Semua dendam harus terbalaskan.
Pembantaian yang terjadi membuatnya bertekat menjadi kuat, lika-liku perjalanan hidupnya sebelum akhirnya membalaskan dendam orang tuanya menjadi cerita tersendiri.
Magara walau membenci manusia dia tidak pernah berpikir akan membunuh dan menyakiti manusia yang tidak bersalah, walau dirinya adalah siluman dirinya berbeda dari yang lainnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cici aremanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Siluman wanita kelinci
Wanita itu menatap magara dan memperhatikannya dari atas hingga bawah, magara yang juga memperhatikannya hanya diam.
" Kamu mengetahui kalau aku siluman, ada kemungkinan kamu juga siluman tapi kenapa tidak ada aura siluman sedikit pun di tubuh mu " ucap wanita itu sambil terus memperhatikan magara.
" Aku siluman atau manusia itu bukan urusan mu, aku hanya ingin meminjam tempat itu untuk berlatih " sahut magara sambil menunjuk ke dalam padang rumput di depannya.
" Kamu pikir kamu siapa hingga aku harus mengizinkan mu memasuki wilayah yang sudah ku jaga selama ini " kata wanita itu.
" Baiklah anggap saja aku dewa yang ingin mendatangi setiap tempat di mana pun, apa sekarang aku sudah bisa memakai tempat itu " sahut magara sambil berjalan menatap padang rumput di depan nya.
" Hahahahaha " wanita itu tertawa sangat keras.
Wanita itu yang merasa kesal melihat magara langsung menunjukkan wujud silumannya.
" Hahahahaha " magara tertawa melihat wujud siluman ular itu.
Magara tidak menyangka ternyata wanita itu siluman kelinci bertelinga tiga, wanita itu merasa kesal melihat magara menertawakan wujud silumannya.
" Aku akan membunuh mu " teriak wanita itu.
Tiga telinga kelinci kecil berubah menjadi sangat besar bahkan memiliki duri mengelilingi telinga itu.
Wheeeeeessssss, wheeeeeessssss...
Telinga kelinci itu tiba tiba berputar seperti baling baling yang langsung mengarah ke magara.
Magara yang tidak sadar telinga siluman kelinci itu berduri merasa kesakitan ke dua lengannya terkena duri itu dan berdarah.
" Kamu tidak akan bisa melawan ku, tinggalkan tempat ini aku akan mengampuni mu " teriak wanita itu.
" Aku sebenarnya tidak ingin melukai mu apa lagi sampai membunuh mu tapi kamu yang terus memaksa ku, kalau begitu jangan salahkan aku " sahut magara yang terlihat sangat marah.
" Apa yang bisa kamu lakukan " ucap wanita itu seolah menantang magara.
Magara semakin marah mendengar perkataan siluman kelinci itu dan langsung berubah ke wujud ularnya.
" Harusnya kamu ingat hewan kecil seperti mu makanan bagi ku " ucap magara sambil menatap tajam ke arah siluman kelinci di depannya.
Wheeeeeeeeeeeesssss...
Magara mengibaskan ekornya lalu melilit siluman keinci kecil itu.
" Ku mohon lepaskan aku, aku mengaku salah aku hanya ingin melindungi tempat ku " kata siluman wanita itu yang langsung kembali ke wujud manusianya.
Magara merasa dia tidak tega membunuh siluman yang masih sangat lemah, magara melepaskan siluman wanita itu dan kembali ke wujud manusianya.
" Aku hanya ingin meminjam tempat ini untuk sementara, aku berjanji setelah selesai aku akan segera pergi " ucap magara sambil berjalan ke arah wanita itu.
" Ya aku mengerti " sahut wanita itu sambil membuka pembatas yang di buatnya.
Magara memutar badannya dan berjalan ke arah padang rumput di depannya, Magara memperhatikan sekeliling padang rumput itu yang terlihat sangat indah dan terawat.
" Sebenarnya aku hanya tidak ingin manusia datang ke tempat ku dan merusak keindahan yang sudah ku jaga selama ini " ucap siluman wanita itu.
" Ya aku mengetahuinya " sahut magara yang langsung duduk di tengah tengah padang rumput yang luas.
" Aku ingin berlatih di sini, jangan sampai ada yang masuk dan mengganggu ku " sambung magara.
" Tenang saja " jawab siluman wanita itu yang langsung menghilang.
Magara yang sudah menemukan tempat yang tepat langsung mengeluarkan lima kitab pemberian engiu ji. Magara menyusun lima kitab di depannya sambil membaca nama setiap jurus kitab itu.
* Kitab api suci dewa
* Kitab mata dewa
* Kitab telapak tangan dewa
* Kitab Pemanggil jiwa
* Kitab perubah wujud
Magara yang membaca setiap nama jurus itu merasa sangat heran, kenapa pria tua itu memberikan lima kitab jurus dewa sedangkan dirinya adalah siluman.
Magara yang masih berpikir tiba tiba mendengar suara pria tua itu, magara menyadari ternyata pria tua itu berbicara telepati padanya dan suaranya hanya bisa dia sendiri yang mendengarnya.
" Tidak perlu kamu berpikir terlalu banyak, kamu hanya perlu menguasai kelima jurus itu. ingat kamu harus menguasainya sebelum kamu sampai ke kota api gila " ucap suara pria tua itu.
" Baik, tapi bagaimana dengan lima kitab jurus itu. Bukannya itu melanggar peraturan siluman tidak di perbolehkan mempelajari jurus dewa " sahut magara.
" Nanti kamu akan tahu yang terpenting kamu hanya perlu menguasai lima kitab itu, semakin cepat kamu menguasai lima jurus kitab itu semakin cepat kamu bisa pergi ke kota api gila dan menguasai unsur api mu " ucap suara pria tua itu.
" Baiklah " ucap magara.
Suara pria tua itu kembali menghilang, magara menyimpan kembali empat kitab jurus itu dan hanya menyisahkan satu untuk di kuasai nya pertama.
Siluman wanita kelinci yang sedari tadi memperhatikan magara akhirnya menyadari, magara bukan siluman ular biasa darah raja siluman saun mengalir di dalam darahnya.
