NovelToon NovelToon
Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Status: tamat
Genre:Ruang Ajaib / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Mei Lan, seorang gadis cantik dan berbakat, telah hidup dalam bayang-bayang saudari kembarnya yang selalu menjadi favorit orang tua mereka. Perlakuan pilih kasih ini membuat Mei Lan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia mengorbankan dirinya dalam sebuah kecelakaan bus untuk menyelamatkan penumpang lain. Bukannya menuju alam baka, Mei Lan malah terlempar ke zaman kuno dan menjadi putri kesayangan di keluarga tersebut.

Di zaman kuno, Mei Lan menemukan kehidupan baru sebagai putri yang disayang. Namun, yang membuatnya terkejut adalah gelang peninggalan kakeknya yang memiliki ruang ajaib. Apa yang akan dilakukan Mei Lan? Yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tes Pendaftaran Sekte Surgawi

Sorak-sorai di alun-alun kekaisaran makin riuh ketika nama berikutnya dipanggil oleh penjaga ujian.

“Peserta berikutnya, Wei dari Selatan!”

Wei naik ke panggung dengan langkah tenang. Jubah putihnya berkibar lembut ditiup angin spiritual yang melintas. Meski wajahnya dingin, pesonanya membuat beberapa gadis di bawah panggung berseru pelan.

“Dia tampan sekali.”

“Siapa dia? Sepertinya dari keluarga terpandang.”

“Kalau dia diterima, aku ingin jadi murid satu sekte dengannya!”

Tapi Wei tak menoleh sedikit pun. Tatapannya lurus ke depan, tenang seperti air permukaan danau. Ia meletakkan tangannya di atas Bola Spiritual Surgawi, bola itu memancarkan cahaya lembut seolah merespons auranya.

Dalam sekejap, cahaya itu semakin terang berdenyut kuat hingga angin di sekitar panggung berputar.

Penjaga di sisi kanan bola spiritual segera berseru lantang, “Spiritual tingkat tujuh!”

Kerumunan langsung bersorak.

“Tingkat tujuh?! Mustahil di usianya!”

“Dia pasti jenius dari keluarga besar!”

Para tetua yang duduk di kursi kehormatan mengangguk pelan, beberapa bahkan berbisik satu sama lain, menandai nama Wei di daftar mereka.

Wei menunduk hormat, lalu turun dengan tenang.

“Dao dari Selatan!”

Dao naik ke panggung dengan ekspresi santai, bahkan sempat tersenyum kecil ke arah penonton yang menatap penasaran. Ia menaruh tangannya di bola spiritual tanpa banyak basa-basi.

Sekali lagi, cahaya bola bergetar, memancar kuat hingga debu di sekeliling panggung berhamburan.

“Spiritual tingkat tujuh!” seru penjaga.

Sorak-sorai kembali menggema, lebih keras dari sebelumnya.

“Dua saudara kembar dengan kekuatan yang sama?! Itu luar biasa!”

“Kalau begini, sekte manapun akan merebut mereka!”

Dao tersenyum kecil dan menunduk, lalu turun dari panggung diikuti tatapan kagum banyak orang.

Kini, nama yang ditunggu semua orang akhirnya disebut.

“Peserta berikutnya, Mei dari Selatan!”

Kerumunan langsung berbisik.

“Gadis itu cantik sekali.”

“Wajahnya seperti dewi.”

“Tapi aku tidak merasakan aura kultivasi darinya.”

Di antara kerumunan, sekelompok gadis mengenakan jubah biru muda, murid senior Sekte Akademi Surgawi, menatap Mei dengan wajah sinis.

Salah satu dari mereka, Xia Lan, putri perdana menteri, menyilangkan tangan di dada dan mendengus pelan. “Hmph, percuma cantik kalau hanya paras tanpa kekuatan. Dia hanya sampah.”

Gadis di sebelahnya ikut mencibir. “Benar. Kekaisaran Giok Surgawi tidak membutuhkan sampah seperti dirinya.”

