Melody telah setia menunggu laki-laki idamannya, selama bertahun-tahun
Ridho pergi ke Cairo, Mesir untuk menuntut ilmu dan berjanji akan kembali pada Melody.
Sesuatu telah berubah. Ridho tidak lagi sama seperti dulu. Hal ini semakin diperburuk ketika Melody melihat sesuatu yang membuat hati Melody hancur, sangat sakit dan merasa bahwa cinta mereka telah berakhir.
Melody trauma dan tidak pernah berani untuk membuka hatinya lagi.
Namun, Melody bertemu dengan seorang laki-laki yang lebih muda darinya, dia juga mencintai Melody secara ugal-ugalan, tidak pernah menyerah untuk membuat Melody percaya bahwa cinta sejati masih ada.
"kamu lebih muda dariku aku tidak ingin terluka lagi! Menjauhlah!" Kata Melody
"Tapi aku serius, Aku tidak akan menjauh!" kata pria itu.
Apa yang terjadi pada Ridho di Mesir, apa yang membuat hati Melody hancur?
Apakah pria tersebut dapat mengembalikan kepercayaan Melody dan membuatnya melupakan Ridho dan mencintai dirinya?
Apakah Ridho akan kembali lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Memen..., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Kecewa)
Pagi
06.00
Melody membuka matanya perlahan-lahan, merasakan cahaya pagi yang masuk melalui jendela kamarnya. Ia meregangkan tubuhnya, merasakan kenyamanan kasur yang empuk.
"Akhhhh enaknya kasurkuu" ucap Melody
Brakk Suara pintu kamar Melody terbuka.
"Astaga ini anak masih tidur! Ayo banguunnn" ucap ibunya Melody
"Aaaa jangan pisahkan kamiii kami saling mencintaiiiii" ucap Melody sambil memeluk guling.
"Dasar" ucap ibunya "Ayo bangun, katanya Ridho mau kesini hari ini" ucap ibunya Melody
"Oh iya yah" jawab Melody langsung duduk dari tempat tidurnya.
Melody merasa bahagia karena hari ini adalah hari bertemu Ridho. Melody memulai rutinitas paginya, Mandi serta mengenakan pakaian rapi dan nyaman.
Tringg...
Suara notifikasi dari handphone Melody
Melody segera mengambil handphonenya yang ada diatas kasur.
Ridho****✨
(Assalamualaikum sayang.) 08.00
^^^(Waalaikumsalam cinta) 08.01^^^
(Ini Rido otw berangkat sayang) 08.02
^^^(Ohhh iya hati-hati dijalan ya 🥰) 08.03^^^
(Iyaaa melow🥰) 08.04
...🍁🍁🍁...
Melody duduk di sofa, memandang ke arah jam dinding yang terletak di ruang tamu. Hari sudah mulai sore, tapi belum ada kabar dari Ridho. Ia merasa sedikit khawatir dan tidak sabar.
Ia mengambil ponselnya dan memeriksa apakah ada pesan atau panggilan dari Ridho. Tapi, tidak ada apa-apa. Ia merasa sedikit kecewa dan khawatir. Melody duduk di sofa, memandang ke arah pintu dan menunggu Ridho. Ia merasa sedikit bosan dan tidak sabar.
Melody kemudian memutuskan untuk membuat secangkir kopi dan menunggu Ridho sambil minum kopi. Ia merasa sedikit lebih santai dan tidak sabar, tapi ia masih menunggu Ridho dengan sabar.
...🍁🍁🍁...
14.20
Dirumah Melody
Tringg..
Suara notifikasi dari handphone Melody berbunyi.
Melody langsung melihat handphonenya
Ridho✨
(Melow.. Rido di sungkai. Disini ada keluarga) 14.23
^^^(Ouhh jadi kesana dulu ya) 14.24^^^
(iyaaa sayang) 14.24
^^^(Emmm gak jadi kerumah melow dong?) 14.25^^^
(Em gak bisa sayang. Disini banyak keluarga. Mamah Rido juga disini jadi gak pulang ke kota pesisir dulu) 14.26
^^^(Ohhhhh iyaaaa heheh) 14.26^^^
...🍁🍁🍁...
Melody merasa kecewa dan sedih ketika menyadari bahwa Ridho tidak jadi datang ke rumahnya. Ia telah menunggu selama berjam-jam, dan telah membuat persiapan untuk menyambutnya.
Melody merasa sedih dan kecewa, dan tidak bisa menghilangkan perasaan tersebut. Ia merasa bahwa ia telah salah mengira tentang Ridho, dan bahwa ia tidak sepadan dengan perasaannya.
Melody merasa bahwa Ridho sudah mulai berubah. Ia tidak lagi menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang sama seperti dulu. Ia merasa bahwa Ridho telah menjadi lebih jauh dan tidak lagi memprioritaskan hubungan mereka.
Melody merasa sedih dan kecewa karena ia telah memberikan hatinya secara penuh kepada Ridho. Meskipun begitu Melody mencoba memahami situasi sekarang.
"Mah Ridho gak jadi kerumah" ucap Melody pada ibunya dan Melody langsung pergi ke kamarnya. Ibunya hanya melongo melihat situasi sekarang. Ibu Melody melihat putrinya dengan ekspresi sedih dan kecewa. Ia bisa melihat bahwa Melody sangat terpukul oleh kejadian ini.
Ibu Melody menghela napas, merasa khawatir tentang putrinya. Ia tahu bahwa Melody sangat mencintai Ridho, dan kejadian ini pasti sangat menyakitkan bagi putrinya. Ibunya memutuskan untuk memberi Melody ruang dan waktu untuk memproses perasaannya. Ia tidak ingin memaksa Melody untuk berbicara tentang hal ini jika putrinya belum siap.