NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:68k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. PEMANDANGAN INDAH YANG MENYESAKKAN

"Non, ini ada titipan dari Tuan." Bi Ira memberikan kartu ATM pada Fiona yang baru saja masuk ke dapur. Tadinya ia akan mengantarkan setelah pekerjaannya di dapur selesai, tapi istri kedua majikannya itu sudah lebih dulu datang bertepatan dengan ia yang baru saja selesai mencuci piring.

Fiona menerima kartu tersebut tampak ragu. "Mas Teddy sudah pulang, Bi?" tanyanya.

"Tadi sudah, Non, tapi pergi lagi," jawab bi Ira.

Fiona terdiam. Kenapa ia seperti dijadikan wanita simpanan yang didatangi hanya saat dibutuhkan. Bahkan ia sudah dua hari tak bertemu suaminya itu.

"Oh ya, kata Tuan hari ini Bu Agnes sudah boleh pulang."

Fiona menerbitkan senyum tipis. "Alhamdulillah kalau begitu, Bi," ujarnya turut merasa senang. Namun, ada perasaan lain yang sulit ia ungkapkan dalam hati. Kepulangan Agnes tentu akan menjadi awal perjalanan sesungguhnya rumah tangga yang akan ia jalani. Bahkan ia sudah dapat menggambarkan, akan seperti apa hari-hari yang ia lalui di rumah ini sebagai istri kedua yang dijadikan rahim pengganti.

"Oh ya, Non Fiona ke dapur apa butuh sesuatu?"

Fiona menggeleng. "Gak ada, Bi. Tadi cuma mau bantu-bantu tapi ternyata Bibi sudah selesai."

Bi Ira tersenyum. "Kalau begitu Bibi pamit ya, Non, mau beresin kamarnya Tuan dan bu Agnes."

"Silahkan, Bi."

Fiona melangkah gontai kembali ke kamarnya. Duduk di sisi ranjang sembari menatap nanar kartu ATM pemberian Teddy. Perhatiannya teralihkan oleh notifikasi ponselnya yang ada di atas nakas. Ia pun meraih benda pipih tersebut dan melihat sebuah pesan singkat yang dikirimkan oleh Teddy.

["Kamu sudah terima ATM dari Bi Ira, kan?"] Isi pesan Teddy beserta password kartu tersebut.

Fiona hanya membaca tanpa membalas, ia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Kemudian kembali membaca Alqur'an untuk menenangkan hati dan pikirannya yang sedang diliputi kegundahan.

Di sisi lain ... Teddy melangkah keluar dari ruang rawat pasien yang baru saja selesai ia periksa sambil menatap layar ponselnya. Pesan yang ia kirim pada Fiona sudah tercentang dua berwarna biru yang menandakan pesan tersebut telah dibaca.

Ia menghela nafas, ada gurat kecewa diwajahnya. Kenapa Fiona tak membalas pesannya hanya sekedar mengucap 'iya' atau terimakasih' padahal ia menunggu balasan itu sejak tadi.

"Kenapa aku seperti masih berharap? Bahkan hal-hal sekecil ini pun Dia enggan untuk menanggapinya," gumam Teddy dalam hati sembari tersenyum kecut. Seharusnya ia sadar diri jika sejak dulu Fiona tidak pernah menyukainya. Wanita itu bersedia menjadi istri keduanya hanya karena permintaan Agnes.

Ia pun mengayun langkahnya dengan cepat kembali ke ruangannya. Merapikan beberapa berkas medis di atas meja lalu segera menuju ruang rawat istrinya. Agnes sudah menunggu dan bersiap untuk pulang.

*****

"Selamat datang kembali di rumah kita, Sayang?" ucap Teddy yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Agnes.

Wanita itu tersenyum, lalu menyambut uluran tangan suaminya. "Terima kasih, Mas."

"Sama-sama, Sayang. Apa kamu senang bisa pulang hari ini?"

Agnes mengangguk. "Aku udah kangen banget sama kamar kita, Mas," ujarnya, senyum tak lepas menghiasi wajahnya.

Di ambang pintu, Fiona dan bi Ira berdiri menyambut kedatangan mereka. Tadinya Fiona merasa enggan untuk keluar, tapi demi menghargai sang pemilik rumah ia berusaha menekan perasaan yang berkecamuk di dada dan menyambut kepulangan nyonya rumah ini.

