BABYSITTER KESAYANGAN CEO

BABYSITTER KESAYANGAN CEO

1

Kiandra bersiap untuk wawancara kerjanya. Untung saja dia bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan baru. Sudah tiga hari sejak dia kembali ke Jakarta. Hatinya masih terasa berat. Rasa sakit ini memang tidak akan hilang hanya dalam beberapa hari. Suara ketukan pintu terdengar tiga kali.

"Kak..." Kiandra menoleh ke arah Anaya yang berdiri di ambang pintu.

"Ada apa?" tanyanya tanpa emosi.

"A-aku... aku mau minta maaf. Aku tahu kakak belum bisa memaafkan aku. Maaf karena aku salah, maaf karena aku jatuh cinta. Aku sudah coba menahan perasaan ini tapi aku tetap jatuh hati sama Aiden. Kak Kia, maaf banget," kata Anaya dengan suara bergetar.

Kiandra menghela napas panjang. "Bagus kamu sadar kalau aku belum bisa terima permintaan maafmu, Ana. Kamu tahu kan aku sama Aiden sudah lima tahun bersama. Mau gimana lagi? Aku cuma kecewa sama masa depanmu. Kamu baru tujuh belas tahun."

"Setelah aku melahirkan, aku akan balik sekolah. Aku masih akan wujudin cita-cita dan janji aku sama kakak," jawab Anaya.

"Aku tunggu," balas Kiandra singkat sebelum berlalu meninggalkan adiknya.

Rasanya sakit sekali. Semua kejadian ini belum sepenuhnya dapat diterima oleh pikirannya. Dia harus tetap stabil sekarang karena ada wawancara kerja. Wawancara ini harus berhasil. Dia punya tabungan, tapi tidak cukup untuk tidak bekerja. Mereka bukan keluarga kaya. Posisi yang dilamar adalah Asisten Sekretaris di sebuah perusahaan. Semoga Tuhan memberkatinya agar bisa lolos.

Setelah satu jam perjalanan, dia tiba di lokasi "Selamat pagi, Nona. Ada janji hari ini?" tanya satpam.

"Saya pelamar untuk wawancara hari ini," jawab Kiandra.

"Silakan masuk." Kiandra mengangguk dan masuk ke dalam gedung. Perusahaan ini jauh lebih besar dari tempat kerjanya yang dulu.

"Apakah Anda Kiandra Pravira?" tanya seorang wanita berusia empat puluhan.

"Ya, benar," jawab Kiandra.

"Tepat waktu sekali, Nona Kia. Saya akan antar ke ruangan Tuan Direktur. Mari" Kiandra mengangguk. "Oh ya, saya Meli Mandira. Panggil saja Bu Meli."

"Baik, Bu Meli," jawab Kiandra sambil tersenyum.

"Kami senang sekali ada yang melamar hari ini, apalagi yang akan wawancara langsung adalah CEO-nya," kata Bu Meli sambil berjalan.

Kiandra terhenti. "Hah? CEO? Maksudnya, pemilik perusahaan ini?"

Meli mengangguk. "Awalnya saya juga heran, sepertinya Tuan Axton ingin memastikan sendiri apakah pelamar benar-benar layak diterima. Tapi tenang saja, Tuan Axton orangnya baik. Lakukan yang terbaik."

Kiandra semakin gugup. Jangan sampai dia blank nanti. Ya Tuhan! Tapi seperti kata Bu Meli, dia akan melakukan yang terbaik. Kiandra, jangan panik. Kamu butuh pekerjaan ini.

Ketika mereka sampai di ruang rapat, jantung Kiandra berdetak semakin kencang. Dia mencoba menenangkan diri dengan memikirkan masa depannya. Bu Meli memintanya menunggu sebentar untuk memberitahu CEO bahwa dia sudah tiba.

"Silakan masuk, Nona Kia." kiandra menarik napas dalam-dalam sebelum masuk. Dia melihat seorang pria duduk di ujung ruangan, membelakanginya.

