Warning 21+ Cerita Dewasa!!!!!!
Bijaklah dalam memilih bacaan, karena novel ini bisa membuat ada jungkir balik, panas dingin, ngakak berkepanjangan dan juga mengandung kebucinan yang hakiki.
Wanita malam julukan segelintir orang disekitar pemukiman tempat tinggal Berlian Ayunda yang memandang rendah pekerjaannya, tapi Berlian tidak pernah menghiraukan perkataan mereka yang terpenting dirinya bisa menjaga diri dan juga kehormatannya.
Hingga suatu hari Berlian harus menikah dengan seseorang karena desakan dan aturan dari lingkungan tempat tinggalnya.
Alvaro Waradhana seorang cassanova suami Berlian yang menganggap Berlian sama seperti wanita malam yang selalu menemani tidurnya.
Akankah Berlian bisa bertahan dengan Alvaro Waradhana?
Dan apakah Alvaro Waradhana bisa merubah statmen terhadap Berlian setelah dirinya mengenal lebih jauh siapa Berlian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Terjebak
"Tidak mau kenapa kamu harus memaksa" ujar Berlian membuat Varo tidak menghiraukan Berlian dan langsung mendorong tubuh Berlian masuk kedalam mobil diikuti dirinya yang langsung masuk dan mengemudikan mobilnya, tanpa mereka sadari Raka dan juga Putri menatap heran perilaku atasannya tersebut.
"Varo apa yang kamu lakukan?" tanya Berlian saat Varo mengemudikan mobilnya dengan kencang tanpa menghiraukan pertanyaan dari Berlian.
"Varo harusnya kita kembali ke kantor dan ini bukan jalan menuju kantor bukan?" tanya Berlian lagi sambil menatap Varo yang juga sedang menatap Berlian sambil tersenyum sinis.
Berlian yang sedang menatap keluar jendela langsung terkejut saat Varo menghentikan mobilnya secara mendadak.
"Kamu sengaja ingin membuatku mati muda dan…………"ucapan Berlian berhenti saat Varo menarik tubuhnya dan menarik belakang leher Berlian lalu mel*mat bibir Berlian yang ranum hingga Berlian tidak bisa bernafas lalu mendorong tubuh Varo.
"Cih……..apa yang kamu lakukan dasar setan edan, kamu sudah pernah bilang tidak akan menyentuhku setelah aku bekerja di perusahaanmu bukan?" tanya Berlian kesal sambil mengelap bibirnya dengan kasar setelah melepas ciuman dari bibir Varo, tapi Varo tidak menghiraukan pertanyaan Berlian dirinya langsung keluar dari mobil.
"Turunlah" ujar Varo sambil membuka pintu mobil menyuruh Berlian untuk turun.
"Tidak mau jangan memaksa" ujar Berlian kasar sambil melipat kedua tangannya di dadanya.
Varo tidak menghiraukan Berlian dirinya langsung menarik tangan Berlian dan memasuki sebuah dealer motor yang tidak jauh dari tempatnya berada, tangan Varo tidak lepas memegang tangan Berlian masuk kedalam dealer motor hingga dirinya sudah membeli sebuah motor besar.
"Cepat naik atau aku akan menciummu disini" ancam Varo ketika dirinya sudah menaiki motor yang baru saja dirinya beli dan melepas tangan Berlian yang sedari tadi dia pegang.
"Baiklah kalau itu mau kamu" ujar Varo sambil menarik tangan Berlian lagi yang akan pergi meninggalkan dirinya, ketika Berlian mempunyai kesempatan
"Iya, iya aku akan naik" ujar Berlian kesal ketika dirinya tidak bisa melarikan diri setelah Varo menarik tangannya kembali yang baru saja Varo lepas, dengan segera Berlian menaiki motor sambil menggerutu tidak jelas merutuki dirinya sendiri, kenapa dirinya tadi memancing Varo ketika masih berada di restoran.
"Bodoh, bodoh, bodoh, kenapa aku bisa terjebak dalam permainanku sendiri" gumam Berlian ketika ia mengingat kembali ketika dirinya dengan sengaja memancing Varo dengan mengingat masa lalu bersama dengan Raka asisten Varo.
"Varo………apa kamu ingin kita mengalami kecelakaan, aku tidak ingin mati sia-sia apalagi dengan dirimu" ujar Berlian dengan keras ketika Varo melajukan motornya dengan kencang.
"Varo…………"teriak Berlian dengan kencang ketika Varo tidak menghiraukan perkataan Berlian membuat Berlian langsung refleks memeluk tubuh varo ketika dirinya sudah tidak bisa menahan rasa takutnya ketika Varo mengendarai motornya lebih kencang lagi, membuat Varo langsung tersenyum apalagi saat dirinya mengingat begitu manisnya bibir Berlian saat dirinya tadi mel*matnya.
"Ayo kita teruskan memeluk tubuhku diranjang" ujar Varo pada Berlian ketika Berlian masih memeluk tubuh Varo, ketika Varo sudah menghentikan motornya dan sudah sampai di apartemennya.
Berlian yang baru tersadar langsung melepas pelukannya dan turun dari motor sambil mengelap elap bajunya dengan tangannya membuat Varo mengangkat kedua alisnya.
"Awas saja jika dirimu tidak akan bisa lepas dariku nanti" ujar Varo sambil tersenyum sinis ke arah Berlian.
"Cih…….jangan harap aku pastikan itu tidak akan terjadi dan………." ucapan Berlian berhenti saat Varo menarik tangannya menuju ke dalam apartemennya.
"Varo sakit lepaskan tanganku" ujar Berlian saat Varo masih terus menarik tangannya hingga masuk ke dalam apartemen.
"Aku bisa melakukan apa yang aku mau kepadamu dibanding Raka yang hanya bisa memegang tanganmu" ujar Varo sambil melepas tangan Berlian ketika sudah masuk ke dalam apartemennya.
"Ha ha ha ha apa kamu cemburu kepada Raka?" tanya Berlian sambil menertawakan Varo.
"Untuk apa aku cemburu kalau aku bisa melakukan lebih dari pada yang Raka lakukan kepadamu" ujar Varo sambil tersenyum sinis dan meraih tangan Berlian lagi menuju ke dalam kamarnya.
"Varo apa yang kamu lakukan" ujar Berlian ketika Varo melepas tangan Berlian dan mendorong Berlian yang langsung terjatuh di atas tempat tidur.
"Aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan kepadamu sejak awal" ujar Varo sambil menanggalkan pakaiannya, membuat Berlian langsung beranjak dari tempat tidur menuju pintu tapi naas Varo langsung menarik tangan Berlian dan mengungkung dibawahnya.
Bersambung...............