Namun, ia hanya dapat terdiam dan mematung di tempatnya. Menatap nanar pemandangan indah di depan mata yang mampu menciptakan rasa sesak di dada.

Teddy merangkul Agnes ke dalam dekapan hangat seraya melangkah masuk.

Fiona masih berdiri di tempatnya, berharap setidaknya mendapatkan senyuman atau sapaan dari sepasang suami istri itu. Namun, hingga keduanya semakin mendekati ambang pintu dimana ia berdiri, sapaan itu tak kunjung ia dapatkan. Hanya pemandangan yang semakin menyesakkan dada yang terus ia nikmati, sedangkan dirinya hanya dibiarkan mematung di tempatnya.

Bi Ira menatap iba istri kedua majikannya itu. Sebenarnya ia penasaran alasan dibalik kehadiran Fiona di rumah ini, namun ia tidak memiliki keberanian untuk mencari tahu.

"Non, ayo masuk," ajak bi Ira.

Fiona hanya mengangguk, kemudian mengikuti langkah wanita setengah baya itu menuju dapur. Hari sudah beranjak sore, sebaiknya ia membantu bi Ira memasak makan malam untuk mengalihkan pikirannya.

"Non Fio udah kenal berapa lama sama Tuan Teddy?" tanya bi Ira berbasa-basi disela-sela kegiatan mereka memasak. Ia tak dapat lagi menahan rasa penasarannya. Biasanya istri kedua akan dianggap sebagai perebut suami orang, tapi ia tidak melihat ada celah itu dalam diri Fiona. Selama tiga hari ini ia mengenal sosok Fiona sebagai wanita Sholehah yang memiliki kepribadian lembut, bahkan mereka berdua pun muda akrab. Fiona sangat rendah hati ketika berbicara dengannya.

"Sudah lama. Mas Teddy itu adalah kakak tingkat Adikku," jawab Fiona."

"Adiknya Non Fio, dokter juga?"

Fiona mengangguk. "Dokter spesialis Anak seperti Mas Teddy."

"Oh, jadi Non Fio kenal sama Tuan Teddy itu dari Adiknya Non Fio? Bibi kira Non Fio sama Tuan itu dulunya teman dekat. Atau satu sekolah mungkin."

"Bukan, Bi," ucap Fiona. Ia dan Teddy memang saling mengenal melalui Aidan adiknya. Tapi ia tak menyangka jika lelaki itu akan jatuh hati padanya dan mengejarnya secara ugal-ugalan, tapi sayangnya selalu ia tolak sebab dulu menikah masih jauh dalam angannya. Ia masih ingin bebas dan belum siap terkekang oleh ikatan pernikahan. Namun kemudian, ia diliputi sesal karena terlambat menyadari perasaannya terhadap Teddy. Lelaki itu telah menjadi milik wanita lain. Ia pun berusaha mengikhlaskan dan melupakan, tapi takdir seakan ingin bermain dengannya dan membawanya menjadi istri kedua Teddy dimana perasaan itu sebenarnya masih ada dalam hatinya. Tapi, ia hanya dapat memendam dan tidak bisa mengungkapkan. Terlebih ada dua hati yang harus ia jaga, Agnes dan Damar.

Bi Ira pun tak lagi bertanya meski sebenarnya masih banyak hal yang ingin ia tanyakan, tak mau dianggap terlalu ikut campur dengan urusan majikannya. Tapi apapun yang mendasari pernikahan kedua sang majikan, ia mendoakan yang terbaik untuk mereka.

Fiona tersenyum tipis menatap wanita setengah baya itu. Ia paham bi Ira pasti penasaran dengan kehadirannya di rumah ini. Ia tidak akan menjelaskan apapun, biarlah wanita itu menganggapnya seperti apa yang ada dalam pikirannya.

Dua wanita berbeda generasi itupun kembali melanjutkan memasak. Setelah selesai, Fiona pamit kembali ke kamar untuk membersihkan diri sebab tak lama lagi waktu magrib akan tiba.

Sampai adzan berkumandang, tak ada tanda-tanda ia akan dipanggil untuk melaksanakan sholat berjamaah bersama suami dan madunya. Dan akhirnya ia pun melaksanakan ibadah tiga rakaat itu seorang diri di dalam kamarnya.

