NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:120.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Merasa posisinya di restoran itu sudah tidak aman lagi, ia terpaksa mengambil keputusan berat untuk berhenti bekerja. Namun, Rea bukanlah sosok yang mudah menyerah. Ia segera mencari pekerjaan lain. Ia beralih bekerja di sebuah toserba kecil yang kebetulan sedang membutuhkan karyawan tambahan. Ia melayani pelanggan dengan keramahan dan senyum manisnya yang tulus, membuat para pembeli merasa senang dan nyaman. 

Sayangnya, beberapa karyawan wanita mulai menunjukkan tanda-tanda iri terhadap kecantikan alami Rea. Dua karyawan wanita di sana mulai mencari masalah dengannya, seringkali melontarkan hinaan dan menyebut Rea sebagai wanita kecentilan. Padahal, Rea hanya bersikap diam dan fokus pada pekerjaannya.

Tidak hanya di satu tempat, Rea juga terpaksa bekerja di tempat lain. Ia berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain demi mengumpulkan biaya awal untuk kemoterapi putri kecilnya. Ia tak lagi memedulikan dirinya sendiri, tak memedulikan rasa sakit dan lelah akibat pekerjaan berat. Yang ia utamakan sekarang hanyalah kelangsungan hidup anak-anaknya. Peluh keringat yang terus mengucur di keningnya tak membuat Rea menyerah. Wanita itu kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan kafe di malam hari. Setelah jam kerjanya usai, ia pergi mengecek saldo rekeningnya. Namun, jumlah uang yang terkumpul masih jauh dari cukup.

Setetes air mata tanpa sadar jatuh, membasahi layar ponselnya. Rea berpikir, jalan termudah untuk mendapatkan uang adalah melalui pinjaman daring. Namun, ketakutan yang mencekik menghantuinya. Takut terlilit hutang yang tak akan mampu ia lunasi suatu saat nanti.

Rea pun menjatuhkan dirinya, berjongkok tak berdaya di tepi jalan. Tertunduk, air mata mulai mengalir deras membasahi kedua pipinya.

“Andaikan rumah peninggalan Ibu bisa aku miliki, hidup Ruchia mungkin bisa aku selamatkan,” isak Rea, memikirkan rumah mendiang Ibunya yang kini dikuasai orang lain.

Andaikan Ibuku masih hidup…

Ibu…

Rea menangis dalam diam. Ia merasa dirinya tidak mampu menjadi Ibu yang baik untuk anak-anaknya. Ia merasa belum pantas dan telah gagal membahagiakan buah hatinya. Menjadi seorang ibu tunggal membuat Rea tersadar betapa beratnya memikul beban seberat ini sendirian.

Rea kemudian bangkit, ia berjalan tanpa arah yang jelas. Namun, langkah kakinya tanpa sadar menuntunnya kembali ke rumah sakit.

Begitu Rea masuk ke kamar rawat Ruchia, netra wanita itu membulat sempurna karena kedua anaknya tidak berada di sana. Rea dilanda kepanikan hebat. Ia segera mengecek seisi kamar, tetapi hanya ada tempat tidur kosong yang sunyi.

“Rhui! Ruchia!” teriak Rea, suaranya tercekat. Ia bergegas keluar, mencari kedua anaknya di sepanjang lorong. Di koridor, ia menghentikan seorang suster yang bertugas merawat putrinya. Rea menanyakan keberadaan anak-anaknya, dan suster itu menjawab bahwa mereka sudah keluar, dibawa oleh seorang wanita yang datang.

Wanita itu?

Jangan-jangan… Tante Luna?

...****************...

“Ruchiaaa! Rhuiii!”

Teriakan Rea melengking tajam setelah pintu rumah mendiang Ibunya dibuka secara paksa. Kedatangan Rea yang tiba-tiba dan penuh amarah itu membuat Selina, Tante Luna, dan Pak Ezton yang sedang berkumpul di ruang tamu terlonjak berdiri dari sofa, wajah mereka dipenuhi keterkejutan.

Rea?

Rea mengalihkan pandangannya, menatap tajam ke arah tiga orang yang menjadi sumber penderitaannya. Ia melangkah mendekati mereka dengan raut wajah penuh kekhawatiran yang mencekik. Sementara Pak Ezton, paman Rea, tampak seakan tak percaya bahwa keponakannya masih hidup.

“Tante, Om! Di mana anak-anakku?!” tanya Rea dengan nada tinggi yang bercampur dengan kecemasan yang mendalam.

“Anakmu? Apa maksudmu, Rea?” balas Pak Ezton, berusaha bersikap tenang.

“Cih, datang-datang langsung main dobrak pintu. Dasar kurang ajar!” decak Selina, hendak melayangkan tangan untuk memukul Rea, tetapi Tante Luna menahannya.

“Ada apa denganmu, Rea?” tanya Tante Luna, cukup penasaran mengapa keponakannya itu kini terlihat begitu panik dan kalut.

Dengan napas yang memburu dan terasa sesak, Rea menepuk dadanya, berusaha menenangkan diri.

