Mengkisahkan Miko yang terjebak lingkaran setan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Romi Bangun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LOGIKA
Seminggu lagi hari gajian tiba. Sisa saldo yang ada di rekening akhirnya aku tarik menjadi uang cash. Tujuannya agar sisa uang itu tidak aku gunakan untuk deposit judol.
Hari-hari berjalan pasca kekalahanku yang kesekian kalinya.
Drrrtt drrrtt
Sore itu bunyi alarm membangunkan ku, tepat pukul 16.03. Padahal hari ini jadwalku shift 2. Ya, aku terlambat masuk kerja sore ini.
Dengan nafas terengah dan jiwa setengah sadar aku bergegas. Untungnya lokasi pabrik tempatku bekerja hanya berjarak 5 menit dari tempat tinggalku.
Sesampainya di pabrik, pukul 16.15.
"Kurang sehat apa gimana lu Mik?" tanya rekan kerjaku Riko.
Sebenarnya aku ingin sekali menjawab iya. Tubuhku sehat, namun jiwaku.... sakit.
"Aman... Gue cuma kurang tidur. Semalem abis marathon anime." jawabku bohong, memasang senyum getir.
"Marathon anime apa lembur ngelawan naga nih?" sambung Riko.
Kami berdua tertawa lirih. Apapun kondisinya, waktunya kerja ya kerja. Aku tidak boleh membawa masalah pribadi ke hasil kerjaku. Kata orang, itu namanya Profesional.
Menjelang malam di pabrik, aku berjalan menyusuri koridor untuk menuju tempat break. Pukul 21.00, jadwalku istirahat kerja 15 menit untuk meluruskan punggung yang kelelahan.
Disana sudah ada rekanku yang menunggu dengan senyum tipis. Namanya Yudha, rekan yang bukan sekedar rekan. Bisa dibilang dia sudah seperti sahabatku di pabrik.
Kami sering menghabiskan break bersama. Sambil merokok, ngobrol… dan ya, main judol
"Mik. Cek rekening lu." ucap Yudha sambil tertawa lirih.
Aku pun paham dengan apa yang dimaksud Yudha. Dia baru saja menang. Dan aku mendapat jatah kecil dari kemenangannya.
Rp100.000 diterima dari Yudha *****
Notifikasi yang muncul di layar memperjelas dugaanku. Wajahku yang tadinya masam berubah menjadi manis untuk sesaat.
"Gilaa.. abis menang berapa Yud?"
"Gak banyak, tapi cukup lah buat nyambung hidup. Udah buruan sini, bakar dulu" jawabnya santai sambil menawarkan rokok.
Obrolan kami selama 15 menit terasa sangat cepat. Tanpa sadar aku sudah menghabiskan 2 batang rokok. Diluar waktu ini, aku harus segera kembali bekerja.
Begitu berpisah, aku berjalan kembali menyusuri koridor untuk kembali ke Lane. Di perjalanan, aku sudah membayangkan betapa asiknya malam nanti.
Aku punya senjata. 100 ribu, itu lebih dari cukup.
-
Bel selesai kerja berbunyi keras tepat di tengah malam. Aku bergegas untuk pulang. Bahkan ajakan nongkrong dari rekanku sama sekali tidak aku hiraukan.
"Mik! Ngopi dulu dong!" panggil salah satu rekanku.
Aku hanya menoleh, mengangkat kedua tangan membentuk tanda silang sebagai penolakan. Tersenyum tipis, kemudian bergegas untuk pulang ke kos.
Sampai di kos, aku tidak langsung mandi atau ganti baju. Hal pertama yang kulakukan adalah... membuka situs Judol.
Malam itu adrenalin ku sangat tinggi. Selepas kekalahanku sebelumnya, hasratku untuk balas dendam malah mendidih.
Tanpa pikir panjang aku mendepositkan saldo yang diberikan Yudha.
Deposit Rp100.000 via QRIS telah berhasil
Sambil duduk dan membakar rokok kretek, aku menggulir layar ponsel. Mencari game yang biasa ku mainkan, yakni Dragon Ways.
Dragon Ways, dengan simbol khas tulisan China dan kenangan menang besar. Aku pernah menang 5 juta dalam 10 menit dari game ini.
Setelah ketemu, aku pun memasang Bet.
Tak tanggung-tanggung, aku memasang sebesar Rp10.000 dalam sekali spin. Artinya aku punya 10 kesempatan dalam permainan malam ini.
