NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan
Popularitas:20.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.

Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hong Jun

Zhang Wei melangkah perlahan melewati gerbang kota Xiquan, salah satu kota terbesar di Kerajaan Luo. Kota ini berdiri megah dengan bangunan-bangunan besar yang tertata rapi, jalanan yang lebar, serta deretan toko dan kedai yang dipenuhi para pedagang dan pembeli. Keramaian kota ini tidak kalah dengan kota-kota besar lain yang pernah ia kunjungi, bahkan auranya terasa lebih hidup dengan kehadiran berbagai macam kultivator.

Matanya menyapu sekeliling, memperhatikan lambang-lambang kekuatan besar yang berkibar di atas berbagai gedung. Namun, yang menarik perhatiannya adalah sebuah bangunan yang menjulang tinggi di pusat distrik perdagangan. Pilar-pilar emas dengan ukiran api yang seolah menyala mengelilingi gedung itu, memberikan kesan kemegahan yang tidak main-main.

Pagoda Api Emas.

Salah satu kekuatan dagang terbesar di Benua Tengah, memiliki cabang di hampir setiap kota besar. Meski hanya cabang, kemegahannya sudah menunjukkan betapa luar biasanya pengaruh mereka.

Tanpa ragu, Zhang Wei melangkah masuk ke dalam pagoda. Begitu melewati pintu utama, hawa panas samar menyambutnya. Di dalam, ruangan luas dipenuhi rak-rak kaca yang memajang berbagai jenis pil, senjata, dan bahan langka yang dijual dengan harga fantastis. Pelayan-pelayan dengan jubah emas berjalan dengan sopan, melayani pelanggan dari berbagai kalangan.

Ia melangkah menuju salah satu konter yang tampaknya melayani jual-beli material binatang roh. Di balik meja, seorang pria tua berambut putih dengan jubah sederhana menyambutnya dengan senyum profesional.

"Selamat datang di Pagoda Api Emas, tuan. Apa yang bisa saya bantu?"

Zhang Wei tidak membuang waktu. Dengan satu gerakan ringan, ia mengeluarkan beberapa cincin penyimpanan dan meletakkannya di atas meja. "Aku ingin menjual semua material binatang roh di dalamnya."

Pria tua itu meliriknya sebentar sebelum mengambil cincin-cincin itu dan memeriksanya dengan tenang. Namun, saat kesadarannya menyelam ke dalam, ekspresi santainya berubah drastis. Matanya membelalak, napasnya tertahan sejenak sebelum segera menenangkan diri.

"Tuan… apakah ini hasil buruan Anda sendiri?" tanyanya dengan suara sedikit bergetar.

"Ya."

Jawaban singkat itu semakin mengejutkannya. Jumlah material di dalam cincin itu benar-benar luar biasa. Kulit, taring, inti, bahkan tulang dari berbagai binatang roh tingkat tinggi memenuhi ruang penyimpanan. Ada beberapa bagian dari binatang roh yang hanya bisa didapatkan dengan pembunuhan langsung, bukan dari hasil perburuan bersama kelompok.

Pria tua itu menatap Zhang Wei sekali lagi, kali ini dengan sedikit kehati-hatian. "Mohon tunggu sebentar, tuan. Saya akan memanggil seseorang yang lebih berwenang."

Tanpa menunggu persetujuan, pria itu segera pergi ke bagian belakang. Zhang Wei tetap tenang, tidak tergesa-gesa. Ia memang datang ke tempat ini untuk menjual barang, tapi tujuan utamanya adalah membangun relasi. Pagoda Api Emas adalah salah satu jaringan dagang terbesar di benua ini—jika ia bisa menjalin koneksi di sini, akan banyak keuntungan yang bisa diperoleh.

Beberapa saat kemudian, seorang pria setengah baya dengan jubah berlapis emas keluar. Wajahnya tampak penuh wibawa, namun matanya menyipit saat melihat Zhang Wei.

"Saya Ren Ji, kepala cabang Pagoda Api Emas di Kota Xiquan," ujarnya dengan suara berat. "Saya mendengar bahwa Anda ingin menjual sejumlah besar material binatang roh berkualitas tinggi?"

Zhang Wei mengangguk. "Benar."

Ren Ji mengangkat salah satu cincin dan kembali memeriksanya. Setelah beberapa saat, ia mengangguk kecil, tampaknya menilai nilai barang-barang itu.

"Semua material ini memiliki nilai yang luar biasa. Saya bisa menawarkan harga yang tinggi, tapi… saya ingin tahu, dari mana Anda mendapatkan ini semua?"

"Apakah itu penting?" Zhang Wei balas bertanya dengan tenang.

Ren Ji terdiam sesaat sebelum tersenyum kecil. "Tentu saja. Kami selalu berhati-hati dalam transaksi kami. Jika barang ini berasal dari perburuan liar atau pembantaian yang melanggar aturan, kami bisa menghadapi masalah dengan berbagai pihak."

