Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
Begitu juga di kamar Kanaya, saat ini ia tidak bisa tidur dengan tenang karena saat ini di alam bawah sadarnya Naya berada di tempat yang sungguh membuatnya sangat bingung.
" Tempat apa ini, kenapa semua bunga berwana putih, aneh sekali " gumam Naya yang melangkah kakinya lalu duduk di sebuah kursi yang berada di tengah-tengah taman itu.
Baru saja Naya duduk di kursi itu sambil menatap pemandangan yang terlihat sangat indah dan damai. Tiba - tiba seorang wanita cantik dengan gaun putih duduk di sebelahnya, dan itu sungguh membuat Naya sangat terkejut.
" Astaghfirullah... Anggun ini kamu kan ?" kata Naya begitu sangat terkejut saat melihat perempuan itu.
" Hai Naya apa kabar, lama sekali ya kita tidak pernah bertemu lagi " kata perempuan itu.
Tanpa menunggu lama lagi Naya langsung memeluk perempuan itu.
" Anggun... kamu yang apa kabar, kemana saja sih selama ini setelah lulus kuliah langsung hilang begitu saja, mana tidak pernah menghubungiku lagi keterlaluan " kata Naya saking bahagianya bisa bertemu sahabat lamanya yang seperjuangan dalam menempuh pendidikan.
" Aku sudah tenang sekarang Nay, maaf setelah lulus kuliah orang tua ku langsung membawa ku ke luar negeri dan di sana aku bertemu jodoh lalu menikah deh. Dan maaf sebelum aku pergi aku kehilangan ponselku saat di bandara, makanya aku tidak bisa menghubungi mu. " sahut Anggun yang membalas pelukan sahabat lama seperjuangannya itu.
" Pantas saja nomor mu tidak bisa di hubungi lagi, oh ya sekarang kamu tinggal di mana, boleh lah sekali - sekali aku main ke rumah mu, kangen tahu " kata Naya lagi yang sudah melepaskan pelukannya.
" Aku sekarang tinggal di sini, Naya bolehkah aku minta sesuatu padamu " kata Anggun menatap Naya dengan tatapan memohon.
" Bolehlah, apa sih yang tidak buat kamu, katakan apa yang ingin kamu minta dariku. Tapi tunggu apa maksudmu kalau kamu tinggal di sini, Aku sungguh tidak mengerti ?" kata Naya yang terlihat sangat bingung.
" Begini Naya, sebenarnya aku sudah tidak ada lagi di dunia sejak setahun yang lalu, dan aku datang kesini untuk minta sesuatu dari mu " kata Anggun berhenti sejenak untuk melihat reaksi sahabatnya itu.
"Apa... Kamu, kamu sudah meninggal kenapa bisa, Anggun hiks hiks hiks... " kata Naya yang langsung menangis setelah sahabatnya mengatakan itu.
Dengan sigap Naya memeluk sahabatnya itu sambil menangis, serasa tidak percaya kalau sahabat yang lama sudah tidak bertemu dengannya, sekarang bertemu tapi sudah dalam keadaan seperti ini.
" Hiks hiks hiks... Katakan Gun, kamu mau minta apa dari ku, katakanlah apa ada sesuatu yang membuatmu tidak tenang, katakanlah aku akan berusaha memenuhinya hiks hiks hiks... " kata Naya sambil menangis sesegukan.
" Sudah Nay, sudah takdir yang mempertemukan kita dalam keadaan seperti ini. Ikhlaskan agar aku tenang, dan aku juga meminta padamu, aku titip keluarga ku padamu, tolong jaga mereka untuk ku ya " kata Anggun sambil memohon pada sahabatnya itu.
Mendengar itu Naya langsung menghentikan tangisnya lalu menatap bingung pada Anggun.
" Baiklah Gun, kau tenang saja ya aku akan melakukannya, tapi siapa dan dimana keluarga mu katakan padaku, sebisa mungkin aku akan memenuhi permintaan mu. " kata Naya sambil tersenyum.
" Terimakasih sahabat ku, aku bisa tenang sekarang, keluarga ku saat ini yang sedang bersama mu sekarang, tuhan sengaja menuntun mu untuk masuk dalam kehidupan keluarga ku, menggantikan aku yang sudah tidak bisa lagi menjaga mereka, karena itu keinginan terakhir ku saat menghembuskan nafas terakhir ku waktu itu. Aku berharap ada seseorang yang dapat mengantikan peran ku untuk menjaga dan menyayangi keluarga ku, karena aku sangat menyayangi mereka. " kata Anggun dengan bahagianya.
" Maksud kamu, Pak Dirga dan gadis kecil itu, mereka adalah keluarga mu Gun ?" tanya Kanaya saking terkejutnya mendengar perkataan sahabatnya itu.
" Mm... benar, sekarang kau sudah masuk kedalam kehidupan mereka, sayangi dan jaga mereka untuk ku ya Nay, itu permintaan terakhir ku padamu sahabatku " kata Anggun yang perlahan mulai menghilang bersama munculnya cahaya putih di belakangnya.
" Baiklah sahabatku hiks hiks hiks... Aku akan berusaha memenuhi permintaan mu itu hiks hiks hiks... Selamat jalan sahabat ku, semoga kau tenang di sana hiks hiks hiks... " kata Naya sambil menangis melihat sahabatnya yang mulai menghilang dari hadapannya.
" Terimakasih sahabat ku " kata Anggun sambil tersenyum dan melambaikan tangan dan akhirnya hilang bersama hilangnya cahaya itu.
" Sama - sama sahabatku hiks hiks hiks... " sahut Naya yang juga melambaikan tangannya sambil menangis sesegukan mengiringi kepergian sahabat seperjuangannya itu.
Dan akhirnya Naya terbangun dari tidurnya dengan masih menangis sesenggukan, mengingat kembali mimpinya barusan.
Tanpa menunggu lama lagi, ia langsung berlari menuju ke kamar gadis kecil itu, dan saat masuk ke kamar gadis kecil itu bertapa terkejutnya Naya saat masuk ke dalam kamar itu.
