Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Mengenalkan dukun
"Kaki nya tidak usah, Pak." Bu Ratih mengusap kepala sang anak yang pasrah saja menerima ini semua.
"Iya, kaki Rion patah jadi jangan di pasung." Pak RT juga setuju.
"Ibu, aku tidak mau seperti ini." Rion menangis pilu meratapi nasib dia yang sangat berbeda dari anak anak lain di pulau ini.
Anak anak seumuran Dia semua bermain dengan riang dan mendapat kegembiraan penuh atas hidup ini, namun berbeda dari Rion karena dia harus merasakan siksa yang tiada habisnya setiap saat karena iblis itu tidak akan pernah melepaskan dia dari dalam genggaman dan juga akan terus membuat ulah sehingga seluruh warga menjadi takut.
Hal itu kadang yang membuat Rion merasa putus asa dan ingin segera mati saja dari pada hidup dalam kesengsaraan seperti ini, jelas rasa putus asa di dalam diri anak tersebut pasti ada karena dia ingin merasakan kegembiraan seperti yang lain juga sehingga tidak menimbulkan masalah demi masalah setiap saat.
Ini paling dalam satu hari dia memiliki kesadaran sekitar sejam lamanya, namun kemudian sudah dikuasai oleh iblis lagi sehingga Rion akan terus saja kerasukan dan mengamuk bila berhadapan dengan orang yang sama sekali tidak pernah dia sukai, itu tentu saja penyiksaan yang sangat besar untuk tubuh anak ini sendiri.
Contoh nyatanya saja adalah bagian patah kaki yang dialami oleh Rion dan itu tentu saja penderitaan yang sangat besar karena iblis yang ada di tubuh anak ini merasa bila dia menyiksa Rion maka orang tidak akan pernah tega dan kemudian akan menuruti permintaan tersebut, tapi tentu saja mereka tidak akan pernah menuruti apa yang telah di pinta oleh iblis itu.
Mungkin bila dia menginginkan darah kambing atau darah sapi pasti akan di turuti oleh keluarga Rion itu sendiri karena masih bisa dibeli dengan uang, ini yang dipinta adalah darah manusia sehingga tidak mungkin bisa mereka mendapatkan nyawa seorang bayi untuk di jadikan tumbal yang di pinta oleh iblis dalam tubuh Rion.
"Nak jangan putus asa karena nanti siapa tahu bila Allah sudah berkehendak maka akan ada kesembuhan yang datang pada dirimu." Pak RT berusaha untuk memberikan kekuatan.
"Tapi saya sudah lelah dan tidak ingin hidup terus seperti ini, bila saya mati maka pasti iblis itu tidak akan pernah datang lagi." Rion menatap dengan pandangan kosong.
"Jangan Nak, tolong jangan tinggalkan Ibu." Bu Ratih sudah menangis histeris karena dia membayangkan kejadian itu.
"Rion hanya akan menyusahkan Ibu saja, lebih baik bila Rion mati saja." lirih Rion.
"Tidak, kamu tidak boleh mati karena di sini ada ibu yang akan terus berusaha untuk melindungi kamu dan mencarikan obat." Bu Ratih berkata dengan tangan gemetar karena dia sungguh takut bila di tinggal oleh sang anak.
"Aku hanya membuat masalah, Bu! aku juga tidak sanggup bila terus menahan sakit yang datang di tubuh ini." Rion berkata memelas.
Bu Ratih menggeleng kencang karena dia sungguh tidak ingin bila sampai kehilangan sang anak, anak hanya ada Rion semata wayang dan bila nanti dia sampai meninggal dunia maka Bu Ratih tidak akan memiliki Putra lagi sehingga dia akan terus berusaha untuk mencari obat agar ion bisa selamat dan mendapat kesembuhan.
"Yang kuat ya, Bapak juga akan berusaha untuk mencarikan kamu obat!" Pak RT ikut berjanji kepada Rion.
"Mungkin saja ini memang sudah tidak bisa di obati lagi, Pak." Rion begitu putus asa.