Zhang Wei tersenyum samar. "Aku memburunya sendiri. Jika ada yang keberatan, suruh mereka datang kepadaku."

Ren Ji menatapnya dalam-dalam sebelum tertawa kecil. "Sikap yang cukup percaya diri."

Namun, sebelum transaksi bisa selesai, tiba-tiba suara langkah kaki cepat terdengar dari belakang. Seorang pemuda dengan jubah mewah berwarna merah masuk ke dalam ruangan.

"Apa yang terjadi, Tuan Ren?" tanya pemuda itu dengan nada sedikit arogan.

Ren Ji tampak sedikit canggung, tapi tetap menjaga sikapnya. "Tuan Muda Hong, kami sedang dalam proses pembelian material dari tamu ini."

Mata pemuda bernama Hong itu menyipit saat menatap Zhang Wei. "Oh? Apa yang dia jual?"

Ren Ji ragu sejenak sebelum menjawab, "Material binatang roh tingkat tinggi."

Pemuda itu tertawa kecil. "Material tingkat tinggi? Berapa banyak?"

Ren Ji tidak menjawab, hanya menyerahkan salah satu cincin. Saat kesadaran Hong Jun memasuki cincin itu, ekspresinya langsung berubah drastis. Ia menatap Zhang Wei dengan penuh kecurigaan.

"Kau mendapatkan semua ini sendiri?"

"Ya," Zhang Wei menjawab dengan santai.

Hong Jun tertawa dingin. "Bagaimana mungkin seorang pemuda sepertimu bisa mendapatkan begitu banyak material binatang roh sendirian? Jangan-jangan kau mencurinya dari kelompok pemburu lain?"

Mata Zhang Wei sedikit menyipit. "Hati-hati dengan kata-katamu."

Hong Jun menyeringai. "Atau apa? Kota ini bukan tempat di mana seorang pendatang bisa bertindak sesuka hati."

Ren Ji buru-buru melangkah maju, mencoba meredam situasi. "Tuan Muda Hong, mari kita selesaikan ini dengan baik."

Namun, pemuda itu tampaknya tidak peduli. Dengan senyum penuh ejekan, ia berkata, "Kalau kau memang sehebat itu, bagaimana kalau kita uji kemampuanmu?"

Zhang Wei tersenyum tipis, matanya memancarkan kilatan dingin.

"Baik. Aku menerima tantanganmu."

Ruangan itu mendadak sunyi. Beberapa pelayan Pagoda Api Emas yang sebelumnya sibuk melayani pelanggan kini mencuri pandang ke arah mereka. Ren Ji menghela napas pelan, menyadari bahwa situasi ini sulit dihindari.

Hong Jun tersenyum penuh percaya diri. "Bagus. Aku tidak suka berbasa-basi. Bagaimana kalau kita bertarung di halaman belakang pagoda? Tidak perlu bertarung sampai mati, cukup sampai salah satu dari kita mengakui kekalahan."

Zhang Wei menatapnya sekilas, lalu mengangguk. "Terserah."

Melihat kesepakatan itu, Ren Ji segera memberi instruksi kepada pelayan untuk menyiapkan arena. Hong Jun tampak puas, melirik Zhang Wei seolah sudah membayangkan kemenangan.

Saat mereka mulai berjalan menuju halaman belakang, beberapa pelanggan mulai berbisik-bisik.

"Siapa pemuda itu? Berani sekali menantang Hong Jun dari Keluarga Hong."

"Aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Tapi jika dia benar-benar mendapatkan semua material itu sendirian, mungkin dia bukan orang biasa."

Di sisi lain, Zhang Wei tetap tenang. Ia tidak peduli dengan omongan orang-orang di sekitarnya. Baginya, ini hanyalah gangguan kecil sebelum ia melanjutkan urusannya yang sebenarnya.

1
rinaris$
mantap👍👍👍👍👍 cerita yang sangat bikin penasaran aja🧐🧐🧐
rinaris$
gassspolll Thor 👍👍👍👍👍
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Agus Rahmat
setelah sekian lama digodok dalam kawah candradimuka episode kali ini benar benar luar biasa.danlebih mantap lagi up up yang banyak
Penikmat buku
mulai jalan perlahan neh... masih padat merayap kayaknya
Dianrp
up up.up.up
up
saniscara patriawuha.
lanjutttkannn manggg otorrrrrr....
rinaris$
gasss lanjut updatenya👌
Khairuddin PBBA
terima kasih atas karyanya Thor YanYan.
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Khairuddin PBBA
Luar biasa
Penikmat buku
macet total ya..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Menggiurkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Alurnya seru..
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Pasti bandit Rocky Gerung 😂😂😂
Dunkz Dunkz
up up tor
Wak Jon
Keren..
Wak Jon
Hehehe.....
Wak Jon
🌟👍👍👍👍👍👍👍👍👍🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!