“Jangan berpura-pura tidak tahu! Kalian, bukankah kalian yang telah membawa kedua anakku dari rumah sakit? Benar, kan, Tante?!”

“Hah, kami membawa anakmu? Jangan sembarang bicara kau, Rea! Kami tidak pernah pergi ke sana dan mengambil anak-anakmu!” bantah Selina dengan nada yang dipaksakan.

“Arghh! Jangan berbohong! Hanya kalian yang tahu keberadaan anakku! Jujur saja!” desak Rea, dipenuhi kemarahan yang meluap-luap.

“Rea, tenanglah! Kami sungguh tidak tahu apa-apa tentang anakmu. Bukan kami yang membawa mereka,” ucap Pak Ezton dengan nada lembut, berusaha menenangkan Rea yang histeris.

‘Dia datang ke sini karena anak-anaknya hilang? Tapi bukan kami yang mengambil! Apa jangan-jangan yang membawa mereka adalah keluarga Sayersz?’ Pikir Tante Luna, matanya menyiratkan kecurigaan.

“Cukup! Aku tidak akan percaya pada omongan kalian. Kalian semua pembohong! Kalian jahat!” bentak Rea, emosinya menggebu-gebu. Ia sudah tidak tahan lagi melihat wajah ketiga orang itu. Sejak dulu, mereka selalu menjanjikan janji-janji manis, tetapi tak ada satu pun yang terpenuhi. Sebaliknya, mereka merebut semua yang dimiliki Rea.

“Aku tidak akan tinggal diam lagi. Perbuatan kalian akan aku tuntut ke pengadilan!” tambah Rea, suaranya mengandung keseriusan yang membuat ketiga orang itu terguncang.

“Papa, ini kesempatan kita. Mumpung dia ada di rumah ini. Kita harus melakukan sesuatu padanya!” bisik Tante Luna cepat kepada suaminya.

Pak Ezton mengangguk, menyetujui. Ia memberi isyarat kepada istri dan anaknya untuk memegangi Rea. Dua wanita itu dengan cepat mencengkeram lengan Rea, membuat Rea terkejut.

“Ada apa ini? Lepaskan aku! Lepaskan!”

“Tidak, Rea! Mulai sekarang, kamu tidak akan bisa pergi dari rumah ini! Tapi kamu tenang saja, kami akan segera mengirimkanmu kepada Ibumu.”

Deg!

“Tidaaaak! Lepaskaaan aku!”

Rea memberontak dengan hebat, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman mereka.

...****************...

BRAK!

Meja kerjanya kembali digebrak keras oleh Azelio. Pria itu sangat terkejut setelah membaca penyelidikan sekretarisnya yang berhasil mendapatkan data mengenai Rea dari restoran tempatnya bekerja.

“Dia… jadi wanita itu benar-benar dia?” Azelio tampak tak percaya. Istri yang menghilang lima tahun lalu kini muncul sendiri di hadapannya, bekerja sebagai pelayan.

“Tuan, apa yang harus kita lakukan?” tanya Bob, sekretarisnya, menunggu perintah baru.

Azelio mengambil jasnya. Ia menghempaskannya dengan elegan, lalu memasangkannya ke pundaknya.

“Ikut saya, Bob. Saya ingin mengeceknya sendiri.”

“Ke mana, Pak?”

“Rumah istri saya.”

1
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
partini
seh tekdung lagi
Anggye syahab
eehh ehhh udh tamat😭😭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Anggye syahab
Sangat puas
Mom Ilaa: terima kasih bintangnya kk /Smile//Smirk//Rose//Rose/
total 1 replies
Debora Parta
lanjut ya Thor,bila perlu buat cerita anak² mreka tersendiri ya thorr🤭🙏
Anggye syahab
ku tunggu updatenya kak🤗
kalea rizuky
endingnya g nyambung
kalea rizuky
kasian pdhl Jeremy tulus loh di cintai. pria kayak jeremi harusnya bahagia bgt
kalea rizuky
g yakin dia bisa move on dr emii
kalea rizuky
moga gk balik rea. cm di jadikan cadangan doang loh gk adil. pleasee kasih jodoh. lain
kalea rizuky
knp emirat g mati aja sih
kalea rizuky
lah anak nya siapa
kalea rizuky
kata kata anak kecil nya gk lucu beda ma novel sebelah keliatan cadel tp lucu
Anggye syahab
aduduh..semangat yaaa kak..somoga malam minggu rilis yaa🤗🤗
ayu cantik
suka
Mom Ilaa: terima kasih /Smile/ jangan lupa baca cerita Mom yang lainnya /Heart//Heart/
total 1 replies
Debora Parta
ini gak ada kelanjutannya ne,thorrr...please Adain ya heheheheh🙏🤭
Mom Ilaa: Masih direview kak, entar siang bab kelanjutannya 😆 banyak cogan di dekat mereka
total 1 replies
partini
hemmmm
Anggye syahab
aduhhhh siapa kah dia kak?🤭
Anggye syahab: okey mom🤭🤭😁😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!