Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Pertemuan dengan Jason 2
'' Mirip? Siapa yang mirip? '' tanya Jason sangat ingin tahu.
'' Tuan sebenarnya apa motif tuan melakukan ini kepada saya? Saya disini hanya bekerja dengan perusahaan Tuan Jason. Sama sekali pun saya tidak berniat ingin mengganggu ketenangan tuan. Jadi tolong berbaik hatilah untuk tidak mengusik keluarga saya,'' ucap Lala merendah.
'' Hahhhh,'' Jason menghela nafas panjang. Jason tidak habis pikir mengapa dirinya sesabar ini menghadapi Lala. Selain mama dan adiknya Jennie, Jason tidak pernah berperilaku sesopan ini.
'' Nona tenanglah dulu. Aku hanya ingin mendengar sebuah kepastian sekaligus menjelaskan tentang usahaku selama enam tahun ini. Pertama aku berusaha mencari nona selepas malam kita waktu itu. Namun karena ada pekerjaan mendadak jadi aku putuskan untuk menundanya selama beberapa tahun. Kemudian secara tidak sengaja kita bertemu lagi di lokasi kecelakaan ringan waktu itu. Aku mengenali kamu hanya saja waktu belum memihak aku untuk berbicara langsung dengan mu,''
'' Lalu yang kedua, di sebuah mall aku pernah bertemu dengan tiga bocah yang memiliki wajah duplikat sama persis dengan ku. Aku bertanya-tanya apakah mungkin jika aku berhalusinasi? Sayangnya tidak. Aku benar-benar bertemu dengan mereka bahkan kita terlibat percakapan singkat,'' jelas Jason dengan tatapan mata yang dalam ke arah Lala.
Lala yang ditatap intens oleh Jason, kini bingung harus menjawab apa. Ia tidak tahu kalau selama ini pria yang pernah tidur bersamanya ternyata mencoba mencari tahu keberadaan dirinya. Sedangkan Lala sendiri dengan setengah mati berusaha menghindar bahkan terbesit menyembunyikan identitas dirinya dan triplet.
'' Kamu satu-satunya wanita yang bermain denganku tanpa pengaman nona. Aku curiga apakah malam kita enam tahun yang lalu membuahkan hasil? '' tanya Jason kepada Lala yang masih diam.
Lala membeku tidak ingin menjawab pertanyaan Jason namun dirinya tidak bisa menghindar. Ia tahu suatu saat baik Jason maupun anak-anaknya pasti akan tahu identitas masing-masing. Lala tidak mungkin selamanya bisa menutupi rahasia besar itu sendiri. Ia telah kalah, selama apapun dirinya menyembunyikan rahasia pasti suatu saat akan ada masa dimana rahasia itu akan terbongkar.
'' Maafkan saya tuan,'' ucap Lala menunduk.
Lala menangis mengeluarkan air segar dari pelupuk mata indahnya. Ia harus bisa meluruskan masalah yang selama ini hanya ia pendam.
'' Maafkan aku tuan. Mereka ada tepat satu bulan usai malam itu. Baik tuan ataupun mereka berhak tahu hanya saja disini aku egois. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Alasan mengapa aku menghindar karena aku tidak pernah ingin berurusan dengan orang-orang kaya seperti anda, Tuan Jason. Aku takut tuan akan mengambil mereka bahkan memisahkan aku dari mereka,'' ungkap Lala membiarkan rahasia yang selama ini ia jaga melesat untuk terungkap.
'' Baiklah nona jangan berpikiran terlalu jauh. Biarkan masalah ini aku urus nanti. Yang terpenting aku sudah tahu kebenaran hasil dari malam itu. Jadi kamu benar-benar pernah mengandung anak ku,''
'' Maafkan saya tuan. Tolong jangan ambil mereka dari hidup saya,'' ucap Lala memohon agar pikiran buruknya tidak terjadi.
'' Kamu tenang saja itu tidak akan pernah terjadi,'' jawab Jason.
'' Karena aku sendiri yang akan mengambil keduanya. Hmmmmm wanita istimewa yang membuat ku tertarik,'' batin Jason dalam hati.
Lala keluar dari perusahaan Jason dengan perasaan lega. Akhirnya dugaan-dugaan buruk tentang papa kandung triplet tidaklah benar. Selama ini Lala berpikiran jika papa kandung triplet adalah orang yang arogan dan egois. Ia mengira bahwa suatu saat dirinya akan dipisahkan dengan triplet oleh Jason. Namun semua pikiran buruk itu hilang dengan sekejap usai dirinya mengenal Jason lebih dekat.
'' Aishhh...... Ternyata dugaan ku selama ini tidak benar. Rupanya dia orang yang baik. Aduh jadi malu aku selama ini. Mana tadi pakai nangis segala lagi. Astaga semoga dia tidak berpikiran aneh tentang aku, '' gumam Lala yang saat ini masih di area luar kantor perusahaan Davies.
'' Begini nih efek kebanyakan nonton sinetron halu, jadi kebawa ke dunia nyata kan. Duh pokoknya jangan sampai terulang lagi deh,'' gumam Lala sebelum dirinya masuk ke sebuah kendaraan umum roda empat yang sudah ia sewa.
'' Hei anak kampung! Lo benar Lala kan? Anak tukang kebun sekolah gue,'' ucap seseorang yang sudah lama tak bertemu dengan Lala.
