NovelToon NovelToon
Ipar Yang Jahat

Ipar Yang Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ismi Sasmi

Aluna seorang gadis manis yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan pria pilihan keluarganya.Umurnya yang sudah memasuki 25 tahun dan masih lajang membuat keluarganya menjodohkannya.
Bukan harta bukan rupa yang membuat keluarganya menjodohkannya dengan Firman. Karena nyatanya Firman B aja dari segala sisi.
Menikah dengan pria tak dikenal dan HARUS tinggal seatap dengan ipar yang kelewat bar-bar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Sasmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 KENEKATAN SISKA

Pagi itu ketika aku selesai membuat nasi goreng untuk sarapan, aku dikejutkan dengan teriakan yang berasal dari kamar Haikal.

Aku pun reflek berlari menuju sumber suara. Saking paniknya aku hampir menumbruk Bang Firman yang baru keluar dari kamar.

"Kenapa sih, dek ?" tanya Bang Firman.

"Gak tau, Bang. Kita lihat saja dulu" jawabku sambil menuju kamar Haikal.

Betapa terkejutnya kami ketika tiba di kamar Haikal yang terbuka. Siska memegang sebuah pisau sembari mengancam akan menyayat pergelangan tangannya jika kami mendekat. Kami pun hanya bisa terdiam di ambang pintu tanpa berani masuk.

Ica yang masih tidur pun akhirnya terbangun karena suara teriakan ibunya. Dia yang terkejut akhirnya menangis mendengar teriakan ibunya. Aku pun menyuruhnya untuk mendekat ke arahku. Dia pun langsung berlari memelukku.

Sementara Haikal terus membujuk Siska agar jangan melakukan tindakan nekat yang bisa mengancam nyawanya.

"Pokoknya kalau Abang gak mau maafin aku, aku gak akan segan mengakhiri hidupku. Lebih baik aku mati dari pada terus Abang abaikan. Sakit hatiku, Bang !" jerit Siska histeris.

Haikal pun makin kalang kabut menghadapi tingkah Siska.

"Iya udah Abang maafin kok, sayang. Sekarang kamu tenang ya ! Jangan berbuat nekat seperti ini. Kasihan Ica" bujuk Haikal lembut.

"Janji ya Abang maafin aku" ucap Siska memastikan.

"Abang janji sayang" jawab Haikal meyakinkan.

"Kembalikan hp aku, Bang ! Aku gak bisa tanpa hp" rengek Siska.

"Iya nanti Abang kembalikan" ucap Haikal sembari mendekat dan mengambil pisau dari tangan Siska.

Siska pun pasrah tanpa perlawanan. Haikal membantunya duduk di tepi ranjang sambil mengusap rambut Siska yang acak-acakan.

Melihat situasi yang sudah terkendali, kami pun menghembuskan nafas lega dan segera kembali ke dapur dengan Ica yang turut serta.

Mungkin memang lebih baik mereka bicara berdua dari hati ke hati. Agar masalah ini cepat selesai.

Sementara Ica biar aku yang mengurus.

Untuk saat ini biar aku lupakan dulu perseteruan ku dengan Siska.

***

Bang firman sudah pergi ke pasar selepas sarapan tadi. Sementara hari ini Haikal tidak membuka toko dulu. Dia memilih diam dirumah menemani Siska, takut dia berbuat nekat lagi.

Kini hanya tinggal aku dan Ica di dapur.

"Ica makan dulu ya, sayang. Tadi Tante buat nasi goreng. Enak kok. Gak pedes" tawarku.

Dia hanya menggeleng sambil terisak.

"Mamaaaaa..." rengeknya.

"Iya nanti sama mama. Sekarang Ica makan dulu sama Tante. Nanti Ica sakit kalau gak makan" bujukku sembari menghapus air mata yang menggenang di pipinya.

Dia pun akhirnya setuju dan mulai menyendokkan nasi ke mulutnya.

Ica terlihat lahap makannya. Bahkan terkesan seperti kelaparan.

"Makannya pelan-pelan aja, sayang gak usah buru-buru. Nanti Ica tersedak." tegurku lembut.

Dia pun menghentikan kunyahannya dan menatapku.

"Ica laper banget, Tante. Tadi malam Ica gak dikasih mama makan" akunya kembali menyuapkan sendok ke mulutnya dengan gerakan tergesa.

Aku tertegun mendengar pengakuannya. Kok bisa Siska Setega itu tidak memberi anaknya makan ? Apa Ica tadi malam tidur dengan keadaan perut kosong ? Kalau iya benar-benar keterlaluan.

"Emang kenapa gak dikasih mama makan ? Mama gak masak ya ?" tanyaku mengorek informasi dari Ica.

"Kata mama, mama malas masak. Mama juga lagi pusing berantem sama papa. Jadi Ica gak usah minta makan dulu. Padahal Ica lapar banget, tapi sama mama disuruh minum air putih aja. Papa juga gak perduli sama Ica" jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sudah sekarang Ica lanjut aja makannya. Kalau masih kurang nanti Tante ambilin. Di wajan masih banyak kok nasi gorengnya".

Dia pun tersenyum dan kembali makan dengan lahap.

