Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"nonton udah,makan udah,terus mau kemana lagi kita nih" tanya Alex saat mereka baru keluar dari restoran cepat saji.
Nia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih jam tiga lewat dua puluh menit.
"gimana kalau kita ngegame kak" usul Nia yang disambut anggukan kepala Alex.
Walau sebenarnya ke arena bermain di lantai paling atas itu tidak masuk ke dalam langkah pedekate Alex,tapi Alex lebih memilih mengalah karena melihat kondisi Nia yang sedang terpuruk.
Mungkin dia bisa melampiaskan kemarahannya di arena bermain. Hingga Alex bisa kembali melancarkan aksi pedekatenya yang sudah dia susun dari semalam.
Mereka pun menaiki eskalator menuju lantai paling atas.
Mata Nia langsung berbinar-binar seperti anak kecil mendapat mainan baru.
"ayo kak.." Nia menarik tangan Alex untuk mengantri mengisi voucher.
Voucher pun telah terisi,Nia langsung berlarian dari permainan satu ke permainan yang lain.
Alex melihat Nia yang kembali tersenyum pun ikut bahagia.
"kak..ambilin aku itu donk" menunjuk sebuah boneka yang ada di dalam mesin capit.
"ampun deh gue..nih anak pake batre apa sih kok gak ada lobet-lobetnya,kalau bukan inceran gue nih cewek males banget gue kesini." Alex mendesah dalam hati. Kakinya sudah sangat lelah karena mengikuti keinginan Nia untuk bermain bersamanya.
Alex berjalan mendekati mesin capit untuk mendapatkan boneka incaran Nia.
Percobaan pertama gagal,percobaan kedua,ketiga,ke empat,ke lima gagal.
Alex mulai frustasi.
"aaaakkkkh...!!! kita beli aja yah boneka kayak gitu. Susah banget ini." tawar Alex memohon.
"ish baru lima kali percobaan udah nyerah,kakak gak asik akh..!" Nia memonyongkan bibirnya merajuk.
"gue ***** juga nih cewek!" batin Alex gemas melihat bibir monyong Nia.
Alex kembali berjalan pasrah ke arah mesin capit.
Setelah lebih dari sepuluh kali percobaan dan akhirnya Alex berhasil juga.
"yeeeeeeaaaaaahhh" mereka berdua bersorak bahagia seperti orang yang menang lotre satu miliyar.
Melihat wajah Nia yang begitu bahagia sambil memeluk boneka hasil kerja kerasnya di mesin capit,ada kepuasan tersendiri di hatinya.
Sungguh wanita di luar ekspektasi Alex.
Setelah lelah bermain mereka duduk di kursi panjang sambil memakan ice cream yang mereka beli sebelumnya.
"masih mau main atau mau pulang?" Alex melihat jam di pergelangan tangannya masih sudah menunjukkan pukul lima sore.
"keliling-keliling dulu deh kak,nunggu sampe malem. Sekalian nanti kita makan di tempat langganan aku." kata Nia yang sebenarnya dirinya malas pulang kerumah.
"ok my queen" Alex mengerlingkan matanya genit.
"ish jijik.." Nia bergidik mendengar kata-kata Alex.
Alex ingin menanyakan tentang kejadian yang membuat Nia menangis sesunggukan seperti tadi,tapi Alex takut nanti mood Nia terjun bebas lagi.Alex juga nanti yang repot. Jadi dia mencoba meredam rasa ingin tahunya untuk sementara sampai Nia yang menceritakannya sendiri.
Mereka melanjutkan langkah kaki berkeliling mall untuk cuci mata.
Benar-benar cuci mata,karena daritadi Nia hanya menunjuk barang-barang yang ia lihat bagus tanpa membelinya.
Alex menggeram kesal karena ulah Nia yang hanya mencuci mata,sungguh ini menjatuhkan harga diri Alex sebagai laki-laki.
Apa kata orang yang melihat tingkah Nia menunjuk sana-sini tapi tidak membelinya padahal dia berjalan bersama seorang laki-laki. Mungkin saja pikiran orang-orang itu kalau Alex adalah laki-laki pelit yang tidak mau membelikan barang yang Nia tunjuk atau laki-laki bokek yang hanya modal tampang.
"beli aja sih kalau suka..!" entah sudah berapa kali Alex mengeluarkan kalimat itu,namun selalu di jawab dengan gelengan kepala Nia.
"gak akh..kan aku udah bilang aku cuma mau cuci mata." kata Nia sambil matanya melihat-lihat.
