NovelToon NovelToon
Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Pembantu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.

Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.

Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.

"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.

"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 04

Rafi mengunyah pelan makanan yang ada di mulutnya. Jujur saja rasanya sangat enak dan cocok di lidah hingga membuat Rafi ingin melahap makanan di depannya sampai habis. Tapi, Rafi tidak mau merendahkan egonya sedikitpun dia mencoba menahan selera makannya dan melahap makanannya dengan pelan.

"Bagaimana Raf? Masakan Clara enak'kan?" ucap Arif terus memasukkan makanannya ke mulutnya.

"Biasa saja! Lebih enak lagi masakan mantan chef kita" ucap Rafi berbohong.

"Masakannya sangat enak. Aku tidak menyangka wanita aneh seperti dia bisa memasak seenak ini" batin Rafi terus memasukkan sesendok makanannya ke mulutnya secara berlahan tapi, pasti habis.

"Clara sana siap siap! Nanti kamu telat ke kampusnya" ucap Ria melihat Clara terus berdiri menatap mereka.

"Baik, Nyonya. Saya ke belakang dulu ya" ucap Clara menunduk hormat.

"Eh! Kamu sarapan dulu. Ayo sarapan bareng kita" ucap Ria kembali.

"Saya sarapan di belakang saja, Nyonya" ucap Clara merasa tidak enak.

"Tidak apa apa! Ayo duduk. Paman mau bertanya sedikit tentangmu" sambung Arif yang penasaran kenapa Clara mau bekerja sambil kuliah.

Padahal di usianya yang masih sangat muda dia seharusnya berpetualang untuk menikmati masa mudanya bukannya malah bekerja. Clara yang tidak bisa menolah memilih untuk menurut lalu menarik kursi di samping Rafi.

"Ambil piringmu, Nak. Tidak usah malu malu" ucap Ria tersenyum ramah.

"Ia, Nyonya" ucap Clara menganguk patuh lalu mengisi piringnya.

Rafi yang duduk di samping Clara menatap wajah ayu Clara yang terlihat sangat cantik. Wajah polos tanpa ada hiasan make up sedikitpun memperlihatkan jika kecantikan Clara sangatlah alami. Cantik hanya itu yang ada di pikiran Rafi tapi, dia langsung menepis semua pikirannya. Rafi kembali menyantap makanannya dengan penuh kekesalan mengingat kelakuan Clara yang selalu menjadi biang kerok dalam kehidupannya.

"Kalau boleh paman tau kenapa kamu mau bekerja sambil kuliah?" ucap Arif memecahkan rasa penasarannya.

"Jika saya tidak bekerja maka saya tidak bisa kuliah, Tuan" jelas Clara.

"Memangnya orang tua atau keluarga kamu ke mana?" ucap Ria bingung kenapa dia tidak pernah mendengar Clara membicaraka orang tuannya.

Degh...

Berlahan air mata Clara menetes mendengar pertanyaan Ria. Jujur saja dia sangat merindukan kedua orang tuanya yang telah lama meninggal. Tapi, rindu tinggalah rindu yang tidak bisa terulang lagi. Dia tidak bisa lagi merasakan hangatnya pelukan kedua orang tuanya.

"Ayah dan ibu sudah meningal sejak saya duduk di bangku SMP, Nyonya. Untuk keluarga saya, sejak ayah dan ibu meninggal mereka tidak mau lagi berhubungan dengan saya karna mengangap saya beban" ucap Clara sambil menghapus air matanya.

"Maafkan saya Clara" ucap Ria merasa tidak enak.

"Tidak apa apa, Nyonya" ucap Clara tersenyum manis.

"Kamu boleh mengangap kami sebagai orang tuamu. Kamu tidak perlu sungkan sungkan dengan kami, Clara" ucap Arif menatap kagum Clara.

"Terima kasih, Tuan" ucap Clara tersenyum manis.

"Ia! Kami dari dulu sangat mengaharapkan anak perempuan. Tapi, Allah berkehendak lain. Tante malah tidak bisa mengandung lagi setelah tante keguguran" ucap Ria yang memang menginginkan anak perempuan sejak dulu.

Sedangkan Rafi hanya diam menunduk. Jujur saja dia merasa kasihan kepada Clara tapi, dia lebih mementingkan egonya sehingga dia memilih untuk tidak mau tau saja. Melihat perjuangan Clara, Rafi jadi mengingat perjuangan para sahabatnya yang bernasib sama dengan Clara. Tapi bedanya Rayyan, Kinan, Zhia dan Rissa memiliki orang orang terdekat yang mendukung mereka dan juga memiliki aset untuk mereka berjuang.

"Ma, pa! Rafi berangkat ke kantor dulu ya" ucap Rafi bangkit dari duduknya.

"Eh, Sayang! Bukannya kantor kamu searah ya dengan Kampus Clara. Kamu tunggu Clara sebentar ya. Kasihan dia jika harus naik angkutan umum" ucap Ria.

"Clara sana cepat siap siap. Kamu ikut dengan Rafi saja kan lumayan menghemat ongkos" sambung Arif.

"Baik, Tuan" ucap Clara bangkit dari duduknya.

"Aku tunggu di depan. Jika lima menit kamu belum siap maka good bye" ucap Rafi dengan angkuhnya lalu melangkahkan kakinya meningalkan Clara.

"Baik, Tuan!" ucap Clara menunduk patuh lalu berlari kecil ke mess belakang.

Melihat tingkah Rafi dan Clara yang tidak bisa akur Arif dan Ria hanya bisa mengelengkan kepalanya pelan.