"Selamat pagi, Nona Kiandra. Saya Axton Velasco. Pemilik Velasco Group, Silakan duduk." Astaga, tampan sekali! Kia, kamu sedang patah hati! Patah hati! Kia duduk di sofa samping.

"Berdasarkan CV Anda, Anda melamar sebagai Asisten Sekretaris, benar?" tanyanya.

"Benar, Tuan," jawab Kiandra formal.

"Tapi posisi itu sudah tidak tersedia lagi." Kiandra mengernyitkan dahi.

"Kenapa, Tuan? Tapi dalam email disebutkan bahwa saya diminta datang untuk wawancara. Mengapa sekarang tidak ada lagi?" tanyanya.

"Ya, beberapa hari yang lalu. Tapi saya punya tawaran lain untuk Anda, Nona Kiandra." Dia menyimpan map berisi CV Kiandra dan menatapnya.

"Apa itu, Tuan?"

"Saya butuh babysitter untuk anak saya. Bisakah Anda melakukannya?" wajahnya serius.

"Tunggu dulu! Saya melamar sebagai Asisten Sekretaris, bukan babysitter! Kalau memang tidak ada lowongan, terima kasih sudah mengundang saya ke sini, Tuan! Saya pamit!" Kiandra mengambil tas selempangnya dan berbalik. Babysitter?! Tawaran macam apa ini!

"Saya akan memberi Anda dua puluh juta rupiah sebulan. Bebas pajak. Tinggal di tempat kerja dan libur satu hari seminggu." Kiandra terhenti. Apa dia tidak salah dengar? Dua puluh juta rupiah? Sebulan?!

"Jangan-jangan ini penipuan, Tuan!"

Axton tersenyum. "Saya pemilik perusahaan ini. Dua puluh juta sebulan bukan masalah besar bagi saya."

"Jadi, saya hanya mengasuh anak Tuan? Terus gajinya segitu?" Kiandra ingin memastikan.

"Ya. Kalau mau jumlah yang lebih tinggi, saya--"

"Saya setuju dengan jumlah itu. Saya terima!" Keputusan yang tepat, kan?

"Bagus. Anda bisa mulai besok. Ini, tanda tangani. Ini kontrak kerjanya." Kiandra tidak membaca dan langsung menandatangani.

"Terima kasih sudah menerima saya, Tuan. Saya akan bekerja keras mulai besok."

Axton tersenyum. "Anda harus siap sebelum jam sembilan pagi besok. Bawa barang-barang penting saja. Saya akan suruh sopir pribadi saya menjemput."

"Baik, Tuan."

"Anda boleh pergi sekarang." Kiandra mengangguk dan keluar dari ruang rapat.

Selama di taksi, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Aneh sekali. Dari Asisten Sekretaris menjadi babysitter? Tapi tidak apa-apa. Tinggal di tempat kerja dan bebas pajak. Mengasuh anak juga mudah. Dia sudah terbiasa karena jarak umur yang jauh dengan adik-adiknya. Melihat penampilan Tuan Velasco, tidak cocok Pria tampan seperti dia memiliki anak. Tapi Ya sudahlah, orang kaya bisa saja punya anak.

Kiandra membayar ongkos taksi dan turun. Akhirnya dia bisa keluar dari rumah. Untung pekerjaannya mengharuskan tinggal di tempat. Otaknya bisa beristirahat dari masalah-masalah di rumah.

"Sudah pulang, Nak. Bagaimana? Lolos?" Kiandra tidak berencana memberitahu bahwa pekerjaannya sebagai babysitter.

"Lolos, Yah. Besok sudah mulai kerja. Kia tinggal di tempat kerja. Lebih baik begitu, Kia jadi bisa berpikir jernih."

Darius tersenyum. "Yang penting kamu bahagia di mana pun itu. Ayo masuk ke dalam." Ayahnya merangkul Kiandra dan mereka berdua masuk ke rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!