NovelToon NovelToon
Lonely Wife

Lonely Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Keluarga / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Arumi menikah dengan pria yang tidak pernah memberikan cinta dan kasih sayang padanya, pria yang selalu merasa tak pernah cukup memiliki dirinya. Kesepian dan kesunyian adalah hal biasa bagi Arumi selama satu tahun pernikahannya.

Raka— suami Arumi itu hanya menganggap pernikahan mereka hanya sekedar formalitas semata dan bersifat sementara. Hal ini semakin membuat Arumi menjadi seorang istri yang kesepian dan tidak pernah bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Menguras Hartanya

Arumi berdiri di ambang pintu dengan jantung berdegup tidak beraturan. Pemandangan di hadapannya seperti tamparan yang tidak pernah ia minta tapi terus ia terima sepanjang pernikahan ini.

Nadira berdiri santai di balik daun pintu kamar Raka. Rambutnya disanggul asal, beberapa helaian jatuh membingkai lehernya. Kancing bajunya terbuka dua, cukup untuk memperlihatkan kulit dadanya yang putih.

Nadira tersenyum kecil dengan tenang tanpa rasa segan atau pun rasa takut sama sekali, dia malah merasa menang dari Arumi kali ini karena bisa menaklukkan Raka di ranjang dan membuat Arumi sakit hati.

Dendamnya sedikit terbalaskan dengan sikap dan perbuatannya itu.

“Aku cuma merawat Mas Raka, Mbak,” jawab Nadira ringan. “Mas Raka lagi sakit. Aku nggak tega ninggalin dia sendirian.” Nadira melanjutkan dengan nada yang semakin tenang.

Arumi memandangnya sangat lama. “Merawat?” ulang Arumi pelan dengan nada sarkas pada Nadira. “Merawat itu dengan menyuapi makanan, mengompres, dan berjaga semalaman. Bukan berdandan setengah telanjang di kamar suami orang. Kamu itu punya harga diri atau tidak?”

Nadira mengangkat dagu mendengar tajamnya omongan Arumi.

“Mas Raka yang minta,” katanya lirih tapi jelas. “Mas Raka bilang … dia butuh perhatian yang nggak bisa Mbak kasih,” lanjut Nadira seakan Arumi tidak becus menjaga Raka.

Kata-kata itu jatuh seperti pisau kecil yang tidak membunuh sama sekali, tapi cukup untuk membuat luka, Arumi tersenyum tipis.

“Oh … jadi sekarang aku yang kurang dan salah ya.” Arumi berkata sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lalu kembali melanjutkan. “Yang salah itu memang aku, karena terlalu sibuk jadi istri, sampai lupa caranya jadi simpanan.” Nadira tersentak mendengar sarkasnya Arumi padanya.

“Jangan kasar, Mbak,” sahutnya, mulai defensif. “Mbak juga tahu kan, Mas Raka bahagia sama aku.”

“Bahagia?” Arumi melangkah satu langkah maju. “Bahagia itu ketika seseorang pulang karena rindu. Bukan datang diam-diam karena takut diketahui.”

Nadira terdiam, tapi kemudian ia tersenyum dengan tipis dan tajam.

“Mas Raka tetap memilih aku,” katanya. “Walaupun Mbak masih sah jadi istrinya.”

“RUM.” Mulut Arumi kembali merapat saat dia hendak mencerca Nadira kembali setelah mendengar suara Raka dari dalam kamar. Pria itu bangun dengan hanya mengenakan celana pendek selutut dan menghampiri kedua perempuan itu.

“Bisa tidak? Kau itu bisa tidak, jangan ribut malam ini? Aku ini lelah dan butuh istirahat,” tegas Raka pada Arumi, jelas Arumi merasa terinjak harga dirinya.

“Sekarang aku yang bertanya padamu, bisa tidak, kau itu menjunjung tinggi harga dirimu sebagai suami? Kalian mengangkangi ranjangku dan berbuat zina di kamarku, apa itu sopan? Kalian anak orang kaya tapi perilaku kalian sama sekali tidak pantas dikatakan sebagai manusia. Cuih.” Raka melotot ketika istrinya meludahi wajah Nadira.

Nadira mengangkat tangan ingin menampar Arumi, dengan cepat tangan itu Arumi tangkap dan hempaskan dengan kasar.

