengan Nathan.

Sedangkan di rumah Nathan, sang ibu telah kembali dari liburannya, dia telah menyiapkan hadiah untuk menantunya. dia duduk di sofa sambil menunggu Jeni kembali, Tania yang melihat sang ibu,datang menghampiri dan duduk disebelahnya.

"Kenapa kakak ipar mu lama sekali, bukankah ini sudah waktunya dia pulang!"

Tania memandang heran ke arah ibunya,apa lagi yang akan ibunya rencanakan, melihat tatapan Tania sang ibu paham.

" Ibu tidak akan melakukan hal yang Aneh-aneh Tania, ibu ingin memulai semuanya dari awal!"

Tania terkejut dan mendekat kearah ibunya, ditatapnya mata sang ibu, tidak ada kebohongan sama sekali dimatanya. Tania kemudian tersenyum.

" Tunggulah sebentar lagi Bu!"

Dan benar saja, tidak lama kemudian Jeni datang. dia masuk kedalam rumah, yang langsung disambut oleh Tania.

"Kenapa kau bahagia sekali, aku bahkan belum memberikan hadiah kelulusan untukmu",, ucap Jeni, yang dibalas senyuman oleh Tania, mereka menuju ruang tamu, Jeni terkejut karena melihat sang ibu mertua.

" Selamat sore Nyonya ",, sapa Jeni, sang mertua tersenyum dan mengajak Jeni duduk. sang mertua menggenggam tangan Jeni.

" Ibu ingin minta maaf padamu, tolong maafkan semua perbuatan ibu padamu, dan mari kita benahi hubungan antara ibu dan menantu!",, ucap sang mertua, Jeni mengerutkan dahi apakah ini drama sang mertua, atau akan ada rencana yang lebih besar lagi yang akan mertuanya lakukan.

" Ibu mengerti kau pasti terkejut, dan tidak percaya pada ibu, tapi yakinlah ibu ingin memperbaiki semuanya ",, Jeni tersenyum kaku, ternyata sang mertua dapat membaca pikirannya. sang ibu mertua memeluk Jeni,sambil menitikkan air mata.

" Maafkan ibu Jeni, mulai sekarang ibu akan menjadi ibu, yang baik untukmu dan Tania",, Jeni membalas pelukan sang mertua.

"Maafkan Jeni juga Bu, maafkan semua perkataan Jeni",, Mereka saling memeluk dan saling memaafkan, Tania merasa bahagia, dia ikut terharu akhirnya sang ibu menerima Jeni sebagai menantunya.

" Akhirnya kita bisa pergi ke salon sama-sama iya kan",, Sang ibu dan Jeni tertawa ,dengan tingkah Tania.

"Ibu membawakan mu sesuatu!"

Jeni dan Tania saling tatap, penasaran akan hadiah yang dibelikan oleh sang ibu, saat Jeni membukanya dia melototkan matanya.berbeda dengan Tania,yang kebingungan dengan model baju yang sang ibu berikan kepada kakak iparnya. melihat hal itu dengan cepat, Jeni memasukkan kembali hadiah itu kedalam paper bag.

"Ibu baju tipis apa yang kau berikan kepada kak ipar, jika kak ipar menggunakannya aku yakin kak Nathan akan mengamuk!"

Ucapan Tania begitu polos, Jeni menutup mulut Tania dengan tangannya, sedangkan sang ibu sudah tertawa melihat kelakuan keduanya.

Benar yang Nathan bilang, aku harus lebih mengenalnya lagi.

Jeni menyimpan hadiah dari sang mertua, dia sungguh tidak menyangka, mertuanya akan memberikan baju kurang bahan untuknya. dia kemudian membersihkan diri, dan bersiap menyambut kepulangan sang suami.

Didepan pintu ,Jeni telah menunggu Nathan. ketika membuka pintu,Nathan tersenyum ke arah istrinya, Jeni menghampiri Nathan dan mengambil tas kerjanya seperti biasa. Nathan mengecup keningnya, itulah ritual yang mereka lakukan setiap hari sebelum melakukan aktifitasnya.para pelayan bagai patung dihadapan Nathan, yang mulai tidak mengenal tempat itu. Setelah mandi kini mereka makan malam bersama, setelah makan, mereka berkumpul diruang keluarga.

“Bagaimana liburan ibu”,,tanya Nathan pada ibunya, sambil membelai kepala sang istri yang duduk disampingnya.

"Ibu sangat menikmatinya,kalian juga perlu liburan pergilah bulan madu”,,ucap sang ibu,yang dibalas Nathan dengan senyuman.

”Nanti akan aku jadwalkan setelah semua pekerjaanku selesai”,,ucap Nathan yang tidak melepaskan tangannya,dari kepala dan rambut sang istri.

