pernahkah kamu berpikir untuk lari dari penikahan yang tidak ada dalam daftar rencanamu?! Hal itulah yang kini ada dalam pikiran Arinda Anindira, terbesit pikirannya untuk kabur dari pernikahannya bersama Daniel Arsenio.
Bagaimanakah cara Daniel seorang CEO yang sangat dingin meluluhkan dan mendapatkan cinta Arinda?
ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 27
“Masalahnya tadi klien kita tante Meiling telepon aku, minta Arinda buat jadi event manager di acara ulang tahun putri bungsunya feifei. Kan bingung aku nya sekarang, udah aku tawari kalo Sinta yang akan handle acaranya. Tapi tante Meiling minta Arinda”
“waduh kok bisa samaan kek gini?!” Tanya Maya.
“Itu yang bikin aku pusing, dua-duanya klien penting” keluh Cantika.
“ Gini aja tika, bujukin aja lagi tu tante mei biar mau terima mak lampir tu buat hadle ultah anaknya. Bilang aja di kasih diskon deh” Kata Maya memberi ide.
“ Maunya aku gitu sih tapi tante mei tetap maunya Arin yang handle. Eh tapi bentar mak Lampir siapa? Perasaan di sini nggak da yang namanya mak lampir” tanya Cantika polos mengingat-ingat siapa yang di maksud Maya
“Hehehe maksud akika, tu si Sinta” Maya cengengesan
“ya aampun maya maya....” cantika hanya bisa menghela nafas.
“sebenarnya sih, aku juga nggak berani lagi buat ngasih klien penting ke Sinta. Masih parno aku pas Anniversary nyonya Riska. Untung aja aku ama Arin sigap jadi masih selamat nih muka aku” kata Cantika lagi.
Maya hanya manggut manggut mendengar penuturan Cantika, masih segar dalam ingatan mereka kesalahan fatal Sinta yang miscommunication dengan keinginan klien.
“Gini aja mbak, biar Arin aja yang handle ultahnya anak tante Meiling. Soal meeting ama wakil Arebeon Corp. Arin rasa masih bisa di handle Sinta, untuk bahan acaranya biar Arin koordinasikan ama Dia” Arin memberi solusi pada Cantika.
“ aku sih maunya begitu rin, tapi apa bisa Sinta jelasin setiap acara yang udah kita buat?” Cantika khawatir
“Menurut Arin, Sinta bisa handle meeting ini. Apalagi ada mbak Cantika juga, Arin rasa semua akan baik-baik aja mbak” jelas Arin.
“benar tu kata si Arin. Kalo tu mak lampir berulah ada akika yang bikin dia nya diem” maya membusungkan dadanya
“Ya udah deh, kalo gitu keputusan mu. Ntar aku hubungi tante meiling” cantika segera meraih ponselnya.
“Akika balik ke meja dulu ya nek, nerusin kerjaan biar cepet slesai na” Maya beranjak pergi kembali ke ruang kerjanya.
“Arin balik juga ya mbak, mo ngasih tau ama Sinta sekalian nyerahin list acara buat meeting besok”
“Oke Rin, ntar aku hubungi”
Arinda dan Maya kembali ke ruangan mereka. Saat menuju keruangan, Arinda dan Maya heran melihat beberapa karyawan sedang berkerumun di depan ruangan itu. Terdengar suara Sinta yang menghardik keras.
"aduuuuh kamu gimana sih, nggak bisa kerja apa?" hardik Sinta pada OB yang ketakutan.
Arinda dan Maya segera bergegas masuk ke ruangan.
“he lo....bisa nggak sih lo nggak nyari ribut? Sakit telinga akika denger suara ye yang kayak toa mesjid”
“ he be***ng, jaga mulut lu. Udah bagus gue bantuin lu, liat tu” Sinta menunjuk ke arah kertas gambar sketsanya.
“Astaga naga!!!! Kenapa kok bisa jadi gini” Maya terkejut melihat sketsanya sudah terkena noda bekas kopi.
OB yang masih memegang kain lap dengan bekas noda kopi tampak ketakutan. Arinda tampak iba dengan OB yang seumuran dengan adiknya.
“Maafkan saya mas....saya....saya...” OB itu mencoba meminta maaf.
“Apa kamu bilang mas. Helloo emang akika mas mas apa. Panggil akika kakak MAYA” maya kesal, OB itu semakin cemas dan ketakutan.
“May....tenang dong” Arinda menenangkan May
“ gi mana akika mo tenang rin, lu liat sketsa akika udah kayak cucian kotor yang berlumutan” maya kesal
“Kamu tenang dulu dong may, kita dengarin dulu penjelasan dari OB itu” Arinda menengahi.
“Ya udah, cepat you bilang kenapa sketsa akika bisa seperti ini?” tanya Maya.
OB itu tampak begitu cemas, terlukis senyum kemenangan di wajah Sinta yang cepat-cepat ia hilangkan saat dirinya hampir tertangkap oleh maya yang melihat ke arahnya sebentar.
hahaha...rasain lu be***ng nyari masalah ama gue guman Sinta dalam hati.