Semakin besar taruhan, semakin besar pula kemenangan.
Sungguh pemikiran manusia bodoh...
Malam ini logika tertidur pulas. Menyisakan ego dan hawa nafsu yang meronta-ronta. Serakah, kurangnya rasa syukur dan amarah semua tergabung dalam diriku.
Cling!!
Aku menatap layar sejenak. Kemudian tersenyum.
Tepat diputaran ke 8, aku mendapatkan SCATTER dalam bet 10 ribu.
Meski saldo tersisa 20 ribu aku tetap percaya bahwa kemenangan adalah miliku malam ini.
"Nahh kan!!! Apa gue bilang?! Gas yuk balik modal." ucapku kegirangan.
"Gak usah banyak-banyak deh, dapet 2 juta aja pasti gue tarik!" sambung ku.
Tapi sayangnya, putaran demi putaran sama sekali tak menghasilkan. Menyisakan harapan diri yang menggebu didampingi nafsu serakah.
10 spin gratis sama sekali tak berisi.
Kemudian aku melanjutkan dengan rasa tidak percaya. Hasilnya pun sama saja. Sisa saldo 20 ribu tadi juga habis tak tersisa.
"Kebangetan.. Gue udah depo banyak tapi nggak dikasih WD.."
Dalam ucapan ku barusan tersirat nafsu yang belum padam. Amarah bergejolak mendorongku melakukan hal yang diluar kendali.
"...ANJING!"
Beberapa minggu ini, menang bagiku cuma mitos. Ibarat puasa tanpa berbuka.
Logika makin terlelap. Hanya amarah dan serakah yang tersisa.
Aku keluar dari situs.
Bukan untuk berhenti.
Dalam beberapa detik setelah mengumpat aku terbayang iklan pinjol yang sering lewat. Tanpa sadar aku memberanikan diri untuk berhutang, hanya demi balas dendam.
Itu bodoh, tapi terlambat.
Logika ku padam. Benar-benar padam.
Aku mulai dari install aplikasi sampai melakukan pengajuan. Semuanya berjalan cepat, hanya 5 menit. Bahkan pengajuan pinjaman online juga langsung cair detik itu juga.
Kini aku punya kekuatan lagi. 500 ribu hasil pinjaman online masuk ke rekeningku.
Disini aku bahkan tak berfikir untuk menggunakan uang ini sebagai tameng hidup. Aku merasa sisa uang yang ku punya sudah cukup untuk bertahan sampai gajian.
Hal ini membuatku semakin berani untuk mendepositkan semua uang di rekening.
Deposit Rp500.000 via QRIS telah berhasil
Waktu menunjukan pukul 01.20 WIB. Malam yang sunyi. Hanya ada suara gemuruh jalan raya dan mesin pabrik yang tak pernah beristirahat.
"Ayolah... kalau udah menang gue bakal berhenti..." ucapku membela diri.
Busuk.
Sangat busuk.
Sebuah janji yang manis. Tanpa sadar aku selalu mengucap janji itu setiap kali kalah. Walau saat kembali menang aku tetap saja tidak berhenti.
Semua orang tau, bahkan diriku sendiri juga sadar. Namun kembali lagi, nilai keikhlasan itu sulit untuk dicapai oleh manusia penuh dosa.
Apalagi oleh manusia yang melakukan tindakan tanpa berdasarkan logika.
-
Putaran demi putaran berlalu. Nominal saldo naik turun tanpa arah. Menang besar, turun lagi. Menang lebih besar, lalu turun lagi.
Sampai di suatu putaran.
Menang Super Luar Biasa: Rp6.403.872
Wajahku tersenyum puas. Aku menang. Aku kaya dalam sesaat. Hutang pinjaman lunas. Biaya hidup mengembang.
Dalam sesaat terbayang puluhan barang yang inginku beli. Terbayang juga rasa rokok mahal yang selama ini ku tahan untuk membelinya.
Tanpa basa-basi aku segera berhenti malam ini. Hatiku puas. Aku berhasil mendapatkan 6 juta. Angka yang tak sedikit.
"Haha... akhirnya dikasih menang juga." ucapku dengan sangat bangga dan sombong.
Dan saat lingkaran kemenangan itu berhenti berputar, aku baru sadar… bukan aku yang menaklukkan permainan ini.
Tapi permainan inilah yang akhirnya berhasil menaklukkan aku. Dan lebih buruknya, aku belum tahu seberapa dalam aku akan jatuh setelah ini.