Gadis itu adalah Zhu Phi, dia putri dari kekaisaran Giok Surgawi, anak dari selir Agung.

Mereka tertawa pelan, sementara Mei naik ke panggung dengan langkah ringan. Ekspresinya tetap tenang, bahkan dingin.

Tetua-tetua yang duduk di atas panggung saling pandang.

“Saya tak merasakan aura apapun darinya,” gumam salah satu tetua tua.

“Benar. Kalau bahkan kita tidak bisa merasakan ranah spiritualnya, bagaimana bola itu akan bereaksi?”

“Ini hanya buang waktu,” bisik tetua lain.

Mereka berpikir bagaimana mungkin gadis ini lolos bola spritual kalau ranah kultivasinya tidak ada.

Sedangkan untuk menguji bola spritual seseorang harus memiliki tingkat tinggi. Karena, walaupun mereka berada di ranah tingkat tinggi tapi kalau bola spritual tidak lolos, tetap saja. Sebab bola spritual merupakan pengukur spiritual mental seorang kultivator.

Berbeda dengan Tetua Yuan Zhao, sang pemimpin sekte, justru menatap Mei dengan penuh minat. Senyum kecil muncul di wajahnya. “Nona, silakan letakkan tanganmu di bola spiritual itu.”

Mei mengangguk sopan. “Baik, Tetua.”

Ia menatap bola kristal di depannya, menarik napas pelan, lalu meletakkan telapak tangannya di atas permukaan bening itu.

Awalnya, tidak terjadi apa-apa. Bola itu hanya bergetar pelan, memancarkan cahaya redup seperti lilin yang hampir padam.

Beberapa orang di bawah panggung mulai tertawa kecil.

“Seperti yang kukira, gadis manja tanpa bakat.”

“Setidaknya dia cantik. Mungkin bisa jadi pelayan di sekte.”

Tapi sebelum tawa itu berlanjut, tiba-tiba bola spiritual itu bergetar kuat. Cahaya yang semula redup berubah menjadi lebih terang semakin lama semakin menyilaukan.

“Eh? Apa yang terjadi?”

“Kenapa cahayanya semakin kuat?”

Cahaya itu terus membesar hingga menyelimuti seluruh panggung. Para tetua berdiri refleks, menatap terkejut ke arah bola spiritual.

“Tidak mungkin.”

“Itu … bukan hanya reaksi kuat, ini!”

Duarrr!

Bola spiritual itu meledak! Pecah menjadi serpihan cahaya yang melesat ke langit sebelum lenyap.

Kerumunan berteriak kaget, sebagian mundur karena ledakan energi spiritual yang luar biasa. Mereka spontan melindungi diri masing-masing aga rtidak terkena pecahan itu.

Mei menunduk, wajahnya agak pucat, lalu buru-buru membungkuk dalam-dalam.

“Saya minta maaf! Saya sepertinya terlalu berlebihan,” ujarnya seraya meringis.

Suasana langsung hening. Para tetua hanya terpaku, sementara Tetua Yuan Zhao memandangi gadis di depannya dengan mata yang kini berbinar tajam.

Perlahan, ia tersenyum. “Tidak apa-apa, Nona. Kami bisa menggantinya.”

Salah satu tetua langsung berseru kaget, “Tapi, Tetua! Bola Spiritual Surgawi itu satu-satunya di seluruh Kekaisaran Giok Surgawi!”

Namun Yuan Zhao mengangkat tangannya, menghentikan protes itu. Tatapannya tak lepas dari Mei.

“Tidak masalah. Jika bola itu hancur hanya karena menyentuh tanganmu berarti nilaimu sudah melampaui batas pengukuran spiritual.”

Kerumunan langsung riuh.

“Melampaui batas pengukuran?!”

“Itu bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya!”

“Apakah dia monster atau dewi?!”

Mei masih menunduk sopan. “Saya benar-benar minta maaf, Tetua.”