“Maafkan saya kak, saat saya mau mengambil sampah. Nggak sengaja kantong sampah menyenggol cangkir kopi di atas meja kak Maya” OB itu menceritakan kronologi peristiwa sketsa Maya yang rusak.
“Bentar bentar bentar, seingat Akika.... Akika nggak minum kopi hari ini. Dan belum sempat nyuruh OB bikin kopi. Kok bisa ada kopi di meja kerja akika, ke-cu-a-li.....” Maya memicingkan matanya curiga menatap ke arah Sinta.
“lu nuduh gue, be***ng?” sinta kesal dan marah
“Lu ngerasa!!! Berarti emang ke bukti kalo lu yang sengaja narok kopi itu di meja gue” kata maya
“apa lu bilang be***ng. Jangan seenaknya nuduh ya?” Sinta masih berkilah dengan kesal.
OB itu pun tampak kebingungan melihat Maya dan Sinta Cekcok.
“ yeee siapa juga ya mau nuduh lu. Maling mana ada yang mau ngaku, sekalinya maling ngaku penjara penuh say” ujar Maya yang semakin menyudutkan Sinta.
“Apa lu bilang?” Sinta semakin kesal,
“udahlah may, nggak usah di perpanjang. Yang ada masalah ini semakin runyam. Kalian mau jadi tontonan sama semua karyawan di kantor ini?” Arinda mengakhiri pertengkaran Maya dan Sinta. Semua karyawan mulai berkumpul di depan ruangan mereka.
“Ngapain pada ngumpul di sini?” terdengar suara Cantika di belakang kerumunan karyawan.
Semua segera berhamburan pergi kembali ke bilik kerja masing-masing meninggalkan Arinda, Maya, Sinta dan OB yang semakin cemas ketakutan.
“Ada apa ini?” tanya Cantika sekali lagi pada mereka berempat. OB it lalu menceritakan duduk permasalahannya pada Cantika,
“ maaf sebelumnya bu Cantika, saya mengaku salah. Saya benar-benar tidak sengaja merusak gambar mas...eh salah kakak Maya maksud saya” OB itu menunduk takut saat Maya melototkan matanya. OB itu sudah sangat ketakutan di pecat,
“OB itu nggak akan ceroboh kalo tu hawa sengaja naruh kopi di atas meja akika” maya langsung menuduh Sinta.
“Jangan sembarangan lu be***ng” Sinta sudah semakin kesal di sudutkan terus menerus oleh Maya.
Brengsek ni be***ng, bisa-bisanya dia ngejelekin gue di depan bos, guman Sinta dalam hati.
“ Benar yang di katakan Maya, Sinta?” tanya Cantika.
“Mbak jangan percaya omongan be***ng ini!” Sinta membela diri.
“SINTA, aku nggak suka kalo kamu ngomong kasar seperti itu, kamu harus bisa menghargai dan menghormati orang lain ” Cantika langsung memperingati Sinta untuk bicara sopan. Sinta kembali diam di peringati Cantika
“udahlah may, nggak usah di perpanjang lagi. Lagian sketsa gaun ni kan udah kamu back up ke lapto?” kata Arinda yang menenangkan Maya.
“Iya sih, tapi tu hawa yang nyari ribut, duluan” kata maya
“May, emang bener udah kamu back up?” tanya Cantika
“Emang bener udah Akika back up, biar kejadian kayak gini, akika masih punya cadangan desainnya” jelas Maya
“udah udah masalah ini selesai sampai disini, aku nggak mau dengar keributan lagi. Dan kamu kembali kerjakan pekerjaan kamu” kata Cantika menyuruh OB untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.
Maya masih kesal dengan Sinta, dia ingin Sinta terkena batunya. Cantika menyadari hal itu, dia meminta Maya untuk melanjutkan pekerjaannya
“Udahlah may, sabar” Arinda menenangkan Maya yang masih sangat kesal dengan Sinta.
“untung aja Akika sabar, kalo nggak....” Maya menggerakkan tangannya seperti ingin menjambak.
“May.....udah dong” Arinda menampilkan senyum menenangkan.
“Huffff “ Maya hanya menghela nafas.
“Rin, tadi aku udah konfirm sama tante meiling. Dia minta acara ultah feifei di adakan di pulau pribadi milik mereka 2 hari lagi di pulau MK jadi besok pagi kamu dan team udah standbay disini” jelas Cantika
“2 hari mbak?” Arinda melongo sejenak saat dia di berikan waktu hanya 2 hari untuk mengatur pesta ulang tahun Feifei, putri bungsu Meiling Xuan.
“Maka dari itu kamu dan team berangkat besok pagi untuk mempersiapkan acara dan semuanya” jelas Cantika.
Tampak raut tidak suka dari wajah Sinta, dia merasa iri dengan Arin yang selalu mendapatkan Klien besar.
***************
jangan lupa like, vote dan tipnya.....😊😊😊
( Π_Π )