Kesucian Wanita Malam
Suara alunan musik yang dimainkan oleh DJ profesional dengan lampu temaram yang menyinari setiap sudut klub malam elit yang berada di pusat kota dimana banyak orang golongan atas dan yang berkantong tebal yang dapat berkunjung dan bisa memasuki club malam untuk menghabiskan malam hanya sekedar bersenang-senang dan ada juga yang ingin mencari kepuasan lain.
Lenggak-lenggok pelayan club malam dengan pakaian minim dengan senyum menawan yang hilir mudik menyuguhkan minuman berkelas ke seluruh pengunjung, dan ada juga pelayan yang khusus dipesan oleh pengunjung hanya untuk menemani minum ataupun lebih dari itu di ruang VVIP yang berada di club malam.
Tak terkecuali dengan Lian sapaan dari Berlian Ayunda wanita dengan paras cantik dengan tubuh proposional seperti model papan atas tidak ada pengunjung yang tidak tertarik dengan pesonanya, yang sedang berada di ruang VVIP menemani pengunjung yang memintanya untuk menemani untuk minum.
"Lagi" ucap Berlian dengan tersenyum manis memperlihatkan gigi yang tertata rapi dan lesung pipit yang berada di kanan pipinya yang membuat senyumnya semanis madu, sambil menuang minuman ke gelas pengunjung yang meminta dirinya untuk menemaninya.
"Stop" ujar pengunjung laki-laki sambil menaruh gelas ke meja dan dengan segera menarik pinggul Berlian untuk duduk dipangkuannya, Berlian yang sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu langsung duduk dipangkuan laki-laki yang masih muda berumur sekitar tiga puluh tahun.
"Hai kawan apa kabarmu sudah lama tidak berjumpa ada urusan apa kamu menginjakan kakimu dinegaraku?" tanya laki-laki yang sedang memangku Berlian dipahanya pada seseorang yang baru masuk ke ruang VVIP tempat Berlian berada.
Sebelum laki-laki yang masuk menjawab pertanyaan dari laki-laki yang sedang memangku Berlian, Berlian disuruh mengambil minuman yang spesial untuk laki-laki yang baru masuk, Berlian menghembus kan nafasnya lega setelah keluar dari ruangan VVIP sambil mengibas ngibaskan pantatnya yang tadi duduk di pangkuan laki-laki yang berada didalam dan dia bisa terlepas walaupun hanya sebentar.
"Alvaro Waradhana aku terkejut kamu datang ke negaraku, padahal kita baru bertemu kemarin di London" ucap laki-laki yang tadi memangku Berlian.
"Asal kamu tahu Jack aku juga malas datang kesini, kamu tahu sendiri wanita di sini tidak ada yang bisa bermain hot"
"Jangan salah bicara wanita di sini lebih ganas bermainnya, apa kamu perlu bukti?"
"Ya sudah buktikan kepadaku jangan banyak bicara."
"Ok ok nanti aku buktikan, oh ya kamu disini tinggal di hotel atau apartemen kamu?"
"Tidak keduanya."
"Terus?" tanya Jack penasaran.
"Aku harus tinggal bersama paman dan juga bibiku di perumahan sederhana."
"Apa aku tidak salah dengar?"
"Tidak mamah dan juga papah menyuruhku tinggal bersama paman dan bibi agar aku bisa berubah" jelas Varo.
"Aku tidak yakin kamu bisa berubah" ujar Jack sambil tertawa.
Varo hanya mengangkat kedua bahunya mendengar apa yang dikatakan Jack matanya langsung menatap kearah Berlian yang baru masuk lagi sambil membawa minuman yang dipesan Jack, Varo memandangi Berlian dari ujung kepala hingga ujung kaki yang begitu sempurna hingga membuat jiwa cassanova nya meronta ingin segera membawa wanita di depannya keatas ranjang.
"Apa kamu tertarik padanya" bisik Jack pada Varo ketika melihat mata Varo tidak lepas dari Berlian.
Varo hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda mengiyakan tawaran Jack.
"Oh ya nama kamu siapa?" tanya Jack pada Berlian yang sedang menuang minuman.
"Lian" jawab Berlian singkat.
"Berapa yang harus aku bayar untukmu malam ini katakan saja yang kamu minta?"
"Maaf malam ini tidak bisa saya sedang datang bulan" bohong Berlian kepada dua laki-laki dihadapannya yang sedang menatapnya.
"Tapi tenang saja saya mempunyai teman yang bisa diajak bermalam dengan anda dan tenang saja dia sudah sangat profesional untuk hal ini" ucap Berlian yang langsung keluar untuk memanggil temannya.
