NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:995
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pandangan pertama Fiora

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Fiora membuka jendela kamarnya merasakan embun pagi yang dingin segera mengenai kulitnya. dia menoleh untuk melihat kakaknya yang Masi tertidur pulas di tempat tidur mereka,

“Fiora, apa kau sudah bangun sayang.” Rosella membuka pintu perlahan berinisiatif mengecek kedua putrinya.

“Ibu, aku sudah bangun.” dia melambaikan tangannya.

“Oh ternyata di sana kau, apa kau tidak nyenyak adik?” Rosella mendekat kepada Fiona memastikan putrinya tertutup dengan selimut.

Fiora mengangguk bersemangat kepada ibunya.

“tentu saja ibu aku tidur nyenyak bersama kakak, dan sekarang aku ingin menggambar di meja ku “ seru Fiora duduk di kursinya, Ia mengeluarkan pensil warna beserta alat tulis lainnya lalu meletakkannya di atas meja.

“itu bagus sayang, kau bisa menggambar sekarang untuk menunggu sarapan.” Rosella berjalan perlahan menuju pintu keluar, dengan pandangan terakhirnya ke arah Fiona dan Fiora, dia pun menutup pintu dengan pelan.

“apa yang harus ku gambar ya.” Pikir Fiora melihat sekeliling mencari ide.

Sinar matahari pagi mulai mengenai kulit Putih Fiora. Ia yang masi tampak kebingungan segera menoleh melihat matahari yang terbit tepat di hadapannya.

“itu dia aku bisa menggambar matahari terbit saja.” dengan semangat Fiora mengambil pensil di sampingnya mulai menggambar sesosok matahari yang tertutupi oleh awan sebagiannya.

Saat Fiora terus menggambar dengan sungguh-sungguh, yang terdengar di ruangan itu hanya suara dengkuran Fiona dan juga detak jarum jam.

Beberapa menit berlalu. Fiora pun menyelesaikan gambarannya, dengan beberapa detail sedikit Ia mengangkat kertas dengan tinggi-tinggi memandangi gambarannya dengan tersenyum puas.

“akan lebih indah jika di warnai lagi.” Gumamnya di dalam hati, saat dia ingin mengambil kotak pensil warnanya Fiora tidak sadar bahwa Ia  sudah mendorong kotak pensil itu ke tepian jendelanya hingga terjatuh ke bawah. dengan panik Ia segera berdiri di atas kursi mendongakkan kepalanya untuk melihat ke bawah.

Caren dan juga Keane yang sedang berdiri tidak jauh dari sana  menoleh bersama-sama saat mendengar suatu di sekitar mereka.

“Apa kau juga mendengar itu Keane, sepertinya suaranya berasal dari sana.” Tunjuk Caren ke arah rerumputan yang tidak jauh dari mereka.

“Sebaiknya berhati-hati, kita tidak aku apa yang akan mungkin terjadi.” bisik Keane kepada Caren. Ia melangkah terlebih dahulu dengan hati-hati mendekati asal sumber suara. Caren pun mengikuti Keane di hadapannya.

Keane melirik ke sekeliling dengan waspada sebelum mengalihkan perhatiannya ke bawah, Ia membungkuk perlahan mengambil kotak pensil warna dari rerumputan itu.

“apa-apaan ini.” Desisnya.

“mungkin itu berasal dari atas sana, lihat Keane.” Tunjuk Caren.

Keane mengangkat wajahnya sedikit mengikuti arah Pandangan Caren.

“Bukankah itu tempat tidur Fiona? Putri tua Robert.” Tanya Caren terus menatap ke atas.

Genggaman Keane kepada kotak pensil itu segera mengerat hingga Jari-jarinya memutih. Seringai segera terbentuk di bibir Keane saat dia mulai memikirkan sesuatu.

Fiora kembali mencondongkan tubuhnya  perlahan untuk melihat keadaan kotak pensil warnanya sekarang, tepat saat itu pupil mata Fiora melebar saat bertatapan langsung dengan Keane di bawah. Rambutnya hitam panjangnya tergerai indah membuat jantung Caren berdetak dengan cepat.

“a-apa itu Fiona.” Tanya Caren dengan gugup.

Tepat saat itu Fiora segera mundur ke belakang  duduk di tempat tidurnya dengan kepanikan, Ia takut akan ayahnya yang marah akibat Fiora menunjukkan dirinya kepada orang-orang.

Mendengar pertanyaan Caren, Keane hanya bisa terdiam dengan mengerutkan keningnya. Ia sendiri tidak tahu apakah itu Fiona atau tidak.

“aku juga tidak terlalu tahu bagaimana Fiona sebenarnya, kita belum pernah melihatnya bukan.” Bohong Keane, bukankah Fiona memiliki rambut coklat dan juga mata keabu-abuan yang indah pikirnya, namun saat menatap Fiora semuanya berbeda.

“ayo kita pergi sekarang Keane, aku takut jika tuan Robert mengira kita sedang menguntit Fiona.” Ujarnya.

“bagaimana menurutmu jika kita melempar kotak pensil warna ini ke atas sana, nona Fiona pasti menginginkannya bukan Caren mungkin dia tidak sengaja menjatuhkannya.”

“itu benar, tetapi berhati-hati jangan sampai mengenai Fiona Keane.” Ucapnya.

“tentu saja aku tahu.” Keane mulai mundur beberapa langkah, Ia mengangkat lengannya bersiap-siap kemudian dengan sedikit tenaga Keane melemparkan kotak pensil itu ke arah jendela kamar Fiora masuk ke dalam.

“Lemparan bagus Keane, sekarang ayo kita pergi, waktu sarapan sudah hampir tiba.” Caren menepuk bahu Keane lalu berjalan mendahuluinya.

Keane terdiam sejenak, Ia terus memandangi jendela kamar Fiora dan Fiona sebentar lalu berbalik mengikuti Caren pergi.

Fiora yang tersentak kaget saat melihat kotak pensil warnanya sudah berada di lantai kamarnya, dengan ragu-ragu Ia mengambilnya menggenggam erat kotak itu di dadanya. Pikiran Fiora terus membayangkan wajah Keane pada saat itu yang membuat Jantungnya berdetak kencang.

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!