Istri Tangguh Duda Dingin
"Kinara bangun Nak..." panggil ibunya bernama Rastanti.
"Iya Bu. Apa ini sudah magrib?" Tanya Kinara sambil mengucek matanya.
"Belum Nak. Bangun dan cuci wajahmu. Ibu dan Ayah menunggu kamu di ruang tamu. Ada hal penting yang hrus kami bicarakan denganmu." ujar Bu Rastanti membuat Kinara sedikit bingung.
Namun akhirnya dia bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi. Hari ini weekend jadi dia libur bekerja dan lebih senang menghabiskan waktu untuk tidur. Karena pekerjaannya yang menguras banyak tenanga. Sehingga Kinara lebih memilih untuk istirahat. Kinara berjalan menuju ruang tamu dimana Ayah dan Ibunya sudah menunggu. Tapi dia tidak menemukan keberadaan Kakak perempuannya bernama Adisty yang nanti malam akan di lamar oleh seorang Duda.
"Kemana kak Adisty? Apa dia di kamarnya sedang bersiap?" batin Kinara.
"Duduklah Nak." ujar Ayah Fauzi. Kinara menurut dan duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.
"Nak... Ayah minta tolong kepadamu untuk menggantikan Kakakmu untuk menikah dengan calon suaminya." ujar Ayah Fauzi membuat Kinara yang masih ngelag karena baru bangun tidur masih mencerna ucapan Ayahnya.
"Sebentar Ayah. Nara masih belum mengerti? Bisa minta tolong di ulangi lagi Ayah?" ujar Kinara setelah meminum air putih yang ada di depannya.
"Nak, kakakmu kabur dan pergi ke luar kota. Dia lebih memilih pekerjaannya di banding dengan perjodohan ini yang sebelumnya sudah dia setujui. Ayah tidak bisa membatalkannya. Karena apa jadinya kami di depan keluarga mereka. Karena Adisty sebelumnya sudah menyetujui perjodohan ini. sehingga malam ini mereka akan datang untuk melamar. Ayah tidak ada pilihan lain Nak. Ayah minta tolong kamu menggantikan Kakakmu menikah ya Nak." ujar Ayah Fauzi.
Kinara masih terdiam. Sedangkan ibunya sudah menangis sedari tadi. Kinara masih tidak percaya. Kenapa harus kakaknya pergi begitu saja tanpa memberitahu semua orang. Padahal tadi pagi Adisty masih ada dan sarapan bersama dengan mereka. Tidak ada obrolan apapun dari Adisty tentang dia yang lebih memilih pekerjaannya itu.
"Kapan kakak pergi Ayah?" Tanya Kinara
Pada akhirnya bersuara setelah memejamkan mata dan menghirup udara segar. Untuk kembali mendengar kenyataan yang baginya bagai mimpi di siang bolong. Apa mungkin karena dia baru bangun dan ini adalah mimpi? Bahkan Kinara sampai mencubit pipinya untuk memastikan. Dan ternyata sakit. Berarti ini bukan mimpi.
"Sepertinya setelah sarapan. Karena Ibu dan Bapak pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan untuk hidangan nanti. Sedangkan kamu kan masuk kedalam kamar dan kembali tertidur selalu dengan earphones di telingamu. Ayah yakin kakakmu memanfaatkan hal itu." ujar Ayah Fauzi. membuat Kinara semakin pusing.
"Apa nomornya juga tidak bisa di hubungi, Ayah?" tanya Kinara.
Ayah Fauzi mengangguk dan dia memberikan surat yang di tinggalkan Adisty kepada Kinara. Kinara mengambil dan membacanya. Tangan Kinara terkepal meremas kertas yang dia pegang.
"Kak Adisty keterlaluan. Aku yakin dia sudah merencanakan semuanya Ayah." ujar Kinara kesal.
"Nak, Ayah dan Ibu minta tolong kamu untuk menggantikan Kakakmu ya." pinta Ayah Fauzi.
"Lalu bagaimana jika mereka menolak karena calon pengantin perempuannya di ganti Ayah?" Tanya Kinara. Ayah Fauzi terdiam.
"Tapi kamu bersedia kan Nak menggantikan Kakakmu?" tanya Ayah Fauzi. Kinara melirik ibunya yang sedang menangis dari tadinya rasanya tidak tega melihat ibunya menangis seperti itu.