Yang membuat Varo dan juga Jack didalam ruangan nya saling menatap tidak percaya pada apa yang barusan didengarnya.
"Ha ha ha ha ha" tawa Jack meledak mendapati Varo yang sudah berfantasi liar di otaknya mendapat penolakan karena wanita tersebut sedang datang bulan.
"Sudah terima saja tawaran dia daripada juniormu tidak mendapat santapan sama sekali"
Varo hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Mila" panggil Berlian sambil mendekat dengan terburu-buru ke arah Mila.
"Apa kamu menolak tawaran untuk bermalam dengan laki-laki lagi?" tanya Mila sahabat dekat Berlian yang sudah hafal kebiasaan Berlian.
Berlian hanya tersenyum kuda sambil menarik tangan Mila menuju ruang VVIP tempatnya tadi.
"Tuan perkenalkan ini Mila…."
"Baiklah ayo ikut aku" ucap Varo memotong perkataan Berlian dan pergi keluar ruangan yang diikuti oleh Mila dari belakangnya.
"Ini tips untuk kamu" ujar Jack sambil memberikan uang kepada Berlian dan langsung meninggalkan Berlian di ruangan VVIP.
"Satu dua tiga empat lima, lima ratus ribu syukurlah terima kasih tuhan" ucap Berlian yang duduk diatas sofa sambil menghitung uang tips yang diberikan oleh Jack dan dengan segera Berlian memasukkan uang tersebut di kantong kemejanya, dan langsung membereskan meja untuk dibersihkan.
"kemana Mila?" tanya Mira pada Berlian ketika mereka sedang beristirahat di ruang khusus karyawan.
"Biasa, tadi aku mencarimu tapi kamu tidak ada jadi aku suruh Mila lagi" jelas Berlian.
"Ya sudah sana kembali bekerja, aku masih lelah nanti kalau ada yang ingin lebih sekedar menemani minum kasih ke aku saja ya."
"Ok siap" ucap Berlian yang langsung kembali bekerja.
Itulah Berlian yang selalu dijuluki wanita malam oleh segelintir orang di tempat tinggalnya yang tidak suka terhadapnya. Tapi Berlian tidak pernah menghiraukannya yang terpenting dirinya bisa menjaga kehormatannya walaupun dirinya bekerja di dunia malam yang tidak pernah orang tahu lebih jauh tentangnya hanya orang-orang terdekat yang bekerja di club malam yang mengetahuinya, dirinya selalu punya akal untuk mengelabui laki-laki hidung belang yang ingin meminta dilayani lebih.
***
"Bu ketupat sayur dua bungkus" ujar Berlian ketika dia baru turun dari ojek online yang dipesannya tepat di pintu masuk perumahan sederhana yang dia tempati.
"Gorengannya juga bu seperti biasa"
"Baik dek" ucap penjual ketupat sayur sambil memasukkan beberapa gorengan kedalam kantong sudah hafal apa yang biasa Berlian pesan.
"Ada wanita malam disini, amit-amit deh jangan sampai anakku tergoda padanya" ucap bu Susi tetangga Berlian yang tidak menyukainya.
"Mana mau anak bu Susi yang tampan denganya yang sudah bolong" sambung bu Mirna teman satu geng bu Susi yang juga tidak menyukai Berlian.
"Bu Susi dan bu Mirna maaf sebelumnya jangan menjelekan seseorang di warung saya" ujar penjual ketupat sayur membela Berlian. "Ini dek Berlian totalnya tiga puluh ribu" sambung penjual ketupat sayur sambil memberikan kantong yang berisi pesanan Berlian.
"Terima kasih kembalinya buat ibu saja" ucap Berlian singkat sambil memberikan uang lembaran lima puluh ribuan, dan langsung pulang menuju perumahan tempat tinggalnya tidak peduli lagi dengan celotehan orang-orang yang sedang membicarakannya, dirinya sudah kebal dengan omongan pedas yang dilontarkan untuknya.
Karena motto hidup Berlian adalah tidak usah peduli orang lain menilai kita seperti apa karena mereka tidak tahu apa yang kita jalani, orang hanya menilai dari yang dilihatnya bukan pada apa yang kita jalani.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
khana
wih makasih ya Thor ,izin ss ya Thor buat motivasi 😔🙏
2023-07-22
1
Iwan Widare
Setuju banget dgn motto mu berlian
2023-03-25
1
@ida_delima
btul syakali dmna kmu mnderita blm tntu orng yg mncibirmu mmbantu😤
2023-03-18
0