1
Surtia Ningsih
ga rela klu fio sama Teddy yang ada agnes tantrum Mulu,,lagian Teddy nya melempem gitu ga bisa tegas sama yang lain aja fio mah walaupun ga sama damar
emak naura
ayo kak lanjut
Septiyani Hasanah
minta JD rahim pengganti tapi benih nya benih Teddy & agnes.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Adelia Rahma
suh si Teddy bear ini.. gimana kamu mau adil untuk sekarang aja kamu gak bisa tegas dengan istri tersayang mu coba
Adelia Rahma: haha iya geram tau
Nurlinda: kasih paham mak
total 2 replies
Dwi Rustiana
heh beruang dah bagus fio mau nurutin kemauan istri Kunti kamu itu jadi jangan ngadi2 ya dimana2 poligami itu bakalan berat sebelah g akan bisa adil jadi g usah ngehalu ya
buat damar berusahalah karena bukan hanya maaf Fiona yang bakalan susah kamu dapat nantinya tapi jga keluarga besarnya karena fio itu putri kesayangan jadi selamat berjuang semoga semesta menjodohkan kamu sama fio
🤭🤭🤭 eh salah semoga Mak nur menjodohkan kamu ama fio
Nurlinda: enggak lah gak gantung kok. disini bakal selesai blasss/Grin/
Dwi Rustiana: wah2 kagak bener ini ini mau di end menggantung gitu terus bkin cerita baru
total 7 replies
Eva Karmita
Teddy kamu tu punya otak ngk sih 😤 enaknya mulutmu ngomong ngk ngotak dikira enak apa jadi Fio berstatus istri kedua selalu mengalah makan hati melihat kemesraan kamu sama Mak lampir 😏
Ngak usah ngimpi mau punya dua istri kalau belum bisa bersikap adil bijak dan tegas kamu ,
jangan cuma mikirin perasaan kamu pikirkan juga perasaan Fio ... Fio itu manusia bukan boneka Fio punya hati nurani

ayo Damar tetap semangat jgn kendor terus perjuangkan cinta mu lewat jalur langit selalu langit kan doa"mu rayu tuhanmu, dan jangan lupa kamu harus jujur dgn masa lalu mu,, belajar jadi imam baik untuk calon bidadari surga mu ❤️🥰
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Sugiharti Rusli
sekarang gimana caranya kamu nanti meyakinkan Fiona, kamu sudah bertobat dan akan memulai hidup baru dengan Fiona kelak,,,
Sugiharti Rusli
dan Damar kamu harus berkata jujur tentang masa lalu kamu ke Fiona, semua orang punya masa lalu masing" yang kelam sekalipun,,,
Sugiharti Rusli
sekarang fokus kamu jaga kandungan kamu sampai waktunya melahirkan anak Teddy,,,
Sugiharti Rusli
kamu bisa saja bersikap egois mempertahankan pernikahan kamu dan Teddy, tapi banyak hati yang akan tersakiti lagi nanti
Sugiharti Rusli
perasaan cinta kan ga harus memiliki, karena sejatinya kesempatan kamu sudah berlalu dengan pernikahan Teddy dan Agnes
Sugiharti Rusli
memang ikatan darah sama anak ga akan pernah lepas mau sampai kapanpun sih yah,,,
Sugiharti Rusli
yah walo tawaran dari Teddy sangat menggoda, tapi balik ke komitmen awal tujuan kamu mau menerima syarat dari Agnes tentang rahim pengganti
Sugiharti Rusli
apa yang sudah kamu putuskan sudah benar Fiona, orangtua adalah prioritas utama yang harus kamu rebut kembali hatinya,,,
Naufal Affiq
lanjut thor
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah ogah amat JD bini ke2 ...buat damar cepetlah jujur setidaknya kecewa pasti ..... palingan seminggu fio sesak napas selebihnya saling memaafkan karena manusia tidak ada yg sempurna di balik kesalahan mau memperbaiki diri supaya lebih baik ....ahhh kayay ketebak nih endingnya......
Nurlinda: hayo apa endingnya
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
🌷Vnyjkb🌷
siiipp damar, jujur itu suakitttt, tp hrs d lakukan klu mau menata masadepan yg lbh baik,, km sdh berubah/ tobat,
🌷Vnyjkb🌷
lupakan yg lalu, menata brsma damar, terima damar yg berubah, smua org pya masalalu, asal mau berubah/ tobat,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!