"Eh tidak boleh bicara seperti itu, kau harus kuat dan jangan putus asa! memang nya sekarang kau mau bunuh diri?" Pak Darno malah bertanya dengan suara membentak.
"Pak." Bu Warti memegang tangan suami nya.
"Ya biar saja dia tau, sudah menyusahkan selalu kerasukan begini lah malah mau bunuh diri pula yang pasti nanti akan jadi hantu." sengit Darno.
"Menyusahkan diri Bapak kah? apa selama ini Rion merusak barang mu juga!" Surya yang jadi kesal.
Sedangkan Pak Bahar hanya bisa terdiam karena dia tidak berani berdebat dengan orang yang ada di pulau ini, sebab bagaimana pun dia menyadari bahwa Rion memang telah melakukan banyak kesalahan karena di rasuki oleh iblis jahat itu sehingga banyak menyusahkan para warga yang ada di sini.
"Menyusahkan saja, aku tidak akan pernah menolong lagi." tegas Darno segera pergi.
"Maaf ya, Bu!" Warti merasa sangat sungkan kepada Bu Ratih.
"Tidak apa apa, memang keadaan Rion membuat kalian semua jadi susah." Ratih tidak kuasa juga mau marah.
"Tidak sama sekali, kita adalah keluarga dan kita harus berusaha menemukan obat terbaik." janji Pak RT.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian yang sudah sangat baik pada kami." Pak Bahar membungkuk di depan mereka semua.
"Jangan seperti itu Pak Bahar, sudah saya katakan bahwa kita di sini adalah keluarga dan harus saling membantu." Pak RT memang sangat bijaksana dan selama ini dia tidak pernah pilih kasih.
Kesusahan para warga selalu di berikan solusi yang tepat dan sebisa mungkin pak RT memang selalu membantu mereka dengan baik, ini sekarang keadaan rumit Pak Bahar juga berusaha dia bantu agar segera menemukan solusi yang tepat. Pak Bahar memang bisa di katakan bukan orang miskin sehingga dia tidak akan kesusahan dari segi harta, kalau hanya sebagian nelayan tapi selama ini dia memang telah mengumpulkan banyak uang.
"Surya bilang kalau di desa tempat dia tinggal dulu ada seseorang yang sangat sakti dan bisa mengobati." Pak RT berbicara kepada Bahar.
"Apa dia memang selama ini selalu berhasil, Sur?" Pak Bahar mulai agak goyah karena dia merasa sudah sering tertipu oleh dukun.
"Ya dulu aku kerja di sebuah rel kereta api dan ada sesuatu yang horor di sana, dia yang menangani soal kasus itu." pria menceritakan kepada Pak Bahar.
"Jadi dia memang berhasil mengobati atau membantu orang yang mendapat gangguan gaib?" tanya Pak Bahar lagi lebih jelas.
"Benar, bahkan sebelum dia menolong aku Mbak Purnama juga sudah sering menolong orang yang mendapat kesusahan tentang hal gaib ini." Surya menceritakan tentang wanita bernama Purnama yang memiliki kemampuan besar.
"Hahaaaaaaa..
"Rion?!" Bu Ratih tersentak kaget karena Rion tertawa terbahak-bahak.
Bahkan ketawa yang begitu kencang dan membuka mulut sangat lebar seolah mulut Rion akan segera robek saat ini juga, tatapan mata juga mulai berubah sehingga bola mata itu sama sekali tidak memiliki warna putih lagi dan bila sudah seperti ini maka asli Rion kembali kerasukan oleh iblis yang selama ini menguasai tubuh dia.
Selamat sore besti, jangan lupa like dan komen nya.
selamat pagi untuk semua penyuka novel dan dunia halu.🌹
semangat selalu othorkuu..menyala besstii🔥🔥
arka jg jgn lemah,kan kmhrs melindungi anak istri JD hrs kuat dong💪
biar lh arka hbt kyk dulu lg
buat purnama dan arya merasa kagum dengan kehebatan kiara thor...