Tetua Yuan Zhao tertawa kecil. “Tidak perlu menyesal. Sebaliknya, mulai hari ini kau resmi diterima sebagai murid Sekte Akademi Surgawi, dan lebih dari itu kau akan menjadi murid pribadiku.”

Keheningan mendadak pecah oleh seruan terkejut.

“Apa?! Murid pribadi Tetua Yuan Zhao?!”

“Beliau belum pernah menerima murid selama seratus tahun!”

“Bagaimana bisa gadis itu?!”

Beberapa gadis senior, termasuk Xia Lan, memucat. Wajah mereka tegang penuh amarah.

“Tidak mungkin, ini tidak adil!” desis Xia Lan lirih.

Tetua Yuan Zhao sudah menghampiri Mei, menyerahkan giok spiritual berwarna perak kepada Mei. “Ini giok murid pribadiku. Simpan baik-baik, Nona Mei. Aku menunggu kedatanganmu di sekte Surgawi.”

Mei menerima giok itu dengan kedua tangan dan menunduk hormat. “Terima kasih atas kehormatan ini, Guru.”

Tatapan Yuan Zhao melembut. “Mulai hari ini, dunia akan segera mengenal nama Mei dari Selatan.”

Saat Mei turun dari panggung, suasana masih belum pulih dari keterkejutan. Para peserta lain hanya bisa terdiam dengan wajah pucat, sementara para tetua lainnya masih belum percaya dengan apa yang baru mereka saksikan.

Yuan Zhao berdiri tegak di atas panggung dan berkata lantang, “Karena insiden tak terduga ini, ujian akan dilanjutkan besok.”

Serentak, seluruh peserta mengeluh kecewa.

“Tapi bagaimana bisa tanpa bola spiritual—”

“Diam!” seru salah satu penjaga.

Mereka pun terpaksa membubarkan diri. Meski begitu, nama Mei yang datang dari selatan telah menyebar cepat sebagai jenius tak tertandingi.

1
kaki novel
menarik 🥰🥰🥰❤️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Makasih kak 🤗🤗🤗😍😍😍
total 1 replies
Rino Wengi
siapa juga yang berani bersaing sama Chen 😄😄😄
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Langsung putar haluan 🤣
total 1 replies
Rino Wengi
bagus memilih zaman kuno,lagian kultivasinya sudah ditingkat abadi umurnya bisa ribuan tahun
Masha_Che
ceritanya baguuss kak....tambahi EP nya donk😍😍😍
ara lianna
darah utusan dewa ternyata emas cair 🤑🤑🤑
ayli
kenapa ada kata kunonya siih🤣 jadi buyar rasa sedihnya... malah jadi pengin ngakak😭😭🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Rino Wengi
Chen si Dewa agung kah?
Rino Wengi
kenapa Dylan ikut kesini? nambah musuh aja
Rino Wengi
Chen sangat misterius
Widia Aja
THE BEST ini cerita
Terimakasih ya Author
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: terima kasih kak 😍😍🫶🫶🫶
total 1 replies
Rino Wengi
mantul Mei... pembalasan yg cerdas dan elegan 💪💪💪
Rino Wengi
dasar keluarga serakah...
devaloka
preeet
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Widia Aja
Siapa lagi nih dewa Chung...
Ayo ngacuuuung....😂😂
Widia Aja
Semoga aja guru Yun Zhao jun mendapat backup dari Chen.. eh, Maha Dewa Agung Kuno
Lhina Bright
astaga baru baca bab 1 aj udh dibuat nangis 🥲🥲
Widia Aja
Author jago nih...
Saat membaca cerita ini, seakan2 melihat jelas pertempuran seperti di layar bioskop... Detail dan terukur..
Widia Aja
Ternyata oh ternyataaa...
Chen jelmaan Dewa agung kuno yg maaoh muda dan ganteng..
Widia Aja
Wah, jangan2 Tetua akademi itu musuh bebuyutan Ayah kandungnya Mei dan 2 saudaranya...
Widia Aja
Pasti Chen itu yg cemburu ama Dylan.... Hahahahaa... Kocaaakk....😂😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!