Pernikahan Beda Usia

Sebelumnya Arya tidak bisa menahan Keisha pergi dari apartemnnya. Ia tahu jika Keisha butuh waktu untuk sendiri, apalagi dengan apa yang sudah dilakukannya. Setelah itu Arya yakin pasti Keisha sangat membenci dirinya.

"Bagaimana caranya aku untuk meminta maaf padanya," guman Arya.

"Jika dia benar-benar menjauhiku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Ck, kenapa aku begitu tergila-gila padanya." Arya duduk di tepi ranjang dengan mengusap wajahnya secara kasar. Dirinya tidak pernah merasa begitu frustrasi saat berhadapan dengan seorang perempuan.

Lamunan Arya terpecah saat ponselnya berdering. Arya melangkah ke meja nakas untuk mengambil ponselnya. Ada nama Tio muncul di layar ponselnya. Tidak menunda lagi Arya menggeser tombol hija untuk menerima panggilan dari Tio. Arya menempelkan benda pipih itu ke dekat telinganya.

Asisten pribadinya mengatakan jika pria yang mencoba melecehkan Keisha sudah ada ia bawa ke kantor polisi. Pria itu juga sudah mengaku, jika dia membayar Keisha dengan harga yang mahal dari Mayang.

Mendengar penjelasan Tio amarah Arya mulai naik ke ubun-ubun. Telapak tangannya mengepal untuk menahan emosinya. Dugaannya benar, Mayang memang berniat untuk menjual Keisha pada laki-laki hidung belang itu.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi. Perintahkan polisi untuk menjemput wanita itu!" perintah Arya.

"Segera," ucap Tio di seberang panggilan.

"Ada satu lagi, ini tentang Keisha. Foto dirinya dan pria itu tersebar. Mungkin Mayang sengaja menyebarkannya," ucap Tio.

Arya mengumpat di dalam hatinya, kini amarahnya sudah benar-benar menembus ubun-ubunnya. Arya tidak bisa menunda lagi, ia harus menyusul Keisha. Arya merasa khawatir dengan keadaaan Keisha. Apalagi jika nantinya Keisha melihat foto-foto itu.

Arya memutus sambungan teleponnya dengan Tio dan segera ia pergi dari apartemennya. Dengan dalih mengembalikan mobil Keisha, Arya pergi ke rumah Keisha. Ketika nanti kedua orang tua Keisha bertanya padanya kenapa mobil Keisha ada bersamanya, maka tidak ada alasan lagi untuk menyembunyikan kebenarannya.

Sampai di sana Arya dikejutkan dengan segerombolan wanita yang sedang mengamuk di depan rumah Keisha, bahkan mereka juga memaki Keisha.

Arya turun dari mobil, tidak sengaja Arya melihat salah seorang dari para wanita itu mencoba untuk menampar Keisha. Arya berlari menerobos kerumunan, mencegah tangan wanita itu sebelum sampai mendarat di pipi Keisha.

Keributan terhenti saat Arya datang, tetapi para wanita itu masih belum mau berhenti memaki dan menuduh Keisha.

Keisha sendiri masih bersikeras jika dirinya tidak melakukan apa yang para wanita itu tuduhkan, dan itu memang benar. Namun, Keisha belum memiliki bukti untuk membuktikan pada para wanita itu. Maka Keisha merasa harus menemui Mayang untuk mendapatkan bukti itu.

"Aku harus bertemu Mayang," ucap Keisha.

"Tidak usah, Kei. Polisi sedang dalam perjalanan untuk menjemput Mayang," ucap Arya.

Keisha serta kedua orang tuanya sempat terkejut dengan perkataan Arya. Evano dan Violetta juga meminta penjelasan pada Arya dengan semua itu.

Arya menjelaskan pada kedua orang tua Keisha tentang apa yang terjadi, tentang dia melihat Keisha bersama dengan Mayang, sampai ia tahu jika Mayang saat pria itu ingin melecehkan Keisha. Namun, Arya tidak mengatakan apapun tentang pergulatan panas malam itu karena ia tahu Keisha juga tidak akan mengizinkannya untuk bicara yang sebenarnya.

"Sebaiknya kita segera pergi ke kantor polisi," ajak Arya.

"Ayo, aku juga tidak sabar untuk bertemu dengan Mayang," ucap Keisha seraya mengusap air mata yang sempat jatuh di pipinya.

"Ayo," imbuh Evano.