Kasihan kamu Ica, karena masalah orang tuamu kamu jadi korban.

Tak lama kemudian Haikal datang ke dapur dengan tubuh yang berkeringat.

Habis olahraga kah dia ? Batinku.

"Luna, nasi gorengnya masih ada gak ? Aku dan Siska belum makan. Kami lapar banget nih" ucapnya sambil mengusap perut.

"Masih ada kok di wajan, kalau mau ambil aja" jawabku.

Dia pun bergegas ke dapurnya untuk mengambil piring. Setelah mengambil nasi goreng dia pun kembali ke kamarnya untuk makan bersama Siska.

Setelah Ica selesai sarapan, dia merengek ingin mandi karena badannya terasa lengket.

Aku pun membawanya ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi aku mengetuk pintu kamar Haikal untuk mengambil baju ganti Ica.

Haikal melongokkan kepalanya dari pintu yang terbuka sedikit.

" Ada apa, Luna ?" tanyanya tanpa membuka pintu lebih luas.

"Ica sudah mandi, sekarang aku mau ambil baju ganti buat dia".

"Oh gitu. Kamu tunggu sebentar di sini. Aku ambilkan bajunya dulu" ucap Haikal seraya menutup pintu.

Aku pun mengangguk.

"Nih bajunya. Tolong sekalian kamu temenin Ica ya ! Ajak ke pasar aja sekalian kamu bisa nyusul Firman" pintanya sambil menyerahkan baju dan uang 50 ribu.

Selesai memakaikan Ica baju aku mengajaknya ke pasar. Dia tentu sangat senang. kami berangkat naik angkot.

Setibanya di pasar Ica meminta di belikan aneka jajanan. Ketika sudah terkumpul banyak jajanan di tanganku, kami pun menuju toko Bang Firman. pembeli lumayan ramai. Aku pun membantunya membungkuskan belanjaan orang.

"Kok kesini gak bilang dulu, Dek. Bawa Ica lagi" tanyanya ketika sudah sepi pembeli.

"Maaf gak sempet bilang, Bang. Tadi Haikal yang nyuruh bawa Ica ke pasar. padahal aku gak pengen ke pasar kok. Lagian stok sayur di kulkas masih ada" jawab apa adanya.

"Mungkin mereka lagi pengen berduaan,Dek. Kan belakangan ini ribut Mulu" kekeh Bang Firman.

Aku hanya tersenyum tipis sambil memperhatikan Ica yang sedang asyik makan Es krim.

"Gini mungkin rasanya ya Dek kalau punya anak" ucap Bang Firman sambil menatap Ica dalam.

Aku hanya bisa menghela nafas sambil membuang muka. Malas jika harus membahas topik ini. Karena tahu ujungnya seperti apa.

"Dek, kok diam ? Gak suka ya kalau bahas anak ?" tanya Bang Firman karena aku tak menanggapi ucapannya.

"Bukan gitu, Bang. Aku lagi malas berdebat. Abang tahu sendiri kan ujungnya seperti apa ? Kalau Abang pengen punya anak, ayo kita cari kontrakan. Aku butuh suasana yang tenang saat hamil, Bang" tegasku.

Obrolan kami terjeda karena Bang Firman melayani pembeli yang datang, dan aku yang menemani Ica yang ingin pipis di toilet umum.

Sekembalinya dari toilet, Bang Firman tidak lagi membahas tentang anak. Dia mengalihkan ke topik lain agar suasana tidak canggung terlebih ada Ica.

Sebelum pulang ke rumah kamu memutuskan makan di luar dulu. Karena sudah lama kami tak pernah lagi makan di luar. Terlebih aku yang hoby masak lebih memilih makan di rumah. Karena selain hemat juga terjamin kebersihannya. Bang firman setuju saja karena rasanya cocok di lidahnya.

Aku termasuk orang yang rewel soal membeli makan di luar. Aku lebih mengutamakan kebersihan di banding rasa. Jika ku temui hal jorok di tempat itu, lain kali tidak akan ku beli lagi meskipun rasa makanannya enak. Tak apa makan di pinggir jalan, yang penting tempatnya bersih, peralatan makannya bersih, dan penjualnya tidak jorok. Itu poin utama !

Awal menikah dulu Bang Firman sering protes dengan kebiasaan ku.

Namun lambat Laun dia bisa menerimanya.

Rasanya geli aja ketika makan di warung makan menemui meja yang masih berdebu, piring yang masih lengket bekas minyak, gelas yang masih ada bekas lipstik dan penjual yang suka ngupil.

Membayangkannya saja perutku terasa di aduk-aduk.

1
kalea rizuky
q ksih bunga lagi nih biar nulisnya rajin
kalea rizuky
lanjut donk thor bagus lo ceritamu
kalea rizuky
gimana nasib mantan laknat thor
kalea rizuky
firman ttep. goblok biar aja dia jd duda karatan
kalea rizuky
up yg banyak thor q ksih bunga
Lala lala
pernah baca alur yg sama
Fan Compás Chivi Ans
Suka sama gaya penulisnya.
Yajaira Gaona
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Kakashi Hatake
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!