“Pernikahan kalian bisa saja aku gagalkan jika aku mau, dan harga dirimu, Raka. Bisa saja aku jatuhkan pada semua orang jika kau terus berlaku seenakmu di rumahku,” ancam Arumi yang membuat Raka semakin geram dan kesal.

Dia cengkeram kuat lengan Arumi dan mendekatkan wajahnya ke wajah Arumi. “Wanita brengsek, kau tidak berhak berkata begitu padaku. Aku yang menghidupimu dan aku yang menanggung semua biaya hidupmu. Sekarang aku bicara bukan lagi sebagai suami, tapi sebagai seorang majikan yang sudah memungutmu dari tempat hina itu. Jadi dengarkan baik-baik,” tekan Raka dan tidak sedikitpun Arumi menunjukkan raut kesakitan atau ketakutan, dia malah menantang tatapan Raka.

“Apa? Apa yang ingin kau katakan hah? Aku harus berbaik budi padamu yang sudah menghidupi aku? Begitu? Kau lupa ya? Selama aku sah menjadi istrimu, apapun yang kau berikan padaku adalah kewajibanmu, kalau kau merasa itu sebuah pemberian rasa iba berarti kau tidak pernah belajar atau diajarkan kewajiban suami masuk kategori yang mana saja.” Arumi memberikan perlawanan yang jelas Raka kalah telak, tak bisa lagi dia memanipulasi pikiran Arumi seperti dulu, perempuan itu kini sudah sangat berani.

“Kau benar-benar sudah menginjak harga diriku, Arum. Bagaimana aku bisa betah berada di rumah ini denganmu,” kelah Raka menutupi kekalahannya berdebat dengan Arumi saat ini.

Dengan kasar Arumi melepaskan tangannya dari cengkeraman Raka. “Selama ini kau tak pernah betah berada di rumah ini, setelah ada simpananmu ini, kau semakin tak betah. Jadi, untuk mengurangi bebanku, sana pergi ke rumah pelacurmu ini dan genjot saja dia sesuka hatimu. Sana pergi,” usir Arumi lalu menarik tangan Raka dan Nadira secara bersamaan agar keluar dari kamar. Dengan cepat, Arumi memasuki kamarnya dan mengunci pintu kamar itu.

“Brengsek kau, Arumi. Buka pintunya sialan!” teriak Raka sambil terus menggedor pintu.

“Pergi sebelum vidio pertengkaran ini aku sebarkan ke sosial media,” ancam Arumi lagi dan akhirnya gedoran itu berhenti.

Terdengar Raka dan Nadira saling berbincang untuk keluar dari rumah tersebut. Mereka sepakat untuk ke rumah Nadira, menghabiskan hari-hari dengan penuh kemesraan haram.

...***...

Karena rasa sakit hatinya semalam, Arumi membeli beberapa rumah untuk dia kontrakkan. Salah satu cara melampiaskan sakit hatinya pada Raka adalah dengan menghabiskan uang suaminya itu. Dia tidak peduli dengan panggilan masuk dari Raka yang sudah berkali-kali setelah dia melakukan transaksi.

Arumi tersenyum menatap ponselnya, dia sudah bisa membayangkan betapa panik Raka saat ini karena milyaran uangnya sudah lenyap untuk membeli rumah atas nama Arumi, dan ratusan juta tagihan karena Arumi belanja barang-barang branded lainnya yang dia sukai.

Nama Raka kembali menghiasi layar ponsel Arumi, dengan santai Arumi menjawabnya kali.

“Ada apa sayang? Tumben sekali menghubungi aku sesering ini.” Arumi berkata dengan nada meledek.

“Berhenti menghambur-hamburkan uangku, Arumi. Kau pikir mencari uang gampang hah?” Raka membentaknya namun kali ini Arumi tidak sedih ataupun sakit hati.

“Katanya kamu yang menanggung kehidupanku, asal kamu tau ya Raka. Sekarang yang bisa membuatku hidup hanyalah hartamu, jadi, tidak salah kalau aku menghambur-hamburkannya. Lagian aku sudah merealisasikan ucapanmu, harusnya kau berterima kasih padaku, bukan malah marah-marah,” jawab Arumi ringan.

“Jangan menguji kesabaranku terus, Arumi. Aku bisa saja membunuhmu jika kau terus bertindak keterlaluan begini.” Arumi tertawa dan memutuskan panggilan itu.

