NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:241.4k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4# Srikandi 30

Matahari bahkan belum membumbung tinggi, namun kini Srikandi 30 sudah mulai sibuk.

Disaat semua kelompok KKN baru memulai pertemuan, mereka bahkan sudah memulai surveynya.

Mobil milik Maharani menampung Sesil, Salsa, dan Bianca sementara Jae membonceng Andara di motornya...awalnya mereka memutuskan untuk berada di satu mobil saja, namun mempersiapkan medan yang khawatir membutuhkan kendaraan lebih kecil, maka Jae memilih mengendarai motor.

Deru mesin motor sampai di depan kampus, tepatnya melipir sedikit dari gedung kampus kebangaan. Yap! Mereka menjadikan kampus UNJANA jadi titik kumpul hari ini.

Bianca, ia sudah mendekap bantal leher pink miliknya sepaket sweater rajut nude sambil berdiri bersandar di kap mobil Maharani.

Maharani yang tengah menyuapkan mie instan goreng dari kotak makan, bersama Sesil yang asik ngemil coklat mengernyitkan alisnya melihat siapa si pengendara motor yang tiba-tiba berhenti di depan mereka sepaket deru berat mesin ninja yang seolah sedang menggoda mereka.

Jae membuka sejenak helmnya, "tinggal Salsa sama Andara ya?" suara itu....Bianca mengerjap beberapa kali....

"Astaga si Jae...gue baru tau Jae, lo emangnya bisa pake motor begini? Ya ampun! Di balik diamnya Jae, ternyata yaa ada cewek gahar..." oceh Bianca, sambil memeluk bantal leher di dekapan menatap penuh kagum setengah tak percaya pada temannya itu.

Ingat obrolannya dengan ibu tadi pagi, kenapa ngga pakai mobil aja...kenapa harus pakai motor ini...namun ia hanya memberikan alasan tengilnya, biar keliatan keren.

Jaekawa hanya membenarkan, sepertinya ucapan Bianca itu baru saja menyadarkannya, dimana 2 tahun ini tak bisa menjadi diri sendiri selama jadi kekasih Sion.

Berselang 10 menit kemudian, Salsa disusul Andara yang menenteng helm juga datang bergabung turun dari jemputannya, "sorry telat. Kesiangan bangun..." Salsa bahkan masih menunjukan rambut basahnya sesaat setelah melepas helm dan memberikan itu pada abangnya, "hati-hati..." gadis itu salim takzim pada sang kakak.

Sementara Andara, ia tak berniat melepas helm dari kepalanya justru ikut mencomot cemilan milik Sesil, "lapar gue belum sempet sarapan."

"Sarapan dulu deh...." pinta Jae diangguki Andara yang mengeluarkan kotak makannya dari tas lalu melahap sarapan dengan masih memakai sarung tangan dan helm.

"Say cisss! Srikandi UNJANA! Pejuang nilai SKS...." pinta Bianca mengarahkan kamera ke arah personel KKN 30. Termasuk mereka yang sedang sarapan. Moment ini akan selalu mereka kenang bahkan sampai mereka tua nanti.

"Jahe say hallo buketu..." pintanya.

"Good bye!" Ucap Jae memancing tawa renyah Bianca, lantas ia kini mengedarkan kamera pada Andara yang masih lahap, "sarapan sama apa tuh, Ra?" tanya nya, Andara di tengah kunyahannya kembali bersuara, "sarapan nasi uduk plus omelan Jae yang pedes...jadi gue ngga perlu sambel kacang lagi."

Dan tawa kembali tercipta, bagaimana tidak....Jaekawa, pagi-pagi sekali sudah mengomel membangunkan anggotanya itu untuk bergegas siap-siap. Sementara siapapun tau bagaimana cara para wanita bersiap. Jadwal jam 6 bisa jadi jam 8.

"Kita lewat tol, Jae...ntar ketemu di exit. Berkabar aja..." ujar Maharani sudah menutup kotak bekal dan minum, Jae mengangguk membetulkan kembali sarung tangannya yang sempat dibuka dan membuat telapak tangannya merasakan dingin.

"Hati-hati, kalo ada apa-apa langsung berkabar." Ujar Jae memasukan helm ke kepalanya, helm full face yang menutupi hampir seluruh bagian kepala dan wajah.

"Hati-hati Jahee! Jangan ngebut-ngebut banget, ini jalanan ibukota bukan trek balap Mandalika!" pekik Bianca.

Andara tertawa, "berasa duduk di atas awan gue, deket banget kayanya kalo mau berdo'a sama Yang Maha Kuasa. Cepet diijabah engga, kira-kira?" tanyanya tertawa lagi dan mulai naik ke boncengan tinggi motor Jaekawa.

Jae menekan starter hingga bunyi deru mesinnya langsung mengaum dan menggerung berat membuat minder sekeliling.