“Nanti gunakan pakaian yang ibu berikan kakak ipar”,,celetuk Tania,yang mendapatkan anggukan dari sang ibu.

”Benar jangan lupa gunakan itu”,,ucap sang mertua menggoda Jeni,sedangkan Jeni menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kaku.

“kalau kak Nathan nanti lihat,kak ipar menggunakan pakaian itu,Tania yakin kak Nathan akan mengeluarkan tanduk dan marah karena kakak ipar pasti kelihatan seksi dan cantik”,,ucap tania dibarengi dengan gayanya yang centil,Jeni bangun dan menutup mulut sang adik ipar yang tak bisa dikontrol itu.sedangkan sang ibu sudah tertawa melihat keduanya,sedangkan Nathan begitu penasaran.

“Pakaian apa yang ibu berikan pada Jeni”,,Tanya Nathan penasaran,Jeni langsung bangun dan menarik tangan Nathan,sebelum sang ibu menjawab pertanyaan sang Tuan Penguasa.bisa panjang urusannya ,sang mertua hanya menggelengkan kepalanya.

”kenapa kakak ipar seperti malu Bu,bukankah model pakaian yang ibu berikan itu bagus”,,tanya Tania polos,sang ibu hanya meliriknya sekilas sebelum menjawab pertanyaan putrinya.

”jika nanti kau sudah dewasa,kau akan tau baju apa yang ibu berikan pada kakak iparmu”,,ucap sang ibu meninggalkan Jeni sendirian.

”sepertinya sebentar lagi, akan ada anggota keluarga baru”ucap sang ibu pelan.

Dikamar Nathan memperhatikan Jeni yang sedang melakukan ritual malamnya sebelum tidur, yaitu melakukan perawatan.dia penasaran dengan ucapan sang adik, mengenai hadiah sang ibu. dia bangun dari duduknya, dan pergi keruang ganti,dilihatnya paper bag yang ada didalam lemari .Nathan mengambilnya dan melihat isinya,Nathan tersenyum.

kau sangat pintar Bu,,

Nathan membawa pakaian itu, dihampirinya Jeni yang sedang menggunakan Lotion malam.

”Gunakanlah ini”,,Nathan menyerahkan paper bag kepada istrinya,Jeni mengalihkan pandangannya ke arah tangan Nathan.

sial dia menemukannya

Jeni menatap Nathan,dengan senyum yang sedikit dia paksakan.

“Sayang Baju itu tidak cocok untukku, sepertinya ibu salah beli”,,ucap Jeni,bukan Nathan namanya jika dia tidak berhasil membuat sang istri menurut. Jeni sedang berada diruang ganti, dia mengenakan pakaian kurang bahan berwarna merah terang tersebut, yang kontras dengan kulit putihnya.

sial ini bukan gaun tapi saringan,apa yang bisa ditutupi dari gaun sialan ini,dan kenapa juga ibu membelikannya.

Jeni sungguh malu memperlihatkan penampilannya.

“Berapa lama lagi kau berada didalam,kau ingin aku mendobrak pintunya”,,teriak Nathan dari Luar.

"Iya tunggu sebentar”,,Jeni menarik nafas dan membuangnya kembali,dia menyemangati dirinya sendiri.perlahan pintu terbuka, Jeni sudah berdiri dibelakang Nathan dengan penampilannya malam ini.

“Apa selama itu, waktu yang kau Butuhkan Untuk mengganti pakaian…mu!!,,Suara Nathan tercekat saat melihat penampilan Jeni,yang benar-benar menggoda iman.Nathan tidak berkedip melihat penampilan Jeni, yang terkesan seksi itu,gaun tidur super seksi dengan belahan dada yang rendah, yang memperlihatkan dada montok Jeni.

"Jangan menatapku seperti itu, aku kan malu. jika tidak bagus diganti saja ya”,,ucap Jeni yang akan berbalik, namun ditahan oleh Nathan.

Jeni mengikuti langkah Nathan, dia mendudukkan dirinya dipangkuan Nathan,pandangan Nathan tak lepas darinya membuat Jeni malu sehingga pipinya kini merah merona.Nathan mengangkat dagu Jeni,dan mulai mengecup dan mencium bibir jeni. mereka saling menikmati,saling menerima dan memberi ciuman.

Nathan menyusuri leher Jeni sampai kedadanya,meremas lembut payudara Jeni,yang membuat Jeni mendesah karena sentuhan lembut Nathan. tangan yang mulai bekerja meraba perut,punggung dan area lainnya.

Nathan mulai melepas satu persatu pakaian mereka,tanpa melepas ciuman yang mulai panas itu,malam panas pun terjadi,Nathan menyalurkan cintanya melalui sentuhan lembut yang dia berikan.