"Baiklah Ayah. Nara akan menggantikan Kak Adisty. Demi harga diri keluarga kita." Jawab Kinara walau dengan berat hati.
"Terimakasih Nak." ibu Rastanti memeluk Kinara.
"Bersiaplah Nak, semoga mereka menerima jika calon wanitanya di ganti. kita tidak punya pilihan lain. Yang penting kita sudah mengusahakan yang terbaik. Jika mereka menolak Abizar berarti bukan jodoh kamu." ujar Ibu Rastanti kepada anaknya.
"Kakak pasti kabur karena mendengar jika pria yang akan dia jodohkan selain Duda juga pria itu bisu. Padahal jika tidak mau kenapa menerimanya coba. Bikin repot semua orang." Kinara masih kes kepada kakaknya itu, yang pergi begitu saja.
"Kami juga tidak tau jika memang seperti itu alasannya. Padahal dari awal sudah di jelaskan kondisi dari Abizar yang sebenarnya. Jika kakakmu menolak dari awal juga mereka tak masalah. Tapi Adisty sudah menerimanya dan tidak mungkin saat waktunya untuk lamaran kita membatalkannya secara mendadak." jelas Ayah Fauzi.
"Makanya aku bilang Kak Adisty itu bikin repot semua orang. Nyebelin. Punya kakak satu aja udah bikin repot." ujar Kinara misuh-misuh.
"Semoga saja pria itu saat melihatku dan bukan Kak Adisty dia yang membatalkan perjodohan ini. Kan jadinya bukan salah dari kami. Melainkan dia yang menolak. Aku dan Kak Adisty sebenarnya memang cantikan Kak Adisty sih. Aku sebagai anak bungsu cuma dapet sisaan doang sepertinya." batin Kinara sambil melamun.
"Nak, bersiaplah. Gunakan baju ini. Sepertinya ukuran bajumu dan juga kakakmu tidak terlalu berbeda." Bu Rastanti memberikan baju kepada Kinara. Membuat lamunan Kinara kembali.
"Iya Bu, Nara mandi dulu. Jam barapa mereka datang?" Tanya Kinara sambil mengambil baju kebaya dari ibunya.
"Jam tujuh malam mereka akan datang Nak." ujar Bu Rastanti.
"Baiklah Bu, Nara bisa bersantai dulu. masih banyak waktu." jawab Kinara sambil berjalan ke meja makan dan mencomot beberapa kudapan yang sudah di beli oleh ibunya.
Kinara Putri Abdullah seorang gadis tomboy yang berusia 23tahun. Dia baru saja lulus kuliah tapi sudah bekerja di Perusahaan Haidar Prakasa Company. Dia bekerja di bagian lapangan. Dia memilih di bagian kontruksi lapangan karena merasa bosan jika harus bekerja di bagian kantor. Kinara putri bungsu dari pasangan Fauzi Abdullah dan Rastanti Firdaus.
Sedangkan kakaknya bernama Adisty Putri Abdullah berusia 28tahun. dia bekerja sebagai Fashion interior. Dan lebih memilih kabur untuk mengambil pekerjaan di luar kota. Karena mendengar jika calon suami yang akan di jodohkan dengannya seorang Duda yang bisu. sehingga Kinara harus menggantikan posisi kakaknya. Karena Adisty sudah terlanjur menerima perjodohan ini dari awal. Dan Adisty awalnya tidak tahu jika yang akan di nikahkan dengannya adalah seorang duda bisu.
Dia tahu setelah bertanya kepada ibu dan ayahnya. Dan mereka mengatakan seperti yang di katakan oleh kedua orang tua Abizar. Jika anaknya itu seorang duda yang juga bisu. Sejak saat itulah Adisty merencakan semuanya. Dan dia pergi tepat di hari dimana mereka akan bertemu untuk pertama kalinya dan sekaligus melaksanakan acara lamaran yang di lanjutkan dengan acara pernikahan seminggu setelahnya. Kedua keluarga sudah sepakat saat pertemuan pertama. Dan saat itu Adisty hadir dan setuju dengan hasil pertemuan itu. Namun saat itu Abizar tidak hadir sehingga mereka juga tidak bertemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ambu Rinddiany Thea
Alhamdulillah akhirnya rilis juga maak .. semoga lancar2 selalu ya maak .. 🤗🤗
2025-03-05
1
nely_48
assalamu'alaikum, permisi ✋
2025-03-25
1