"Kamu kapan menikah, Nak?" ucap Arif menatap punggung Rafi yang belahan menjauh.

Mendengar pertanyaan papanya Rafi langsung menghentikan langkahnya lalu menatap papanya dengan penuh kekesalan.

"Tunggu dunia ini terbalik!" ucap Rafi ketus.

"Sayang! Mama dan papa juga ingin mengendong cucu, Nak. Lihat para sahabatmu mereka semua sudah menikah bahkan memiliki anak anak yang sangat lucu" ucap Ria memelas.

"Jika mama dan papa ingin punya cucu maka ambil saja benihku lalu titipkan di rahim wanita mana saja. Mereka pasti mau jika papa dan mama menawarkan uang kepada mereka. Karna semua wanita itu sama saja yang ada di pikiran mereka hanya uang, uang dan uang" ucap Rafi dengan penuh kekesalan.

"Sayang!" ucap Ria lirih ketika melihat putranya belum bisa melupakan rasa sakit hatinya.

"Sudahlah! Aku berangkat kantor dulu. Aku tidak mau membuang buang waktuku hanya untuk membicarakan hal yang tidak penting" ucap Rafi kembali mengayunkan langkahnya.

Ria hanya mampu menatap haru punggung putranya. Jujur saja di usianya yang sudah tidak muda lagi dia ingin segera melihat putranya menikah. Arif yang tau bagaimana perasaan istrinya berusaha menenangkan istrinya lalu membawanya kedalam pelukannya.

Clara yang telah selesai bersiap siap langsung mengabil tasnya lalu berlari keluar. Dia tidak mau membuat Rafi menunggu lama, bisa bisa dia di tingalkan oleh pria kulkas itu dan harus membuang uangnya untuk memangil ojek. Karna di perkalangan komplek mewah itu mana ada angkutan umum yang lewat.

Saat sampai di teras Clara yang sedang berlari tidak sadar jika di depannya ada badan tegap kekar yang menghentikan langkahnya. Sehingga membuat Clara tidak bisa mengrem kakinya dan akhirnya menabrak tubuh kekar itu dari belakang.

Brukh...

"Arghhh.. Hidungku" ucap Clara merintih sambil memegang hidungnya yang memerah.

"Apa kau tidak punya mata" ucap Rafi kesal karna Clara menabraknya dari belakang.

"Punya! Ini" ucap Clara dengan polosnya sambil menunjuk kedua matanya.

"Lalu kenapa kau berlari lari dan menabrakku?" ucap Rafi berdecak kesal.

"Lah apa hubungannya dengan mata, Tuan? Bukannya kita berlari mengunakan kaki bukan mata" ucap Clara hingga membuat emosi Rafi semakin memuncak.

"Ya Allah! Apa dosaku sehingga kau menciptakan manusia aneh ini di hidupku" teriak Rafi dengan frustasi.

Clara yang melihat Rafi hanya bisa terdiam dan berpikir apa yang salah dengan ucapannya. Ucapannya tidaklah salah karna memang benar dia berlari mengunakan kaki bukannya mata.

"Cepat masuk! Atau kau kutinggal" ucap Rafi menatap tajam Clara.

"Baik, Tuan!" ucap Clara dia menunduk lalu membuka pintu belakang.

"Kamu mau ngapain?" ucap Rafi menatap Clara yang ingin membuka pintu belakang.

"Mau masuk"

"Kau pikir aku ini supirmu? Duduk di depan" ucap Rafi ketus lalu masuk kedalam mobilnya.

"Ganteng ganteng tapi galak"

"Kau bilang apa?'

"Tidak apa apa! Mobil tuan sangat bagus"

Bersambung....

1
Mia Sagitarius
kayaknya bagus juga untuk di simak..
Eka Yuni
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
ini endak jelas mnama orangnya,,kadang-kadang di Ganti-Ganti Oautornya anjing
I Dw Ny Manasamadhi
emeh,,andalan sekali,,,Minuman di campur obat perangsang,,,Dia yang bagi minuman masa sia yang kena,Bodoh atau apa si penulis sialan ini,,,endak ada yang baca setelah ini Goblok,,
Aghitsna Agis
ini yg benarnya gibran apa dirga yg tdr sm.kania.jgn bkn bingung
Ruk Mini
seneng y Bahagia smua..tq thorr d tunggu karya2 mu lgi
Agustina Kusuma Dewi
jengkel q..knp coba ga pernah ada kata maaf..
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
Kusmia Mia
ceritane mentok gitu2 terus....debat suamiistri terus gensi2an terus diulang2
Kusmia Mia
nulis nama tokoh masih bellepotan keliru2....
sebelum di ip dak diteliti dulu
Zana Putri Zakhira
Biasa
Zana Putri Zakhira
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Sakura Karenina
wkwk
£rvina
Luar biasa
Carlinaayuwulan
sampek sakit perut aku bacanya karena ketawa trs hhahahah lucu banget si au...
Sophia Aya
mammampir thor
Elprida wati tarigan: Terima kasih Kak😘😘
total 1 replies
Danah
maspus lu kania
Sinar Mentari
banyak typo thor namanya ketuker trus.... tetap semangat
Sinar Mentari
thor ko aku bingung ya arif siapa ya ronal siapa ya
Elprida wati tarigan: ronal papanya raffi kak. maaf aku lupa nama tokoh di tengah jalan🙏🙏
total 1 replies
Juragan Jengqol
tetep aja wil, yang digodain bisa baper. dan itu juga masalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!