Raka begitu kesal, ia meminta orang kepercayaannya untuk memblokir semua kartu yang pernah dia berikan pada Arumi.

Tak lama setelahnya, Arumi yang sedang berbelanja langsung ditolak transaksinya lantaran kartu yang dia pakai sudah tidak bisa digunakan lagi. Arumi sudah menduga ini akan terjadi, tentu dia sudah memiliki rencana cadangan yaitu dengan memindahkan sejumlah uang ke dalam rekeningnya sendiri.

“Aku memang dari panti asuhan dan tidak mengecap pendidikan tinggi, tapi, aku tidak sebodoh kamu, Raka. Kasihan sekali ya kamu, harus memikirkan aku setiap saat sementara aku sibuk berbelanja,” gumamnya dengan senyum penuh kemenangan.

Arumi melanjutkan aktifitasnya dengan membagikan nasi kotak pada para gelandangan, di sana, Arumi bisa merasakan rasa syukur akan hidupnya sendiri.

1
Adhisty Madrie
Gaya katak tengkurap aja Dir🤭
Agung Taimur
kayaknya nadira ini titisannya jule🤣🤭
Jiwo Wiggu: Sibuk amat jule taun ini💪
total 7 replies
🌺Shella BTS🌺
Gaya kecubung kayang cobak/Determined//Curse/
Latifa Andriani: Gaya jule ama sapri coba🤣😭
total 2 replies
🌺Shella BTS🌺
Dir, lo belajar lagi dah sama arumi cara balas dendam yg elegant itu kyak gmana💪
🌹Andara Terina🌹
Udah udah gausah emosi di kolom komentar😤 sebenarnya dira sama raka itu cocok bnget kok🔥🔥🔥
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sama-sama kagak gunaaa/Hammer//Joyful/
Ulfa Raynamia
Ah gak keren lo Diiiirrr, arumi aja duit di tangan langsung shopping dan manjain diri, lah eloo? Malah buang2 energi nyimpan dendam padahal apa yg dibilang sama Arum bener, lo simpanan jirrr/Joyful//Joyful/
Fida🔥🔥
palingan abis nikah si raka bakalan syok abis sama perangai nadira yg gak sepolos yg dia kira🤭
Fida🔥🔥
Emang ya, perempuan itu kalo udah ada uang ditangan semua beban hilang, menyala arumi🔥
Tammy
Ya ya kasihin aja fefek lu buat si raka biar lu gak stres, soalnya kalian cocok, sama2 stres
Tammy
Yakin deh, abis nikah, siraka ama dira pasti bakalan sering berantem, soalnya raka ini udah terbiasa dilayani dengan baik sama arumi
Lira Cantika
kesenjangan sakit hati :
istri sah : Ngabisin duit suami
pelakor : ngabisin duit buat ngabisin nyawa istri sah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syifa Mahira
Istri sah kalau sedih ngabisin duit suami, kalo si lakor sedih malah kasih fefek dengan bermacam gaya. Gak berkelas banget lo Dira, malu ama harga diri jiiirrr🤣/Facepalm//Facepalm/
Mediterina
istri sah sakit hati : ngetreat diri sendiri
pelakor sakit hati : cari pembunuh bayaran 🤣🤣 gak ada harga dirinya lu Dir
Yeyen Niri
pelakor yg blm nikah tpi udh insecure sama istri sah ampe nyewa pembunuh byaran🤣
Yeyen Niri
suka bnget sama cara arum balas dendam ih😍
Annissa Riani
Gk bisa imbangin arumi malah nyari pembunuh bayaran🤭
Rina Meylina
Kalian berdua itu cocok banget, satunya gampangan satunya gampang dibodohin ama si dira 🤣🤣🤣 makan tuh cewek bobrok Raka🤣
Rina Meylina
Sadar dong jadi pelakor, masa dipanasin ama istri sah langsung down sih, padahal yg arum bilang kalau lu simpanan juga bener dah🤣
Rina Meylina
Semua yg dibilang arumi benar kok si raka aja yg gak pernah mau disalahin
Anita Lare
Nadira kayaknya bukan sepolos yg dikira raka deh, mana tau pram itu emang pembunuh langganan dia lagi, kita kan gak tau ya bs si nadira ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!