Keisha masuk ke dalam mobil yang sama dengan Arya. Arya duduk di kursi kemudi dengan Keisha di sampingnya. Pria itu melajukan mobilnya menuju ke kantor polisi. Di belakang mobilnya ada mobil yang dikendarai oleh Evano.

Sepanjang perjalanan Keisha masih saja menitihkan air matanya, ada kemarahan di dalam rasa sedihnya.

Arya yang sedang mengemudikan mobilnya merasa iba melihat itu ingin Arya mengusap air mata Keisha, tetapi Arya yakin Keisha tidak akan mengizinkannya sebelumnya Keisha sudah melarangnya untuk menyentuhnya.

"Berhentilah menangis, Kei. Mayang pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal untuk apa yang sudah dia lakukan padamu," ucap Arya.

"Setelah Mayang dipenjara, semua orang tidak akan berpikiran buruk lagi padamu," lanjut Arya.

"Aku tidak merasa sedih saat semua orang menghinaku seperti tadi. Tapi aku merasa sedih karena apa yang sudah dilakukan Mayang padaku," ucap Keisha di sela Isak tangisnya.

"Dulu Mayang adalah orang yang paling dekat denganku. Aku menganggapnya seperti saudara. Aku tidak menyangka di sekarang begitu jahat padaku," ucap Keisha.

"Kamu tahu? Aku mencoba untuk memaafkan perbuatannya padaku selama ini. Aku ingin melupakan semuanya dan memulai hubungan baik kami lagi. Dia meminta maaf padaku, tapi ternyata kata maafnya ternyata hanya untuk mengelabuiku," ucap Keisha.

"Ini memang berat, tetapi kamu harus kuat, Kei. Jangan sia-siakan air matamu untuk orang seperti Mayang," ucap Arya.

"Aku memang tidak akan bisa memaafkannya untuk kali ini. Tidak akan bisa." Keisha mengusap air matanya. Kesedihan di wajahnya seketika berubah menjadi amarah.

*****

Waktu menunjukkan pukul 11 siang, Mayang sedang berendam di bak mandi yang dipenuhi oleh bunga mawar merah. Hati Mayang sedang merasa bahagia mengingat apa yang sudah dilakukannya kepada Keisha.

Rencana Mayang ingin menghancurkan hidup Keisha sudah berjalan setengahnya. Dari ia menjual Keisha pada pria tua, menyebarkan foto-foto Keisha dengan pria itu juga sudah Mayang lakukan. Hanya tinggal rencana utamanya, yaitu merayu Arya.

Alasan Mayang dengan menyebarluaskan foto-foto Keisha malam itu adalah untuk membuat Keisha buruk di mata Arya. Ia ingin menjauhkan Arya dari Keisha. Setelah itu Mayang akan masuk ke dalam kehidupan Arya.

"Aku yang lebih cocok untuk bersama Arya. Aku tahu pria seperti Arya Wiguna itu sangat mudah untuk dirayu." Mayang tertawa dengan begitu bahagia.

"Setelah anak ini lahir, aku akan meninggalkan mas Miko dan juga anak ini. Dan aku akan menikah dengan pemilik dari perusahaan besar itu." Tawa Mayang makin tidak terkendali.

"Sudahlah, aku harus segera bersiap-siap. Aku akan belanja sepuasku dengan uang yang pria tua itu berikan padaku," ucap Mayang.

Mayang menyudahi berendamnya, ia berjalan ke tempat mandi untuk membilas tubuhnya yang dipenuhi oleh busa. Selesai membilas tubuhnya Mayang mengambil handuk kimono lalu memakainya.

Mayang keluar dari tempat mandi. Karena tidak hati-hati Mayang terpeleset dan jatuh dengan begitu keras.

"Aaaa!" pekik Mayang.

Mayang berteriak kesakitan, seluruh tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian perutnya.

"Sakit!" Mayang memekik sambil memegangi perutnya.

Mayang sudah berteriak untuk meminta tolong beberapa kali, tetapi belum ada yang datang. Dengan sisa tenaganya Mayang menarik tubuhnya, berusaha keluar dari kamar mandi. Namun, rasa sakit yang sudah tidak tertahankan membuat Mayang menyerah. Mayang kembali berteriak untuk meminta tolong, tetapi belum ada yang datang. Beberapa saat kemudian Mayang merasa pening, pandangannya mulai kabur dan tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.