Motor besar itu membelah kesibukan ibukota saat hari belum sepenuhnya terang.

Mobil dan motor melaju bersama dengan Andara yang kini sudah memegang tongsis membingkai setiap perjalanan mereka. Dimana kini mobil Maharani mengambil arah gerbang tol.

"Bye! See you di exit tol!" Bianca melambaikan tangannya, bersama Jae yang mengokei bersama Andara di belakang boncengan Jae, "wooahhh! Goes to Cikalong, guysss!" teriak Andara merentangkan kedua tangannya saat Jae menembus jalanan dengan menaikan kecepatan motor melihat celah jalanan yang belum ramai.

.

.

Entahlah, apa yang membuat Arlan tergerak untuk kembali mendatangi tempat karaoke tempatnya dan gadis itu melakukan hal yang menyenangkan itu. Hanya saja, ia resah, ia penasaran....padahal apa yang akan ia dapatkan selain dari hasil nihil?

Kutukan jadi orang baik ya begini, pikirnya! Ia melajukan motor yang telah senantiasa menemaninya sejak masa kuliah. Dan ia, membiarkan mobil yang telah ia beli dengan keringatnya di parkiran apartemen saja, sebab apa....sebab mengendarai mobil bukan pilihan tepat disaat macet selalu jadi kebiasaan pagi jalanan ibukota.

Sejenak ia berhenti tepat di depan gedung Adam Vista, sebelum benar-benar berangkat ke kantor. Menatapnya lama, seolah ia bisa mendapatkan jawaban tentang apa yang ada di benaknya sekarang, tentang siapa gadis itu.

Dalam jeda waktu beberapa minggu ini, gadis itu sungguh menyita pikirannya, tentang....kenapa ia tak mau menerima uang darinya? Lalu tentang kondisi gadis itu yang memintanya merenggut keperawanannya, sungguh aneh sekali. Gadis itu tidak gila, kan?

Mungkin akan berbeda jika seandainya, Jae menerima ongkos atas layanan kemarin, mungkin Arlan tak akan sepenasaran ini jika saja Jae mengaku LC dan Jae menghubunginya.

"Hah bodo amat lah! Gue sih ngga rugi..." Akhirnya ia menyerah dan memilih untuk tak peduli, sudah terlalu lama ia memikirkannya namun bukannya mereda justru semakin membuatnya pusing.

KKN 21

(Raras Nalula) jangan lupa sore ini.

~~

Arlan menthesah baru ingat jika sore ini Zaltan dan Lula mengadakan acara pengajian 4 bulanan di rumah mereka.

.

.

Formasi kali ini lengkap, meskipun Syua dan Mahad harus datang terlambat.

Bahkan Maru yang baru saja pulang dari Batam ikut menyempatkan diri untuk datang bersama Senja.

Bean bag, selalu menjadi barang paling wajib ada di manapun KKN 21 ini berada, emang spek kaum rebahan sudah jadi cap untuk mereka sepertinya.

Disaat Lula dan Zaltan masih sibuk dengan kerabat dan tamu di depan sana bersama keluarganya. KKN 21 sudah menjadi penghuni teras belakang bersama beberapa cemilan dan minuman.

"Bumil-bumil ngga bisa minggir dulu, ke dalem deh ke dalem....cowok mau rokok-an nih..." pinta Jovi.

"Ck. Baru mau menghirup udara segar...udah diusir. Sumpek tau, mual gue kalo di dalem...." keluh Senja yang berat badannya cukup turun di usia kandungan yang masih sangat muda itu, sebab ia yang mengalami morning sickness yang cukup mengganggu. Bahkan di awal-awal ia sempat masuk rumah sakit dan rawat inap.

"Bisa ngga sih, cowok-cowok ngemutt permen dulu deh pas ketemu gini, ngga usah ngebul dulu...." pinta Vio yang kemudian menitipkan bayi gemoy yang sudah risih kala ibunya memakaikan bandana itu.

Arlan tertawa, "betapa tersiksanya ponakan gue ini punya emak kaya Vio...liat mukanya! Cari om om yuk nak!" dan Yara, ia justru tertawa geli tanpa gigi diajak bicara begitu oleh Arlan.

Alby tertawa, "si an jing, mana ketawa lagi..." umpatnya.

"Emang, bedebah banget nih om Yara satu ini."

Senja tertawa, "chewy jangan dengerin om-om gila ya..." ia bahkan menangkup wajah Yara yang bermata bening persis Vio namun memiliki alis seperti Shaka itu, atau bisa dikatakan mungkin...hanya matanya saja yang mirip Vio sang ibu, karena wajah Yara plek ketiplek wajah Shaka.

