NovelToon NovelToon
Against All Odds

Against All Odds

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:488
Nilai: 5
Nama Author: D.harris

Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Family

Dengan bantuan Fendi, Bian mulai merapikan kembali keuangannya. Ia melunasi sebagian hutangnya dan memulai langkah kecil untuk memulihkan bisnisnya. Namun, kali ini ia tidak ingin terjebak dalam kesalahan yang sama.

......................

Aroma kopi pagi dan sinar matahari yang menerobos tirai kamar menyambut keluarga kecil Bian. Hari itu, ia telah merencanakan sesuatu yang istimewa—weekend trip ke Ubud. Setelah minggu-minggu penuh tekanan, Bian merasa ini saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya.

“Sabda, sudah siap, Nak?” tanya Bian sambil merapikan ransel kecil anaknya.

Sabda yang masih berusia 7 tahun melompat kegirangan. “papa, aku nggak sabar melihat monyet-monyet di Monkey Forest!”

Rissa tersenyum lembut dari dapur sambil membawa termos minuman. “Semua sudah siap. Ayo kita berangkat sebelum hari makin panas.”

Perjalanan ke Ubud dipenuhi canda dan tawa. Sabda terus bertanya kapan mereka akan sampai, dan Bian sesekali menjawab dengan nada main-main, membuat Rissa tertawa kecil. Sesampainya di Monkey Forest, Sabda langsung melonjak kegirangan saat melihat monyet-monyet berkeliaran bebas.

“Lihat, pa! Itu monyetnya gendong anaknya!” seru Sabda sambil menunjuk seekor monyet dewasa yang duduk di pohon bersama anaknya.

Bian dan Rissa saling tersenyum. Melihat kebahagiaan di wajah Sabda membuat mereka merasa lebih dekat. Mereka berjalan-jalan di sekitar hutan, menikmati suasana sejuk di bawah pepohonan rindang. Sabda sibuk mengambil foto dengan kamera kecilnya, sementara Bian dan Rissa menikmati waktu berdua, tangan mereka saling menggenggam.

Menjelang siang, mereka mampir ke sebuah restoran dengan pemandangan sawah yang menenangkan. Di tengah makan siang, Bian menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap istri dan anaknya.

“Papa mau ngomong sesuatu,” kata Bian sambil meletakkan sendoknya.

Rissa dan Sabda memandang Bian dengan penasaran.

“Papa tahu belakangan ini papa terlalu sibuk dan gampang marah. papa banyak mengabaikan kalian berdua,” ujar Bian dengan nada penuh penyesalan.

Rissa tersenyum tipis, sementara Sabda hanya mengangguk polos.

“Papa minta maaf. papa sadar, nggak ada yang lebih penting dari keluarga. Mulai sekarang, papa janji akan lebih banyak meluangkan waktu untuk kalian,” lanjut Bian.

Rissa meraih tangan Bian. “Aku tahu kamu sedang banyak beban, tapi ingatlah, kita ini satu tim. Apa pun yang terjadi, kita hadapi bersama.”

Sabda yang masih asyik dengan makanannya tiba-tiba berkata, “pa, aku nggak marah kok. Tapi kalau papa janji mau main lebih sering, aku pasti senang!”

Bian tertawa kecil dan mengacak rambut Sabda. “Papa janji, Nak.”

Setelah makan, mereka melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat lain di Ubud, termasuk sawah terasering Tegalalang. Sabda berlari-lari di sepanjang jalan setapak, sementara Bian dan Rissa menikmati waktu bersama.

Saat matahari mulai tenggelam, mereka duduk di tepi sawah, menikmati langit yang berubah warna. Bian memeluk Rissa dan Sabda erat-erat. Di momen itu, ia merasa hidupnya kembali seimbang.

“Terima kasih sudah selalu ada buat papa” kata Bian pelan.

Sabda menyahut, “Aku sayang papa dan mama rissa !"

"Rissa hanya tersenyum, mengangguk, dan memeluk mereka berdua.

Aku juga punya sesuatu untuk disampaikan,” ujar Rissa tiba-tiba, memecah keheningan.

Bian menoleh, sedikit bingung dengan ekspresi istrinya yang tampak misterius. “Apa itu?”

Rissa menggenggam tangan Bian erat-erat. “Aku hamil lagi, mas”

Bian terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya. Namun tak butuh waktu lama sebelum wajahnya berubah menjadi penuh kebahagiaan.

“Benarkah?” tanya Bian dengan mata berbinar.

Rissa mengangguk sambil tersenyum. “Iya, aku baru cek beberapa hari lalu. Tadinya mau kasih tahu setelah kita pulang, tapi aku pikir, kenapa nggak sekarang? Ubud tempat yang indah untuk kabar bahagia.”

Bian langsung memeluk Rissa erat. “Ini luar biasa! Terima kasih, sayang. Aku nggak sabar melihat keluarga kita bertambah besar.”

Perjalanan ini menjadi awal baru bagi Bian, Rissa, dan Sabda. Kebahagiaan mereka bukan dari apa yang dimiliki, tapi dari kebersamaan yang mereka nikmati.

1
Girl lạnh lùng
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Fiqri Skuy Skuy
Pesan moralnya sangat berbekas di hati. 🤗
Khansa_nana_jennie22
Penulisnya punya keahlian khusus dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!