"tapi aku yang malu sama kelakuan kamu Nia,pasti orang mikirnya aku tuh cowok pelit atau cowok gak modal." protes Alex.
"biarin aja,mereka gak tau nikmatnya melihat-lihat tanpa membeli."
"apa nikmatnya,yang ada malah bikin sakit hati dan pegel kaki."
"akh udah lah kakak gak ngerti,aku sama temen-temen aku sering kok cuci mata begini. Kalau kakak capek,kakak duduk aja disitu. Lagian aku juga gak minta kakak ngekorin aku." Nia sudah malas mendengar ocehan dari mantan gebetannya.
Alex mengalah,menghentikan perdebatannya tapi masih tetap mengekori Nia.
Puas cuci mata mereka pun melaju ke tempat makan yang Nia katakan.
Dipikiran Alex tempat yang Nia maksud adalah restoran bintang lima. Eh..gak taunya restoran kaki lima.
"yakin disini tempat makan langganan kamu?" Alex menatap tenda pecel ayam yang ada dipinggir jalan.
"iya..ayo turun,mumpung belum terlalu rame. Nanti gak kebagian tempat duduk loh."
Alex semakin heran dengan sosok Nia.
"bukannya Nia anak konglomerat kenapa seleranya sangat merakyat. Apa jangan-jangan keluarga Nia bangkrut makanya selera Nia jadi berubah." Begitulah kira-kira hati Alex bertanya-tanya.
Nia mengetuk kaca mobil karena Alex tak kunjung turun.
Alex terpaksa turun dari mobilnya.
"lama banget sih kayak anak perawan yang lagi ngambek aja!" kesal Nia.
Alex menyebikkan sudut bibirnya.Dia mengikuti langkah Nia dari belakang.
Mereka duduk berhadapan di pojokan.
Pelayan pun datang mengantarkan buku menu. Menuliskan menu makanan dan minuman pesanan mereka.
"tenang aja rasa makanannya enak kok kak walau tempatnya dipinggir jalan." Nia meyakinkan Alex.
"iya tapi kan gak higienis Nia,nanti kalau habis makan disini kita sakit perut gimana.?"
"aku gak pernah tuh sakit perut habis makan disini." jawab Nia santai.
Malas debat,Alex memilih diam.
Makanan pun datang,dari aromanya saja sudah membuat cacing yang ada dalam perut kegirangan.
Nia langsung memakan makanannya dengan tangan. Dia makan sangat lahap.
Alex yang tadinya ragu untuk menyentuh makanannya jadi tergoda ketika melihat Nia yang begitu lahap menikmati makanannya.
"gimana enak kan?" tanya Nia ketika melihat Alex sudah memasukkan makanannya ke dalam mulut.
"enak...enak banget malah.." kali ini Alex memuji,tidak ada lagi rasa jijik.
Malah Alex tambah dua kali sangking enaknya. Ini pertama kali buat Alex makan di tempat seperti ini tapi rasanya gak kalah dengan yang direstoran-restoran mewah lainnya.
Setelah puas makan perut mereka yang tadinya keroncongan kini hampir meledak.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka,niat hati ingin langsung mengantarkan Nia langsung pulang,tapi karena Nia belum ingin pulang ke rumah jadi Alex membawa Nia ke taman tempat mereka pertama kali bertemu.
Nia dan Alex duduk di kursi panjang di pinggir taman.
"kamu seneng hari ini?" tanya Alex setelah mereka mendudukkan bokongnya di kursi itu.
"banget.." jawab Nia sumringah.
"ck..kalau seneng kenapa tadi mewek.?" Alex berdecak tidak percaya.
"menurut kakak kenapa?" Nia balik bertanya.
Alex menggedikkan bahunya tanda tidak tahu.
"aku ngeliat suami aku sama pacarnya waktu di restoran tadi." Nia menatap ke arah lampu-lampu taman yang ada di hadapannya.
"whaaaaat..?!?!" Alex tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.
"suami?!?!" tanya Alex meyakinkan dirinya kalau pendengarannya itu tidak salah.
Melihat Alex yang tidak percaya dengan kata-katanya. Nia pun menceritakan tentang pernikahannya dari awal hingga kejadian di dalam restoran itu.
Alex yang tadinya ingin mundur teratur pun mengurungkan niatnya ketika mendengar cerita Nia.
Hatinya lega karena walaupun status Nia nanti berubah menjadi JAMU tapi Nia tetap masih gadis perawan.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