'' Ngapain lo disini? Jual diri sama om-om kaya lagi seperti dulu? Atau masih nyari mangsa? Gue enggak habis pikir ternyata lo enggak berubah ya? Atau malah semakin menjadi? '' ucap seseorang itu yang tak lain adalah Jennie teman masa SMA nya dulu.
Entah Jennie bisa disebut teman atau tidak. Sejak Lala menginjakkan kaki di jenjang SMA, dirinya sudah tidak pernah merasakan lingkungan pertemanan yang sehat. Status sosial selalu menjadi syarat utama dalam kunci pertemanan semasa sekolah dulu. Seperti sekarang ini, Jennie yang bahkan sudah lama tidak bertemu dengannya tetapi masih bisa membully dirinya dengan perkataan yang tidak benar.
Inilah yang terkadang selalu menjadi trauma tersendiri bagi Lala jika harus berurusan dengan orang-orang kaya sombong. Jennie cantik dan berkarisma namun sayang hal itu tidak berhasil berhasil membuat nilai plus di mata Lala. Perlakuan Jennie selama masa sekolah berhasil menjadi sebuah hantaman rasa yang membuat Lala takut.
'' Maaf Jennie, sudah lama kita tidak bertemu. Tapi sayang aku harus pergi. Bye Jennie,'' ucap Lala menghilang di balik taksi yang tadi ia pesan.
'' Dasar wanita penggoda tidak tahu sopan santun. Ada urusan apa juga dia datang ke kantor perusahaan kakak?''
'' Bodo amat. Bukan urusan gue juga,'' ucap Jennie kemudian menghilang meninggalkan tempat ia dan Lala bertemu.
Setelah berada di dalam taksi, Lala menginterupsi sopir untuk menuju ke sekolah triplet. Lala sudah berjanji jika hari ini usai dirinya bekerja ia akan menjemput triplet.
...****************...
'' Anak-anak sampai disini pertemuan kita hari ini ya. Jangan lupa untuk mengumpulkan tugas sebelum deadline, '' ucap guru perempuan di sekolah triplet.
'' Hanya tugas menggambar anggota keluarga saja. Sebenarnya aku sudah bosan bersekolah di sekolah ini,'' ucap Oliver.
'' Iya benar. Seharusnya kita itu bersekolah di jenjang yang lebih tinggi, bukan di tadika mesra seperti kartun kepala botak itu,'' ucap Max yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
'' Sudahlah. Ini negara pendidikan dengan presentase tinggi kematangan usia menjadi syarat utama, jadi kita kita belum bisa kalau harus mengambil jalur akselerasi, '' ucap Matt.
'' Iya Matt. Mungkin setelah kita naik kelas nanti kita bisa bilang sama mama supaya kita bisa loncat kelas,'' ucap Max.
'' Hilih. Memang kamu sudah siap berpisah kelas sama Cantika? sahut Oliver menanggapi pernyataan Max.
'' Mana ada. Aku sama Cantika kan cuma temenan,''
'' Suka bilang bos. Hilang nanti nangis,'' ejek Oliver bercanda.
Seketika pulpen melayang ke kepala Oliver. Mereka memang selalu tidak pernah akur. Saling mengejek dan saling menyalahkan sudah menjadi kebiasaan diantara mereka. Dan seperti biasa juga Matt hanya diam menyaksikan kedua saudaranya berdebat dengan bahan perdebatan yang tidak jelas.
'' Ayo pulang! Mama pasti sudah menunggu kita di luar sekolah,'' ajak Matt menengahi.
Mereka bertiga berjalan bersamaan menuju pintu gerbang luar sekolah. Sepanjang perjalanan menuju keluar, triplet selalu menjadi sorotan oleh teman-temannya. Semenjak mereka berkelahi dengan teman mereka waktu itu, kini mereka mendapatkan pengasingan sosial oleh teman-temannya.
Walaupun masalah yang kemarin sudah kelar, namun masih saja ada yang kurang menyukai mereka. Terkait mereka yang tidak memiliki ayah dan juga mereka yang di cap nakal, sehingga membuat pergaulan itu semakin jauh dari jangkauan mereka.
Triplet tidak masalah asal Lala tidak sedih memikirkan mereka saja itu sudah cukup. Toh mereka juga bertiga sehingga kesepian itu tidak akan terjadi. Ketika mereka melintasi ruang TU sekolah, mereka mendengar percakapan, antara kepala sekolah dengan karyawan tata usaha atau TU.
'' Bagaimana ini bu? Ada masalah sama kondisi keuangan sekolah. Bahkan dana untuk beasiswa anak-anak juga berkurang tanpa ada rincian yang jelas,'' jelas karyawan.
'' Saya akan mendiskusikan ini dengan jajaran guru serta staff yang lain. Usahakan wali murid jangan sampai tahu. Takutnya nanti mereka gegabah dan malah merugikan sekolah ini. Masalah ini juga akan saya sampaikan ke pemilik yayasan sekolah,''
Triplet mendengarkan percakapan kepala sekolah dengan karyawan itu hingga selesai. Ternyata ada masalah internal dengan sekolah mereka. Mereka ingin bertanya lebih lanjut namun suara Lala mengalun menyuruh mereka untuk bergegas pulang.
Maaf kakak-kakak readers tadi part ini sempat hilang.🙏🙏
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