"Ini si Shaka versi cewek bener-bener ada di Yara." Ujar Jovi. Setelah di gendong sana sini layaknya piala bergilir Yara akhirnya terlelap, bayi gemoy yang antengnya ngalahin anteng ibunya, bahkan....Shaka lebih heboh ngurusin ketantruman Vio ketimbang Yara.

"Lucu banget Vi, Vi..." Alby dijambak Vio, "jangan diganggu be go. Lecet susu gue kalo dia bangun." Omelnya sebab Alby sejak tadi terus saja mengecupi pipi wangi khas bayi Yara.

Maru membawa jus jeruk memberikannya untuk Senja, "masih mual?" tanya nya digelengi Senja, "disini engga. Kalo di dalem bau masakan..." keluhnya.

"Ah, ribet banget ternyata hamil. Segala dibilang bau, ketek laki Lo yang lebih bau, Nja..." tuduh Arlan. Jingga justru menggeleng, "justru itu. Mei malah seneng nyium ketek gue..."

Mahadri bergidik, "ya kali, bang ke..."

"Lah, ngga percaya...cepet kawin, bikin cici hamil Had. Gue mau liat waktu Lo kerepotan ngurus bumil, seribet apa?" decih Shaka.

Namun bukan Mahad yang menggeleng, melainkan Arlan, "apa sih yang bakal bikin Mahadri ribet. Bawahan, karyawan banyak, dia yang bikin...ntar orang yang heboh layanin bininya ngidam."

Mahadri mengangguk terkekeh menunjuk Arlan sembari matanya melirik Syua yang sedang berada di dalam bersama Lula dan Zaltan, juga Mei.

"Terus Lo kapan, Lan? Kan gue udah bilang...sekarang gue ngidam Lo punya bini, atau minimal cewek? Ntar anak gue keburu lahiran, ngencesan gimana?" tanya Senja membuat Arlan sewot, "lah, yang bener aja, Ru...kelakuan bini Lo tuh!" tuduhnya mengadu pada Maru.

"Eh, iya. Ga...beneran anak UNJANA ada yang KKN lagi di Widya Mukti?" tanya Vio memastikan diangguki Jingga. Dan Arlan hanya merebahkan badannya di bean bag, "minimalnya Widya Mukti udah enak sekarang. Udah aman...mau apalagi coba yang diulik, semuanya udah ada...kenapa ngga milih desa lain coba?"

"Kata pak Agus, KKN tematik. Bukan reguler, awalnya pak Kadus sempet nolak, tapi ternyata udah keburu deal sama pihak kampus."

"Terus, kunjungan yang di planing kapan?" tanya Maru.

"Rencana apa?" tanya Senja menatap suaminya itu.

"Cek coop 21, Nja. Sekalian Alby, Jovi sama Arlan juga liat Wana tani. Katanya beberapa mesin fertilizer ada yang rusak."

"Ikut, sayang..." rengeknya pada Maru.

"Gue ikut!" angguk Vio, "Yara udah gede ya, bisa ngikut."

"Lah...lah, ikut aja semuanya." Ujar Alby.

"Gue ngga ikut kayanya, By...Jov, kerjaan numpuk." Ujar Arlan.

"Anjeli mau merit loh," ujar Senja.

"Hah? Kapan?!!" tanya Arlan, Alby dan Jovi.

Vio tertawa, "harga diri ngerasa di cincang ya bang? Heboh banget nanya nya..."

"Bukan sih Vi kalo menurut gue mah, tapi....hari patah hati sedunia ngga sih?" cibir Senja. Mahadri tertawa tergelak bersama Shaka.

.

.

.

.

1
Ummah Intan
tinggal alby ya yg jomblo klo beneran bian ma bang Jovi?
🌸🌸mommy anak2..😉😉
huft..akhirny ada notif jg..ga jd kya dilan teh.."rindu itu berat"..mksh y teh..🙏
Ummah Intan
hehehe..suami idaman lah bang jing
Azka M90
akhir nya up jugaaa🤭🤭🤭
Opi Sofiyanti
ini berarti krj an cowo2 kkn 21 tuh...Arlan BUMN, mahad ceo, maru lawyer trus yg lain sisa nya pns y???
mak Ab
aseekkkk
gasss jov, brumm bruummm
mak Ab
pngen bgt d ingetin makan sama jae 🤣
Ita Putri
ya Allah teh🤣🤣🤣🤣🤣tengah malem nglilir kebelet pipis lakok ada notif e rollercoastlove ....ngakak Sampek kepuyuh🤣🤣🤣😭
Lisna Wati
teh sin ya Allah kemana aja seharian aku bolak balik gak nongol² nih bab baru😄
𝐙⃝🦜 happy bertamasya
gak usah dikatakan biar itu jadi rahasia jae dan anak ca op 21 aja
Tysa Nuarista
GK usah jae biar mereka tau yg indah" nya aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
Bianca klo ngomong suka bener deh...... hehehehe
Tysa Nuarista
🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!